Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puasa di Tengah Pandemi? Ini Hal yang Saya Syukuri!

Bulan puasa yang tahun ini jatuh pada 24 April hingga akhir Mei 2020 terasa lebih sendu dan tak semeriah biasanya. Kondisi ini tak lepas dari pandemi Corona yang melanda dunia. Pemangku kebijakan negara yang terdampak mengambil langkah antisipatif penyebaran virus dengan menerapkan pembatasan interaksi sosial yang diwujudkan dengan beraktivitas dari rumah hingga karantina wilayah. Hal itu tentunya juga berdampak terhadap tradisi dan kebiasaan di bulan Ramadan. Jika biasanya umat Muslim menjalankan ibadah puasa dengan berbuka bersama atau salat tarawih di masjid, kali ini terpaksa dilakukan hanya bersama anggota keluarga inti saja, di rumah masing-masing. Sama halnya, saya dan keluarga, Ramadan kali ini: bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Meski galau di awal tapi ternyata ada banyak hal yang bisa saya syukuri saat berpuasa di tengah pandemi. Apa saja?


Puasa di Tengah Pandemi? Ini Hal yang Saya Syukuri!


Makan Lebih Sehat

Biasanya, saat Ramadan akan bertaburan takjil juga olahan khas yang dijajakan. Ini membantu saya menyiapkan hidangan berbuka. Kadang kalau lagi pengin takjil beli sesekali. Demikian juga makanan berbuka maupun menu sahurnya. Baik beli di tetangga yang jualan, pesan ke teman ataupun delivery makanan siap saji. Jadi enggak selalu konsumsi makanan sendiri.

Nah, Ramadan di tengah pandemi membuat saya lebih sering bebikinan sendiri baik makanan pembuka puasa maupun menu utama. Bahkan sampai hari ke-18 ini bisa dihitung dengan jari jajannya. Ini membuat makanan yang kami makan sekeluarga lebih segar karena saya biasa mengolahnya sesaat sebelum dimakan. Saya biasa masak sekitar pukul 4 sore untuk buka puasa dan pukul 3 pagi untuk persiapan santap sahur. Sehingga saat masih segar bisa dinikmati, Insya Allah bikin lebih sehat badan nanti.


Terhidrasi Lebih Baik Lagi

Saat berpuasa kita sebaiknya mengonsumsi 8-12 gelas air sehari antara waktu buka dan sahur. Ini mengingat fungsi air yang baik untuk membersihkan sistem pencernaan, ginjal dan usus serta membuang racun. Maka dengan #dirumahaja, memungkinkan kita bisa mencukupi kebutuhan air ini dan terhindari dari dehidrasi.


Berolahraga #dirumahaja

Puasa di rumah membuat kita punya waktu untuk berjemur sekaligus berolahraga. Ini akan membuat peredaran darah jadi lancar sehingga tubuh makin bugar. Mungkin jika kita dalam kondisi masih ngantor atau berkegiatan normal kita enggak sempat berolahraga, meski yang ringan karena sudah kecapekan. Nah, saat pandemi kita jadi punya waktu untuk ini.


Beribadah di Rumah

Pandemi Corona yang sedang terjadi di Indonesia saat ini, bisa dijadikan momentum untuk kita memancarkan cahaya-cahaya Illahi di rumah. Caranya, dengan salat berjamaah dan baca Alquran bersama keluarga tercinta. Ini adalah hikmah di balik peristiwa. Mungkin selama ini kita terbiasa melaksanakan salat di sekolah, di kantor atau di masjid, dan berbuka pun sama teman-teman, sekarang kita mengerjakan semua di rumah bersama keluarga. Sebagaimana Rasullah Shallallahu Alaihi Wassalam di dalam hadis sahih meriwayatkan, "Terangi rumah-rumah kita dengan aktivitas salat. Jangan jadikan rumahmu bak kuburan yang tidak pernah ada aktivitas ibadah sama sekali."


Meningkatkan Ketenangan Jiwa

Kondisi yang mengharuskan masing-masing orang beraktivitas di rumah saja memungkinkan umat muslim untuk memperbanyak ibadah salat dan zikir bersama-sama guna melahirkan ketenangan jiwa. Ibadah puasa di tengah wabah Covid-19 me-restart diri manusia agar merenung dan mengingat kembali kekuasaan Allah SWT. Sehebat apapun manusia berencana, Tuhanlah yang menentukan segalanya.


Tumbuhnya Kepekaan Sosial

Puasa di tengah wabah tidak hanya mampu menumbuhkan kepekaan spiritual, tapi juga kepekaan sosial. Wujud dari kepekaan sosial ialah sikap empati, di mana orang merasa dirinya berada dalam perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain. Juga pro-sosial yang merupakan tindakan moral seperti rela membantu seseorang yang membutuhkan. Sehingga puasa di tengah pandemi mampu menjadi momentum me-restart kesadaran untuk berbagi dan berderma pada sesama.


Niat Hemat yang Meningkat

Berhemat sudah menjadi salah satu dari banyak ajaran Islam. Puasa di tengah pandemi di saat banyak orang di luar sana untuk makan saja mesti berjuang untuk mendapatkannya, membuat niat berhemat pun meningkat. Jadi mikir saat hendak beli sesuatu yang rasanya tak perlu. Jadi ngitung apakah ini perlu dibeli atau uangnya mending ditabung. Bulan Ramadan kali ini beneran bikin banyak pelajaran yang bisa diambil, dan menjadi kesempatan utama untuk merefleksikan diri termasuk dalam hal keuangan ini.


Well, puasa di tengah pandemi memang enggak mudah. Tapi jika kita tetap berpikir positif, pun mengedepankan syukur, Insya Allah semua akan berkah. Alhamdulillah puasa lancar, diri makin tegar dan semangat persatuan dalam kehidupan bersama, berkeluarga dan berbangsa Insya Allah pun akan makin jaya. 

Selamat Berpuasa!


Stay Home, Save Lives

signature-fonts
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

1 komentar untuk "Puasa di Tengah Pandemi? Ini Hal yang Saya Syukuri!"

  1. Iyaa bener, selama puasa niat hemat jadi membuncah. Tadinya niat mau beli ini itu, tapi mikir wasting money, jadi gak jadi lagi deh, masak aja deh lebih hemat.

    BalasHapus