Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Buku: Sociophilia



Sociophilia, sebuah novel karya Febri Purwantini yang tuntas saya baca dalam sekali duduk saja. Ceritanya ringan, bertema keseharian dan ending-nya....menyenangkan! Novel setebal 210 halaman yang berjudul tak biasa ini bersampul depan warna merah dengan paduan kuning kunyit di mana ada gambar gadis muda yang adalah cerminan sang tokoh utama.

Ya, novel yang dari judulnya langsung membuat pembaca penasaran apa yang dimaksud dengan Sociophilia. Saya sendiri, langsung browsing dong, biar enggak salah mengartikannya. Dan ternyata yang muncul adalah arti di Urban Dictionary, kamus yang berisi arti atau penjelasan bahasa gaul dari suatu bahasa (biasanya untuk bahasa Inggris, namun kadang tersedia juga untuk bahasa lainnya). 

Nah, di sana disebutkan jika Sociophile adalah: someone who obsessively seeks out social interaction at every available opportunity. Someone who can't stand their own company, alias seseorang yang secara obsesif mencari interaksi sosial di setiap kesempatan yang ada, atau seseorang yang tidak tahan dengan urusannya sendiri. 

Novel Sociophilia


Selain itu Sociophile juga diartikan sebagai: A person that is so absorbed in others, yet in such a shallow manner as to mimic social networks, so that the person never knows a person as a human, but as a username. These people tend to be vindictive and rarely move from their friend groups. They seem to think on a 2 dimensional plane similar to the Internet encounters: like and dislike. Sociophiles have a knack for stirring up drama. Yang maksudnya: seseorang yang begitu asyik dengan orang lain, namun dengan cara yang dangkal atau meniru dari jaringan sosial, sehingga orang itu tidak pernah dikenal  sebagai dirinya tetapi sebagai nama aliasnya. Orang-orang ini cenderung pendendam dan jarang berpindah dari kelompok teman mereka. Mereka tampaknya berpikir pada bidang 2 dimensi yang mirip dengan pertemuan di dunia maya: suka dan tidak suka. Hingga seorang Sociophile memiliki kemampuan untuk menggerakkan drama.

Nah, berpatokan pada arti ini, saya membayangkan, salah satu tokohnya memiliki sifat mewakili arti kata Sociophilia. Tapi nyatanya, tak sedemikian penggambarannya. Meski enggak ngaruh sih pada keseluruhan cerita. Jadi agak bingung juga saya. Meski kebingungan ini terhapus oleh kekuatan tema dalam novel ini yang meski sudah banyak ditulis dalam cerita lainnya, tapi penulis berhasil menyajikannya dalam kisah manis yang berbeda.


Review Novel Sociophilia


Blurb Novel Sociophilia


Meraih gelar sarjana teknik seharusnya menjadi suatu kebanggaan bagi Dafina Lazuardi, S. T. Namun, ternyata bekerja di perusahaan yang penuh tekanan dan tuntutan dari berbagai pihak membuat Fina berpikir ulang, benarkah ini merupakan karier impiannya? Atasan yang menguji kesabaran dan cinta pelik membuat Fina berpikir untuk keluar. Dia merasa terpanggil untuk melakukan hal-hal bersifat sosial sesuai passion-nya. Ketika tahu seorang tetangga menjadi pekerja sosial, hatinya semakin terusik. Di saat duka datang dan atasan yang semakin mengikis kesabaran, dia harus mengambil keputusan; bekerja sesuai latar belakang pendidikan teknik ataukah sesuai passion di bidang sosial. Inilah sebuah kisah manis tentang impian, persahabatan dan cinta.


Sociophilia


Tentang Penulis


Febri Purwantini sejak kecil hobi membaca dan menulis cerpen, tetapi sempat terhenti karena berbagai aktivitas lain. Perempuan kelahiran 18 Februari ini lulusan dari Program profesi Apoteker Universitas Padjadjaran. Dia menikmati keseharian sebagai seorang istri dan ibu dari tiga anak. Selain itu, dia juga bekerja di salah satu rumah sakit di kota Solo. Setelah mengikuti berbagai komunitas menulis, dia mulai berani menantang dirinya untuk meneruskan hobi menulis. Beberapa karya antologi telah dilahirkan dari beberapa event lomba dan komunitas yang diikuti. Baginya, menulis tidak hanya sekadar  mengeluarkan ide-ide yang sering berloncatan liar, tetapi dia berharap suatu saat kelak karyanya dapat menginspirasi dan bermanfaat untuk orang lain.
Karya ini merupakan novel solo perdananya dari hasil Karma season 2 yang diadakan oleh KamAksara, sebuah ajang berkarya bersama selama dua bulan berturut-turut yang dipublikasikan di Wattpad. Untuk menyapa dan berkenalan dengan penulis, silakan menghubungi melalui Facebook: Febri Purwantini, IG: @febripurwantini, Wattpad: @febripurwantini, e-mail: myferaiza@gmail.com.

