Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

[Tanpa judul]

Micro Expression for Mom - Mengungkap Pesan Rahasia dari Setiap Gerak Tubuh Anak Kita






"Every child is gifted, they just unwrap their packages at different time"



Sabtu pagi, awal Desember silam, ruangan gedung di bilangan Puri, Jakarta Barat menghangat oleh semangat para orang tua yang mayoritas para bunda dalam acara Seminar Parenting yang dihelat Jamiyyah SDI AL Azhar 8 Kembangan.

Narasumber, Poppy Amalya, Mpsi, Psikolog, C.Ht, M.NLP (Psikolog, pakar Micro Exspression, Motivator, Trainer, Life Coaching, Professional Speaker) membawakan materi dengan sangat energik dan menarik sehingga membuat para peserta, termasuk saya, sangat antusias mengikuti seminarnya.




Apa Itu Mikro Ekspresi?


Poppy Amalya mengawali materi dengan memperlihatkan sebuah video wawancara eksklusif sebuah stasiun TV dengan Jessica. Bukan Jedar alias Jessica Iskandar lho ya, tapi Jessica Kumala Wongso terpidana kasus kopi sianida alias pembunuhan terhadap Mirna Salihin.

Di sini, Mbak Poppy mengajak semua hadirin untuk mengamati ekspresi yang nampak di wajah Jessica saat diatanya apakah dirinya membunuh Mirna. Dan pengamatan ekspresi inilah -yang dalam hitungan detik saja- termasuk dalam mikro ekspresi yang banyak dipelajari diantaranya untuk mengungkap kasus kejahatan atau hal lain yang berkaitan dengan kebohongan.

Memang sebuah pesan bisa disampaikan oleh seseorang melalui: mikro ekspresi, body languange dan bahasa verbal. Ketiganya bisa diamati secara terpisah maupun keseluruhan. Dan yang paling sulit adalah pengamatan mikro ekspresi ini.

Selanjutnya Mbak Poppy memaparkan arti mikro ekspresi. 

Micro ekspresi yakni: ekspresi emosional keseluruhan wajah yang terjadi secara bersamaan dalam satu waktu, berlangsung sekejap dari durasi biasanya, begitu cepat sehingga biasanya tidak terlihat.

Nah, ilmu mikro ekspresi ini dirintis oleh Paul Ekman seorang psikolog yang menjadi pionir dalam studi emosi dan hubungannya dengan ekspresi wajah.

Tapi........

Mengapa sih musti susah-susah belajar membaca ekspresi wajah. Toh kita orang biasa yang enggak ada kaitannya dengan penyelidikan sebuah kasus kriminalitas pun tak ada di ranah pembahas gosip selebritas?

Eitttsss....jangan salah!!

Sekarang pembelajaran mikro ekspresi ini makin meluas pada berbagai kalangan termasuk untuk kepentingan perusahaan saat merekrut karyawan, pemahaman terhadap orang yang baru kita kenal, mendalami apa yang dirasakan pasangan dan terutama mengerti apa yang dirasakan oleh anak-anak kita.

Mempelajari mikro ekspresi ini bagi orang tua bisa bermanfaat untuk:

Mengungkap pesan rahasia dari setiap gerak tubuh anak
Menyingkap benar tidaknya bahwa 98% anak ternyata berbohong
Trik mengetahui maksud anak dari bahasa tubuh dalam 5 detik saja
Membuat anak curhat layaknya teman pada kita

Tapi......

Kenapa juga harus wajah ya?

Ya, karena wajah merupakan bagian tubuh yang memiliki reaksi dan respon tercepat dan merupakan lokasi pertama dari tubuh untuk mengekpesikan emosi.


7 Ekspresi Dasar Wajah Manusia


Kemudian berkaitan dengan mikro ekspresi ini dijelaskan menurut penelitian Paul Ekman, ada beberapa emosi yang bisa terbaca dari wajah kita.

