Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengunjungi Batik Trusmi

Satu waktu saya pernah membaca sebuah artikel di Tabloid Nova tentang seorang perempuan yang telah menjadi miliarder di Indonesia di usia yang sangat muda (kini 29 tahun). Ia memiliki Batik Trusmi, toko/ruang pamer batik terluas dan terlengkap di Indonesia yang menaungi ribuan pengrajin batik dan karyawan serta membidani berbagai usaha lainnya. Dialah Sally Giovanny yang bersama sang suami, Ibnu Riyanto, merintis usaha batik di Cirebon, bermodalkan uang 37 juta rupiah, hasil dari amplopan nikah. Dan BT Batik Trusmi, adalah nama brand yang mereka dirikan.






Oleh-oleh Cirebon
Piagam MURI
Saat berencana ke Cirebon, saya sudah berbulat hati harus singgah ke Batik Trusmi. Penginnya sih ini tujuan terakhir sesudah dari Gua Sunyaragi. Meski sejatinya sempat ragu-ragu, antara mau makan siang dulu atau langsung ke lokasi Batik Trusmi.

Dan untunglah kami memilih langsung saja, karena ternyata di sana makanan juga ada!!

Ha? Bukannya itu toko batik, kenapa jual makanan juga?

Iyesss, Batik Trusmi ini adalah one stop shopping yang bikin suami harus memegang erat-erat tangan istrinya. Bukan karena pencitraan kemesraan ya, tapi karena dikhawatirkan mereka, termasuk saya, bakal tergoda dengan beraneka benda yang dipajang di sana. hahaha




Jadi lokasi Batik Trusmi ini berada di Jl Syekh Datul Kahfi 148, Weru Lor, Weru, Cirebon. Sekitar 1 kilometer saja dari exit tol Cirebon. Enggak jauh kok... Begitu keluar tol, ke arah kota Cirebon,..lalu jumpa perempatan Plered, sudah tinggal belok ke kiri (ada petunjuk arah yang besar sekali). Dan sampailah kita ke Batik Trusmi. Maka bagi sesiapa yang sedang dalam arus mudik atau balik silakan mampir nanti yaaa....#kompor😝

Sesampainya di gerbang dan mengambil tiket parkir kendaraan, kita akan mengitari area tokonya dimana di sini saya membaca tulisan bangunan yang ada di sampingnya, Batik Kitchen.

"Makan di sini saja nanti!" seru saya ke suami (ini gaya emak-emak biar nanti enggak buruan diajak pulang untuk makan siang kwkwkw)

Dan ketika kami hampir putus asa tidak mendapatkan tempat parkir, ternyata di bagian belakang ada ruangan parkiran yang besaaaar untuk kendaraan. Dimana jam segitu saya lihat ada 4 bis rombongan wisatawan parkir di situ. Meski sayangnya, tempat parkirnya hanya satu lantai saja. Enggak terbayang saat musim liburan, pasti tetap enggak cukup ini. Semoga pengelolanya nanti memikirkan parkiran vertikal/bertingkat, sehingga bisa menampung lebih banyak kendaraan.

Oleh-Oleh Cirebon

Parkir sudah, lalu masuklah ke pintu masuk yang ada tulisan besar, INI BUKAN PINTU KELUAR! Ternyata banyak yang mengira pintu masuk sekaligus keluar itu di situ, termasuk saya saat pulangnya haha. Jadi ingat, dimana-mana itu baca baik-baik petunjuknya!

Batik Trusmi
dipilih..dipilih..dipilih
Lalu, begitu masuk ke ruang pamernya, ta daa...mata hijau lihat tumpukan kain batik di dalam boks di sepanjang selasar. Belum lagi aneka model pakaian yang ada di gantungan. Untuk perempuan, laki-laki, anak-anak, tua muda, semua ada. Yang model blus, daster, celana, rok, kemeja, lengkap! Sampai saya hampir kalap! kwkwkw.

Oleh-Oleh Cirebon
aneka kerajinan Nusantara
Di rak-rak juga bertumpuk rapi, taplak meja, sprei, bed cover..yang semuanya bermotif batik. Ada pula kaos dan sandal batik, tas kulit, aksesoris... Nah pilih-pilih dulu di sini sambil dipegang erat suami. Setelah dapat yang saya suka sambil dalam hati hitung dana tersisa, langkah kaki pun menuju ke bagian lainnya.