Review Novel Sociophilia


Data Novel Sociophilia


Judul buku: Sociophilia
Penulis: Febri Purwantini
Penyunting: Nikma Rofi
Desainer Sampul: Laminca
Penata letak Laminca
Ilustrasi sampul: @hee_cani
Ilustrasi isi didapatkan secara legal dari PNGtree
Cetakan pertama: Maret 2020
ISBN: 978-623-92949-39
Penerbit Cerita Kata
Harga: Rp 87.000,- (saya beli langsung ke penulisnya)


Sociophilia


What I Like about Sociophilia


Well, banyak hal baru yang saya dapatkan dari membaca novel yang diterbitkan Penerbit Cerita Kata ini. Mulai dari settingnya di sebuah industri garment sesuai latar belakang pekerjaan Fina, si tokoh utama, juga setting tempat di Solo, Bandung, Jakarta dan Jepang. Tak hanya itu, novel juga mengangkat nilai-nilai keluarga yang bisa jadi pengingat bagi pembaca bahwa hubungan keluarga dan persaaudaraan itu tak lekang oleh waktu. Sehingga ketika sejak kecil anak oleh orangtua dan lingkungannya diberi teladan dan dididik dengan hal-hal yang baik, maka itulah yang akan diingat dan dilakukannya kelak. Tak hanya itu, nilai-nilai persahabatan dan kepedulian pun banyak tergambar yang bikin novel ini sarat pesan moral.

Diceritakan, Dafina, yang biasa dipanggil Fina tinggal bersama kakek neneknya di Solo. Ia bersahabat dengan Kal yang kemudian diterima bekerja di Jepang. Sementara Fina selulus kuliah mendapatkan pekerjaan di Ibukota. Di sinilah jiwanya ditempa melalui banyak sosok baik di tempat kerja maupun tempat tinggalnya. Adalah Adry, pria mapan yang pedekate ke Fina yang sekantor dengannya meski beda divisi. Kematangan dan pesona Adry meluluhkan hati Fina, hingga sebuah kejadian membuatnya mengambil sebuah keputusan yang tak disangka-disangka. 

Apakah Fina akan menikah dengan Adry? Lalu bagaimana dengan pekerjaan mereka berdua? Siapa sebenarnya Elsa, tetangga Fina yang suka kepo pada semua orang termasuk dirinya? Lalu apa rahasia besar yang disimpan Niar, sahabat Fina di tempat kerja? Kemudian, mengapa Kal menitipkan Fina pada Rafa, kakaknya? Juga, apakah Fina bisa mencapai mimpinya?

Semua terjawab jika teman-teman membaca novel ini nanti, pastinya...

Then, sepengamatan saya tak ada typo di novel ini, juga hurufnya pun berukuran ramah mata sehingga bikin nyaman saat membaca. Alurnya sederhana, mudah dicerna, enggak muter-muter ceritanya jadi gampang diikuti alurnya.

Tak hanya itu bonus pembatas buku seukuran standar dan postcard, membuat mudah pembaca yang ingin menunda membaca.


Review Novel Sociophilia

What I Wish About Sociophilia


Jadi sejak awal novel ini detil bercerita, enggak buru-buru dan pas waktunya. Saya jadi tahu, siapa ini siapa itu karena alurnya yang maju. Tapi, yang saya sesali, penulis seperti diburu waktu untuk menyelesaikan ceritanya. Jadi menjelang ending, serasa dipercepat gitu. Tak ada dialog yang berarti dan berisi seperti di awal tadi. Tetiba sudah selesai...gitu aja. Menurut saya, bab terakhir mestinya lebih lengkap sehingga pembaca tak merasa, lho kok tiba-tiba selesai ya.. 

Kemudian ada beberapa tokoh yang sudah sempat dibahas, tapi enggak dimunculkan lagi..kan saya jadi kepo, bagaimana mereka, seperti misalnya Rafa kakak si Fina apakah jadian sama Adel atau gimana, juga tokoh lainnya. Duh penasaran saya...


But, overall, di luar beberapa kekurangan, kisah Sociophilia sungguh menghibur!

Nah, selama #dirumahaja, sudah berapa buku nih yang teman-teman baca? Enggak harus buku baru, bongkar aja koleksi lama..masih enak kok dibaca! Atau baca versi e-book di iPusnas dan aplikasi lainnya. Percaya deh, membaca bisa dijadikan alternatif kegiatan yang bermanfaat untuk mengusir kegabutan di situasi seperti ini. 

Stay Healthy-Stay Safe-Stay Home!



