Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kopdar Emak Pintar yang Cetaaar!

Kopdar Emak Pintar yang Cetaaar! Beberapa hari lalu, saat mantengin Facebook, ada flyer info acara Kopdar Emak Pintar untuk area Jabodetabek yang diposting oleh Mbak Diah Octivita Dwi Purwanti. Beliau adalah leader Indscript/kapten Emak Pintar Jabodetabek. Saya yang jarang-jarang bisa pergi ke suatu acara tanpa sepaket sama orang serumah pun tertarik untuk mendatanginya. Apalagi setelah cek jadwal, hari Sabtu 9 September nggak ada undangan nikahan, jadwal arisan, jadwal ke salon, atau suami rencana ngajakin pergi. Baiklah, cuss, kontak mbak Diah dan daftarlah!


Pertama baca ini, mikir juga. What? Di Hokben? Nggak salah tuh? Kan, Hokben Gambir sempit/nggak luas. Maklum gerai di stasiun biasanya bukan disediakan untuk nongkrong, jadi seat terbatas. Nah, ternyata benar juga. Menjelang hari H, acara ternyata dipindahkan ke pelataran tugu Monas. Lumayan, pasti lebih lega tempatnya. 

dari rumah ke Monas 34 ribu, murah kan..!
Akhirnya Sabtu pagi, saya naik gojek dari rumah untuk menghadiri Kopdar Emak Pintar Jakarta di Monas yang panasss! Kenapa Gojek? Karena suami pilih pergi sama anak-anak. Sengaja nggak ajak mereka, karena kami sekeluarga sudah pernah beberapa kali mengunjunginya. Lagian, Gojek praktis dan murmer. Tinggal order, datang, naik, sampai deh! 

Yang perlu dilakukan cuma dua: berdoa dan tutup mata. Karena babang Gojek tuh kalau naik motor suka nggak kira-kira, nylempit ke sela-sela mobil, naik trotoar, nyalip dari kiri atau kanan! Hadeeh!

Semoga ke depan bisa diperbaiki oleh operatornya, agar aturan di jalan tetap dinomorsatukan dan keselamatan diutamakan.😉

kios souvenir di Monas
Sesampai di tempat tujuan, ternyata saya salah tempat turunnya, karena pintu masuk Monas memang ada beberapa. Harusnya saya turun di dekat pintu belakang stasiun Gambir biar bisa naik kereta wisata dari sana. Tapi saya malah turun di pintu parkir kendaraan. Tapi bagusnya, jadi tahu, kini kawasan Monas sudah tertata rapi. Untuk kuliner dan souvenir, penjualnya sudah dibuatkan tempat khusus sehingga tak membuat kotor area taman. Pokoknya pengunjung dimanja dengan kenyamanan sekarang. 

kereta wisata
Oh ya, bagi yang belum pernah berkunjung ke Monas, perhatikan jam bukanya yaaa! Jangan sampai jauh-jauh datang ternyata belum buka atau malah sudah tutup. Berikut informasinya:

pintu gerbang
Saya pun berjalan kaki dari pintu menuju tugu di tengah cetarnya matahari yang makin meninggi. Untungnya sudah siap pakai sepatu kets. Jalannya lumayan bikin ngos-ngosan, apalagi sendirian.😄
Monas
Sesuai informasi di grup Kopdar Emak Pintar Jakarta di Telegram, rencana acara akan dihelat di pelataran. Berarti harus menuju pintu masuk dulu. Jangan bingung ya! Pintu masuk melewati lorong bawah tanah di sisi lain tugu. Ada pintu menuju ruang bawah tanah, turun tangga, kita tinggal ikuti petunjuk saja, nanti akan jumpa loket tiketnya.

loket tiket
Tiket masuk museum sejarah 5 ribu rupiah, tiket naik ke puncak tugunya 10 ribu rupiah. Murah yaaaa! Tapi kita diminta beli kartu pra bayar Bank DKI Jakarta seharga/bersaldo 15 ribu yang nantinya bisa dipakai untuk pembelian tiket museum lain di Jakarta. Praktis dan sistem ini bisa mengurangi peluang korupsi. Seperti ini kartunya:


Setelah membeli tiket, kita akan melewati lorong dan memasukkan kartu ke pintu elektriknya.

Terus naik dan sampailah di pelataran, jika turun tangga akan ada ruang pameran/diorama perjuangan bangsa. Tempat yang pas untuk belajar tentang sejarah perjuangan Indonesia. Tak heran, kemarin saya bertemu beberapa rombongan pelajar yang berkunjung ke sini. Oh ya, sudah ajak putra-putrinya ke sini belum? Ayo ajak yaa..!

miniatur Monas
maket Monas





Kalau memang ingin ke puncak tugunya, harus antri dulu karena kapasitas lift yang terbatas dan jumlah pengunjung ke atas memang juga dibatasi. Ini dia antriannya, padahal baru jam 9 pagi! Jadi memang lebih baik pagi datangnya untuk menghindari antrian panjang, apalagi saat liburan.


