Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Buku: "Ternyata Tanpamu..." Karya Natasha Rizky

Kelar baca blog review drakor, dracin dan dorama, saya scroll TikTok. Lalu terhenti oleh wajah ayuu, kalem nan adem seperti ubin masjid lewat beranda saya. Dia sedang live sembari menyapa, berteman setumpuk buku di depannya. Ada beberapa orang di sekitarnya yang membantu komen, seperti ngobrol gitu, sementara si wajah ayu itu sesekali nunduk menggoreskan pena, menandatangani buku.

Dialah, Natasha Rizky dengan buku ketiganya "Ternyata Tanpamu..."

Buku yang masuk kategori self-improvement dalam bentuk puisi yang dimaksudkan penulisnya bisa membantu pembaca menyelami dan menghadapi rasa kehilangan mereka.

Lalu, apa saja pembelajaran yang bisa kita dapatkan dari sosok yang multi-talenta yang tidak hanya piawai dalam akting dan modeling, tetapi juga presenter, penulis, dan pebisnis ini?



Tentang Buku "Ternyata Tanpamu..."

Judul: Ternyata Tanpamu...
Penulis: Natasha Rizky 
Penerbit: YOI Books (imprint Elex Media Komputindo)
ISBN (cetak): 978-623-0068676 
SKU: 725080098 
Harga eceran: Rp 155.000 
Tanggal terbit/edar: Rabu, 19 Februari 2025 
Jumlah halaman: 104 halaman 
Versi elektronik: tidak tersedia (belum ada versi digital) 
Kategori: self-help/puisi dengan elemen self-improvement

Natasha Rizky, masuk ke dunia hiburan sejak remaja, dan mulai dikenal melalui modeling. Di usia muda ia meraih juara kedua dalam ajang Gadis Sampul 2008. Lalu, ia banyak tampil di iklan produk-kosmetik & konsumen. Beberapa film/sinetron/FTV juga pernah dibintangi, yakni: Radio Galau FM, Get M4rried, Hijab, Layla Majnun, Kupinang Kau Dengan Bismillah, Bali Love Story, dan lain-lain.  

Natasha juga aktif menulis, menerbitkan buku-buku seperti Katanya Nikah Mudah (2018), Catatan Kronik, Kamu Tidak Istimewa, dan yang terbaru Ternyata Tanpamu... Selain akting dan menulis, ia juga mengembangkan usaha, termasuk bisnis hijab/fashion muslimah, serta usaha lain yang terkait gaya hidup. 

Perempuan yang suka menonton K-Drama dan secara umum “terinspirasi” oleh budaya Korea sama seperti teman blogger saya rani noona ini, menyukai perjalanan, terutama ke tempat bernuansa alam yang tenang, yang jadi sumber inspirasinya dalam menulis puisi.

Natasha menikah dengan Deddy Mahendra Desta (Desta) pada 21 April 2013 ketika ia berusia 19 tahun, sementara Desta sekitar 35 tahun. Mereka dikaruniai tiga anak, sayangnya pada 19 Juni 2023, mereka resmi bercerai.

Inilah yang mendasari lahirnya buku "Ternyata Tanpamu..." yang bertema utama: kehilangan, emosi, dan proses penyembuhannya ini. Dimana Natasha ingin menyampaikan bahwa setiap manusia akhirnya akan mengalami kehilangan dalam bentuk apa pun: orang, harapan, impian, yang dijabarkannya dalam 4 bab:
  1. Perjumpaan
  2. Harapan 
  3. Perpisahan 
  4. Tanpamu Tanpaku 
Buku yang dirancang sebagai bagian akhir dari “trilogi emosi” Natasha Rizky dengan dua buku sebelumnya adalah Catatan Kronik dan Kamu Tidak Istimewa yang  menggali berbagai sudut pandang. Ada yang ditinggalkan, ada yang meninggalkan. Tidak selalu kehilangan berujung pada kesedihan, ada yang menemukan rasa syukur setelahnya. Semua diiringi ilustrasi yang ikut melengkapi puisi-puisi dalam buku ini, untuk memperkaya pemaknaan dan memberi nuansa visual yang mendukung suasana emosional bacaan.


Natasha Rizky: "Ternyata Tanpamu..."

