Review Buku: Nasi Krawu Sepenuh Kasih
Review Buku: Nasi Krawu Sepenuh Kasih
Judul Buku: Nasi Krawu Sepenuh KasihPenulis: Elisa D.SKategori: Fiksi (Kumpulan Cerita Pendek)Penerbit: Mecca PublishingCetakan/Terbit: I/2018Jumlah Halaman: 128ISBN: 978-602-52121-4-7Harga: 50.000
Judul Buku: Nasi Krawu Sepenuh Kasih
Penulis: Elisa D.S
Kategori: Fiksi (Kumpulan Cerita Pendek)
Penerbit: Mecca Publishing
Cetakan/Terbit: I/2018
Jumlah Halaman: 128
ISBN: 978-602-52121-4-7
Harga: 50.000
"Hidungnya mencium aroma daging yang sudah matang. Diangin-anginkannya daging tersebut di depan kipas angin agar bisa cepat disuwir-suwir. Bunyi blender yang berisi bawang putih, kunyit, garam, gula dan daun jeruk kembali terdengar. Ia mencampur bumbu halus tersebut dengan kelapa parut dan menyangrainya hingga kering. Serundeng kuning sudah matang. Dua jarum jam dinding bersatu di angka sebelas. Ia harus bergegas. Hari ini jadwal Ifa mengikuti ekskul tari setelah jam pelajaran usai. Dihaluskannya cabe merah, bawang putih, garam dan gula. Kemudian dicampur degan kelapa parut dan disangrai seperti membuat serundeng kuning. Setelah wangi menguar dari wajan, ia mematikan kompor. Serundeng merah siap disajikan" (Nasi Krawu Sepenuh Kasih - hal 42 dan 43)
Awal membaca buku karya Elisa D.S ini saya berekspetasi akan mendapati cerita yang ringan dan menghibur hati. Tapi ternyata, tidak hanya itu. Saat membaca saya berhasil dibawa penulisnya ke satu misteri ke misteri lainnya, ke dalam alur cerita yang tak biasa dan ending yang tak tertebak di awal cerita.
Sungguh, surprised saya dibuatnya!
Misalnya saja pada cerita yang dijadikan judul bukunya, Nasi Krawu Sepenuh Kasih.
Misalnya saja pada cerita yang dijadikan judul bukunya, Nasi Krawu Sepenuh Kasih.
Baca judulnya saja, sudah
Ini cerita yang akan menjelaskan cara pembuatan Nasi Krawu - salah satu kuliner khas Gresik atau tentang sesuatu yang dianalogikan dengan itu?
Hmmmm....
Dan, setelah tuntas membaca, ternyata ceritanya memang berlatar belakang filosofi Nasi Krawu yang dikemas secara manis dalam cinta seorang ibu ke anaknya tapi sayangnya diwujudkan dengan cara yang tak seharusnya.
Diceritakan, Kasih, perempuan yang sudah sembilan tahun berumah tangga dengan Ilham, belum juga dikaruniai seorang putra. Hingga satu waktu, Rina, sepupunya, yang sedang dalam kondisi ingin bercerai dari suaminya, melahirkan Ifa. Rina akhirnya menitipkan Ifa pada Kasih dan Ilham. Hingga Kasih dan Ilham pun mengasuh Ifa dengan penuh cinta. Sampai-sampai saking cintanya, Kasih pun nekat berbuat yang tak semestinya.
Selain cerita Nasi Krawu Sepenuh Kasih ini, masih ada 10 cerita menarik lainnya di sini. Dimana sebagian karya sudah pernah dimuat di berbagai media di Indonesia. Seperti media daring Flores Sastra, Harian Rakyat Sultra, Harian Minggu Pagi, Harian Duta Masyarakat dan Harian Koran Madura.
Tak heran jika kepiawaian penulis dalam merangkai kata, menghidupkan tokohnya pun memilih latarnya, membuat saya pun ikut hanyut dalam cerita yang ada.
Diantaranya ada pada kisah "Angel and The Music Box".
Diceritakan, Lisa, harus mengalami kisah bak Cinderella setelah sang Mommy meninggal dunia. Ia musti melayani ibu dan kedua saudara tiri, di rumahnya sendiri. Ia sejatinya tak mau ambil pusing dengan apa yang mereka bertiga lakukan. Hingga satu masa, mereka mengusik barang peninggalan Mommy-nya yang membuat kekesalan Lisa pun tak terkira. Dan, terjadilah hal di luar logika yang menjadikan Lisa terbebas dari perlakuan buruk ibu dan dua saudara tirinya itu.
Tak hanya itu, cerita pendek dalam buku setebal 128 halaman ini, juga mengandung nilai moral yang diantaranya bisa membuat pembaca mengambil hikmah dari kesalehan tokohnya.
Misalnya, pada "Kurban Patungan"
Dimana ada kisah Priyo, seorang takmir masjid yang bertugas mendata dan mengumpulkan dana dari warga yang bersedia kurban patungan di RW-nya. Ia mendatangi rumah Pak Heri, tetangganya yang juga konglomerat yang berlimpah harta. Sayangnya Pak Heri menolak untuk ikut serta dalam kurban sapi patungan dengan alasan sedang banyak pengeluaran. Dan, tak disangka-sangka ia mendapatkan pengganti dari seorang warga yang bersedia ikut serta, yang membuat Priyo bertekad untuk melakukan hal yang sama nantinya. Siapakah dia?
Hmm...Sungguh, buku yang sederhana tapi banyak mengusung kisah penuh makna. Membuat saya merasa terhibur dan mendapat manfaat setelahnya.