Happy Reading

signature-fonts













Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

21 komentar untuk "Review Buku: Sociophilia"

  1. Sudah bisa dibeli di gramedia kah bukunya? Ceritanya menarik..

    BalasHapus
  2. Makasiih banyak resensinya, Mbak Dian... Tuntas banget ❤ doakan semoga ke depan bisa berkarya lebih baik yaa, Mbak

    BalasHapus
  3. Ceritanya menarik banget nih Mba, ringan tapi bikin penasaran.
    Saya juga sempat baca beberapa buku nih sejak di rumah saja.
    Gayaaaa... sempat baca, padahal ya setiap hari di rumah aja hahaha.

    Btw, keren banget bukunya, tulisan ramah mata, no typo, kereeenn :D
    Saya paling sedih kalau ada buku yang dicetak dengan huruf mini :D

    BalasHapus
  4. Wah buku yang sangat menarik. Coba ah liat di gramedia siapa tau ada hehe

    BalasHapus
  5. Udah lama nggak baca buku atau novel ringan. Biasanya tentang parenting atau blogging. Baca ini jadi tertarik lagi untuk ngubek koleksi novel atau cari di gramedia digital ^^

    BalasHapus
  6. Yg sy garis bawahi "orang pendendam dan jarang pindah dari kelompok mrka"...maksudnya kok ambigu ya? Klo dendam sama orang dikelompok nya knapa dia masih bertahan dikelompok tsb ya? ..hehe hrs baca bukunya nih sy..

    BalasHapus
  7. Dari review mba Dian banyak juga konflik yang diangkat dari cerita novel ini ya, dan kayanya bisa saling berkaitan mungkin. Jadi penasaran deh sama isi novel dan ceritanya. Kayanya harus baca bukunya juga nih saya

    BalasHapus
  8. SEandainya rumah kita deketan. Tak pinjem novelnya.
    Pengen baca novel lagi.
    selama ini seringnya baca ebook. Kapan kapan cari buku bagus de

    BalasHapus
  9. Pengen baca novelnya. Saya juga baru denger istilah Sociophilia. Ceritanya kayaknya bagus nih.

    BalasHapus
  10. Wah reviewnya jelas sekali, tapi aku sudah lama tak baca novel jadi kangen baca novel lagi tp gak sempat.

    BalasHapus
  11. Keren mba.. 210 halaman dilahap sekali duduk..

    Huhuhu aku ngabisin bacaan bisa berbulan karena bacanya nyambil mba.. hiksss sedih akutu

    BalasHapus
  12. Thank for sharingnya kak, reviewnya mantep banget deh. aku suka quote penulisnya "HIdup terus berjalan, maka bersedihlah secukupnya dan bahagailah sewajarnya".

    BalasHapus
  13. Kadang kita memang menguasai suatu ilmu, tapi hati kita nggak berada di situ. Nah lho, ini kan ya yang dirasakan oleh Fina? Tapi kalau sudah punya karir bagus, ada baiknya Fina tetap berada di sana. Hasilnya, kan dia bisa manfaatkan untuk berbagi demi memenuhi passionnya dalam bidang sosial. Hihihi ... Malah bikin alur sendiri.

    BalasHapus
  14. Nah nambah lagi nih list buku2 yg bakal jadi bacaaan di bulan Ramadhan saya hehe... makasih review nya yaa Mbak Dian... wahwah bisa baca sekali duduk yaa, mantul hehe.... kl saya masih kejeda ini-itu Mbak. tp teteup bacanya runtut pake pembatas buku. TFS Mbak Dian

    BalasHapus
  15. Kegiatan di rumah tetap seru ya dengan membaca novel, saya pun kemarin baca novel fantasy, udah lama terselip di rak, baru sempat baca pas stayathome, jadi penasaran sama keseluruhan cerita novel sociophile, terutama semua teka-teki yang ada di sekitar kehidupan Fina

    BalasHapus
  16. Udah cukup lama neh nggak baca novel, ini lagi pilih-pilih novel yang mau dibaca di sela-sela waktu. Coba nanti cari novel ini ah

    BalasHapus
  17. Baru menyelesaikan koleksi Tere Liye yang sudah lama terbengkalai. Sepertinya novel Sociophilia ini menarik juga. Pengen baca jadinya.

    BalasHapus
  18. Nah aku belum nambah lagi nih bacaannya . Hiks. Masih baca referensi buat artikel aja hihihi .. semangat semoga bisa lebih baik lagi dalam manajemen waktu nih... Biar semua bisa selesai tepat waktu dan ada waktu buat diri sendiri juga

    BalasHapus
  19. sekilas menarik ini, aku sedang berburu novel sekarang. Buat hiburan dan bahan bacaan sebenarnya hehe

    BalasHapus
  20. penasaran bacanya
    ntar cari deh di tobuk
    hnm..selama stay at home blm ada baca buku..tp stok buku ada yg blm dibaca

    BalasHapus
  21. Lagi suka baca buku dengan cerita ringan menghibur dan endingnya happy hehhee sudah cukup hidup yang susah, buku bacaan nda usah ikut-ikutan wkwkwkw

    BalasHapus