Dan ketujuh ekpresi dasar wajah itu adalah:


1. Happiness



Paul Ekman


Ekspresi bahagia ditandai dengan adanya senyum dan tawa di wajah kita. Tapi, senyuman ini musti asli dan bukan senyum palsu berbalut tipu-tipu huhuhu..🙈

Dan cirinya:
  • timbul keriput di ujung mata (keriput dadakan dan bukan faktor tua😁)
  • bagian pipi bergerak naik
  • gerakan otot yang mengorbit mata
  • kedua sisi/tepi bibir membentuk senyuman

2. Surprise


Paul Ekman


Ekspresi kaget/terkejut muncul ketika kita mendapatkan pesan yang belum kita ketahui sebelumnya. Pesan ini bisa bersifat emergency, penting, dadakan dan di luar dugaan.

Sementara cirinya:
  • alis terangkat naik
  • mata melebar
  • mulut refleks terbuka (melongo)

3. Sadness

Paul Ekman
Ekspresi sedih akan kelihatan ketika diri mengalami kekecewaan atau muncul karena ada rasa kehilangan.

Ditandai dengan ciri:
  • kelopak mata menurun (terkulai)
  • hilangnya fokus mata
  • sudut bibir menurun/tertarik ke bawah


4. Fear


Paul Ekman

Ketakutan bisa muncul saat diri merasa tak mampu lagi menghadapi sebuah situasi. Atau timbul saat kita berada di kondisi yang mencekam atau seram.

Cirinya:
  • kedua alis naik secara bersamaan
  • kelopak mata bagian atas terangkat
  • kelopak mata bagian bawah menegang
  • bibir meregang secara horizontal ke arah telinga

5. Anger


Paul Ekman



Ketika kenyataan tak sesuai dengan harapan atau ada ketidaknyamanan atas satu hal maka muncullah ekspresi marah.

Ditandai:
  • alis turun secara bersamaan dan menyempit 
  • tatapan mata menajam
  • bibir menyudut dan menyempit

6. Contempt

Paul Ekman
Tampak jika seseorang menganggap remeh lawan bicara, menghina atau tidak menghormatinya.

Cirinya: gerakan menaikkan salah satu sudut bibir, menyeringai


7. Disgust



Paul Ekman

Ekspresi jijik ini akan muncul saat melihat hal yang tak disukai atau tak pada tempatnya, mendengar sesuatu yang tak sepatutnya atau tak pantas didengar.

Ditandai dengan:
  • hidung berkerut 
  • bibir bagian atas naik

Body Language


Nah, setelah tahu berbagai ekspresi perwujudan dari emosi maka kita pun bisa melengkapi dengan mempelajari body language-nya, begitu paparan dari Mbak Poppy Amalya yang juga mantan pramugari ini.




Micro expression


Diantaranya:
  • Memainkan kuku: tanda ketidakpercayaan diri dan ketakutan
  • Berjalan cepat: produktif dan kompetitif
  • Menyilangkan tangan kala duduk dan memasukkan tangan ke dalam saku: sedang memikirkan sesuatu yang licik atau menyembunyikan sesuatu
  • Kaki mengarah ke dalam: ketika kaki mengarah ke dalam di mana jempol kaki kanan berhadapan dengan jempol kaki kiri: sedang mengutuk diri karena merasa canggung atau tidak aman.
  • Mengetukkan kaki: tak sabar untuk segera menyelesaikan atau keluar dari sebuah urusan.
  • Memijat kening atau daun telinga: melawan perasaan rapuh atau ketidaknyamanan yang dirasakan (misalnya saat duduk paling depan dan berharap tidak ditanya oleh dosen/pembicara)
  • Menganggukkan kepala tiga kali: tertarik dengan topik pembicaraan

Micro Expression


  • Menganggukkan kepala satu kali: menghindari orang yang banyak bicara
  • Memperhatikan lawan bicara langsung ke pupil mata: sugesti, berharap, disapproval
  • Tatapan mata ke atas: dominasi
  • Tatapan mata ke bawah: kelemahan diri
  • Mengedipkan mata 6-8 kali semenit: normal (lebih dari itu stres)
  • Menggosok, menutup, memejamkan mata lebih dari satu kedipan: menghindari sesuatu yang tidak diinginkan
  • Menundukkan pandangan mata: mencari dukungan dan simpati
  • Menaikkan atau mengerutkan alis: penasaran atau rasa tertarik
  • Melihat ke atas atau samping: mengingat sesuatu, sedang membayangkan

Bagaimana dengan Anak Kita?