Apalagi didukung oleh penyuntingan yang rapi sehingga nyaris tak ada salah ketik di sini. Juga dipermanis dengan sampul depan yang menarik hati. Pun pilihan kertas, besaran huruf dan cetakan yang ramah di penglihatan.
Meski, ada beberapa kata dan istilah yang kadang dipakai berulang oleh penulisnya di beberapa cerita. Dimana sejatinya ada padanan kata lain yang bisa dipilihnya.Juga penulisan dan pemilihan huruf untuk blurb yang kepanjangan, sehingga sedikit mengganggu, di sampul belakang. Tapi hal minor ini tak mengganggu keseluruhan isi buku. Lantaran cerita yang berkarakter kuat lebih mendominasinya.
Akhirnya....., yang penasaran dengan bukunya silakan pesan langsung ke penulisnya di akun Facebook Elisa Dwi Susanti yaa..
Dijamin bakalan segar jiwa setelah membacanya! Hanya, bacanya jangan malam-malam dan saat sendirian...Lantaran ada cerita yang bikin hati bergidik ngeri! 😁
Cerita yang manakah itu? Yuks pesan sendiri bukumu....!😍
Selamat Membaca,
Dian Restu Agustina
Tak heran jika kepiawaian penulis dalam merangkai kata, menghidupkan tokohnya pun memilih latarnya, membuat saya pun ikut hanyut dalam cerita yang ada.
Diantaranya ada pada kisah "Angel and The Music Box".
Diceritakan, Lisa, harus mengalami kisah bak Cinderella setelah sang Mommy meninggal dunia. Ia musti melayani ibu dan kedua saudara tiri, di rumahnya sendiri. Ia sejatinya tak mau ambil pusing dengan apa yang mereka bertiga lakukan. Hingga satu masa, mereka mengusik barang peninggalan Mommy-nya yang membuat kekesalan Lisa pun tak terkira. Dan, terjadilah hal di luar logika yang menjadikan Lisa terbebas dari perlakuan buruk ibu dan dua saudara tirinya itu.
Tak hanya itu, cerita pendek dalam buku setebal 128 halaman ini, juga mengandung nilai moral yang diantaranya bisa membuat pembaca mengambil hikmah dari kesalehan tokohnya.
Misalnya, pada "Kurban Patungan"
Dimana ada kisah Priyo, seorang takmir masjid yang bertugas mendata dan mengumpulkan dana dari warga yang bersedia kurban patungan di RW-nya. Ia mendatangi rumah Pak Heri, tetangganya yang juga konglomerat yang berlimpah harta. Sayangnya Pak Heri menolak untuk ikut serta dalam kurban sapi patungan dengan alasan sedang banyak pengeluaran. Dan, tak disangka-sangka ia mendapatkan pengganti dari seorang warga yang bersedia ikut serta, yang membuat Priyo bertekad untuk melakukan hal yang sama nantinya. Siapakah dia?
Hmm...Sungguh, buku yang sederhana tapi banyak mengusung kisah penuh makna. Membuat saya merasa terhibur dan mendapat manfaat setelahnya.
Apalagi didukung oleh penyuntingan yang rapi sehingga nyaris tak ada salah ketik di sini. Juga dipermanis dengan sampul depan yang menarik hati. Pun pilihan kertas, besaran huruf dan cetakan yang ramah di penglihatan.
Meski, ada beberapa kata dan istilah yang kadang dipakai berulang oleh penulisnya di beberapa cerita. Dimana sejatinya ada padanan kata lain yang bisa dipilihnya.Juga penulisan dan pemilihan huruf untuk blurb yang kepanjangan, sehingga sedikit mengganggu, di sampul belakang. Tapi hal minor ini tak mengganggu keseluruhan isi buku. Lantaran cerita yang berkarakter kuat lebih mendominasinya.
Akhirnya....., yang penasaran dengan bukunya silakan pesan langsung ke penulisnya di akun Facebook Elisa Dwi Susanti yaa..
Dijamin bakalan segar jiwa setelah membacanya! Hanya, bacanya jangan malam-malam dan saat sendirian...Lantaran ada cerita yang bikin hati bergidik ngeri! 😁
Cerita yang manakah itu? Yuks pesan sendiri bukumu....!😍
Selamat Membaca,
Dian Restu Agustina
baru tau tentang nasi krawu khas makanan Gresik mba :) btw penasaran Kasih ngelakuin apa?hahaha suka pengen tau gimana endingny :p
BalasHapusiya , nasi krawu khas Gresik...
HapusMau tahu atau mau tahu bangets? kwkwkw
bagus ini bukunya "padahal belum baca" :D, tapi emg baguslah buku yg di share mbak dian :D
BalasHapusbagus..lah pasti, hihihi
HapusHi, mb dian ternyata penulisnya tetanggaku ,teman kecil dulu hehe
BalasHapuswah...teman masa kecil Mbak Sri ya Mbak Elisa nya..keren nih penulisnya
Hapusmakasih reviewnya, belum baca
BalasHapusSama-sama Mbak
HapusBaca paragraf awal, langsung lapar hahaha.
BalasHapusbtw bagus-bagus ya ceritanya.
Merindukan me time bisa baca buku dengan santai sambil minum teh huhuhu
Kumcer ya, menarik bgt, jd pgn baca
BalasHapusAku kesan pertama baca judulnya, langsung laper juga mba, dan jd pengeeeen nasi krawu :p. Ya ampuuuun udh lama banget ga makan itu. Salah satu favoritku.. Kliatannya isi bukunya memang menarik. Biasanya aku baca buku kumpulan cerpen ini kalo pgn santai dan ga mau baca yg berat2 :). Krn buku begini bisa habis dlm wkt sebentar. Jd cocok membunuh waktu :). Ntr aku cek fb penulisnya deh
BalasHapus