Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

[Tanpa judul]

Ingin Teman Berbagi Hati? Cari Sendiri! Mau Teman Berbagi Rumah? Ya, di Serumah! 




Pagi itu, saya bangun lebih awal karena sebuah niatan untuk berburu koran. Biasanya, jam 6 kurang, penjual koran sudah mulai menjajakan dagangannya. Makanya, saya mruput pagi-pagi. Meski sebenarnya, Bapak saya langganan Jawa Pos, cuma loper korannya selalu ngantar agak siangan. Jadi, saya putuskan naik motor saja menuju terminal untuk membelinya. Rupanya benar, korannya hampir habis karena banyak yang beli, lantaran ada pemuatan pengumuman hasil UMPTN hari ini. Segera saya beli 1 eksemplar dan membuka halaman demi halaman dengan hati deg-degan.

Dan, nama saya ada. Cocok! Nomor ujian dan nama lengkapnya. Tapi, lho kok kode pilihan ketiga tembusnya? Universitas Udayana? Oh tidaaaak! Badan lemas seketika. Harapan tak sejalan dengan kenyataan. Dengan langkah lemah saya pun pulang dan tak tahu lagi harus bilang apa nanti di rumah. Yang saya pikirkan saat itu, hanya satu....Udayana itu dimana ya? Pulau Bali itu, kalau di peta bisa satu jari tangan jauhnya dari kampung halaman, lalu kesananya bagaimana? Dan, seribu pertanyaan pun berkecamuk di hati saya yang suntuk!

jarak Kediri - Denpasar
Akhirnya, beberapa hari kemudian, saya dan satu sepupu dan seorang teman (keduanya laki-laki) diantar Ibu ke Denpasar dengan naik bis. Kami bertiga sama-sama diterima lewat jalur UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri) di Universitas Udayana, meski di jurusan yang berbeda. Masing-masing kami, berbekal satu tas besar dan sebuah keyakinan, dimanapun ilmu dicari, semua adalah untuk kebaikan diri. Tak peduli dekat atau jauh jaraknya, karena yang utama adalah niatnya. Bukankah nasihat saja berkata "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina"?



Dan, sampailah kami di Denpasar, Bali. Tanpa kenal siapa-siapa dan hanya mengandalkan alamat kenalan kerabat yang menampung kami selama tiga hari. Setelah mengurus ini itu, Ibu pun mencarikan kami tempat kos selama merantau di situ. Karena saat itu kampus untuk mahasiswa baru dipusatkan di Bukit Jimbaran, maka mau tak mau kami pun bergerilya di sana, mencari tempat tinggal yang sesuai dengan pilihan. Dan, ternyata susahnya...! Hadeeeh!😖

Rektorat Universitas Udayana

Sulit karena, di sana nggak kenal siapa-siapa juga nggak tahu mana-mana. Akhirnya setelah bertanya kesana kemari, kami pun mendapatkan tempat kos yang sebenarnya nggak pas di hati. Tapi, mau bagaimana lagi. Waktunya sudah mepet dan kami tak mungkin menumpang terus di rumah orang. Lalu, Ibu pun membayar sewa kos setahun penuh seperti perjanjian di awal. Setelah itu Ibu pulang meninggalkan saya, untuk tinggal bersama teman sekamar yang baru saya kenal (yang syukurnya berasal dari Kediri juga) dan berpuluh teman lain yang menghuni tempat kos yang sama.

Dan, resmilah saya jadi perantau sejati. Sedih? Iya. Merasa sendiri? Pasti! Coba saat itu sudah ada Harry Potter yang bisa saya pinjami "Bubuk Floo"! Hingga saat saya ingin kembali ke rumah orang tua, tinggal menaburkan Bubuk Floo ke atas nyala api di perapian, mengucapkan tujuan dengan jelas...dan taraaa, sampailah saya! Asalkan saja saya nggak panik, salah ucap atau buru-buru keluar, hingga maksud hati mau ke Kediri, Jawa Timur sampainya jangan-jangan malah di Kediri, Tabanan atau Kediri, Lombok! Kwkwkw😂

Tapi sayangnya, tempat kos itu saya tempati hanya beberapa bulan saja. Saya memutuskan pindah lebih cepat karena ingin mencari tempat yang sesuai keinginan dan kebutuhan. Dan, saya pun harus bergerilya lagi mencari dan menyusuri seputaran Kampus Udayana di Denpasar demi mendapatkannya. Dan, kisah ini harus berulang lagi sampai dua kali, sampai saya tinggalkan Bali setelah 8 tahun bermukim di sana.

