Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapa Perlu Mengunjungi Rumah Ibu Fatmawati Soekarno di Bengkulu?

Mengapa perlu mengunjungi Rumah Ibu Fatmawati Soekarno di Bengkulu? Hm...Kota Bengkulu tidaklah seluas Jakarta. kemana-mana dekat saja apalagi kemacetan jauuuh tak separah Ibukota. Maka ketika di hari terakhir berada di kota ini kami memutuskan berkeliling kota, 4 tempat bisa kami jabani akhirnya. Rencana sebelumnya, kami akan stay di kota yang merupakan ibukota provinsi Bengkulu ini selama 4 hari. Tapi apa mau dikata, suami saya sakit saat di perjalanan Bandar Lampung - Bengkulu, hingga mesti bedrest selama 3 hari. Ya, manusia berencana, Allah menentukan ending-nya apa. Jadilah kami hanya punya waktu satu hari untuk mbolang di kota yang pernah dikuasai Inggris ini. Beberapa itinerary menuju luar kota kami coret dan pilihan tujuan terdekat akhirnya dijalani.

Pertama, kami mengunjungi Rumah Ibu Fatmawati Soekarno yang adalah Ibu Negara Pertama RI yang memang asli Bengkulu sini. 

Sebuah rumah masa kecil yang dipenuhi memorabilia Ibu Fatma, meski sejatinya banyak kesimpangsiuran berita jika sejatinya ini bukan rumah masa kecil Beliau yang asli?

Hmm...., jadi ini rumah siapa?





Tentang Rumah Ibu Fatmawati Soekarno



Wisata Bengkulu

Wisata Bengkulu

Wisata Bengkulu

Sebelumnya saya membaca kesimpangsiuran di media bahwa sejatinya rumah ini bukan rumah masa kecil Ibu Fatmawati, melainkan rumah Kakek Neneknya. Kabarnya rumah asli orangtuanya sudah menjadi bangunan sebuah bank di dekat situ juga. Saya yang baru pertama kali mengunjungi Bengkulu sempat kepo. Apalagi suami saya yang dulu selama 4 tahun pernah tinggal untuk bekerja di Bengkulu bilang tidak tahu informasi itu.

Lalu yang benar yang mana? Kenapa juga disebut rumah Ibu Fatmawati jika sebenarnya bukan? Kenapa enggak disebut museum saja, lebih cocok, kan?

Akhirnya, rasa penasaran pun membuat saya sekeluarga menjadikannya tujuan pertama. Untung saja pas kami datang tempat ini sudah buka. Bahkan saking semangatnya jam 8 pagi kami sudah tiba hahaha. Pas jadinya karena rumah ini buka pukul 8 pagi dan tutup pukul 5 sore.

Nah, lokasi rumah ini berada di Jalan Fatmawati 10, Penurunan, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu. Rumah panggung berbahan bangunan kayu dengan pondasi beton nampak kokoh berdiri dengan halaman yang asri. Tidak ada lahan parkir di sini. Jadi, mobil parkirnya di pinggir jalan. Oh ya sebagai penanda di bagian depan rumah terdapat patung setengah badan Ibu Fatmawati dan ada plang bertuliskan "Rumah Ibu Fatmawati Soekarno" di dekat taman.

Setelah melewati halaman yang berhiaskan jajaran bunga yang nampak rapi kita akan menemui anak tangga untuk menuju area dalam rumahnya. Kita mesti lepas alas kaki di sini demi kebersihan rumah panggung yang kayunya tampak mengkilat dan terawat. 

Sejenak saya celingak-celinguk nyari loket buat beli tiket masuk. Tapi zonk, enggak ada...Karena ternyata memasuki Rumah Ibu Fatmawati ini memang free, alias tidak dipungut bayaran!

Hanya ada seorang kakek penjaga bernama Marwan Amanadin, yang menyebut dirinya kerabat Ibu Fatma - yang bertugas di sana. Saya, diminta mengisi buku tamu, lalu dipersilakan masuk sekalian si Kakek ini jadi pemandu.

Tanpa mikir lagi rumah ini asli atau enggak, saya pun mengenang Ibu Fatma dari benda-benda yang dipamerkan di sana. Dan, ternyata memorabilia Ibu Fatmawati Soekarno di sini lengkap juga!


Tentang Ibu Fatmawati Soekarno


Wisata Bengkulu

Wisata Bengkulu

Wisata Bengkulu



Nah, saya lansir dari berbagai sumber, Ibu Fatmawati bernama asli Fatimah. Beliau lahir di Bengkulu, 5 Februari 1923 – meninggal di Kuala Lumpur, Malaysia, 14 Mei 1980 pada umur 57 tahun). Beliau adalah istri dari Presiden Soekarno dan menjadi Ibu Negara Indonesia dari tahun 1945 hingga tahun 1967. Dan, Ibu Fatma merupakan istri ke-3 dari Presiden Pertama Indonesia ini (Istri pertama Ibu Siti Oetari Tjokroaminoto dan istri kedua Ibu Inggit Ganarsih).

