Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rakyat Banting Tulang

Rakyat Banting Tulang. Ya, mungkin jika teman-teman mendengar istilah RBT yang terpikir adalah Ring Back Tone, satu istilah dalam dunia telekomunikasi yang berarti nada tunggu pada pesawat telepon. Tapi tidak demikian halnya dengan RBT di Pangkalan Brandan, sebuah wilayah di Sumatera Utara yang terletak 80 km dari kota Medan, tepatnya ke arah Medan-Banda Aceh. RBT di sana adalah sebutan untuk ojek pangkalan dan merupakan kepanjangan dari Rakyat Banting Tulang.

RBT Pangkalan Brandan


Entah siapa awalnya yang mempopulerkan singkatan tersebut. Yang pasti RBT sangat berperan mengantarkan masyarakat setempat menuju rumah mereka di daerah pedalaman yang tidak dilewati angkutan umum kala itu. Masih tentang alat transportasi, ada juga betor yaitu becak motor (sepeda motor yang disambung/dilas dengan badan becak di sisi kirinya). Biasanya betor lebih dipilih daripada RBT karena bisa memuat lebih banyak penumpang.

Satu orang penumpang dibonceng pengendara betor, dua orang atau lebih bisa duduk di bangku becak plus barang bawaannya. Sehingga betor tersebut membawa beban 4 orang atau bahkan lebih. Tentunya tanpa memikirkan keselamatan mereka. 

Selain itu, ada juga sudako (supir dalam kota) istilah untuk angkutan sejenis mikrolet dengan trayek dalam kota. Sedangkan untuk angkutan umum jurusan Pangkalan Brandan-Medan disebut timtak, singkatan timur taksi, armada mobil station yang melayani trayek tersebut. 

Tidak hanya untuk alat transportasi, masyarakat setempat juga terbiasa menyebutkan nominal uang dengan singkatan. Misalnya untuk harga seribu lima ratus rupiah biasa diucapkan seribu lima. Saat tinggal di sana di periode 2002-2007, saya sempat mengira itu artinya seribu untuk 5 barang, ternyata berarti seribu lima ratus untuk 1 barang...hahaha Oh ya, selain itu, untuk nominal lima puluh biasa disingkat limpul. Juga beberapa singkatan lainnya.

Jadi kalau teman-teman berkunjung ke Pangkalan Brandan, bisa naik timtak dari Medan, disambung sudako sampai ujung jalan dan lanjut pakai RBT. Jangan lupa beli oleh-oleh buah rambutan, satu ikat harganya seribu lima, seikat dapat sepuluh biji, jadi beli 5 ikat dapat limpul. 😀

*kenangan singkat akan Pangkalan Brandan, ditulis sudah lama di file...cuss pindah ke blog aja


Be Happy and Smile

signature-fonts
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

Posting Komentar untuk "Rakyat Banting Tulang"