Kalau ingat semua kenangan masa puluhan tahun silam, saya pun berandai-andai. Coba saat itu saya bisa pinjam kantong ajaibnya Doraemon. Saya akan minta padanya untuk diantar ke "Pintu Ke Mana Saja" hingga saya bisa berkunjung ke masa depan dan menyaksikan bahwa saat ini untuk mencari teman sekamar dan menawarkan kamar untuk berbagi sewa, tak perlu sesulit itu.

gerbang masuk kampus
Oh ya, benarkah?
Coba deh klik ke Serumah! 
Bisa dari komputer ataupun smartphone, kok! Karena, tampilannya mobile friendly hingga fitur-fiturnya pun tak sulit untuk disambangi, tanpa mengharuskan pengguna mengunduh aplikasi.

Oh ya, di depan ada pilihan bahasa, tinggal kita klik saja mau yang versi Bahasa Inggris ataukah versi Bahasa Indonesia.

Nah, ini tampilan halaman depannya :

versi Bahasa Inggris
Saat ini khususnya di kota besar seperti Jakarta, trend berbagi kamar (room sharing) ini memang makin digandrungi. Nah, Serumah ingin memfasilitasi pelajar, mahasiswa juga profesional muda yang mencari roommate (teman sekamar) dengan menggunakan fitur dari website yang disediakan.

Serumah adalah platform yang menghubungkan pengguna untuk mencari teman sekamar dan berbagi kamar. Mereka yang ingin berbagi kamar sewa (sharing room rent) bisa mengiklankan kamar mereka di Serumah dan mencari roommate. Target utama pengiklan kamar di Serumah adalah mereka yang menyewa kamar sewa dan membutuhkan teman untuk sharing biaya sewa, bukan pemilik kos/properti lainnya.
versi Bahasa Indonesia
Sudah di klik? Selanjutnya daftarkan diri dulu untuk bisa menjadi pengguna, ya! Mudah, lho! Gratis pula! Tinggal isi data yang diminta, seperti username, alamat email dan password kita. Kemudian kita akan dibawa ke laman berikutnya dan diminta melengkapi data diri seperti foto, nama, jenis kelamin, usia, ingin mencari kamar sewa ataukah menawarkan kamar, preferensi kamar yang diinginkan, dana sewa berapa, gender teman yang diinginkan, punya hewan peliharaan atau tidak, perokok atau bukan, alamat dan nomor telpon yang bisa dihubungi, dan beberapa data diri lainnya.

Oh ya, data tersebut tidak harus dilengkapi semua karena komunikasi antar pengguna bisa melalui platform ini tanpa perlu lewat jalur pribadi. Jadi jangan khawatir, privasi kita masih bisa terjaga.

Tapi, sebentar..., mengapa sih harus ke Serumah?

Karena, Serumah merupakan platform yang menjadi jawaban mudah bagi pelajar, mahasiswa dan profesional muda yang sedang mencari teman berbagi tempat tinggal berdasarkan preferensi mereka. Karena, tidak semua orang terpikir untuk menyewa bareng. Hampir sebagian besar menyewa kos/apartemen untuk diri sendiri. Padahal roomsharing dan roommate ini bisa menjadi alternatif penghematan pengeluaran biaya hidup sehari-hari.

Lalu apa bedanya dengan advertorial rumah, apartemen atau kamar kos yang ada banyak di media? Sudah banyak juga kan, iklan mencari teman berbagi kamar yang bertebaran di berbagai laman? Nah, website Serumah inilah yang menggabungkan kebutuhan keduanya!