Ibu Fatma, dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945. 

Lahir dari pasangan Hasan Din yang merupakan salah seorang pengusaha dan tokoh Muhammadiyah di Bengkulu dan Siti Chadijah, pada tanggal 1 Juni 1943, Fatmawati menikah dengan Soekarno, yang kelak menjadi presiden pertama Indonesia. Dari pernikahan itu, Beliau dikaruniai lima orang putra dan putri, yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.

Soekarno tadinya diasingkan oleh penjajah Belanda di Flores lalu dipindahkan ke kota Bengkulu pada tahun 1942. Di kota inilah Soekarno bertemu dengan Fatmawati binti Hasan Din. Ketika Jepang mulai masuk ke Indonesia, Belanda kabur karena sudah babak belur di Perang Dunia II di Eropa. Lalu, Jepang masuk ke Indonesia dan mencari Soekarno untuk membahas persiapan kemerdekaan Indonesia. Sehingga, Soekarno harus meninggalkan kota Bengkulu untuk pergi ke Jakarta, Tak lama maka terjadi lah pernikahan dan diboyonglah Fatmawati ke Jakarta. Kemudian, setelah di Jakarta dan persiapan kemerdekaan Indonesia tahun 1945, Soekarno memberikan tugas mulia kepada Fatmawati untuk menjahit bendera merah putih.

Dengan itu, Ibu Fatmawati melaksanakan tugas sucinya menjahit bendera merah putih dan dikibarkan pada hari kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Pengibaran tersebut sambil diiringi lagu Indonesia Raya yang lebih dahulu sudah diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman.

Nah, Ibu Fatmawati meninggal pada tanggal 14 Mei 1980 pada usia 57 tahun di Kuala Lumpur, Malaysia karena serangan jantung ketika dalam perjalanan pulang umroh dari Mekkah. Beliau dimakamkan di Karet Bivak, Jakarta. Saat ini nama Fatmawati dijadikan sebuah nama Rumah Sakit di Jakarta juga dijadikan sebuah nama Bandara Udara di Indonesia tepatnya di Bengkulu, kota kelahirannya.


Perjalanan Ibu Fatma dari Belia Hingga Kenangan Bersama Presiden Pertama Indonesia


Wisata Bengkulu

Wisata Bengkulu

Wisata Bengkulu



Ruangan Rumah Ibu Fatmawati Soekarno ini terbagi dalam dua sisi. Di sisi kanan akan kita temui seperangkat kursi kayu dengan meja bundar berbahan marmer. Di dindingnya ada lukisan besar Ibu Fatma mengenakan kebaya dan kerudung khasnya dilengkapi mesin jahit dan gambar bendera Indonesia. Sementara di kiri kanannya terdapat beberapa keterangan berupa tulisan tentang perjalanan hidup Beliau. Juga ada foto yang kesemuanya dibingkai rapi.

Lalu, tak jauh dari situ ada manekin yang memakai seperangkat kain batik dan kebaya juga kerudung, yang merupakan salah satu pakaian milik Ibu Fatma semasa hidupnya

Sementara di sisinya ada lukisan Ibu Fatma yang dipajang sejajar dengan lukisan Proklamator RI, Ir Soekarno, yang peletakannya dipisahkan jalan menuju ke bagian dalam rumah. 

Nah, di sisi kiri ruang tamu ada sebuah mesin jahit dengan bendera Merah Putih terpasang di sana berlatar foto dalam bingkai kayu seputar Proklamasi kemerdekaan RI. Di sudut ruang ini juga ada manekin perempuan mengenakan baju asli Ibu Fatmawati.

Sementara, melangkah ke bagian dalam, ada dua buah kamar berhadap-hadapan. Di sebelah kanan terdapat mesin jahit dengan bendera dan foto-foto Ibu Fatma. Sementara di sebelah kiri ada ranjang besi berkelambu beserta lemari baju dan meja riasnya.

Oh ya, pada dinding di selasar rumah juga terdapat foto-foto dari Bu Fatma remaja, menjadi Ibu Negara hingga saat tak lagi bersama sang Presiden pertama.


