Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Pendidikan Seks untuk Anak Sejak Dini

Pentingnya Pendidikan Seks untuk Anak Sejak Dini (Tanya Dokter - dr. Rafles P Simbolon)

"Ibuk, kalau ada perempuan dan laki-laki berteman lalu menikah terus punya anak, itu anaknya darimana ya?"

Jleeebb!!

Itulah pertanyaan si Adik kapan hari di sela-sela obrolan santai kami sambil ngemil itu ini. Awalnya sih saya bingung mau jawab apa. Saya berpikir sejenak untuk memilih kosakata yang pas dan bisa diterima oleh nalar anak berusia 10 tahun. Dan itu ternyata susaaaah pemirsa! 😭

Yang jelas saya enggak mau berbohong, menakut-nakuti juga menutupi dengan jawaban yang enggak bisa diterima akal...alias ngasal! Karena bagaimanapun dia harus tahu faktanya yang mesti saya sesuaikan juga dengan tingkat pemikirannya.

Nah, saya yakin di luar sana pasti banyak ibu yang punya kebingungan yang sama. Memang sih tak mudah menjawab pertanyaan seputar seks ini yaaa. Apalagi harapannya, anak tidak mendapatkan informasi yang salah. Padahal pengetahuan seperti ini penting sekali diantaranya untuk melindungi anak dari kejahatan seksual yang bisa mengancam mereka.

Lalu bagaimana sebaiknya kita menyikapi pertanyaan anak tadi? Dan pentingkah pendidikan seks dikenalkan pada anak sejak dini?

Yuk, simak hasil obrolan pada sesi "Tanya Dokter" yang saya ikuti di WAG HaloMoms bentukan Halodoc, bersama dr. Rafles P Simbolon pada Sabtu, 6 Juli 2019 silam!




Pentingnya Pendidikan Seks untuk Anak Sejak Dini


Nah, terkait dengan pentingnya pendidikan seks untuk anak sejak dini ini, HaloMoms, WA Group yang dibentuk dan dikelola oleh Halodoc, free untuk para Mommies yang concern terhadap kesehatan diri dan keluarga, menyajikan sesi "Tanya Dokter" yang mengundang Dokter Rafles P Simbolon, sorang dokter yang praktik di Halodoc.

Dan berikut tanya jawab yang saya rangkum dalam M&D.


M: Mommies 
D: Dokter Rafles


M: Mulai umur berapa anak dikenalkan dengan perbedaan jenis kelamin? Misal perbedaan bentuk yang mereka suka tanyakan ketika melihat jenis kelamin adiknya yang berbeda dengannya. Sementara anak saya sangat kritis dan pernah menanyakan bagaimana caranya adik dibuat hingga bisa lahir? Apa bahasa yang baik dan benar untuk menyampaikan itu semua ke anak dibawah umur 6 tahun tanpa harus berbohong dan mengarang cerita?


D: Mengenalkan tentang pendidikan seks sejak dini penting sekali. Bahkan di Amerika dan negara lainnya pada usia balita sudah mulai diperkenalkan pendidikan seks ini. Pendidikan seks dapat ditanamkan orang tua dengan mengajak anak berdiskusi sederhana dan menyenangkan. Menjawab pertanyaan anak dengan lemah lembut. Menjelaskan fakta-fakta yang terjadi di lapangan dengan bahasa yang tidak vulgar dan tidak terkesan menakut-nakuti anak.


M: Kalau misalnya lagi nonton film, apakah pas adegan ada kissing anak kita harus tutup mata? Penjelasan ke anaknya gimana?


D: Disinilah pentingnya orang tua memilih jenis film ketika bersama anaknya. Karena anak cenderung terdorong untuk memenuhi rasa ingin tahunya dan jika tidak ada yang mendampingi, anak dapat memperoleh pemahaman yang keliru.


M: Anak saya laki-laki 3 tahun, dia suka pegang-pegang alat kelaminnya sendiri. Kayak dimainin gitu, wajarkah dok? Kalo saya lihat saya melarang dia untuk enggak mainin alat kelaminnya.


D: Sebaiknya Ibu harus memperhatikan kebiasaan dan pergaulan anaknya, dan beri teguran yang membuat anak tidak melakukan hal itu.


M: Oh, begitu ya, contohnya seperti apa, Dok? Karena selama ini saya menerapkannya dengan melarang saja dan kata "tidak boleh di pegang". Selain itu memilih teman mainnya juga.


D: Tiap-tiap orangtua memiliki cara masing-masing, sesuaikan dengan karakter anaknya


M: Contoh percakapan tentang seks-nya ini gimana yaa.. Suka bingung jawabnya kalau ditanya gimana cara buatnya sampe bayi bisa lahir dari perut? Kalau sekarang mungkin dengan bilang dengan cara menikah anak masih iya aja.. Nah dengan menceritakan hubungan intim ini apakah sudah bisa dikasih tahu? Batas umur berapa yaa kira-kira?


D: Saya rasa tidak perlu menjelaskan hubungan intim. Tiap-tiap orang tua memiliki gaya masing-masing dalam mendidik anak untuk mengatakan mana yang baik dan tidak


Nah, itulah sesi singkat "Tanya Dokter" bersama dr. Rafles P Simbolon di WAG HaloMoms. Jika ingin konsultasi lebih lanjut silakan langsung ke aplikasi Halodoc.



