Menikmati Rendang di Kereta LNER Edinburgh-York
Menikmati rendang di kereta di Edinburgh-York. Setelah sarapan yang kebanyakan di Radisson Collection Hotel, Royal Mile Edinburgh, saya dan rombongan pun menuju Edinburgh Waverly, stasiun kereta tempat LNER (London North Eastern Railway) yang akan kami tumpangi memulai rutenya.
Rute yang kami tempuh adalah Edinburgh - York sejauh sekitar 200 mil (320 km) yang bisa ditempuh kereta LNER dengan durasi 2 jam 30 menit. Sebuah kereta dengan fasilitas berkelas, tersedia meal on board dan layanan staf yang ramah.
Uniknya, salah satu menu di kereta ini adalah rendang, tepatnya disebut Beef Randang. Meski yang melekat namanya di buku menu adalah Malaysia dan bukan Indonesia, cuma Chef-nya, James Martin di Twitter menyebutnya sajian Indonesia.
Bagaimana bisa begitu?
Huhuhu
Terus enak enggak?
Ya enak lah...tapi beda bangets sama Rendang Indonesia!!
Penasaran? Yuk..ikuti perjalanan saya!
LNER Kereta Nyaman dengan Layanan Memuaskan
Kami tiba di stasiun dan segera menuju peron yang dimaksud. Sempat nyasar karena seperti sebagian besar stasiun kereta di Eropa, areanya semua gedenyaaa..!!
Setelah ketemu, kami langsung masuk keretanya. Rombongan terbagi ke dalam 2 gerbong terpisah. Di mana di tiap gerbong tersedia kursi dengan meja yang berhadapan ataupun sendirian.
Iya ini adalah First Class LNER rute Edinburgh - London.
Bedanya dengan 2nd Class, penumpang bisa menunggu di lounge saat di stasiun (tapi karena datangnya mepet jadi enggak sempat ke situ), ruang duduk di kereta lebih lapang 2-1 (kalau 2nd Class 2-2), dapat makan dan free WiFi.
Oh ya harga tiket book in advance, no refunds, specific train only...:
2nd Class advance fares start at £26.50 (sekitar Rp 450.000,-)
1st Class advance fares start at £66 (sekitar Rp 1.100.000)
Iya ini adalah First Class LNER rute Edinburgh - London.
Bedanya dengan 2nd Class, penumpang bisa menunggu di lounge saat di stasiun (tapi karena datangnya mepet jadi enggak sempat ke situ), ruang duduk di kereta lebih lapang 2-1 (kalau 2nd Class 2-2), dapat makan dan free WiFi.
Oh ya harga tiket book in advance, no refunds, specific train only...:
2nd Class advance fares start at £26.50 (sekitar Rp 450.000,-)
1st Class advance fares start at £66 (sekitar Rp 1.100.000)
Tempat duduk kereta nyaman dan lega. Tersedia tempat barang di dekat pintunya, di atas kepala, juga kita masih leluasa meletakkan bebawaan di bawah kursi kita.
Oh ya, colokan ada di dinding kereta dan siap digunakan kapan saja.
Oh ya, colokan ada di dinding kereta dan siap digunakan kapan saja.
London North Eastern Railway sendiri adalah perusahaan operator kereta api Inggris yang mengoperasikan franchise InterCity East Coast. LNER mengoperasikan layanan antar kota jarak jauh di East Coast Main Line, yang membentang dari London King's Cross ke North East England dan Skotlandia.
Lalu, enakan mana naik pesawat atau kereta? Kalau saya yang ditanya, enak kereta...!!
Ada lagi bedanya? Banyaaak, diantaranya:
- Bisa pilih, mau kursi berempat jika pergi bareng teman atau keluarga, dan kursi sendiri buat yang jomblo
- Enggak ada security yang berbelit dan ngantri kek di bandara
- Enggak ada biaya bagasi (cukup masukkan bagasi di rak penyimpanan di kereta api atau di rak di atas kursi)
- Enggak mesti antri naiknya
- Tiket termasuk makanan, minuman, camilan, buah
- WiFi gratis
- Naik di pusat kota Edinburgh dan turun di pusat kota York (atau London)
- Enggak perlu lebih awal ke bandara
- Sampai langsung turun karena enggak ada klaim bagasi di stasiun
See, kelebihan naik kereta lebih banyak kan ya?