Rumah Ibu Fatmawati Soekarno Sebuah Saksi Sejarah yang Perlu Dikunjungi



Wisata Bengkulu

Wisata Bengkulu



Nah, rumah sederhana, penuh sejarah dan memorabilia dari Ibu Negara pertama Indonesia ini perlu dikunjungi jika kita sedang singgah di Kota Bengkulu, karena:


1. Tanpa Biaya

Tidak adanya biaya masuk bertujuan membuka rumah ini bagi siapa saja yang ingin mengunjunginya. Jadi silakan saja datang dan kenanglah sejarah perjuangan Indonesia terutama kisah perempuan yang pernah menjadi pendamping Presiden Pertama RI

2. Rumah Terawat dan Indah

Kondisi rumah Ibu Fatmawati Soekarno ini rapi dengan dinding kayu yang terawat dan mengkilat. Bikin betah buat yang singgah. Halaman dan taman juga kelihatan terjaga.

3. Letaknya di Kota

Lokasi dekat dari mana-mana, mudah dijangkaunya. Dari sini bisa sekalian ke rumah pengasingan Soekarno tak jauh dari situ dan ke tempat wisata lain di Kota Bengkulu.

4. Ada Mesin Jahit Sang Saka

Jadi mesin jahit yang ada di kamar, infonya adalah mesin jahit asli yang digunakan Ibu Fatma untuk menjahit Sang Saka Merah Putih. Mesin jadoel ini beroperasi dengan cara lama tapi masih nampak terawat kondisinya

5. Ada Memorabilia Ibu Fatma

Ada baju asli punya Ibu Fatma, lukisan, foto-foto, juga benda-benda yang dulunya dipakai Beliau. Memorabilia yang membuat kita mengenang Ibu Fatma.

6. Ada Cuplikan Sejarah Indonesia

Sebagai Ibu Negara Pertama Indonesia, Ibu Fatma mendampingi Presiden RI menjalankan tugas baik di dalam maupun di luar negeri. Dan dokumentasi tentang peran ini terpajang rapi di dinding rumah ini.

7. Terkait dengan Rumah Pengasingan Soekarno

Nah, setelah dari sini atau sebelumnya kita bisa sekalian ke Rumah Pengasingan Bung Karno yang tak jauh dari situ. Jadi ceritanya bakal nyambung nanti dan menjadikan kita tahu siapa Ibu Fatmawati.


Maka, kalau teman-teman ke Bengkulu jangan lupa singgah juga ya, di Rumah Ibu Fatmawati Soekarno yang penuh cerita!😍





Selamat Berwisata


Dian Restu Agustina

Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

41 komentar untuk "Mengapa Perlu Mengunjungi Rumah Ibu Fatmawati Soekarno di Bengkulu?"

  1. Ranjang berkelambu gitu jadi inget di rumah eyangku zaman dulu kala. Lebih sehat kayaknya ya, engga kena racun. Rapi banget rumahnya, apik dan terawat. Btw...anggun ya sebetulnya busana Ibu Fatmawati dulu itu, kebaya dan selendang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak, kondisi rumah beserta isinya terawat dan masih seperti aslinya.

      Hapus
  2. aku palings ua yg berhubungan dg sejarah dan melihat langsung. kalau deket sih aku mau ke sana

    BalasHapus
  3. Masya Allah, cantiknya rumah Ibu Fat yang terawat indah ini, jadi ini tuh rumah kakek neneknya ibu Fat ya?

    dan baru tau bahwa ibu Fat meninggal dalam usia relatif muda ya 57 tahun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kabarnya sih bukan, tapi yang jelas sudah diakui menjadi situs sejarah yang akan dilestarikan :)

      Iya, meninggal karena serangan jantung

      Hapus
  4. Terima kasih sudah menuliskannya. Jadi ingat perjalanan mudik dan mampir ke sini. Banyak banget ilmu dan pelajaran sudah datang ke sini.

    BalasHapus
  5. Kalau gak ada HTM berarti biaya perawatannya darimana ya? Mikir juga hehehe, kadang aku pikir lebih baik bayar jadi para pengunjung ada rasa untuk merawat dan menjaga saat berkunjung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. seperti saya bilang tujuan di atas Mbak
      kalau yang Rumah Pengasingan Soekarno berbayar

      Hapus
  6. Aku salut sama PemDa setempat yang menjaga situs sejarah Indonesia yang dari sana bendera Merah Putih bermula. Semoga tempat lain juga demikian.