“Hanya pada-Ku, kamu pantas melekat.
Sejak itu, langitku jadi lebih merah muda.
Bungaku jadi semakin bermacam warna.
Alam melantunkan nyanyian …”
Pertama terima bukunya, saya langsung suka dengan sampulnya. Didominasi warna pink yang lembut, dipadu dengan nada netral atau alami seperti krem/cokelat muda, memberi kesan lembut, hangat, dan emosional. Ada ilustrasi alam: gunung, langit, tumbuhan, yang menambah nuansa kedamaian. Font judul “Ternyata Tanpamu…” dibuat relatif besar dan jelas, dengan gaya yang elegan tapi tidak terlalu formal, cocok untuk buku puisi yang akan mengundang perasaan dan introspeksi.

Buku "Ternyata Tanpamu..." juga tampil full color dengan desain halaman yang eye catching, dimana ada ilustrasi dan ornamen artistik yang memperkuat nuansa puisinya.

Warna background tidak hanya putih polos, tapi ada gradasi pastel yang menenangkan.Tata letak puisinya variatif, kadang di tengah halaman, sesekali menyatu dengan ilustrasi—jadi pembaca tidak hanya “membaca”, tapi juga merasakan visualnya. Pembaca seakan merasa serasa sedang membuka album kenangan atau buku diary estetik, bukan sekadar kumpulan teks. Itu sebabnya buku ini jadi lebih dari sekadar kumpulan puisi, tapi juga bisa dinikmati sebagai karya seni. 


Kelebihan Buku "Ternyata Tanpamu..."

Well, buku "Ternyata Tanpamu..." karya Natasha Rizky ini bagi saya, layak dibaca karena:

Bahasa sederhana tapi menyentuh: diksi yang tidak rumit namun kuat dan penuh rasa sehingga bisa dipahami siapa saja, tetapi tetap meninggalkan kesan mendalam.

Tema yang universal: kehilangan adalah pengalaman yang pasti dialami setiap orang, puisi-puisi di buku ini bisa menjadi cermin sekaligus pelipur lara bagi pembacanya.  

Konteks personal penulis: sebagian besar puisi lahir dari pengalaman hidup Natasha sendiri, kejujuran emosional ini membuat isi buku lebih otentik dan terasa dekat dengan pembaca.

Proses emosional yang nyata: dibagi dalam fase-fase perjalanan perasaan: dari perjumpaan, harapan, perpisahan, hingga akhirnya ikhlas menjalani hidup 

Bukan sekadar puisi, tapi pengingat: lebih dari sekadar kumpulan puisi, buku ini ingin mengingatkan bahwa kehilangan bisa menjadi jalan menuju kedewasaan, rasa syukur, dan kekuatan untuk melanjutkan hidup.


Kekurangan Buku "Ternyata Tanpamu..."

Sementara beberapa kekurangan buku "Ternyata Tanpamu...", di antaranya:
  • Bahasa terlalu sederhana: buat pecinta sastra atau puisi dengan diksi mendalam,  buku terasa terlalu ringan dan lebih mirip curhatan 
  • Tema cenderung repetitif: banyak puisinya berputar pada tema cinta, kehilangan, dan keikhlasan, sehingga beberapa pembaca merasa kurang variasi atau terlalu klise.
  • Lebih menonjol visual daripada isi: karena desain bukunya sangat estetik, isi puisi jadi kurang kuat bila dibandingkan dengan tampilan visualnya.
  • Durasi baca singkat: karena puisi singkat dan tata letaknya banyak memberi ruang kosong, buku cepat selesai dibaca, rasanya “kurang puas” mengingat ekspektasi dan harga.
  • Kurang mendalam bagi pencari inspirasi: lebih pas untuk dibaca ringan, bukan untuk menggali renungan filosofis atau puisi dengan simbolisme rumit. 

Well, kadang kehilangan bukan akhir, tapi jalan menuju keikhlasan. Natasha Rizky lewat "Ternyata Tanpamu..." ingin mengajarkan bahwa setiap luka bisa membawa kita pada rasa syukur dan kekuatan baru. "Ternyata Tanpamu..." sebuah bacaan ringan, penuh makna, dan cocok jadi teman hati saat belajar merelakan. 💖





Selamat Membaca


Dian Restu Agustina






Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

Posting Komentar untuk "Review Buku: "Ternyata Tanpamu..." Karya Natasha Rizky"