Dengan harga tiket yang hampir sama dengan tiket pesawat dan waktu tempuh setara (kalau naik pesawat kita harus hitung waktu ke bandara + check in + security + boarding + klaim bagasi) -jika waktu banyak tersedia- saya tetap tim kereta.
Apalagi saya makin hepii setelah dibagi buku menu ini!
Dengan harga tiket yang hampir sama dengan tiket pesawat dan waktu tempuh setara (kalau naik pesawat kita harus hitung waktu ke bandara + check in + security + boarding + klaim bagasi) -jika waktu banyak tersedia- saya tetap tim kereta.
Apalagi saya makin hepii setelah dibagi buku menu ini!
Nah, tak lama dari kereta jalan tepat pukul 10.00, Train Attendant (Prama/Pramugara KA dan Prami/Pramugari KA) mulai memasuki gerbong kereta yang dijadwalkan sampai di York pukul 12.30 nanti.
Mereka say hello ke semua penumpang dan membagikan koran, mineral water serta menawarkan teh dan kopi. Jadi akan ada 2 kali sajian di sepanjang perjalanan, yakni sekali snacks dan satu kali makanan utama.
Saat keliling bagiin kopi ini, saya lihat di bagian bawah trolly si Mbak Train Attendant tadi juga ada muffin dan pisang. Saya ngiranya kalau itu bukan termasuk jatah penumpang, karena si Mbak ngomong dan kerjanya cepeeet dan cuma nanya mau minum apa ke saya.
Maklum dia mesti handle beberapa gerbong kali yaaa. Karena selain dia saya hanya lihat seorang Mas Prama yang bantu saat bagi makan siangnya.
Nah, saat itu kakek-kakek yang duduk di kursi seberang minta muffin dan pisang. Di sini saya baru ngeh, kalau ternyata boleh minta...haha
Maklum dia mesti handle beberapa gerbong kali yaaa. Karena selain dia saya hanya lihat seorang Mas Prama yang bantu saat bagi makan siangnya.
Nah, saat itu kakek-kakek yang duduk di kursi seberang minta muffin dan pisang. Di sini saya baru ngeh, kalau ternyata boleh minta...haha
Bukan karena laperr...saya sih penasaran saja
"M'am, can I have banana and muffin please!"
"Sure my love it's all for you..."
Suami saya dan teman yang duduk depan kami cekikikan jadinya. Habis, enggak ditawarin, kalau minta baru dikasih. Ngasihnya pun enggak kira-kira, boleh berapa saja minta, dia langsung ngambil pakai 2 tangan terus diletakkan ke meja kami. hihihi.
Jadi, kayaknya mereka sediakan, penumpang boleh minta berapa saja dan enggak ada jatah-jatahan. Hm, kalau kek ini diberlakukan di Indonesia enggak jamin yaa...karena pasti ada saja yang ide bungkus buat anak, adik, saudara atau tetangga..#eh
Jadi, kayaknya mereka sediakan, penumpang boleh minta berapa saja dan enggak ada jatah-jatahan. Hm, kalau kek ini diberlakukan di Indonesia enggak jamin yaa...karena pasti ada saja yang ide bungkus buat anak, adik, saudara atau tetangga..#eh
Oh ya, seperti di kereta di Eropa lainnya (saya pernah keliling di 4 kota di Eropa dengan kereta) yang menyajikan makanan, akan dibagikan buku menu lebih dulu sebagai pertimbangan penumpang memilih menu yang dimau.
Dan, saat membuka buku menu terkejutlah saya dan teman-teman, karena ada tulisan Beef Randang di sana.
