Rahasia Sehat dan Awet Muda
Mau Sehat dan Awet Muda? Saya Punya Rahasianyaa...!
Temans,
Saat ini, saya berusia 42 tahun. Dan Alhamdulillah saya belum punya keluhan berarti. Juga punya berat badan yang sama saat usia saya berada di tahun kebalikannya.
Ya, sekarang saya berberat badan 47 kg. Berat badan yang sama saat saya berumur 24 tahun.
Bukannya saya sombong dan menganggap teman-teman yang punya kasus berbeda itu buruk ya...Sama sekali bukan! Everybody has their own story. Jadi enggak bisa dianggap sama semuanya.
Nah, selain berberat badan yang cenderung stabil..Saya juga sering dipuji berwajah awet muda. Semoga saja memang demikian adanya dan enggak ada maksud di balik pujiannya. Minta traktiran misalnya hahaha
Tapi, apa benar begitu ya? Memang awet mudakah saya?
Kalau ada yang mau tahu jawabannya karena belum pernah tahu saya, musti ketemu dulu kita kwkwk
Kemudian ada yang kepo nanya,"Mbak Dian apa sih rahasianya...?"
"Duh, kasih tahu enggak ya!"
Wong enggak ada rahasia memang. Alhamdulillah saya berusaha sehat jiwa raga dengan cara:
1. Ingat Bersyukur
Syukur itu sebenarnya sederhana tapi kadang kita lupa cara melakukannya. Bukan dengan bilang 3 kali: syukur, syukur, syukur lho ya. Tapi yang paling utama tidak menyia-nyiakan apa yang telah dianugerahkan Allah pada kita. Misalnya, kalau punya ilmu ya dibagi ke sesama agar semua bisa tahu. Kalau lebih harta ingat hak orang lain atasnya. Dan, kalau lebih waktunya manfaatkan untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya kebaikan.
Lalu, apa yang sudah saya lakukan apa?
Misalnya hal kecil, kalau ada yang japri nanya itu ini tentang seputar blogging saya akan jawab sebisanya. Juga menuliskan hal yang saya ketahui siapa tahu ada yang perlu. Atau bantuan yang sifatnya keseharian. Sesuaikan saja dengan situasi dan kondisi teman-teman. Apa yang bisa dilakukan sebagai wujud syukur pada-Nya. Yakinlah dengan cara ini kita akan merasa lebih bahagia karena merasa hidup berguna bagi diri, keluarga dan sesama.
Dan ini akan membuat kita sehat dan terlihat lebih muda dari usia yang sebenarnya.
2. Slow but Sure
Lalu, apa yang sudah saya lakukan apa?
Misalnya hal kecil, kalau ada yang japri nanya itu ini tentang seputar blogging saya akan jawab sebisanya. Juga menuliskan hal yang saya ketahui siapa tahu ada yang perlu. Atau bantuan yang sifatnya keseharian. Sesuaikan saja dengan situasi dan kondisi teman-teman. Apa yang bisa dilakukan sebagai wujud syukur pada-Nya. Yakinlah dengan cara ini kita akan merasa lebih bahagia karena merasa hidup berguna bagi diri, keluarga dan sesama.
Dan ini akan membuat kita sehat dan terlihat lebih muda dari usia yang sebenarnya.
2. Slow but Sure
Dulu jaman masih (((muda))) saya tipe meledak-ledak, ambisius dan perfeksionis. Kalau mau sesuatu pasti berusaha mengejar itu. Semakin (((tua))) saya berusaha meredamnya. Apalgi setelah memutuskan menjadi Ibu Rumah Tangga. Segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga jadi prioritas utama. Kepentingan diri sendiri dipertimbangkan lagi, bersinggungan enggak dengan semuanya dan lain sebagainya.
Memang jadinya langkah saya lebih pelan dari yang lainnya. Tapi yang utama saya tetap melangkah dan enggak berhenti begitu saja. Perlahan tapi pasti. Enggak nyusu-nyusu apalagi grusa-grusu. Dengan begitu, kecewa juga enggak akan sangat, sedih pun enggak bakal terasa lebih berat.
Jadilah, jiwa raga sehat dan wajah takkan menua sebelum waktunya.
3. Sumeleh
Sumeleh saya ambil dari istilah Jawa, yang saya kok enggak tahu padanan kata yang pas dalam Bahasa Indonesia. Ini wejangan dari Orang Tua saya yang Alhamdulillah sampai di usia Bapak 80 tahun dan Ibuk 73 tahun masih relatif sehat dan nampak awet muda.
