Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Benvenuti a Roma!

Banyak Jalan Menuju Roma (Part 5 - The Final) -----in detail : Roma------ Benvenuti a Roma !

Banyak Jalan Menuju Roma


Kamis, 24 Sept 2015 pukul 6 pagi kami sudah berada di TGV (Train a Grande Vitesse) menempuh rute Paris-Milano sejauh 850 km selama 7 jam. Pindah kereta di stasiun Milan Porta Garibaldi, ke rute Milan-Roma sejauh 582 km selama 3 jam. Saat transfer ke kereta Frecciarossa ( Italian high-speed train) ini, kami sempat lari-lari, hampir ketinggalan, karena waktu transfer yang mepet. Nyaris saja! Syukur, ada delay di next train tersebut.

Sepanjang Paris-Milan kami disuguhi pemandangan rumah-rumah pertanian yang adem, air terjun tepat di samping rel kereta, hutan yang terjaga di lereng pegunungan dengan puncak gunung yang tertutup putihnya salju, danau dengan air berkilau...Wow,what a lovely scenery!

Begitu masuk wilayah Italia, penampakan pun berbeda, yang tampak adalah barisan ladang gandum yang sekilas mirip persawahan padi di sepanjang rute KA Jakarta-Kediri.

Wisata Roma Italia


Sampailah kami di Roma. Begitu keluar dari stasiun terhenyak sejenak.Nggak beda jauh dengan suasana stasiun Pasar Senen Jakarta..ruwet dan ribet. Begitulah, karena Roma belum memiliki jaringan moda transportasi massal yang menjangkau penjuru area, membuat kendaraan pribadi pun mendominasi..Mobil numpuk di jalanan.Macet! Roma dengan begitu banyak warisan budaya yang dimilikinya, memang dijaga agar pembangunan yang dilakukan tidak merusak cagar budaya yang ada.

A friend of mine said : after Paris, Rome looks like nothing! Hihihi ternyata benar.

Kami menginap di Diamond apartment, unit di lantai dasar, the largest one, fully furnished by Ikea ( saya jadi ngences tingkat dewa!) Ada wifi plus laptop. Bumbu dapur disiapin juga. Sorenya kami groceries dan benar (sesuai info) harga barang lebih murah daripada 3 kota sebelumnya.

Esoknya, kami beli tiket hop on hop off citysightseeing Roma untuk 2 hari. Pertama ke Colosseo. Stadion yang menjadi saksi bisu kematian ribuan tahanan dan binatang yg diadu di arena gladiator Flavian Amphitheater. Di tengah sorak sorai 50 rb penonton yang menempati tempat sesuai dengan status sosialnya. 

Flavian Amphitheatre

Wisata di Roma


Bentuk, struktur dan arsitektur bangunannya benar-benar mengagumkan.Tak jauh dari Colosseo, ada Foro Romano, reruntuhan sejumlah bangunan pemerintahan kuno di pusat kota Roma yang merupakan alun-alun/pasar jantung aktivitas perdagangan. Tempat ini disebut sebagai tempat pertemuan paling ramai sepanjang sejarah dunia.

Hari pun kami tutup dengan menikmati es krim khas Italia, Gelato yang terasa lebih padat daripada es krim dengan tekstur lebih halus dan rasa susu yang kuat. Delizioso....

Sabtu yang cerah, kami pun melangkah ke San Pietro in Vaticano, basilika utama umat Katolik di Vatikan, yang merupakan gereja terbesar yang pernah dibangun di dunia, seluas 23 ribu m2 dengan kapasitas 60 ribu orang. Basilika ini merupakan tempat pemakaman St Petrus dan Paus lainnya. Umat yang ingin masuk ribuan dengan antrian yang sangat panjang. Kami pun mengunjungi Musei Vaticani, sebuah kumpulan museum yang menyimpan koleksi kaya Gereja Katolik Roma. Pengunjungnya padat merayap, untuk mengagumi hasil karya lukis/patung, pun yang ingin beribadah di Sistine Chapel.

Next, ke Fontana di Trevi, air mancur yang termashyur karena tradisi lempar koin. Tradisinya tiga kali lempar koin , yang pertama jika berharap ingin kembali ke Roma,kedua untuk asa cinta anda,dan ketiga agar pernikahan awet selamanya. Koin yang terkumpul perhari bisa 3000 euro. Wow! Semua akan disumbangkan ke Palang Merah Internasional.Tetapi, karena saat itu Fontana de Trevi sedang direnovasi, batal deh saya nyumbang ke PMI hihi....

Lanjut menyusuri downtown seraya mengenang sejarah kekaisaran Romawi yang bertahan paling lama sepanjang sejarah (27 SM- 1453). Sayangnya peninggalan yang tersisa tak sebanyak yang saya bayangkan. Bisa jadi peperangan atau bencana alam menghancurkannya. Bangunan-bangunan baru pun kadang tak diselaraskan dengan arsitektur lama yang masih ada di sekitarnya. 

The religious, historical,architectural reasons is the reasons why Rome is still the center of civilized world.

Vatikan, Roma


Finally, All roads lead to Rome : different paths can take one to the same goal !

Banyak jalan menuju Roma. Banyak cara untuk meraih impian kita! Sepanjang ada asa, usaha, doa, yakinlah kita bisa mencapainya! 

Ciao !


































Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

Posting Komentar untuk "Benvenuti a Roma!"