    BalasHapus
  7. Harus ke sini kalau ke bengkulu! Pasti layak banget menghabiskan waktu di sini,mengenang wanita di balik kesuksesan suaminya, yang pernah jadi orang nomor satu di Indonesia. Keren banget. Terima kasih sudh berbagi di sini Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak..pas untuk mengenang Ibu Negara pertama Indonesia

      Hapus
  8. autentik banget ya, sejarah banget. jujur saya belum pernah berkunjung ke Bengkulu apalagi ke rumah ibu Fatmawati Soekarno

    BalasHapus
  9. Dari semua ibu negara, saya paling suka ibu Fatma
    Jika diberi kesempatan lebih lama, darma baktinya untuk bangsa mungkin akan lebih banyak lagi..
    Sayang, mereka sekeluarga diberangus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beliau keluar istana setelah Bung Karno menikahi Nyonya Hartini, Mbak

      Hapus
  10. Ternyata baju asli milik Ibu Fatmawati masih ada ya dan dipakaikan pada manekin. Perawatannya pasti bagus, atau mungkin karena bahan kainnya juga berkualitas jadi awet ya. Menarik nih cerita kunjungannya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitu kata penjaganya
      Kondisi baju memang sudah usang. Kalau Beliau meninggal 1980, berarti usia baju kurang lebih 40 tahun sekarang

      Hapus
  11. Wah, beruntung banget Mbak, bisa menyambangi rumah Ibu Fatmawati di Bengkulu. Dari tulisan ini aja aku bisa membayangkan gimana rasanya begitu dekat dengan benda-benda peninggalan beliau di sana. Seperti tengah berada di masa lalu, ya.

    Aku suka kagum deh dengan tempat-tempat bersejarah yang biaya masuknya gratis tetapi kondisi bangunan sangat bagus dan terawat. Padahal menurutku, pengunjung membayar tiket asal nggak terlalu mahal sih sah-sah saja, hihihi ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, enggak apa-apa tiket bisa untuk biaya perawatan ya. Mungkin kebijakan Pemda karena ada anggarannya

      Hapus
  12. Aku suka baca tulisan sejarah. Tapi aku belum
    pernah ke Bengkulu. Semoga nanti bisa ke sana dan main ke tempat cagar budayanya.

    BalasHapus
  13. HARUS BANGET berkunjung ke rumah beliau kalau lagi ke Bengkulu ya Mba
    Btw, apa bener Bengkulu itu situasiya masih terpencil banget Mba?
    Kok ada temen saya yg bilang, bahkan di tengah kota, babi hutan aja masih banyak yg seliweran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bengkulu di pesisir selatan dan memang belum semaju provinsi tetangganya. Apalagi sering gempa bumi di sini
      Kota Bengkulunya pun belum semaju ibu kota provinsi lainnya

      Hapus
  14. Meski tak ada biaya masuk ke sana, tapi rumahnya tetap terawat ya.
    Suami saya yang asli bengkulu malah belum pernah ke sana. Harua diagendakan nih ntar klo pas mudik

    BalasHapus
  15. Eh jadi untuk masuk rumah ibu Fatmawati ini gratis ya mba. Duh semoga suatu saat nanti aku bisa ke Bengkulu dan mampir ke sini :) Baru tahu juga kalau bu Fatmawati ini istri ketiga. masyaallah meninggalnya sehabis umroh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Istri ketiga, yang pertama Ibu Oetari, anak HOS Tjokroaminoto, menikah di Surabaya, berpisah karena Bung Karno kuliah ke Bandung.
      Istri kedua Inggit Ganarsih, berpisah setelah Bung Karno menikah dengan Fatmawati.
      Dari istri pertama dan kedua tidak ada anak

      Hapus
  16. Saya salah fokus pada baju beliau, membayangkannya jadi terlintas betapa anggunnya. Salut untuk pemda setempat, padahal free ya tapi semuanya terlihat begitu rapi dan terawat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya..di foto dan lukisan baju khas Belia, baju kurung Melayu

      Hapus
  17. Wah keknya kemarin Presiden ngeresmian apa ya terkait rumah bu Fatmawati di Bengkulu..jd pengen kesini dan baca artikelnya bikin ikutan jalan deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Monumen Fatmawati yang diresmikan tanggal 5 lalau bertepatan haul Bu Fatma

      Hapus
  18. wuah keren ya
    gak dibuka kunjungan malam kah?
    dipasangin lampu damar, supaya suasananya terasa seperti rumah beliau yang jaman dulu banget, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, bahaya kalau pakai lampu damar. Bisa terbakar itu rumahnya, karena berbahan kayu

      Hapus
  19. Waoww apa itu asli baju2 milik beliau? Semoga punya kesempatan menginjakkan kaki di bengkulu dan singgah di rumah ibu negara fatmawati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baju asli, Beliau meninggal tahun 1980 jadi masih tersimpan baju ini

      Hapus
  20. Wah, aku baru tahu kalo rumah Bu Fatmawati ada di Bengkulu. Aku kira di Jawa. Eh, Jawa, tepatnya Blitar mah Bung Karno ya. Kudu nih ke sana kalo ke Bengkulu.

    BalasHapus
  21. Saya suka sekali berkunjung ke tempat2 yang punya nilai sejarah begini nih. 4 tahun lalu sempat ke bengkulu tapi cmn main ke bentengnya aja.

    Nice article mba, keren

    BalasHapus