Sumeleh berasal dari kata “seleh” dengan sisipan “um” atau “em“. Seleh artinya menaruh atau meletakkan. Sumeleh adalah pasrah, ikhlas, nrimo, patrap, dan bloko. Pasrah, tidak ada kondisional, persyaratan, embel-embel yang menyertai. Ikhlas dengan tidak mengharapkan imbalan atas kebaikan yang dilakukan. Nrimo artinya tanpa tendensi, pretensi dan penilaian, menerima bukan karena meminta juga bukan karena memberi. Lalu patrap artinya pasrah. Dan, blaka itu apa adanya, “as it is”.
Nah, dengan Sumeleh, kita bisa menerima apa adanya rasa takut kita. Bukan dengan menolak rasa takutnya tapi diterima apa adanya saja. Prinsipnya meskipun takut, tapi menerima, pasrah dan ikhlas karena itu semua terjadi atas kehendak-Nya. Demikian pula dengan rasa berani, Kita terima sebagaimana adanya berani tapi tetap pasrah dan menyerahkan semua pada-Nya.
Dengan demikian saat sudah berusaha, kita tidak memikirkan kegagalan dan kesuksesan melebihi yang seharusnya. Usaha sudah, doa melimpah, lalu sumeleh saja, biarkan hasil akhir Allah yang menentukannya. Sehingga tak tumbuh lebih dulu kerutan di wajah akibat banyak mikir yang susah-susah. Jadi enggak bakal tua sebelum angka usianya dan Insya Allah sehat jiwa raga.
4. Keep Balance
Life is all about balance. Apa yang kita kerjakan, makan, pikirkan, katakan, rasakan memerlukan keseimbangan. Soal makan misalnya, kalau sudah kenyang ya enggak usah makan. Di rumah sudah sarapan, ketemu Ibu-ibu di sekolah, semangkuk bakso pun akhirnya menggoda iman dan dimakan. Padahal sebenarnya perut enggak lapar.
Jadi, mau metode apapun yang diterapkan dalam pengaturan pola makan kalau kita enggak konsisten menjalankan ya bakal tak berarti. Enggak ada metode sempurna, yang ada adalah bagaimana konsistensi kita menjalankannya. Demikian juga soal pikiran, perasaan, perkataan dan lainnya. Keseimbangan dalam banyak hal membuat pencapaian kita akan optimal.
Life is like riding a bicycle, to keep your balance you must keep moving. Bergeraklah meski lelah. Karena jika kita berhenti maka hidup takkan seimbang lagi.
5. It's Your Life So Live it!
Hidup kita yang menghidupkan juga mestinya diri kita, bukan orang tua, teman apalagi tetangga. Pertama cintai dan hargai diri sendiri. Allah sudah menciptakan setiap hamba dengan lebih kurangnya. Enggak perlu nyesel kenapa berkulit item atau berpipi tembem. Lihat hal positif yang kita punyai. Kemudian, hargai juga pencapaian apa yang sudah di tangan kita.
Lalu tetaplah ada di sana untuk mengisi hidup dengan warna-warni yang kita sendiri menentukannya. Enggak perlu nengok warna teman dan baper pada kilau pencapaiannya. Bisa jadi dia merasakan juga apa yang kita rasa. Bukankah hidup memang sawang sinawang, selalu saling melihat apa yang terlihat. Kita lupa bahwa definisi bahagia itu abstrak adanya. Maka, ciptakan bahagia versi kita. Enggak perlu ngaca dan mengharap yang di bayangan itu adalah Cinderella.
Make yourself remind “It is your life, so live it”.
Nah, itulah 5 usaha saya untuk sehat jiwa raga sehingga kelihatan awet muda. Kalau teman-teman apa usaha sehat jiwa raganya?😍
Salam sayang,
Dian Restu Agustina
Masya allah ku fikir bau 35 an mbak. Bener2 awet muda. Tipsnya boleh juga nih biar nanti aku tetap awet muda di usia 40an nanti
BalasHapusMba dian yang imut dan masih abege, sungguh saya sempet waw ngebaca 42 :D
BalasHapusSungguh gak kliatan mbak. Seneng bagi rahasia awet muda dengan ingat bersyukur. Dengan berbagai sekecil apapun termasuk dalam blogging. Makasih ya mba, pernah bls WA ku :)
Semoga karir mba Dian dlm dunia tulis menulis terus melesat :)