Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengunjungi York, Kota dengan Sejuta Cerita

Mengunjungi York, Kota dengan Sejuta Cerita. Setelah perut kenyang makan rendang sajian Chef James Martin di kereta London North Eastern Railway (LNER) Edinburgh - York, saya dan rombongan akhirnya sampai di kota York.  Sebuah kota di North Yorkshire, Inggris, yang didirikan pada tahun 71 oleh bangsa Romawi sebagai Eboracum. Kemudian berganti nama Eoferwic ketika bangsa Anglia pindah ke tempat ini. Kota yang merupakan ibu kota historis Yorkshire ini juga menjadi rumah dari koleksi nasional kendaraan kereta api penting secara historis di Inggris. Ya, National Railway Museum juga ada di kota ini.

Sejatinya saat tahu itinerary dari tour group saya akan singgah di York dalam perjalanan dari Edinburgh ke London, saya sempat keberatan. Bukan berat karena singgahnya. Melainkan, berat jika cuma 7 jam saja mampirnya.

Hiks, kok cuma 7 jam sih! Itu kan, kuraaaang!

Tapi gapapa, meski sambil ngebut eksplornya, mayan juga bisa keliling kota. Meski ada sedikit drama Korea di ending-nya!










National Railway Museum - Museum Kereta Api Terbesar di Dunia


Setelah sampai di stasiun, saya dan teman-teman segera menuju ke Left Luggage Office, sebuah tempat penitipan koper yang terletak tak jauh dari sana. Di sini kita bisa menitipkan koper dengan biaya mulai £7/koper/hari (sekitar Rp 120.000,-). Tapi karena kami berbanyak maka hitungannya pun berbeda.



National Railway Museum


Setelah menitipkan koper, kami menuju National Railway Museum yang berada di samping stasiun. Dari luar, bangunan museum yang berdiri sejak tahun 1975 ini tampak sederhana. Tapi jangan terkecoh dengan tampilannya karena ternyata dalamnya...luaaas pemirsaaah!

Maklum saja, ini adalah museum kereta api terbesar di dunia!!

Saya dan suami - yang pengagum moda ini - excited sekali melihat koleksinya. Kami lalu gantian pepotoan, hingga seorang Kakek sepuh penjaga museum tiba-tiba menghampiri kami:

"Let me take your picture...!"

Saya dan suami kaget sebentar lalu,

"Thank You, Sir!" kata saya sambil memberikan HP padanya

Dan dengan jari yang sudah bergetar karena usia, si Grandpa dengan baik hati pun memotret kami.

Makasih, Grandpa!

Nah, apa saja sih yang menarik di National Railway Museum? Berikut list-nya:


1. Lokasi Strategis 




National Railway Museum berlokasi di Leeman Road, York YO26 4XJ, Britania Raya dan bisa diakses dengan mudah dari berbagai penjuru kota dengan aneka moda. Diantaranya:

  • Kereta
Museum ini hanya berjarak beberapa menit berjalan kaki dari stasiun York dengan rute yang jelas tandanya. Atau bisa juga langsung ke museum melalui jalan untuk pejalan kaki dari dalam stasiun, tapi akses ini tidak bisa untuk pengguna kursi roda.
  • Bus
Tersedia Rawcliffe Park&Ride Bus dengan jadwal yang bisa dilihat di web-nya
  • Mobil
Parkir gratis di dekat pintu masuk utama atau berbayar £10 di lokasi di dekatnya
  • Sepeda
Ada sejumlah rak sepeda yang tersedia di kedua pintu masuk museum
  • Jalan Kaki
Museum ini berjarak 10 menit berjalan kaki dari pusat kota 










2. Tiket Masuk Gratis

Mengunjungi National Railway Museum tidak dipungut tiket masuk alias gratis. Tapi jika ingin berdonasi akan diterima dengan senang hati. Tersedia donation box untuk cash only, bisa juga dengan kartu debit/kredit melalui petugas yang stand by dan secara online di web National Railway Museum.