Tips Mengenalkan Pendidikan Seks Sejak Dini Pada Anak


Memang beberapa kalangan menganggap mengenalkan pendidikan seks sejak dini pada anak itu tabu karena anak akan tahu hal yang belum waktunya dia tahu. Karena khawatirnya dia akan mencobanya. Meski demikian beberapa pakar pengasuhan menilai pemberian pendidikan seks pada anak lebih besar efek postifnya daripada dampak negatifnya.

pic by Pixabay


Lalu, bagaimana sebaiknya respon kita saat anak menanyakan pertanyaan seputar seks ini? Ini dia tipsnya:

  • Jika anak bertanya, katakan jika kita senang dia punya keberanian menanyakan hal seputar seks ini 
  • Beri jawaban sesederhana mungkin yang bisa dipahami mereka 
  • Jika tidak yakin menjawab saat itu juga, janjikan jika kita akan cari tahu dulu
  • Setelah punya jawaban, tepati janji kita padanya
  • Gunakan media seperti buku atau informasi di internet tapi sesuaikan dengan tingkat usianya. Misalnya gambar tentang anatomi tubuh perempuan dan laki-laki, proses pembuahan dalam tubh perempuan dan lainnya
  • Tanamkan nilai keluarga di dalam jawaban kita. Misalnya: "Punya anak itu bikin bahagia, tapi di saat kamu sudah siap menjaga dan merawatnya"
  • Sebaiknya pendidikan mengenai seks pada anak dilakukan oleh kedua orang tua, bukan hanya salah satu. Sehingga akan membuat anak merasa nyaman dan merasa bahwa dia bisa terbuka dengan orang tuanya.
  • Tak perlu menganggap tabu, agar anak tak mendapatkan informasi yang keliru seharusnya orangtua yang mengajarkan pendidikan seks pada anaknya, bukannya orang lain
  • Pendidikan seks bukan berarti mengajarkan bagaimana sexual intercourse, tapi lebih pada anak mengetahui dan menghormati organ-organ reproduksinya sendiri.
  • Tekankan pada edukasi agar mereka lebih berhati-hati dalam pergaulan juga terhindar dari kekerasan atau pelecehan seksual 
  • Pendidikan seks yang sesuai takarannya sangat penting untuk menghindari gangguan psikologis pada anak,  Makanya, orang tua mesti bisa memberikan jawaban dan bimbingan yang tepat untuk putra-putrinya.
pic by Pixabay

Sesuaikan dengan Usia Anak Saat Mengenalkan Pendidikan Seks 



Nah, sedangkan, beberapa kiat memberikan pendidikan seks sesuai fase tumbuh kembang anak saya lansir dari beberapa sumber diantaranya laman Halodoc, adalah sebagai berikut ini:


1. Usia 0–3 tahun

Orang tua bisa memulai dengan mengenalkan nama-nama bagian tubuh yang sebenarnya dengan nama asli organ kelamin tersebut. Jadi bukan pakai istilah "alias" yang umum dipakai. Juga, kita bisa mengajarkan kebiasaan yang berkaitan dengan bagian pribadi dari tubuh yang boleh dan tidak boleh nampak untuk orang lain. Juga membiasakan perilaku di keseharian, misalnya selalu berpakaian sopan (dan tidak telanjang), mengenakan pakaian/handuk jika keluar dari kamar mandi dan lainnya.


2. Usia 4–5 tahun

Di usia ini biasanya anak sudah menempuh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sehingga sudah bisa menangkap saat kita mengajarkan nama-nama dari bagian tubuh khususnya bagian-bagian reproduksi. Kita juga bisa menunjukkan gambar bayi yang berada di dalam rahim seorang ibu. Juga gambar bagian reproduksi pria. Asal tetap dalam bahasa dan cara yang mudah dimengerti anak-anak.


3. Usia 6–8 tahun

Di usia ini anak sudah belajar membaca. Jadi saat yang tepat jika orang tua mulai mengenalkan tentang apa yang akan terjadi ketika mereka mulai pubertas nantinya. Meski masih dalam bahasa sederhana dengan tujuan sebagai pengetahuan anak ketika mengalami masa pubertasnya.


4. Usia 9–12 tahun

Saat yang tepat untuk mengajarkan ke anak bahwa diri dan tubuh mereka begitu berharga, maka wajib untuk dijaga. Orang tua bisa memulai berbicara dengan anak terkait perubahan yang akan mereka lalui, seperti menstruasi, ereksi, dan ejakulasi dan menanamkan jika ini hal yang normal. Juga, mengajarkan apa saja yang harus dilakukan jika hal tersebut datang.


5. Usia 13–18 tahun

Anak mulai tertarik dengan lawan jenisnya, maka saatnya membahas masalah cinta, menerapkan aturan tentang batas pertemanan dengan lawan jenisnya, memposisikan anak sebagai "teman" sehingga dia percaya dan terbuka pada orang tuanya sendiri dan menjadikan dasar agama sebagai pengingat diri mereka.


pic by Pixabay


Well, memang mengajarkan pendidikan seks pada anak sejak dini ini lebih banyak manfaatnya daripada mudaratnya. Kalau bukan mengenal dari orang tuanya, lebih bahaya jika ternyata mereka mendapatkan informasi dari teman sebaya atau dunia maya. Karena bisa saja infonya keliru atau bahkan malah menjerumuskan saja.

Orang tua bisa memakai panduan dari para ahli kapan saat yang tepat mengenalkan tentang pendidikan seks ke anak ini. Juga tak lupa sesuaikan cara dengan karakter anaknya. Karena masing-masing anak adalah pribadi yang istimewa dan orang tuanyalah yang paling mengerti mereka.




Happy Parenting

Dian Restu Agustina







Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

2 komentar untuk "Pentingnya Pendidikan Seks untuk Anak Sejak Dini"

  1. Cukup susah ya mbak pengenalan pendidikan seks ke anak. Pemilihan bahasanya ini yg harus hati" banget dan sesuai dengan umur serta pemahaman mereka. Makasih banyaak sharingnya, nambah ilmu banget hehehe

    BalasHapus