Dampak Mengonsumsi MSG Berlebihan
Dampak Mengonsumsi MSG Berlebihan (Tanya Dokter - dr. Rizki Rina Furi). Hm, mengonsumsi MSG itu, yay or nay? Jika yay, seberapa batasannya? Lalu bagaimana jika berlebihan pemakaiannya? Cuuung...siapa punya pertanyaan-pertanyaan tersebut dan belum tahu jawabannya? Saya pertama yang akan tunjuk tangan dan diantara pembaca artikel ini pun saya yakin ada yang demikian. MSG memang menjadi kontroversi hingga kini. Tak habis-habis dibicarakan bahkan dijadikan kambing hitam di lelucon kekinian untuk mewakili generasi milenial.
"Dasar otak micin!"
Begitulah, salah satu sebutan yang sering disematkan pada kids jaman now yang dianggap makan micin alias MSG di tiap makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Tapi...sebenarnya MSG ini bahaya enggak sih kalau berlebih?
Begitulah, salah satu sebutan yang sering disematkan pada kids jaman now yang dianggap makan micin alias MSG di tiap makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Tapi...sebenarnya MSG ini bahaya enggak sih kalau berlebih?
Yuk, simak hasil obrolan pada sesi "Tanya Dokter" yang saya ikuti di WAG HaloMoms bentukan Halodoc, bersama dr. Rizki Rina Furi pada Selasa, 18 Juni 2019 silam!
Apa sih MSG itu?
Sebelumnya kita kepoin apa itu Monosodium glutamate (MSG), yuuks, mari..
MSG merupakan zat tambahan yang digunakan untuk meningkatkan rasa makanan menjadi lebih gurih dan lezat. Terdiri dari molekul sodium yang dikombinasi dengan asam glutamat di mana molekul sodium digunakan untuk menstabilkan molekul glutamat, sementara asam glutamat berguna sebagai penyedap rasa.
MSG merupakan zat tambahan yang digunakan untuk meningkatkan rasa makanan menjadi lebih gurih dan lezat. Terdiri dari molekul sodium yang dikombinasi dengan asam glutamat di mana molekul sodium digunakan untuk menstabilkan molekul glutamat, sementara asam glutamat berguna sebagai penyedap rasa.
Nah, beberapa kalangan menyebut glutamat sebagai umami yakni penyebutan untuk rasa kelima, selain manis, asin, pahit, dan asam. Di mana sejatinya umami ini tidak memiliki rasa, tapi bisa meningkatkan rasa lainnya dan menambahkan rasa gurih pada masakan kita.
MSG sendiri sebagai bahan makanan dianggap aman untuk dikonsumsi, asalkan dalam jumlah yang sesuai batasan. Demikian dinyatakan beberapa organisasi seperti Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Food and Agriculture Organization (FAO), Food and Drug Administration (FDA), dan World Health Organization (WHO).
Tapi lebih jauh perlu diwaspadai dampak konsumsi MSG berlebih karena bisa berakibat fatal bagi kesehatan tubuh kita.
pic by Wikipedia |
Dampak MSG Bagi Tubuh Kita
Nah, dampak konsumsi MSG berlebih bisa menimbulkan dampak yang berbahaya bagi tubuh diantaranya akan muncul gejala:
- Berkeringat
- Detak jantung yang lebih cepat
- Kulit menjadi kemerahan
- Mati rasa atau kesemutan di bagian tubuh tertentu
- Mual
- Nyeri dada
- Sakit kepala
- Tekanan atau rasa kencang pada wajah
- Tubuh menjadi lemas
Dampak Mengonsumsi MSG Berlebihan
Nah, terkait dengan "Dampak Mengonsumsi MSG Berlebihan" ini, HaloMoms, WA Group yang dibentuk dan dikelola oleh Halodoc, free untuk para Mommies yang concern terhadap kesehatan diri dan keluarga, menyajikan sesi "Tanya Dokter" yang mengundang Dokter Rizki Rina Furi. Seorang dokter yang sudah berpengalaman selama 7 tahun yang selain di Halodoc juga praktik di RS Sepimma Polri, Lebak Bulus, Jakarta Selatan
Dan berikut tanya jawab yang saya rangkum dalam M&D.