Oh ya, meski tiket masuk gratis, jika ingin menaiki kereta yang dijadikan wahana, ada biayanya,



3. Buka Setiap Hari Kecuali 24-26 Desember

National Railway Museum buka setiap hari kecuali saat Natal (24-26 Des). Jam operasionalnya:

10.00–17.00 saat winter  (mulai 4 November 2019)
10.00–18.00 saat summer










4. Punya Koleksi Lengkap

Museum  ini memiliki koleksi lebih dari 100 lokomotif. Yang mana semua disajikan dengan baik dan menarik. Semua koleksi ditata sedemikian rupa dan ditempatkan dalam serangkaian gudang kereta api raksasa. Sehingga setidaknya perlu minimal dua jam untuk mengelilinginya.

Maka, kebayang saat saya mesti mempersingkatnya jadi hanya sejam saja! Gempooor juga kaki rasanya hahaha








5. Bernostalgia Bersama Kereta

Di museum ini saya diajak bernostalgia dengan replika Rocket George Stephenson (1829), lokomotif uap modern pertama di dunia dan kereta peluru Shinkansen Jepang tahun 1960-an. Juga ada sebuah pameran yang didedikasikan untuk Flying Scotsman yang terkenal dengan mesin uap pertama yang menembus 100 mph.

Ada juga loko besar 4-6-2 dari tahun 1949, yang telah dipotong setengah untuk menunjukkan cara kerjanya. Hingga membayangkan kemewahan keluarga kerajaan melalui gerbong-gerbong kereta sutra yang digunakan oleh Queens Mary, Adelaide dan Victoria dan Raja Edward VII.











6. Souvenir Kereta yang Menggoda

Ada toko souvenir di dalam lokasi National Railway Museum ini dengan aneka merchandise kereta dari jaman dulu kala hingga yang terkini. Beneran surga belanja pagi kolektor pernak-pernik kereta deh pokoknya.


7. Demo Perkeretaapian

Di sini juga disajikan demonstrasi tentang kereta api. Maka tak heran saya bertemu dengan beberapa rombongan sekolah yang sedang berkarya wisata, mulai dari siswa TK hingga SMA. Mereka akan dipandu oleh petugas dan ditampilkan demo tentang tema tertentu. Oh ya, pengunjung umum juga bisa ikut menyaksikan demo ini.









8. Naik Miniatur Kereta Api

Tersedia pula miniatur kereta api di outdoor area yang bisa dinaiki oleh anak-anak di atas 5 tahun atau siapa saja dengan mengantri terlebih dulu. Sementara untuk anak di bawah 5 tahun bisa bermain dengan kereta api mainan di area bermain yang tersedia.






9. Ada Road Train

Jadi, pihak museum menyediakan Road Train, lokomotif dengan beberapa gerbong tapi berjalan di jalan raya biasa. Tiketnya £2 untuk anak dan £3 untuk dewasa dengan rute menuju pusat kota.

Road Train ini akan berangkat setiap 30 menit sekali dari pukul 11.00 - 15.30. Perjalanan ke pusat kota perlu waktu 15 menit dan kereta akan berhenti di Duncombe Place pada tepat waktunya.

Karena jika telat kita mesti jalan kaki ke museum/stasiun lagi!









10. Cafe Berlatar Kereta Tua

Nah, setelah capek berkeliling, silakan singgah ngeteh ala British atau Scottish di Great Hall Cafe. Tempatnya di pusat area sehingga ngetehnya sambil berlatar aneka kereta tua.

Wah, jika punya waktu banyak pun mau sayaaa!😍









Terpana dengan Indahnya Katedral Tua York Minster di Pusat Kota


Setelah terpaksa puas menjelajahi National Railway Museum, saya dan teman-teman menaiki Road Train menuju pusat kota. Sejatinya sih udara cerah dan matahari masih tinggi. Suhu juga sudah naik dibandingkan saat di Edinburgh, berkisar 10 dercel, tapi anginnya itu lho kok ya atiiis (dingin) sekali.

Jadi suami saya yang nekat ngajakin duduk di gerbong tanpa penutup - agar leluasa lihat pemandangan di sepanjang jalan, sukses bikin saya kedinginan.

