Yuk, Kenalkan Literasi Digital Sejak Dini!
"Ibuk, aku sudah selesai edit video tugas kelompok Prakarya minggu lalu. Tinggal dikirim saja ke email-nya Pak Guru."
"Oke, siip. Sudah dilihatin ke teman-teman kelompokmu juga kan sebelumnya? Siapa tahu mereka ada tambahan ide baru."
"Sudah! Enggak ada tambahan kok. Kemarin kan barengan ngerjainnya, tugasku cuma finishing aja."
"Oke deh, memang keren kalian!!"
Begitulah si sulung, siswa SMP kelas 9, laporan ke saya tentang tugas kelompok mata pelajaran Prakarya yang sudah selesai dikerjakannya. Dia dan 4 temannya ditugaskan mengunjungi sekaligus mewawancarai pemilik usaha bidang perikanan, lalu melaporkan hasilnya dalam format video kepada guru pengajar. Mereka berlima, sebelumnya mencari sendiri informasi lalu salah satu orang tua murid menemani ke tempat usaha budidaya lele ini. Setelahnya, mereka mengolah laporan kemudian mengumpulkan hasilnya.
Sebuah tugas sekolah yang memuat banyak manfaat, diantaranya: menumbuhkan kerjasama, menjalin komunikasi, mengajarkan kolaborasi, memperkuat motivasi dan mengenalkan kewirausahaan, yang kesemuanya makin dimudahkan dengan literasi digital yang dimiliki. Literasi digital yang harapannya dipunyai oleh semua kalangan termasuk generasi Z ini yang membuat mereka jadi: mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, bisa memecahkan masalah, berkomunikasi dengan lebih lancar jaya serta bisa berkolaborasi dengan sesama.
Ya, sedemikian penting ternyata literasi digital ini, sehingga sebaiknya memang dikenalkan sejak dini, agar anak-anak bisa menggunakannya dengan baik dan benar nanti.
Maka, senang sekali saya saat tahu jika literasi digital adalah tema yang diambil oleh KUBBU BPJ (Klub Blogger & Buku) BPJ untuk event KARNAVAL (Karya Tahunan - Festival Literasi 2019), dalam rangka ulang tahun KUBBU BPJ yang keempat ini.
Pasalnya, literasi digital di Indonesia memang saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan. Hoaks bertebaran, informasi dengan liar terbagi tanpa tahu kebenarannya, banyak yang ngasal dalam memahami sebuah berita, juga dampak negatif dari penggunaan teknologi digital yang kian meraja terutama pada generasi muda.
Lalu, sejauh mana peran orang tua dalam pengenalan literasi digital ini? Apa perlunya membekali putra-putri mereka dengan kecakapan pemahaman akan media digital di era terkini? Juga, tips apa saja yang bisa dilakukan agar anak-anak berliterasi digital dengan nyaman dan aman?
Begitulah si sulung, siswa SMP kelas 9, laporan ke saya tentang tugas kelompok mata pelajaran Prakarya yang sudah selesai dikerjakannya. Dia dan 4 temannya ditugaskan mengunjungi sekaligus mewawancarai pemilik usaha bidang perikanan, lalu melaporkan hasilnya dalam format video kepada guru pengajar. Mereka berlima, sebelumnya mencari sendiri informasi lalu salah satu orang tua murid menemani ke tempat usaha budidaya lele ini. Setelahnya, mereka mengolah laporan kemudian mengumpulkan hasilnya.
Sebuah tugas sekolah yang memuat banyak manfaat, diantaranya: menumbuhkan kerjasama, menjalin komunikasi, mengajarkan kolaborasi, memperkuat motivasi dan mengenalkan kewirausahaan, yang kesemuanya makin dimudahkan dengan literasi digital yang dimiliki. Literasi digital yang harapannya dipunyai oleh semua kalangan termasuk generasi Z ini yang membuat mereka jadi: mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, bisa memecahkan masalah, berkomunikasi dengan lebih lancar jaya serta bisa berkolaborasi dengan sesama.
Ya, sedemikian penting ternyata literasi digital ini, sehingga sebaiknya memang dikenalkan sejak dini, agar anak-anak bisa menggunakannya dengan baik dan benar nanti.
Maka, senang sekali saya saat tahu jika literasi digital adalah tema yang diambil oleh KUBBU BPJ (Klub Blogger & Buku) BPJ untuk event KARNAVAL (Karya Tahunan - Festival Literasi 2019), dalam rangka ulang tahun KUBBU BPJ yang keempat ini.
Pasalnya, literasi digital di Indonesia memang saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan. Hoaks bertebaran, informasi dengan liar terbagi tanpa tahu kebenarannya, banyak yang ngasal dalam memahami sebuah berita, juga dampak negatif dari penggunaan teknologi digital yang kian meraja terutama pada generasi muda.
Lalu, sejauh mana peran orang tua dalam pengenalan literasi digital ini? Apa perlunya membekali putra-putri mereka dengan kecakapan pemahaman akan media digital di era terkini? Juga, tips apa saja yang bisa dilakukan agar anak-anak berliterasi digital dengan nyaman dan aman?