Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

[Tanpa judul]


Membentuk Generasi Muda yang Tangguh

Kang Adipura

Majelis Ilmu 📚 (bagian 1)

Alhamdulillah, hari ini saya bisa berburu ilmu di majelis taklim yang mendatangkan seorang ustad yang juga pemain sinetron ternama di Indonesia yaitu Kang Adipura.

Haaaa? Adipura? Bukannya itu yang dulu di sinetron jadi pemeran antagonis yang jahat habis?... (Saya nggak tahu kalau sekarang, karena sudah beberapa tahun terakhir ini saya nggak nonton sinetron lagi hihihi😁)

Iyaaaa, benar..!! Kang Adipura, yang menolak disebut ustad padahal tausiahnya nendang banget! Bacaan Qurannya fasih. Penjelasannya logis dan runut. Apalagi materi tausiah hari ini didasari pengalaman pribadi. Tentang bagaimana Al Quran dijadikannya pedoman hingga berkecukupan dalam kehidupan. Hingga rumah tangganya jadi adem ayem, rejeki berkah (meski cuma figuran di sinetron religi, tapi terus ada rejeki), anak-anak soleh dan cerdas (hafiz Quran dan kini kuliah di US & UK)...dan banyak kemudahan lainnya.



Sedangkan tema yang dibahas pada taklim kali ini adalah :

"Membentuk Generasi Muda yang Tangguh"

Tausiah Kang Adipura diantaranya tentang:

🌻 Mengingatkan dan mengajak untuk kembali berpegang pada Al Quran dan As Sunnah sebagai pedoman hidup umat Islam, termasuk saat mendidik anak.

🌻 Allah memberikan pahala itu di dunia dan di akhirat - bukan hanya di akhirat saja, termasuk pahala jika membaca/menghapalkan/mangamalkan Al Quran. 
فَآتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْآخِرَةِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ 
Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan (QS 3 : 148)

🌻 Jangan mengikuti sesuatu tanpa ilmu, karena pendengaran, penglihatan dan hati, semua akan diminta pertanggungjawaban
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS 17 : 36)

🌻 Dengarkan baik-baik saat ada yang membacakan Al Quran agar mendapat rahmat Allah 
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.(QS 7 : 204)

🌻 Taat pada Allah dan Rasulullah supaya kita diberi rahmat dan bersegera pada ampunan dari Allah dan surga seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang yang bertakwa
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat. (QS 3 : 132)
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ 
لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (QS 3 : 133)

🌻 Keutamaan membaca Al Quran bagi anak-anak kita :

-Pelindung diri : jika Al Quran ada di hati mereka, maka dimanapun mereka berada Allah akan menjaganya.
-Pengontrol diri : sebagai pemisah yang hak dan yang batil
إِنَّهُ لَقَوْلٌ فَصْلٌ
Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil.(QS 86 : 13)
-Penambah Kecerdasan : "...jika Al Quran dibacakan maka bergetar kulit..."(QS 39:23).. Berdasarkan penelitian: kecerdasan manusia ada di kulit otaknya.

Terus, bacanya Al Quran kapan? Boleh :

🌼 2/3 malam (QS 73 : 1-5)
🌼 Setelah Sholat Subuh (QS 17 : 78)
🌼Selama jadi "manusia"(QS 45 : 20). Kalau bukan"manusia" lagi berarti tidak bisa baca sendiri tapi dibacakan
🌼 Setiap ada kesempatan (QS 35:29)

Dan, jangan lupa... Yang utama bukan hanya dibaca tapi juga diamalkan yaaa!

Majelis Ilmu 📚 (bagian 2)

Bunda Aisah Dahlan

Alhamdulillah, guru kedua di majelis ilmu hari ini adalah Bunda Aisah Dahlan. Seorang dokter yang dengan tangan dinginnya telah berhasil membebaskan banyak pecandu narkoba ( termasuk ratusan Slankers). Pun, menjadi nara sumber berbagai kajian pola pengasuhan anak di berbagai pelosok Indonesia.

Presentasi materi oleh Bunda Aisah benar-benar kece badai. Kita diajak bicara tentang otak dengan penyampaian dalam bahasa awam yang dikaitkan dengan kinerja otak dan pola pengasuhan anak.

Materi seputar :

"..dan anak laki-laki tidak sama dengan anak perempuan.." ( QS 3 : 36)

Berdasarkan penelitian, perbedaan perempuan🚺dan laki-laki🚹:

Program bahasa/bicara : 
🚺 di otak kiri dan kanan
🚹 di kiri

Komunikasi rata-rata harian : 
🚺 20 ribu kata (kalau kurang bisa tidak nyenyak tidur😁)
🚹 7 ribu kata (itu sebabnya, saat pulang kerja tak banyak bicara, karena 7 ribu kata sudah dihabiskan di kantor saja😂)

Reaksi otak 
🚺 Pada orang dan wajah
🚹 Pada benda dan bentuk

Bicara dengan
🚺Kontak mata
🚹Tidak suka kontak mata

Sudut pandang
🚺 Luas tapi pendek (lebih cocok kerja indoor)
🚹 Sempit tapi panjang (pas di outdoor)

Relasi Sosial
🚺 Lebih suka hubungan dan kerja sama (senang hadir di pengajian,arisan,dll)
🚹Lebih pilih kekuasaan, kedudukan, persaingan (lebih cocok rapat - adu pendapat)

Ketebalan otak
🚺Lebih tebal 30℅ : bisa mengerjakan beberapa pekerjaan pada satu waktu secara bersamaan
🚹 Lebih tipis : satu pekerjaan satu waktu

Cara menyimak
🚺 Ekspresif : dalam 10 detik pertama jumpa, bisa berganti 6 ekspresi berbeda
🚹Dalam 10 menit pertama jumpa, ekspresi sama (jadi kalau suami/anak laki-laki baru pulang, tunggu 10 menit-an dulu baru bicara😁)

Jadi karena laki-laki dan perempuan tak sama, maka perlu dipahami lagi perbedaannya. Sehingga tak akan ada lagi kesalahpahaman antar Suami dan Istri, atau Ayah/Ibu dan putra/putri.

Juga, kita bisa manfaatkan kinerja otak itu untuk membentuk perilaku anak:

🌴Menghantarkan gelombang spiritual yang bisa tembus waktu dengan cara mendoakannya
🌴Jauhi ucapan prasangka karena ucapan adalah doa. Berkata-kata yang baik, jika terlanjur langsung istighfar
🌴Dalam doa sebut nama lengkap dan bin/binti serta bayangkan wajahnya
🌴Beri contoh (kalau lihat Ayah/Ibu pegang gadget melulu, jangan salahkan kalau anak pun akan mencontohnya)


Jadi, mari kita pahami perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan agar saat mendidiknya Ayah/Ibu tidak baperan...😀😉

Happy Parenting,

Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

Posting Komentar untuk " "