Maka ketika sampai di tujuan Road Train di Duncombe Place, saya pun segera mengajak suami untuk bergegas melangkahkan kaki. Dengan berjalan akan enyah rasa dingin, bukan?









Nah, setelah melewati jalanan kota, pertama, saya temui di depan mata ada York Minster yang menjulang dengan indahnya!

York Minster adalah Gereja Katedral St. Peter di York yang merupakan salah satu gereja terbesar di Eropa. Setidaknya  ada tiga gereja lainnya berdiri di situs ini sejak 627.

Di gereja ini kita bisa menikmati gaya arsitektur Gothic Inggris yang berbeda dari  Abad Permulaan hingga Periode Perpendicular. Struktur yang ada saat ini berasal dari tahun 1230 dan selesai pada tahun 1472. Memiliki panjang 159,9 meter dan menara setinggi 72 meter, bangunan ini nampak eksotis dari kejauhan.

Ada dua menara  dan pengunjung dapat mengikuti Tur Menara dari menara pusatnya. Pengunjung juga bisa menikmati aneka koleksi benda bersejarah di dalam gereja ini. Tapi karena ketiadaan waktu, maka saya dan suami tidak melakukannya.

Oh ya, kami memang diberi waktu hingga pukul 15.45 untuk kembali ke halte Road Train yang tadi untuk bisa kembali ke stasiun York lagi. Maka, agar semua bagian dari pusat kota ini terlalui jalan satu-satunya dengan memilih "melewati" dan bukan "memasuki". hiks!

Tapi kami tetap berkeliling di area luar sambil membaca petunjuk masing-masing bangunan dan...pepotoan!😀





Menyusuri Jalan Bersejarah York Shambles yang Indah


Setelah memilih tidak mengikuti Tur Menara York Minster ataupun sekedar memasuki area dalam katedral, saya dan suami pun berjalan ke arah York Shambles.

The Shambles ini adalah jalan bersejarah di kota York. Awalnya merupakan rumah bagi tukang daging kota yang terkenal dengan julukan The Great Flesh Shambles dari kata dalam bahasa Anglo-Saxon untuk rak daging.

Uniknya, saat ini restoran dan beraneka toko telah menggantikan tukang daging tetapi kita masih bisa melihat beberapa rak daging yang digunakan untuk memajang daging dan kait daging yang menempel pada bangunan.





Nah, kita akan menemui lorong indah di sini. Berasal dari bangunan abad ke-14 yang menjorok dengan dinding yang tampak bersandar di jalan berbatu dengan atap hampir bersentuhan anatara yang satu dengan yang lain. Trotoar di kedua sisi jalan dulunya juga dinaikkan sehingga para tukang daging dapat membasuh darah dan sisa-sisa hewan yang disembelih di sini.

Kita bebas menjelajahi lorong demi lorong karena memang semua sudah dibebaskan dari alat transportasi lain kecuali untuk pejalan kaki. Ada beberapa kios penjual teh (aneka jenis teh, bukan kedai minum ya), toko dengan brand ternama juga produk lokal yang menjual aneka barang. Tak lupa ada kios souvenir yang menjual aneka pilihan barang untuk kenang-kenangan.

Oh ya The Shambles disebut sebagai jalan paling banyak dikunjungi di Eropa dan dinamai oleh Google Street View Award 2010 sebagai jalan paling indah di Inggris!

Eh lupa, biar dapat bayangan, ini adalah lorong tempat Harry Potter dan teman-teman belanja di Diagon Alley...Yang sudah nonton filmnya pasti kebayang tempatnya!

Dan, tak jauh dari situ ada semacam ruang terbuka tempat penjual menggelar dagangan semacam pedagang kaki lima jadi cuma hari dan jam tertentu saja bukanya. Mereka menjual buah, sayur, bunga dan aneka barang berharga lebih murah dari toko yang tadi ada di lorong.

Dulu ini adalah cikal bakal pasar utama di York pada abad ke-16, dikenal sebagai Thursday Market dan diadakan di tempat yang sekarang dikenal sebagai St Sampson's Square yang menjual daging dan produk susu. Pasar ini awalnya menjual biji-bijian, wol, dan herbal.