M: Mommies
D: Dokter Rizki
M: Saya pernah baca ada 3 sumber MSG alami saya lupa pastinya itu apa...cuma saya inget 1 yaitu jamur. Dan sekarang kan lagi musim di pasaran kaldu jamur...apakah boleh dikonsumsi anak?
D: Boleh, Mom. Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang bisa meningkatkan rasa umami secara alami: tomat, kecap asin, jamur, sawi putih, kecap ikan, rumput laut, zaitun.
M: Lalu kalau saya beli kecap asin/kecap ikan di komposisi kadang ada kandungan MSG itu bagaimana ya, Dok?
D: Sampai saat ini masih banyak kontroversi terkait kadar natrium yang terkandung di dalam MSG. Sebagian mengatakan bahwa natrium yang terdapat di MSG hanya terdiri dari sepertiga dari natrium yang ada di garam dapur, yaitu dengan perbandingan sebesar 12% pada MSG dan 39% pada garam dapur.
M: Saya pernah lihat di instagram yang menyatakan bahwa ASI mengandung MSG, apakah itu benar? Jika yaa, apa bedanya dengan MSG yang beredar di pasaran?
D: Benar, Mom.. untuk MSG tidak ada batasan usia, karena dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi oleh bayi karena sebenarnya Glutamat itu merupakan asam amino dominan yang terkandung dalam ASI.
M: MSG apa yang berbahaya buat anak/kesehatan dewasa? Pernah baca MSG pada merk tertentu masih aman dikonsumsi bahkan untuk anak, dalam batas wajar. Begitu juga dengan mie instan. Apakah ada bedanya, Dok?
D: Sebelumnya saya jelaskan ya, MSG atau kependekan dari Monosodium glutamate adalah penyedap rasa yang biasanya ditambahkan pada makanan. Walaupun MSG dalam klasifikasi bahan makanan yang “secara umum dianggap aman”, tapi jika berlebihan juga tidak baik. Untuk pemberian dosis MSG itu 0,5-1,7gr per hari. Atau dosis maksimal nya 150 mg/kg berat badan, Moms.
M: Apakah berlebihan konsumsi MSG bisa menyebabkan amandel? Dan apakah untuk anak dengan bertambah usia amandelnya bisa mengecil dengan sendirinya?
D: Radang amandel atau tonsilitis paling sering disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri mom, bukan karena konsumsi MSG langsung bisa timbul amandelnya
M: Apa bedanya MSG dan penyedap rasa ya, Dok?
D: Sama, Moms. MSG atau kependekan dari Monosodium glutamate adalah penyedap rasa yang biasanya ditambahkan pada makanan. Sedikit menambahkan, Glutamat itu sebagai “umami”, Moms, sebuah penyebutan untuk rasa kelima yang dapat dirasakan oleh indera perasa manusia, selain manis, asin, pahit, dan asam.
M: Dampaknya apa sih Dok kalau kebanyakan konsumsi MSG?
D: Dampak buruk jika konsumsi berlebihan, dapat meningkatkan resiko anak hiperaktif, meningkatkan alergi, risiko obesitas, Moms
M: Tapi MSG sendiri bisa bikin alergi pada anak enggak, Dok?
D: Bisa, Mom. Jika memiliki alergi atau intoleransi terhadap micin atau MSG, dianjurkan untuk menghindari makanan atau produk makanan yang mengandung zat aditif tersebut. Mom bisa menggantinya dengan buah-buahan, sayuran dan daging organik.
M: Apakah MSG membuat otak bodoh, Dok? Itu mitos atau fakta?
D: Mitos, Mom. Karena dengan penggunaan micin atau MSG dengan takaran secukupnya diklaim tidak menimbulkan bahaya kesehatan. Kendati demikian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi micin secara berlebihan diyakini dapat menimbulkan dampak buruk terhadap tubuh dan kesehatan ke depannya. Oleh karena itu, membatasi asupan micin bisa menjadi langkah bijak untuk menghindari efek samping yang mungkin ditimbulkan dengan dosis maksimal yang sudah dijelaskan diatas.