Yuk, coba kita cek fiturnya..! Tapi, pastikan kalau sudah terdaftar jadi pengguna ya, karena hanya pengguna yang sudah terdaftar yang bisa melihat profil pengguna lainnya.

Pertama, tampilan ucapan selamat datang di Serumah, akan menyambut kita di beranda. (Oh ya, saya membuka platform ini dari smartphone ya..)


Selanjutnya, kalau kita ingin mencari teman sekamar (roommate) klik saja Cari Roommate.


Pencari teman sekamar ini sendiri, ada tiga tipe, yaitu:
  • Mereka yang sudah memiliki kamar sewa/kost dan hendak mencari teman untuk diajak sewa bareng
  • Mereka yang belum memiliki kamar sewa dan juga teman sekamar
  • Mereka yang fleksibel bisa berpindah selama mendapatkan teman kost.
Tampilan di fitur  Find a Roommate - Cari Teman Sekamar seperti di bawah ini. Kita tinggal isi preferensi, dimana lokasi yang diinginkan, pilihan urutan datanya, gender, pekerjaan dan perokok atau bukan. Ini adalah filter pertama yang bisa jadi pertimbangan penting saat memilih teman sekamar. Karena, nggak mungkin kalau kita laki-laki nyari teman sekamar perempuan, karena bukan pasutri hihihi.😆Atau, kalau kita punya sakit asma terus ternyata sekamar dengan teman yang perokok berat. Bukannya tambah sehat, malah napas nanti makin berat.😌

Nah, kalau sudah diisi, kita bisa lihat hasilnya seperti di bawah ini. Meski, tampilan penggunanya memang belum terlalu banyak. Karena platform Serumah ini memang masih baru dan masih terus dalam pengembangan.


Fitur lainnya adalah Iklan kamar sewa. Ini berguna buat kita yang punya kamar kosong di rumah kontrakan yang ingin disewakan untuk meringankan biaya sewa. Fitur inilah yang akan membantu mencari penyewa yang sesuai dengan kriteria kita.

Oh ya, Serumah tidak memiliki fokus golongan/kelompok tertentu karena ingin melibatkan semua jenis. Serumah ingin membantu mereka yang di kelas middle income-low income group, khususnya pelajar, mahasiswa dan profesional muda yang baru memulai pekerjaan di kota besar dengan adanya fitur berbagi ruangan (roomshare/flatshare).

Dan, saat ini fiturnya juga masih terus dalam proses pengembangan untuk mengoptimalkan layanan bagi para pengguna.

Oh ya, meski terbilang baru, Serumah sudah mendapatkan respon yang positif dari pengguna. Terbukti dari beberapa cerita berbagi kamar yang bisa dibaca di laman Interview dengan pengguna Serumah. Mereka bercerita jika dari Serumah, berhasil menemukan teman sekamar, se-apartemen atau serumah. Dan, rata-rata mengungkapkan kepuasannya.

Serumah disebut pengguna sebagai solusi untuk mencari teman berbagi tempat tinggal yang kekinian. Karena tinggal daftar, klik sana-sini, lanjut komunikasi! Kalau ternyata sesuai dengan keinginan silakan lanjutkan! Dan, dapat deh teman sekamar! Gratis, cepat dan mudah! Lumayan jika biaya sewa bisa dibagi sama teman jadi uang bulanan bisa sisa syukur-syukur masuk tabungan, nambah uang jajan, dan buat makan! (biar nggak cuma makan mie instan kwkwkw😍)


Jika merasa masih kurang jelas juga cara menggunakan Serumah, bisa kita lihat di fitur FAQs. Komplit ada penjelasan tentang cara mendaftar, penggunaan, menghubungi pengguna lain dan menghapus profil kita. 



 Juga ada beberapa tips mencari dan berbagi kamar serta artikel terkait di fitur Blog.