Lalu, apa lagi yang menarik di sini?

Terkenal sejak Abad Pertengahan, Pasar Shambles adalah salah satu pasar tertua di negara ini. Keberadaan The Shambles dilindungi hukum. Tidak boleh ada pusat perdagangan di radius tertentu dari situ.



Kembali ke Stasiun Lagi, Setengah dari Rombongan Ketinggalan!



Nah, seselesainya keliling saya dan suami pun bersiap lagi di tempat semula, tempat mangkalnya kereta Road Train tadi. Pasalnya pemandu kami sudah mewanti-wanti kalau kami harus sudah ada di sini sebelum pukul 15.45 tepat di jadwal kereta terakhir berangkat.

Nah, ternyata beneran, kereta dah tibh dan menurunkan penumpang kloter terakhir dari depan National Railway Station tadi. Dan segera siap mengangkut kloter terakhir dari Duncombe Place ini.

Hitung-hitung jumlah teman...yang setengah lagi mana ya? Astagaaah!

Akhirnya, pukul 15.45 tepat Road Train-nya jalan meninggalkan setengah dari rombongan.

Sesampainya di stasiun, kami yang sampai duluan pun segera mengambil lagi koper yang dititipkan dan makan malam di stasiun. Karena nanti di kereta dapat makan dan camilan, maka saya dan suami pilih ngopi dan ngemil saja sambil nunggu teman yang lainnya.

Sekitar sejam kemudian mereka datang dengan tampang kelelahan, karena ternyata mereka "terpaksa" jalan dari pusat kota ke stasiun ini..duh antara kasihan dan geli sih hihihi

Makanya, kalau di luar Indonesia itu perhatikan jadwalnya, karena rata-rata on time dan enggak bakal molor waktunya.




London, I am back again!


Di dalam kereta LNER, pas arah pulang, jadi mager saya, karena di luar gelap kan ya...Ya sudah akhirnya ngobrol disambi merem aja (gimana caranya ya haha). Terniat rencana untuk kembali menyambangi  Platform Harry Potter yang saat hari pertama sampai batal bisa pepotoan lantaran panjangnya antrian. Wah, mumpung nih sampai di King's Cross station London, bisa ke sana nanti.

Akhirnya saat jalan keluar stasiun kereta dengan semangat '45 bergegas ke tempatnya. Tapi zonk, itu troli sudah dikukuti karena The Harry Potter Shop at Platform 9 ¾-nya dah tutup, pemirsaaah! Cerita hepi berbumbu kecewanya di sini yaaa





Akhirnya, saya dan rombongan kembali ke hotel tempat kami menginap, The Hyatt Regency London The Churchill untuk bersiap pulang ke Jakarta keesokan harinya. 

Etapi, karena baru check in pukul 4 sore, maka saya dan suami pagi-pagi berencana pergi berdua naik kereta ke Windsor Castle. Yup, itu lho tempat kediaman resmi kerajaan yang dibuka secara terbatas untuk umum dan tempat pernikahan anggota kerajaan.

Meski ke Windsor dengan penuh perjuangan dan pergi sambil setengah berlari saking ngejar waktu, tapi kami puas bisa ke situ. Mengapa? Tunggu saja ceritanya. 😁

Terima kasih sudah membaca.💚


#ODOP
#EstrilookCommunity
#Day11



Love,

Dian Restu Agustina







Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

33 komentar untuk "Mengunjungi York, Kota dengan Sejuta Cerita"

  1. Aih itu petugasnya baik juga dan ramah mau ikutan fotoin ya mba :)
    Senangnya mba bisa menikmati petualangan seperti ini. Inggris tuh negara yang kerasa agak susah aku kunjungi. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ramah bangets
      Semoga bisa ke sana, Mbak..Saya saja juga enggak ngira:)

      Hapus
  2. Wah asyik banget mba. Aku tuh kesemsem sama london ketika baca novelnya Windry Rahmadina yang judulnya LONDON. 😍😍

    BalasHapus
  3. Aduhh pengen banget dech traveling ke inggris, Castile, aksen inggrisnya, kerajaannya, sama sepak bolanya bikin baper, next semoga aku pun beruntung bisa kesana ya mbak aamiinn