M: Jadi intinya bijak dalam menggunakan MSG ya, Dok? Boleh pakai tapi tidak berlebihan. Begitu kan, ya?
D: Benar, Mom, yang membuat berbeda karena ada kandungan garamnya. Perlu diperhatikan setiap beli makanan atau minuman yang mengandung kadar natrium rendah.
Dan...
Ternyata kita bisa membuat makanan tetap lezat tanpa menambahkan MSG. Karena sebenarnya rasa gurih atau umami bisa didapatkan dari beberapa jenis makanan yang bisa meningkatkan rasa umami secara alami, yakni:
- Tomat
- Kecap asin
- Jamur
- Sawi putih
- Kecap ikan
- Rumput laut
- Zaitun
Dan, jika ternyata teman-teman mengalami gejala-gejala
Baiklah, semoga sharing ini bermanfaat. Dan yuks tetap semangat untuk hidup sehat!😍
Be Healthy, Be Happy
Dian Restu Agustina
Wahh bagus sekali pembahasannya..
BalasHapusSaya sendiri bkn penggemar MSG. Dan tdk menggu akan MSG di dlm masakan. Tapi kan klo kita jajan di luar, pasti de pada pake MSG kan ya. Nah dari situ kelnya saya dan keluarga jadi mengkonsumsinya.
Apalagi jajanan snack kesukaan anak2, kek chitat* gitu berasa MSG nya.
Ciri MSG kebanyakan juga ada di makanan cepat saji, kek ayam tepung gitu, burger, pizza. Cirinya klo habis makan iyu kita pasti ngerasa hauuussss bangetz, tandanya MSG yg terkandung banyak.
Kepala jadi sakit
Iya..sama, kadang lidah pahit setelahnya terus tenggorokan gatal dan kering ya Kak
HapusMemang langsung terasa akibatnya sih kalau berlebihan kandungan MSG ini
Saya tidak pernah pake msg yang ada di pasAran karena dari dulu orangtua melarang masak pake mecin. Sekarang saya suka beli kaldu alami yang dari jamur itu..
BalasHapussaya kalo makan msg (ddari jajan di luaran) biasanya tenggorokan jadi kering banget.
Iya mbak..saya ga pakai msg kalau masak di rumah. Pakai kecap, saus tiram, kecap ikan, bumbu dapur lengkap, ..atau bikin kaldu pas ada rebusan daging , ikan, ayam kampung
HapusMsg alami..kalau jamur belom coba sih
Kalo aku sih prinsipnya (bukan cuma MSG ya), apapun itu kalo berlebihan tetap nggak baik. Jadi memang kita harus lebih bijak dalam memberikan asupan untuk keluarga. Kalo terlalu nggak boleh juga nanti sulit sendiri saat dihadapkan pada situasi cuma ada makanan ber-MSG, camping misalnya.
BalasHapusIya mbak..di rumah teteup malan pasti makanan yang ber-msg. Kayak tepung bumbu, tepung bakwan..kadang juga aku beli bumbu jadi, itu pasti ada msg. Cuma yang gitu yang penting ga berlebihan..tetap bijak di pemakaian
Hapusapapun yang berlebihan pasti tidak baik. Bukan hanya MSG tapi juga gula garam. Makasih edukasinya ya mbak.
BalasHapusSip, setuju
HapusTerima kasih sharingnya mbak. ini harus saya sare dengan istri buat wawasan bersama.
BalasHapusSiiip
Hapusdulu banget jaman sekolah pernah belajar kalo kebanyakan makan MSG bisa kena penyakit namanya CRS
BalasHapusBetul mbak segala sesuatu yang dikonsumsi berlebihan emang gak bagus ya?
BalasHapusAKu dulu termasuk yang anti msg sampai pd akirnya dapat penjelasan pas bawa anak ke dokter gizi, dijelasin jg sebaiknya kyk gmn pemberian msg dll itu.