Tunggu, punya tunggu, akhirnya saya bertemu seorang peserta setelah celingak -celinguk kesana sini...hihihi. Ternyata, tempat beralih bukan di pelataran tapi di ruang diorama, memang di luar panasnyaaaa! Dan inilah penampakan acaranya:


Acara diikuti sekitar 40-an Ibu-ibu hebat yang tergabung dalam Emak Pintar. Organisasi bentukan Teh Indari Mastuti, CEO Indscript/penulis/pebisnis tulisan/coach bisnis dan nulis. 

Foto bareng Teh Indari, biar kecipratan hebatnya dikit...😁
Awalnya Beliau berkarier, lalu setelah menikah memutuskan resign dan menjadi ibu rumah tangga. "Turning passion into profession" begitu ceritanya. Beliau hobi menulis, jadilah menjadikan menulis sebagai profesinya selain menjadi ibu rumah tangga. Dengan alasan, menulis bisa dikerjakan di rumah dan dimana saja. 

Lalu beliau mendirikan Indscript, lalu IIDN (Ibu Ibu Doyan Nulis) dan kemudian IIDB (Ibu Ibu Doyan Bisnis). Nah, Emak Pintar-lah yang mewadahi dua komunitas tersebut. Kini Emak Pintar bisa diakses di portal Emak Pintar.

Ceki-ceki ya...tulisan para Emaks keren-keren lho, kalau mau ikutan nulis juga, boleh bangetsss!



Sesuai tema acara: "Cara Asyik Manajemen Waktu dan Manajemen Keuangan", Teh Indari yang datang jauh-jauh dari Bandung, memotivasi kami untuk:
  • Mengelola waktu dengan baik. 
Dengan membiasakan punya perencanaan kegiatan yaitu daily activities yang bisa kita jadikan patokan berkegiatan. Misalnya, jam sekian bebenah rumah, lanjut antar anak sekolah, kapan waktu posting dagangan di sosial media, waktu buat nulis, dan lainnya. Jangan seharian lebih banyak scroll up/scroll down FB/Ig lalu kerjaan jadi terbengkalai (siapa hayo?....sayaaa!😀)
  • Punya buku catatan (yang unyu-unyu biar bisa masuk saku). 
Jika ada yang penting dicatat, misal: penulis untuk catat ide artikel/buku/cerpen. Pebisnis untuk catat anggaran, janjian dengan pelanggan, belanja bahan. Untuk semua: catat resep, ilmu baru.. dan utang #eh😅
  • Tips prospek
Jangan main masuk rumah orang sembarangan. Temenan dulu-->bangun komunikasi-->closing/deal jadi bonus.

Contohnya: Teh Indari merutinkan diri menyapa ibu-ibu anggota IIDN dan IIDB 20 orang tiap hari via inbox, untuk menanyakan kesan selama menjadi anggota. Tujuannya: bangun hubungan dan komunikasi. Closing tidaknya pikir belakangan.
  • Ingat marketing usaha pakai dua cara
--> marketing bumi: promosi, manajemen yang baik, dan lainnya
--> marketing langit: doa, sedekah, dhuha, dan lainnya
  • Manajemen keuangan 
* pencatatan keuangan, meski sederhana (tapi harus yaaa!!)

* ingat pisahkan keuangan keluarga dan usaha (jangan dicampur yaaa)

* catat keluar masuk uang (baik pengeluaran kecil maupun besar..semua!)

* agenda triwulan (untuk evaluasi omzet, saran, masukan, anggaran)

* catat utang

* catat piutang (kalau bisa usaha itu tidak berutang dan berpiutang)

* sales plan triwulan keempat

* pencatatan stock
  • Kesederhanaan
Sebesar apapun bisnis, miliki kesederhanaan. Gaya hidup dinaikkan itu mudah saja, menurunkannya nanti yang terasa menyiksa. Jika kita memang "digaji" dari hasil bisnis kita, saat omzet melesat jangan dulu ditambah standar hidup kita. Biar saja tabungannya yang nambah jumlahnya.
  • Product Value
Sebagai pebisnis, harus tahu produk yang dijualnya. Jangan hanya sekedar berjualan saja. Baik produsen, reseller, jika mengenal produk dengan baik dan bisa menunjukkan keunggulan/value produk tentu akan memiliki nilai lebih di mata pembeli. 

Contohnya: untuk produk IndiBlack. Mengapa handsocks saja bisa 60 ribuan harganya, tiga kali lipat dari produk sejenis di pasaran. Teh Indari mengemukakan, jika produk premium ini handmade, diproduksi terbatas bukan massal, desain jadi eksklusif/tidak pasaran, disemprot parfum jadi wanginya beda, kemasan bisa dipakai untuk menyimpan (box), kemasan unik (botol) dan ada donasi seribu rupiah tiap pembelian untuk perempuan lain yang tengah berjuang terbebas dari jeratan rentenir. Nah, lengkap kan! Jadi lengkapi diri dengan informasi untuk disampaikan pada pembeli.