    BalasHapus
  4. Seru ya jalan-jalan sama suami di kota York. Fotonya bagus-bagi lagi mba, next-nya mau nulis kota mana lagi nih??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lanjutannya, Mbak. nulis Windsor Castle, kalau lagi mood-nya bagus...kwkww

      Hapus
  5. Museum keretanya keren banget.
    Dan model keretanya juga mantap betul
    Wah jadi ingin kesana, tiket masuknya gratis woih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya..3 kali ke museum selama di Inggris, gratis semua tiket masuknya

      Hapus
  6. Wah, aku tuh dari kecil pengen banget ke Inggris, makanya sampai senang banget kalau disuruh belajar Bahasa Inggris. Eh, sekarang anakku yang pertama juga selalu bilang pengen ke Inggris. Baca tulisannya Mbak Dian jadi tambah mupeng. Semoga impianku terwujud ya, Mbak hehehe...

    BalasHapus
  7. Bagus ya museumnya bagus ya mbak.memang strategis posisinya, bisa dijangkau oleh transportasi umum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ada feeder bus gratis juga, road train berbayar dan mudah diakses kendaraan umum lainnya

      Hapus
  8. Wah, infonya lengkap, bisa jadi panduan kalau aq ke York

    BalasHapus
  9. bersih ya kota nya, suka lihatnya :)

    BalasHapus
  10. Ini masuknya gratis ya mbak? Enak banget ini museumnya, bangunannya pun gak kayak museum disini. Ini lebih historikal gitubya. Seloga nanti kalau kesini bisa mampir juga

    BalasHapus
  11. Seneng yaa..wisata edukasi di Inggris gak bayar alias free.
    Hihii...tapi jadi gak ada guide nya yaa...mesti baca di plakat yang tertera di masing-masing gerbong.

    Btw,
    Kereta yang jalan ke kota itu namanya trem kan yaa..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau minta guide ada mbak, karena rombongan minta berpencar jadi kami ga minta. Kalau anak sekolah saya lihat pakai guide. Tapi saya ga tahu berpa feenya, karena enggak tercantum. Bisa jadi ga ada ketentuan atau seikhlasnya hihihi

      Bukan Trem, ini Road Train karena pakai ban mobil bukan di rel jalannya

      Hapus
  12. Aku terwow wow bangeeeet mba Dian explore London dan sekitarnya nih. Seuasananya kerajaan banget gitu lho, apa karena masi musim winter yak, trus wisata edukasinya free nih plus cafe nya lucu ya ampun dengan design dari kereta tua ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah musim semi tapi masih dingiiin..sekitar 10 dercel kurang dan lebih

      Hapus
  13. Beruntungnya mba Dian bisa injakkan kaki di Museum kereta api terbesar di Dunia mantap aih makasih juga sudah menuliskan detail aku yang belum ke Inggris jadi punya gambaran :) ahhh mantul

    BalasHapus
  14. Fotonya cakep cakep mbaa. To be honest dulu aku menganggap York Dan New York itu sama XD aku Una model bangunannya. Dan ternyata Susana Ada tempatku penitipan koper? Mengakomodir para traveler banget sih ini mah, Kalo Di Indo paling nitip di supermarket wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. York di Inggris, New York di Amerika :)
      Iya, di sini tiap stasiun, bandara , ada tempat penitipan seperti ini. Juga tur ke kota jika dibutuhkan. Maka buat yang transit dan pengin jalan-jalan akan membantu sekali

      Hapus
  15. Seru banget ya perjalanannya, duh semoga kapan2 bisa kesana juga, makasih mba sharingnya

    BalasHapus
  16. London bakalan selalu salah satu wishlist negara yang wajib dikunjungi. Indah banget soalnya, gak ngerti lagiii.. huhu

    BalasHapus
  17. London negara yang indah ya, kalau banyak rejeki ingin juga bisa wisata ke negeri London.

    BalasHapus
  18. Pengen banget kayak mba dian bisa keliling london kapan yah bisa jalan2 ke london

    BalasHapus