Jd skrng ya pakai kalau mau, kalau gak yawes gak usah pakai :D
Saya sudah lama mengurangi penggunaan MSG. Namun saya tetap pakai karena di beberapa bahan pangan seperti kecap, saus ada MSGnya. Belum lagi makanan kaleng dan makanan instan. Nah, tinggal kitanya nih. Kudu sabar dan enggak berlebihan kalau mengkonsumsi apapun termasuk MSG, makanan berminyak, gula dan garam. Nice info :)
BalasHapusInfonya bermanfaat banget nih, ternyata penggunaan msg aman ya untuk kesehatan asalkan tidak berlebihan
BalasHapusSejatinya MSG tidak berbahaya ya jika takarannya tidak melebihi ambang batas. Hanya saja sifatnya yang membuat masakan menjadi enak membuat kita ingin menambahkannya ke setiap masakan. O ya Ku juga suka kecap asin sebagai penyedap. Mantaplah
BalasHapusMemang ya penggunan MSG sekarang gak bisa di hindari malah makanan bisa lezat dengan MSG tapi Agak takut sih juga efeknya kalo pake MSG walaupun sedikit tapi terus menerus tiap hari pasti berakibat buruk mengganggu kesehatan kita ya
BalasHapuskalau makanan kebanyakan MSG (micin) malah rasanya jadi terlalu asin, dan gak pas dilidahku. Jadi pas aku masak biasanya tidak banyak menggunakan MSG, lebih suka bumbu garam saja dan bumbu lainnya
BalasHapusSebetulnya saya termasuk salah satu yang bandel. Suka tergiur makanan yang bisa dibilang sumbernya MSG. Tapi saya sudah berniat untuk mengurang konsumsi MSG yang terkandung pada makanan yg aku konsumsi.
BalasHapusBaru tahu nih detil lengkap mengenai MSG ini, dan aku juga jadi bingung karna banyak kontroversi mengenai pemakaian ini, karna aku sendiri memang konsumsi bumbu ini.
BalasHapusTulisan yang menarik nihh Mbak Dian. Emang paling bs yahh bikin artikel dg cara inspiratif. Noted tuh kecap asin dkknya itu penguat rasa yg alami. Tfs yaa
BalasHapusAkubjuga anti micin. Kalau makan di warung yang pakek banyak micin kerasa di tenggorokan. Suka Jadi radang
BalasHapusaku paling ga bisa makan sembarangan yang MSG-nya berlebihan, karena itu efek sampingnya bisa bikin aku mual dan enek, ooh anak hiperaktif itu ternyata bisa disebabkan oleh makanan ber-MSG ya kak
BalasHapustanpa msg itu makanan emang bakal kurang nyess rasanya yakan kak. tapi bingung juga kadang kalau aja org banyak yang tau MSG itu sama dan juga terdapat di air kaldu, org-orang gabakal kasih msg di sop yang dimasaknya. yakan kak? karena kandungannya udah bakal berlebihan lah. kaldu plus msg lg. hmmmm, terjadilah pening pala barbie yakan kak.
BalasHapusSekarang saya mulai ngerasain dampak sakit kepala kalau makan micin, terutama kalau makan snack2 keripik kentang.. Kalau masak pun lebih suka bahan2 alami sih, malah kadang rasanya cukup hambar wkwk..
BalasHapus-Traveler Paruh Waktu
Terima kasih ya Mbak atas informasinya soal MSG. Aku suka browsing-browsing artikel kesehatan dan memang sedang fokus untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Udah setahunan lebih ini, aku berusaha makan makanan yang tidak mengandung MSG dan menggunakan penyedap rasa alami. Sesekali aja sih, sebulan dua kali, kalau lagi males repot. Hahaha. Dan rasanya memang beda, setelah kita terbiasa tidak makan makanan mengandung MSG, no junk food dan instant food, lalu melanggar pantangan itu. Di lidah, makanan yang dulunya itu kerasa enaaaak buaaangeeet, sekarang jadi terasa agak pahit. Aneh ya? Hehehe. Belum lagi efeknya di perut, agak-agak mual gitu, entah apa karena sugesti. Padahal dulu pecinta jajanan MSG :D
BalasHapusTerima kasih infonya kak.
BalasHapusAku termasuk golongan generasi micin sih, tapi kalo jajan di luar.
Sementara kalau makan di rumah, si mama memang anti micin banget kalo masak*