Berkaitan dengan pola pengasuhan yang sering terlewatkan dari orang tua adalah aturan penting yang musti ada dan diterapkan untuk anak-anak kita, begitu Mbak Poppy menjabarkan lagi.

Ada 11 aturan penting yang musti diingat, bahwa orang tua hendaknya:

1. Bersikap konsisten
2. Setiap tindakan punya konsekuensi
3. Katakan apa yang kita inginkan yang benar-benar diinginkan (jangan rancu)
4. Orang tua bekerjasama satu tim (Ayah Bunda bahu membahu)
5. Jangan berjanji jika tidak bisa menepati (hindari janji palsu)
6. Dengarkan anak-anak kita
7. Tentukan rutinitas
8. Rasa hormat berlaku dua arah
9. Penguatan positif jauh lebih berhasil daripada penguatan negatif
10. Tingkah laku adalah hal yang universal
11. Definisikan peran kita sebagai orang tua




Dan akhirnya Mbak Poppy Amalya mengakhiri materinya dengan mengajak peserta seminar menebak-nebak beberapa ekspresi yang ditampilkan di layar....Apakah itu sedih, bahagia, jijik, meremehkan, marah, takut ataukah terkejut.

Misalnya: menilai mikro ekspresi pada video Vicky Prasetyo saat sidak ke rumah Angel Lelga. Juga video wawancara Gading-Gisel...Hmm, kira-kira yang bohong mana yang jujur mana yaaa..?

(#Ups, enggak bagus kepoin rumah tangga orang. Rumah tangga sendiri saja belum tentu baik dan benar, ye kan?🙈)

Nah, dengan banyak belajar dan terus melatih diri pasti satu waktu kita akan mengenali ekspresi anak kita sendiri dan lebih lanjut tahu emosi apa yang sedang bergejolak pada diri mereka.

Ini penting...karena hari gini jangan sampai anak justru lebih mempercayai orang lain daripada orang tuanya sendiri untuk mencurahkan isi hati. Dikarenakan orang tua yang abai akan perasaan anak-anaknya. Merasa anak-anak mereka bahagia padahal sedang merasakan hal yang berbeda.

Maka, tak ada salahnya jika kita menjadi orang tua yang lebih peduli. Perkuat bonding dengan anak-anak. Jika tidak, tiba-tiba saat waktu berlalu dan semua terlambat kita tak akan bisa mengulang semua masa berharga itu.

Yuks terus semangat menjadi orang tua yang lebih baik lagi ...kini dan nanti. Dan terus berlatih membaca ekspresi para selebriti, suami dan anak kita sendiri #eh😁


SDI Al Azhar 8 Kembangan
MC dan Mbak Poppy




Happy Parenting


Dian Restu Agustina



Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

57 komentar untuk " "

  1. Whuaa nambah ilmu baru. Duuh ada seminar bagus gini, aku gak tau, heuheuu...

    BalasHapus
  2. waaaah pengen banget ikutan workshop kaya gini, terima kasih Mba, bermanfaat sekali tulisannya, bisa jadi bekal saat punya anak kelak <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya..bekalnya dulu ya Mbak Demia, jadi lebih siap nantinya

      Hapus
  3. Thank you mbak sharingnya... Cara komunikasi dengan anak memang harus terus dilatih ya. Kadang sdh tahu ilmunya pun masih suka kelepasan.:( Harus lebih sering belajar supaya selalu ingat gimana cara komunikasi yang baik dgn anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak..yuk terus belajar kita menjadi orang tua yang lebih baik lagi :)