Pesona Cirebon
dompet, tas, aksesoris...
Di sini ada jajaran kerajinan tangan, mulai dari tas kulit, kerajinan kayu, bambu, batok kelapa dan lainnya dalam segala rupa. Lalu melangkah ke kiri ada sisi khusus untuk perabot rumah tangga yang bikin mupeng saya juga...Untung rumah jauh di Jakarta..hahaha. Jadi ada alasan: enggak bisa dibawa!

Oleh-Oleh Cirebon
ukiran jati Cirebon

Selanjutnya ke arah dalam ada segala rupa batik dalam beraneka benda. Juga makanan khas baik asal Cirebon maupun dari daerah lainnya. Lengkap! Jadi mau oleh-oleh apa tinggal masukkan keranjang dan... bayar😀!

Oleh-oleh Cirebon
kaligrafi, kursi kayu, kursi keramik


Nah, setelah dapat yang saya mau, juga suami dan anak-anak pilih yang mereka suka, kami pun ke kasir. Pembayaran yang diterima adalah secara Debit dan Tunai. Pembayaran dengan Credit Card dikenakan biaya tambahan. Semoga ini ke depannya diperbarui. Karena wisatawan mancanegara (saya lihat kemarin ada) dan metropolitan seperti saya biasanya lebih memilih pembayaran dengan mengggunakan kartu kredit. Bukan karena senang berhutang, hanya sebagai pengganti uang. Karena setiap jatuh temponya saya selalu melunasi tagihannya. Karena kadangkala kartu debit tidak diterima di semua mesin EDC (Electronic Data Capture) jika tidak memiliki logo tertentu. Sementara kartu kredit, apalagi di luar negeri berapapun nilai belanjanya di kios kecil pun diterima.

Oleh-Oleh Cirebon
tas kulit, tas rajut, tas batik
Oh ya, saat melakukan pembayaran ini saya menunjukkan foto brosur berbingkai acrylic yang ada di kamar Hotel Cordela Cirebon. Yang menerangkan, dengan menunjukkan foto brosur tersebut, saya akan mendapatkan potongan harga seumur hidup....Uoo..uoo.uooo..!!

Hotel Cordela
ini ada di kamar hotel
Saya langsung semangat bertanya ke mbak kasir (yang lembut banget kerjanya, baca: lamaaa). Dan katanya saya diminta menunjukkan itu ke bagian informasi. Baiklah saya pun ke bagian informasi di sisi depan toko. Lalu nama dan nomor HP saya dimasukkan data menjadi member Batik Trusmi. Dengan menyebutkan nomor HP saja, maka saya akan mendapatkan diskon 5% di Batik Trusmi Cirebon dan 10% di cabang Batik Trusmi di Jakarta dan Medan...selamanya!! Lumayan! Keren loyalty programnya!

Oleh-Oleh Makanan Khas
oleh-oleh jajanan
Setelah membayar dan buru-buru keluar toko (kelamaan di situ bisa bahaya...hahaha), saya sekeluarga pun menyeberang beberapa langkah ke bangunan sampingnya. Ada Batik Kitchen di sana.

Sebuah rumah makan dimana penataannya dihiasi dengan unsur budaya Cirebon. Misalnya Mas dan Mbak peladen berbaju penari tari Topeng, lalu di dinding ada mural tentang batik, bantal kursi bersarung batik..Juga menu khas Cirebonan seperti empal gentong dan nasi jamblang.

Batik Trusmi
pilih sendiri lauknya
Karena kami belum icipi nasi jamblang, maka saatnya pilih menu ini. Sebenarnya ada menu lainnya seperti Sega Goreng Iwak Asin, Jangan Tau Ayam Kentel, Sapi Mrico Ireng, Kopi Lungo, Kopie Wong Amerika ..dan lainnya. Nama-nama menu yang unik ini memang menggunakan Bahasa Cirebon dalam penamaannya.



Batik Trusmi
porsi berempat! nikmaaat!
Akhirnya kami pun memesan makanan 4 nasi jamblang dan minuman Alpuket Batik Kitchen, Es Amburadul, Stoberi Koclok dan Wedang Teh Manis Atis.