Hadiah saya, Lomba Menulis Milad IIDN ke-7, IndiBlack Hand Wallet
Acara lalu dilanjutkan dengan sharing dari mentor Indscript tentang seluk beluk CS online. Cara rekruit CS online, metode penggajian, untung rugi mempunyai CS online untuk online shopping dan info menarik lain. Meski sekilas, kalau mau lebih lengkapnya bisa ikut di kelasnya.

bersama Mbak Diah Octivita, kapten Emak Pintar Jabodetabek
Sebelum ditutup, juga ada challenge dari Teh Indari Mastuti untuk sesi promosi Ibu-Ibu Doyan Bisnis yang hari itu membawa produknya. Di sini banyak yang nyesel karena nggak bawa dagangan atau bawa tapi nggak banyak. Lain kali kalau ada Kopdar lagi ingat bawa yaaa...!


Kereeen-keren produknya. Ada yang produsen hijab, mukena, reseller baju muslim/hijab, susu almond, yoghurt, pizza flour, penulis buku, pebisnis les privat, pebisnis kaos by order, produk kecantikan, snack, jasa/buku Indscript, usaha barbershop...banyak!

(hiks..di sini saya merasa sedih, cuma bawa badan doang...saya belum punya kartu nama huaaaa, minder bin baper jadinya😢)

Mereka mempresentasikan produk masing-masing dan setelah diberi saran dan masukan oleh Teh Indari dan peserta lainnya diminta berkomentar. Setelah presentasi, ada yang laku jualannya, ada yang nanti akan menghubungi lagi dan ada yang nyesek karena cuma bawa contohnya saja....😁(belum rejeki ya Mak, semoga lain kali ..Aamiin). Dan challenge pun dimenangi oleh peserta dengan omzet jualan saat sesi itu hampir 400 ribu, dan akan mendapatkan hadiah dari Indscript (horeee👏👏) Jadi, jangan lupa kalau kopdar lagi bawa dagangan dan bawa uang untuk membeli dagangan teman...Oke!!😄

Akhirnya, acara gratisan yang berakhir pukul 1 siang ini, ditutup dengan semangat untuk menjadi Emak yang lebih baik lagi. Nggak perlu baperan apalagi ejek-ejekan. Karena sesama Emak harus saling menguatkan! Setujuuuu?

Terima kasih untuk semua! Sampai jumpa di kopdar berikutnya yaaa...!

Ayo semangat, Maks!😍💪

Pulangnya panasnya cetaaaar


* foto bersama oleh: Mungky Hendriyani
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

28 komentar untuk "Kopdar Emak Pintar yang Cetaaar!"

  1. Wah baru tahu kalau di Monas ada kereta wisatanya:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada, Mbak..saya tapi nggak naik ..uji nyali kuat nggak jalan kaki hihihi:D

      Hapus
  2. Balasan
    1. Alhamdulillah..lain kali semoga bisa ikutan yaaa mbak:)

      Hapus
  3. Kerreeen... Mantaaap...
    sy pingin sekali datang, tapi barengan sm acara suami ngundang teman2nya.

    BalasHapus
  4. Kopdarnya emak-emak pasti heboh banget :D

    BalasHapus
  5. Aaah..saya member emak pintar Asia, pengen ikutaan jadinya😅 pasti seru banget ketemu banyak penulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaaa...Siip! Nanti kalo di Surabaya ada, bisa ikutan Mbak Dira:)

      Hapus
  6. Aku kemarin ada acara keluarga trus lanjut ke JCC, jadi nggak bisa ikutan, deh. Btw tanggal 30 ada rencana ikut milad inscript nggak, Mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak..Aku lagi nggak ada acara jadi bisa datang. Malah besoknya mau ke JCC nggak bisa :)
      Tanggal 30 nggak bisa ikutan aku, Mbak:)

      Hapus
  7. walah serunya
    banyak acara-acara seprti ini
    sayang aku bukan emak2.... -_-

    BalasHapus
  8. seruuu nya, pasti tambah semangat ketemu teh indari ya mbak dian

    BalasHapus
  9. Seumur2 belum pernah ke Jakarta Maba..hehe

    BalasHapus
  10. Aku kelewatan acara ini, ditunggu infonya lagi yes mak, kalau ada kopdaran yg chapter Jakarta

    BalasHapus
  11. Setujuuuu mba, sesama kita harus saling menguatkan bukannya saling nyinyirin ya. Kalau soal monas, saya belum pernah k monas mba. Kebetulan saya baru pindah k jakarta, smga bisa segera berkesempatan k monas. Penasaran juga ama luasnya hihihi

    BalasHapus
  12. Keren ya mbak. Ngelmu bisa dimana aja

    BalasHapus
  13. Ternyataaaa... Mbak Dian anggota EP Jabodetabek ya? Saya anggota EP Bandung, loh! Awal Agustus kemarin di Bandung juga ngadain kopdar. Sayangnya Teh Indari gak bisa datang waktu itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tosss, mbak Nurul. Saya di EP masih anak bawang..hihihi...

      Hapus
  14. ngiri aku mbak. tadinya mau ikut, ternyata jadwal bentrok sm workshop creative writing. tau gitu kita bisa ketemuan yaa....

    BalasHapus