Serumah yang mudah memang bisa jadi solusi murah untuk mencari teman berbagi kamar di Indonesia. Meski sayangnya:
  • Serumah belum memuat berbagai kota di Indonesia. Semoga ke depannya dengan makin meluas informasinya, banyak pengguna di daerah yang bisa mengaksesnya. 
  • Serumah belum dilengkapi beberapa informasi tambahan untuk pengguna seperti syarat dan ketentuan yang sama-sama menguntungkan bagi pengguna. 
Jadi, buat yang ingin teman berbagi hati, mohon cari sendiri....!😄Tapi, yang lagi cari teman berbagi rumah, yuk capcussss ke Serumah!😎

Salam Alohomora*

Dian


*Alohomora : ucapkan mantra ini jika kelupaan bawa kunci rumah ya, daripada kelamaan menunggu teman serumahmu datang..😅 Seperti Hermione Granger yang mengucapkan mantra ini saat ia, Harry Potter dan Ron Weasley...terkunci!😘





Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

18 komentar untuk " "

  1. boleh juga nih aplikasi serumah,kebetulan saya bulan ini lagi ada kerjaan ke bogor tapi gak ada kenalan bingung nyari tempat nginap gimana. untunganya postingan mbak pas banget nih, semoga aja di bogor dapet kamar kamar deh buat tinggal sebulan dulu.

    BalasHapus
  2. Wah, asyik nih, jadi kita juga enggak bingung kalau misal jalan-jalan ke Jakarta, terus belum tahu mau nginep di mana, bisa langsung pakai Serumah. Lebih asyiknya, ada teman buat diajak ngobrol juga, jadi enggak bengong dan bosan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak..bisa jadi solusi ya..Hemat biaya dan nambah teman juga :)

      Hapus
  3. wow, kuliahnya kok di Bali ...seruuuuuu

    BalasHapus
  4. langsung terpikir, andai jaman ngekos dulu ada kek ginian, gak perlu muter2 panas2 cari kos2an ya mb, hehe.
    semoga aplikasi ini gak disalahgunakan utk hal-hal negatif, miris di era digital ini segala kemudahan selalu ada penyalahgunaannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siip..Iyaa, Mbak. Makanya aplikasi juga harus dilengkapi berbagai filter untuk keamanan penggunanya. Juga jika berkomunikasi lebih lanjut lebih baik hati-hati:)

      Hapus
  5. Mulanya saya berpikir yang dimaksud dengan teman berbagi rumah yah serumah itu adalah suami, hiii...ngeres saja pikiran ini. Tak tahunya itu adalah aplikasi yah..Bagus-bagus, semoga aplikasi ini "aman-aman" saja, tidak disalahgunakan untuk hal-hal yang negatif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setujuu Mbak, seringkali kemudahan seperti ini disalahgunakan untuk tujuan yang nggak benar. Karena itu pengguna juga harus waspada tidak asal sepakat jika sudah menemukan roommate. Lebih baik ada komunikasi lebih lanjut :)

      Hapus
  6. Wah.zaman sekarang makin canggih aja ya dan memudahkan kita kalo ke mana2 bingung ya tinggal pakai app Serumah. Keren nih mbak Dian. Eh ya masuk Univ. Udayana itu kece banget deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mbak, teknologi sudah memudahkan banyak urusan sekarang :)

      Hehe.. Iya, kuliah sekalian liburan di Udayana Bali:D

      Hapus
  7. btw, aman gak ya? untuk adekku mau masuk ITB tahun depan?
    kunbal: www.molzania.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asalkan nggak langsung oke.. Perlu japri dan komunikasi lebih lanjut juga Mbak

      Hapus
  8. aku mau kepikiran nyoba
    cuma kadang aku takut gak cocok sama house mate
    jadi sementara ngekos dulu
    nanti kapan2 klo mo pindah bisa dicoba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siip.. Iya Mas.. Tergantung preferensi masing masing.. Next bisa dicoba

      Hapus
  9. Wah asyik juga bisa ngasih keterangan, roomate yang kita suka itu yang bagaimana. Kayak kita alergi asap rokok jadi maunya yg ga merokok, dll.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, mbak..sudah bisa kasih kriteria kita di awal :)

      Hapus