      Hapus
  4. Jadu mikir
    Kalau orang dah tahu ilmu ini ntar bisa disetting gini buat nipu lawan bicarany
    Heheh pikiran macam apa ini 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, makanya disebutkan untuk dunia kriminalitas ilmu ini berguna sekali

      Hapus
  5. Memang penting juga ya ilmu ini. Tapi buat pemula masih sulit bedain juga. Eheh

    BalasHapus
  6. Materinya bagus banget, aku tertarik kalau ada seminar sejenis. Ini bagus lho untuk membaca situasi di sekitar kita. Soalnya aku dulu pernah punya teman psikolog pembaca ekspresi. Saat rapat, ia baca semua ekspresi yang hadir.Dan ya entah kebetulan atau gimana, orang-orang dengan ekspresi negatif memang tidak bertahan lama di kantor tempat aku kerja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itu antara lain salah satu tujuannya, untuk perekrutan karyawan

      Hapus
  7. Acaranya bagus banget ini, kebetulan saya termasuk orang yang suka menebak orang dari raut muka atau body language. Dari kecil sih sukanya gitu hehe.

    BalasHapus
  8. Seru nih kalau bisa belajar membaca ekspresi wajah orang lain, terutama untuk anak2 kita sendiri, sangat berguna banget ini ilmunya.

    BalasHapus
  9. Bagus ilmunya. Aku juga masih belajar terus ilmu komunikasi dengan anak, makin besar gaya komunikasi juga berubah terus. Penting juga memperhatikan micro expression ini ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak..makin besar bisa ada tipu-tipunya ke kita

      Hapus
  10. Ini beneran manfaat buat para ortu dengan anak menjelang remaja terlebih remaja ya.
    Terutama buat memahami anak yang pendiam, yang gak mau terbuka pada orang tua, dan mulai suka bohong.

    Asyik banget mba bisa ikutan langsung.
    Semoga ada juga di Surabaya, pengen ikutan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak..pas bener buat anak remaja. Anakku mulai enggak mau terbuka nih contohnya.

      Hapus
  11. Penting banget nih ternyata kita-kita ini belajar micro expression ini, apalagi bagi yang memiliki anak remaja yang sekarang makin pinter-pinter nih. Tapi emang harus hati-hati dalam menyimpulkan, kalau belum expert bisa bahaya, apalagi bila berhubungan dengan "nasib" orang lain yang dinilai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Mbak..kita cuma nebak ekspresi anak sendiri kok, kalau yang berat jadi tugas pakarnya contohnya ya psikolog tadi

      Hapus
  12. Aku belum pernah ikut seminar parenting karena yang boleh ikut seminar parenting itu biasanya cuma yang sudah menikah dan sudah punya anak. Kalau aku cuma pernah belajar sedikit seputar body language beberapa bulan yang lalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enggak apa-apa sesekali ikutan Mbak buat persiapan

      Hapus
  13. Daging banget nih materinya mbak, seneng banget bisa hadir di acara mbak Poppy�� ijin share artikel ya mbak Dian������

    BalasHapus
  14. kalau untuk anak yang sering datar expresinya gimana ya? �� aku ada ponakan seperti itu.. kadang sulit menebak ini anak lg happy atau sad, expresinya kok sama aja kayaknya

    BalasHapus
  15. Ortu harusnya yang paling kenal anaknya, terutama saat anak berucap benar atau bohong ya mbak Dian. Makanya ortu jg perlu belajar ttg hal2 kyk gini ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak...yang palin tahu anak kan orang tuanya sendiri

      Hapus
  16. Saya suka mengamati nih wajah dan ekspresi anak-anak di kelas saat menjawab pertanyaan dari saya. Karena dari situ saya tahu jawaban anak benar atau salah. Apalagi saat mereka nggak ke sekolah. Saya ingin memastikan kalau alasan yang mereka berikan bukan alasan mengada-ada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak, pas juga untuk guru, maka seminar ini kemarin juga dihadiri guru dan OTM

