Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dokter Andrologi dan Kesehatan Reproduksi Remaja Pria

Hari Rabu lalu, sekolah anak saya bekerja sama dengan Puskesmas setempat menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan skrining kesehatan bagi seluruh murid. Penyuluhan mencakup topik bahaya merokok, pencegahan dan penanganan Tuberkulosis (TBC), serta edukasi tentang kesehatan reproduksi.

Kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran murid terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit sejak dini ini, dilakukan dengan pendekatan interaktif, sehingga murid dapat memahami informasi dengan lebih baik dan aktif berdiskusi.


Dokter Andrologi dan Kesehatan Reproduksi Remaja Pria


Setelah sesi penyuluhan, tim medis dari Puskesmas melanjutkan kegiatan dengan skrining kesehatan di ruang UKS yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar pinggul, tes buta warna, dan pemeriksaan gejala TBC. Skrining bertujuan untuk mendeteksi secara dini masalah kesehatan yang mungkin dialami, sehingga dapat segera ditindaklanjuti.

Oh ya, nantinya akan ada laporan ke orang tua terkait hasil pemeriksaan kesehatan putra-putrinya. Sehingga orang tua bisa segera mengambil langkah jika ada masalah. Saran dari tim medis disertakan agar orang tua bisa berkonsultasi ke dokter ahli sesuai skrining ini. Seperti waktu anak saya SD, pernah diminta periksa ke dokter THT karena kotoran telinganya yang mengeras. Lalu, saat SMP disarankan konsultasi ke dokter mata terkait pemakaian kacamata.

Menariknya, saat usia SMA, tim medis akan menyarankan anak-anak yang sedang di usia pubertas ini, jika ada keluhan terkait reproduksi, segera memeriksakan diri ke dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) bagi anak perempuan, dan dokter andrologi untuk anak laki-laki.

Dokter Andrologi dan Kesehatan Reproduksi Laki-Laki


Well, sebagai ibu dari dua anak laki-laki saya harusnya lebih peduli pada kesehatan reproduksi pria. Jika selama ini saya memeriksakan diri ke dokter Obsgyn atau dokter kandungan terkait kesehatan reproduksi, maka jika perlu saya akan berkonsultasi ke dokter andrologi terkait kesehatan reproduksi anak laki-laki saya.

Ya, remaja pria perlu memeriksakan kesehatan reproduksi ke dokter andrologi karena masa remaja adalah tahap penting dalam perkembangan sistem reproduksi. Pemeriksaan ini bisa membantu deteksi dini berbagai masalah yang bisa berdampak jangka panjang, baik untuk kesehatan seksual maupun kesuburan, di antaranya:


  1. Deteksi dini gangguan pertumbuhan dan pubertas: akan membantu memastikan remaja berkembang secara normal. Pubertas terlambat atau terlalu cepat, testis tidak membesar, suara tidak berubah, atau pertumbuhan rambut tidak sesuai usia, bisa diatasi segera.
  2. Masalah penis atau testis: kelainan bentuk penis (seperti fimosis atau kelengkungan), testis tidak turun (kriptorkismus), bengkak atau nyeri, yang bisa memengaruhi kesuburan atau fungsi seksual jika tidak ditangani.
  3. Gangguan hormonal: kekurangan hormon testosteron, yang bisa memengaruhi pertumbuhan otot, tulang, dan fungsi seksual.
  4. Edukasi kesehatan reproduksi: remaja pria bisa mendapatkan informasi yang benar dan ilmiah tentang fungsi tubuh, pubertas, dan seksualitas dari sumber yang profesional, bukan dari mitos atau sosial media
  5. Pencegahan dan pengobatan dini infeksi: seperti infeksi saluran kemih atau infeksi menular seksual  yang bisa diderita jika sudah aktif secara seksual, sehingga penanganan cepat bisa dilakukan untuk mencegah komplikasi.
  6. Masalah psikologis terkait reproduksi: remaja pria bisa mengalami stres atau krisis kepercayaan diri karena masalah pada organ reproduksi atau pubertas yang tidak normal.

Oh ya, pemeriksaan seperti ini bersifat preventif dan edukatif, bukan hanya untuk yang sakit. Semakin dini masalah ditemukan, semakin baik hasil jangka panjangnya.


dokter andrologi halodoc

Pentingnya Lebih Peduli pada Kesehatan Diri

Alhamdulillah kegiatan penyuluhan dan skrining kesehatan di sekolah anak saya berjalan lancar. Sebagai orang tua, saya mendukung kepedulian serta komitmen sekolah dan pemerintah dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan generasi penerus bangsa. Mengingat kesehatan yang baik adalah fondasi bagi keberhasilan akademik dan pengembangan karakter anak didik.

Tentu, kegiatan ini sejalan dengan visi sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan mendukung pertumbuhan holistik murid. Dengan adanya kolaborasi antara sekolah dan Puskesmas setempat, diharapkan murid dapat tumbuh menjadi individu yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan.

Nah, apakah kamu ingin konsultasi ke dokter andrologi seputar kesehatan reproduksi remaja pria? Yuk, konsultasi dulu saja ke dokter andrologi dari website Halodoc, layanan kesehatan online tepercaya di Indonesia yang memiliki daftar dokter pilihan terbaik di bidangnya.💖


Salam Sehat

Dian Restu Agustina























Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

7 komentar untuk "Dokter Andrologi dan Kesehatan Reproduksi Remaja Pria"

  1. Terima kasih uraiannya. Memberi inspirasi untuk peduli kesehatan reproduksi khususnya untuk anak-anak lelaki

    BalasHapus
  2. Keren banget program penyuluhan ini! Edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja pria masih sering dianggap tabu, padahal sangat penting dibahas sejak dini. Apalagi dilakukan langsung di sekolah dengan pendekatan interaktif, jadi anak-anak bisa lebih paham dan tidak malu untuk bertanya.

    BalasHapus
  3. Hebat sekarang ya pemerintah saling bersinergi, seperti kemenkes dengan kemendiknas melalui penyuluhan kesehatan di sekolah, kemenag dengan kemendiknas melalui bimbingan remaja usia sekolah tentang bahaya nikah dini semoga makin banyak yang teredukasi ya aamiin

    BalasHapus
  4. Saat pubertas saya yang sering mendapatkan curhat dari remaja santri mengaji di sini yang mengaku malu kalau cerita soal masa-masa peralihan itu

    Makanya senang banget nih kalau ada sosialisasi seperti ini.
    Curhat kepada ahlinya itu lebih baik kan ya

    BalasHapus
  5. keren banget sekolahnya anak2, mbak
    Saya inget banget ketika usia remaja banyak masalah kesehatan yang ingin ditanyain
    Nanya ke ortu, beliau gak paham
    Nanya ke dokter, waktu konsultasinya sempit, jadi buru2 dan anak tetap gak paham
    dengan adanya kerja sama ini , anak jadi paham dan tahu apa yang harus dilakukan ketika mengalami masalah yang dianggapnya gak normal, keputihan misalnya

    BalasHapus
  6. Informasi baru nih buatku. Selama ini kupikir urusan reproduksi ya udah sih sama Obsgyn. Baik untuk wanita dan pria. Ternyata, beda ya. Untuk reproduksi pria, kita konsultasinya ke dokter andrologi.

    Aku punya adik yang masih masa SMA, Kak. Kayaknya, aku butuh konsultasi juga nemenin adikku.

    BalasHapus
  7. sekarang sudah waktunya mengajarkan kepada anak tentang kesehatan reproduksi

    BalasHapus