Untuk Nasi Jamblangnya kami mengambil sendiri dan memilih lauk yang dimaui di meja penyaji. Jadi ada sebungkus kecil nasi diletakkan di atas piring beralas kertas dan daun jati. Dan ada banyak pilihan lauk, seperti tahu, tempe, paru, daging..dan lainnya. Lebih baik, ambil satu saja nasinya sehingga kita bisa mencoba beraneka pilihan lauk yang ada.

Batik trusmi
Sweeger! Es teh manis yang bikinnya gampang malah datang belakangan kwkwk

Setelah kami bawa ke meja, nanti akan ada peladen yang mendatangi untuk menghitung jumlahnya. Dan, karena berbumbu lapar, kami berempat pun menghabiskan Nasi Jamblang itu dengan licin tandas. Begitu juga dengan minuman segar yang bisa memuaskan dahaga setelah capeeeek berbelanja #halah

Batik Trusmi
Peladen pakai baju penari Topeng
Saat membayar sama ringannya. Seperti kemarin ketika maksi di Empal Gentong H. Apud dan malmingan di Markas Cafe Cirebon. Makan berempat di kisaran 200 ribu rupiah (bahkan kurang). Oh..bahagianyaa kalau makan di luar Jakarta!!

Batik Trusmi
Mini Museum
Lanjut ke bangunan sebelahnya yang bertuliskan Mini Museum Batik. Saya pun memasuki dan mengambil gambar untuk keperluan liputan ini (sudah semacam wartawan yaak..kwkwk) Suami dan anak-anak yang kekenyangan duduk-duduk saja di depannya menunggu saya. Untung saja mereka bertiga bisa memaklumi kesibukan Ibuk-Ibuk yang juga blogger ini..hihihi. Dan, berikut beberapa koleksi museumnya:

Batik trusmi
Topeng Cirebon







Jalan ke belakang, ada bangunan yang berada di antara gedung parkir dan toko batik, yaitu sanggar batik.

Di sisi kanan tempat ini, ada panggung terbuka tempat dipertunjukkan atraksi budaya Cirebon, Tari Topeng. Tapi sayang sekali pas saya ke situ jam pertunjukannya sudah tadi pagi. Saran saja, jika teman nanti berkunjung ke Batik Trusmi, cek dulu jadwal pertunjukkan, biar enggak kelewatan.

Oleh-Oleh Cirebon
panggung budaya
Sementara di sisi kiri ada sanggar batik tempat kita belajar membatik dengan disediakan juga instrukturnya. Ada beberapa ibu yang tekun mencoba. Saya? cekrak cekrek saja...

Oleh-oleh Cirebon
sanggar batik
Mengingat waktu, saya sekeluarga pun beranjak dari Batik Trusmi. Parkiran yang 3 jam lalu masih agak longgar, sudah full dengan kendaraan. Wah!

Dan, tetiba saya ingin ke rest room, tapi tanya ke satpam yang berjaga, ternyata toilet hanya ada di dalam toko saja. Semoga nantinya pengelola membangun juga toilet di depat parkir kendaraan, misalnya.

Kemudian, saat di perjalanan saya berbincang dengan suami tentang harga di pusat grosir batik Trusmi tadi. Kami berdua mengagumi ide pemiliknya yang hebat! One stop shopping itu memudahkan wisatawan, terutama sebagai salah satu solusi di saat kemacetan ada dimana-mana. Wisata belanja, kuliner, budaya, dan edukasi ada. Jika semua yang dibutuhkan sudah ada di satu tempat..betapa bermanfaat!

aneka penghargaan
Padahal sejatinya harganya enggak beda jauh dengan di tempat saya biasa beli di Jakarta, misalnya di ITC mana gitu..dimana blus batik 70 ribu per potong di Batik Trusmi 55 ribu (kemeja pria) dan 75 ribu (blus wanita). Tapi, corak khas Cirebon dan aneka kerajinan dan oleh-oleh Nusantara yang selengkap ini mungkin saja tak dijumpai di tempat lain di negeri ini.

Oleh-Oleh Cirebon
blus 75rb, kemeja 55rb, cangkir batok 20rb, ikat kepala 30rb, jarik 3/100rb, sirup (lupa harganya..)