      Hapus
  17. Terimakasih sudah diingatkan tentang cara bicara dengan anak, mba.
    Benar banget bahwa sebagai orang tua kita harus banyak belajar, termasuk belajar membaca mimik wajah anak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak biar enggak salah menerka perasaan anak kita

      Hapus
  18. Berhadapan sama anak ini yang juga menjadi pelajaran banget ya mbak. Karena aku sendiri berusaha untuk selalu menjadi teman bukan sekedar hanya orang tua. Biasanta aku suka memberikan pelukan setiap harinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah bagus Mbak..bener banget berteman dengan anak

      Hapus
  19. Wah, Mba Poppy pernah isi acara di kantor tapi materinya bukan soal microexpression, padahal sudah nunggu-nunggu kali diselipin gitu :D (berhubung mba Poppy saya tahunya wira-wiri di TV karena itu). Makasih sudah sharing, Mba. Bermanfaat sekali.

    BalasHapus
  20. Nah ini nih makin gede anakku makun banyak tingkah dan ekspresinya. Ternyata ada ilmunya ya khusus untuk ekpresi ini, hmm thanks infonya mba, noted banget

    BalasHapus
  21. wuah ilmu parenting baru lagi nih yah mbak dian, aq kadang merasa masih tidak konsisten untuk tegas sama anak, kadang merasa terlalu tegas tapi kadang juga merasa lembek banget deh sama anak. dan setuju banget sama quotenya tidak ada anak nakal, karena semua kembali kepada orang tuanya lagi yang mengasuh dan mengasihi. next ada kelas seminar ini lagi pingin ikutan ah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak aku juga masih belajar untuk konsisten tegas nih

      Hapus
  22. Mbak dian, pernah nonton serial lie to me enggak?

    Kurang lebih isinya bahas tentang ekspresi gini.

    Enggak nyangka kalau nyambung ke parenting juga yaa

    BalasHapus
  23. aku excited banget bacanya Mba.. penting banget nih untuk tau perasaan anak kita dari ekspresi wajahnya.. bisa diterapin sebagai ilmu parenting baru ya Mba..

    BalasHapus
  24. Wah acaranya keren nih, mbak. Bermanfaat banget buat keseharian dan urusan mendidik anak. Eh tapi poppy ini yang di acara tv itu kan, ya?

    BalasHapus
  25. Wah saya mau coba ini ah perhatikan ke anak. Kadang saya sulit membedakan dia sedih dan marah. Karena pernah hampor sama.

    BalasHapus
  26. Terima kasih sharingnya Mba. Sangat bermanfaat.

    BalasHapus
  27. parah seru banget si bisa belajar ini semua ka bareng ka Poppy... thank you ka uda sharing

    BalasHapus
  28. Bagus bgt mba materinya dan bs banget dipake utk kebutuhan komunikasi di rumah yaa
    Apalagi anak2 biasamua lbh ekpressif

    BalasHapus
  29. Mendidik anak harus dengan ilmu ya ...ilmu baru ni . Agar tiap kecolongan dengan pergaulan ank2 d luar rumah hrs pintar liat ekspresi wajah ank y

    BalasHapus
  30. Aku baru tau kalo menyilangkan tangan pas lagi duduk itu artinya memikirkan sesuatu yg licik ato menyembunyikan sesuatu. Kirain selama ini sikap kayak gt nunjukin pertahanan diri. Kemaren pas d ILC yg tentang KPU ada yg sikapnya kayak gt

    BalasHapus
  31. Whoa.. Mikro ekspresi ini aku tau gegara suka banget sama TV series Lie to Me. Tau gak ya, Mbak? Haha..
    Sebenernya sudah bisa membaca perasaan anak, tapi memang yang susah buat saya itu menanggapinya. Terkadang bingung what I should do supaya gak membekas buruk. Sering juga merasa salah bertindak, ah.. I shouldn't have done that.

    BalasHapus