Nah, buat sesiapa yang ingin kepoin koleksinya, bisa datang langsung ke Cirebon di BT Batik Trusmi yang saya datangi ini, BT Batik Trusmi Lounge di Stasiun Kejaksan Cirebon, Butik IBR Plered, Pesona Batik di Plered, Batik trusmi Jakarta, Batik Trusmi Medan atau belanja online via Batik Trusmi.

Dan, karena sudah mengenal sejarah Cirebon, menikmati kuliner khasnya dan merasakan kehidupan di sana meski cuma semalam saja...Akhirnya kami pun kembali ke Jakarta dengan hati lega.

Alhamdulillah, akhirnya liburan ke Cirebon selama sekitar 24 jam ini berjalan sesuai dengan rencana.

Jadi, kapan-kapan giliran teman-teman yang ke Cirebon ya..

Enggak harus naik kendaraan pribadi, kok! Pakai kereta api juga bisa. Karena semua KA berhenti di Cirebon ini. Untuk kereta kelas eksekutif dan bisnis akan berhenti di Stasiun Cirebon Kejaksan. Sementara kereta kelas ekonomi akan berhenti di Stasiun Cirebon Prujakan. Dan selama di sana jangan khawatir, ada angkutan umum, becak atau ojek online yang akan memudahkan transportasi kita.

Hmmm..wisata Nusantara memang memesona dan enggak ada habis-habisnya yaa... Yuk, kita kunjungi!

Oleh-Oleh Cirebon
no caption needed😝

Sampai jumpa lagi di perjalanan lainnya ya temans!!💘

Selamat Berwisata


Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

48 komentar untuk "Mengunjungi Batik Trusmi "

  1. Asyik banget tempatnya mbak Dian, konsepnya mirip toko oleh-oleh yang biasa ada di Bali. Satu toko berisi beraneka barang kebutuhan. Jadi, pengunjung tidak perlu lagi keliling berbagai macam toko.

    Semoga kalau berkunjung bisa mampir batik Trusmi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak...cuma ini hampir semua Batik, itu uniknya :)

      Siip, semoga bisa mampir ke Cirebon nanti yaaa

      Hapus
  2. Cakep, dikau terus saja menggodaku, Mbak. Hadehhhh, kudu melancarkan rayuan inih. Tambah mupeng banget, hihihi. Thanks banget info Cirebonnya yang super lengkap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi..maap kalau meracuni ..
      Semoga bermanfaat infonya :)

      Hapus
  3. Aaahh liat fotonya aja saya jadi kalap.
    Murmer pulaaakk..

    Saya pecinta barang-barang lucu dan murmer, kayaknya suami emang kudu pegang tangan istrinya erat2 😂

    Btw jadi teringat salah satu outlet batik di Surabaya, luas dan beragam tapi harganya agak mahal sih.
    Dan gak selengkap ini.
    Mba Dian kece banget siihhh, jalan-jalannya berkualitas banget, semua di cobain dan kasih oleh-oleh sharing pulaaakk..

    Ditunggu sharing yang lainnya mbaaa, jadi berasa kaya info kalau sering2 berkunjung ke sini 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Mbak Reyne..semoga bermanfaat infonya ya

      Di sini murah-murah Mbak..pusat grosir batik soalnya

      Hapus
  4. Saya termasuk orang yang suka berbatik. Wah, boleh juga nih kalau suatu saat ke Cirebon. Makasih banyak ya, Mbak, share informasi pentingnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama saya juga suka batik..
      Siip, semoga bermanfaat infonya

      Hapus
  5. Subhanallah keren ya. Masih muda tapi udah sukses.dulu kalau kita denger kata batik, kesannya formal dan kolot banget karena modelnya begitu-begitu aja. Tapi sekarang batik banyak modelnya, jenisnya dan motifnya. Bahkan sekarang terlihat tren n keren2 ya motifnya ☺️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bunda..masih muda sekali pemilikya , sekarang baru 29 tahun...
      Batik memang keren sekarang, diaplikasikan ke banyak barang kerajinan:)

      Hapus
  6. seru yaa, unik juga sistem membernya :D makannya juga murah banget buat ukuran 200rb kurang 4 orang :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, murah, padahal pakai daging, cumi, paru, dll...

      Hapus
  7. Wah, wah...bikin mupeng nih Mba. Secara udah lama pengen ke sini. Tapi belum kesampaian..hiks..hiks

    BalasHapus
  8. wuuaah.. bahaya kalo aku ke situuu... bisa beneran kalap. seccaaraa, pecinta batik.

    super duper lengkap mbaa. terima kasih . lokasi yang wajib dikunjungi pas mudik neh

    BalasHapus
  9. Bener banget mbak... setiap ke sana pasti matanya disipit-sipitin biar gak segala dibeli haha. Jadi kangen ke Cirebon.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kwkwkw..iya pura-pura lewat aja..nyipit matanya :D

      Hapus
  10. huaaaaa....mba bikin mupeng batiknya apalagi kerjinan tangannya :(

    BalasHapus
  11. Masya Allah, Mbak Di tulisannya bikin saya gregetan deh pengin segera ngajak Mbak Di jalan-jalan di Solo. Hahahaaa ~

    Disini ada namanya Kampung Batik Laweyan, Mbak. Rumah-rumah penduduk yang juga disulap jadi rumah batik, menjual segala jenis batik dari yang low price sampai yang high price. Ada kelas membatiknya juga. Ayoooook ke Solooooo :D

    BalasHapus
  12. Waah setelah baca artikel ini apalagi pas liat gambar2nya jadi mupeng langsung pengen ke cirebon kunjungi batik Trusmi. Seru jalan2nya mbak jd ngarep suatu hari bisa jalan2 ke sana juga sama keluarga, hehe

    BalasHapus
  13. Mupeng ke sini... Naksir batiknya

    BalasHapus
  14. Saya lebih tertarik sama nasi jamblangnya sajalah. Sebab kalau mau beli kain batiknya, sepertinya dompet belum mau bersahabat:)
    Ingat, ini bukan pintu keluar :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, nasi jamblangnya nendang rasanya :)
      kwkwkw, inga inga ini bukan pintu keluar!

      Hapus
  15. Sebelum kesana dompet dititipin sama suami dulu. Cara terbaik mencegah kalap belanja

    BalasHapus
  16. Batiknya itu loh, pas bangat buat ngelengkapi baju batik. Warna dan coraknya menggoda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes..banyak pilihannya pula, dari yang murmer sampai premium pun ada

      Hapus
  17. Dulu waktu ke Cirebon, memang liat tulisan besar dari Batik Trusmi. Tapi kami sekeluarga gak mampir ke sana, karena bayangan kami, di sana hanya jual baju batik aja. Ternyata ada macam-macam di sana ya...nyesel, deh, kenapa dulu gak mampir aja ...hihihi

    BalasHapus
  18. Saya juga kayanya ke sini waktu ke Cirebon, cumaaaa dulu blm kenal blog, heee... Jadi taunya cuma jalan2. Sayang banget yaaa...

    BalasHapus
  19. Waduhhhh.... Mbak - Mbak dan Mas2 diatas rupanya sdh duluan mampir kesini. :)

    Salut saya dengan pendiri Usaha Batik yang disebutkan diatas, awalnya hanya bermodal uang Amplop Pernikahan bisa sebesar itu usahanya, sungguh berkah sekali pernikahan mereka.

    Tokoh Inspirasinya cocok untuk ditiru. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Mas..modal dari amplopan nikah dan doa para tetamu ..benar-benar pernikahan yang berkah ya:)

      Hapus
  20. Akupun mencintai batik, dan segala bentuk kreasinya

    BalasHapus
  21. mba dian, bikin mupengg..
    senang banget lihat batik2nya, dan mau jadi makan empal gentong..
    terima kasih sharingnya ya mba :)

    BalasHapus
  22. Wah jadi pengen ke Cirebon. Semoga suatu hari bisa mampir...Makasih mba infonya.

    BalasHapus
  23. Omg, aku kyknya hrs ninggalin kartu dan dompet di tangan suami kalo kesana. Yg udah2 sih aku kalap melebihi budget shopping kalo udh ke toko batik ato yg sejenis ini hahahaha. . Cakeeep ya motuf batik trusmi. Cerah soalnya. Aku lbh seneng batik begini drpd yg wrnanya gelap dan coklat

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya..suka motif Cirebon karena lebih berwarna..cerah ceria, biar yang makai juga awet muda :)

      Hapus
  24. Asyik banget kalau main ke sini. Lengkap banget deh mbak tulisanmu, berkualitas. Kalau sy ke sana bisa kalap, jadi mending mainnya di sini aja sambil nahan napas :D

    BalasHapus