Dan, saat membuka buku menu terkejutlah saya dan teman-teman, karena ada tulisan Beef Randang di sana.
Tertulis di buku, sajian ini adalah olahan Chef James Martin.
James Martin saya lansir dari Wikipedia adalah koki dan presenter televisi asal Inggris, yang terkenal karena pekerjaan televisinya dengan BBC dan ITV. Martin menyajikan seri masakan BBC Saturday Kitchen dari 2006 hingga 2016, sebelum meninggalkan BBC.
James Martin saya lansir dari Wikipedia adalah koki dan presenter televisi asal Inggris, yang terkenal karena pekerjaan televisinya dengan BBC dan ITV. Martin menyajikan seri masakan BBC Saturday Kitchen dari 2006 hingga 2016, sebelum meninggalkan BBC.
Disebutkan di buku, penjelasan untuk Beef Randang adalah thick and rich traditional, aromatic, slow cooked, coconut marinated Malaysian curry served with a mini nann bread.
Wah...langsung rombongan saya yang menempati setengah kursi penumpang di gerbongnya saling bersahutan nanti mau pesan menu itu.
Memang pas jam laper (kecuali yang tadi makan muffin dan pisang kek saya ya haha), karena ini memang sajian makan siang.
Nah, saat si Mbak Prami datang lagi, ternyata bikin pemirsah kecewa. Dia bilang, gerbong sebelumnya, tempat setengah rombongan kami berada, hampir semua sudah memesan menu yang sama.
Tahu kan, kalau urutan pembagian pilihan makan di kereta dan pesawat ya first order first served.
Jadi deh enggak semua bisa kebagian kata si Mbak.
Dia yang super ramah dan lucu sampai bilang:
"What was my dream last night!"
Dia yang super ramah dan lucu sampai bilang:
"What was my dream last night!"
Dia enggak ngira penumpang hari ini minta menu yang sama. Bikin pusing kepala dia jadinya hahaha
Nah, biar enggak penasaran, akhirnya suami saya yang pesan rendang, saya pesan sandwich saja. Nanti toh saya bisa icip Beef Randang-nya, ya kan?
Dan ketika tersaji, kami langsung heboh komentar.
"Ini sih bukan rendang"
"Ini kayak kari. Kari daging ini"
Protes semua pemuja rendang hahaha
Memang, dagingnya empuk, dipotong kubus berukuran sedang, kuahnya encer enggak kental, rasanya enggak ada pedes-pedesnya dan warnanya coklat muda bukan coklat tua, ada potongan paprika dan kentangnya. Ya, wajar lah ya, sudah disesuaikan dengan lidah British dan Scottich.
Nah, waktu dibagikan makanan, pemandu rombongan kami mengumumkan agar segera menyantap hidangannya, karena pukul 12. 30 kami akan turun di York.
Masih ada 30 menit buat makan dan...karena kami banyakan komentar sampai lupa pepotoan. Hiks!
Kayaknya suami saya moto itu beef randang sebelum dihabiskan..tapi saat saya nulis ini, dia lagi ke luar kota. Duh, nanti deh saya update kalau dapat fotonya ya...hahaha
Biar enggak no pic=hoax, ini saya ambil foto dari akun resmi Twitter LNER aja ya 😁
Dan FYI, di sini James Martin menyebutnya Indonesian dish!!
Yeaay!!. Berarti buku menunya yang mesti dikoreksi ya. Sayangnya saya enggak tahu duluan mana antara cetak buku sama cuitan itu..
Oh ya, selain menu utama juga disediakan chips dan apel. Sama seperti yang tadi, Si Mbak Prami enggak nawari....Jadi, saya bilang saja minta. Dan dia santai ngambilin lebih dari satu seperti tadi..
Dan FYI, di sini James Martin menyebutnya Indonesian dish!!
Yeaay!!. Berarti buku menunya yang mesti dikoreksi ya. Sayangnya saya enggak tahu duluan mana antara cetak buku sama cuitan itu..
Oh ya, selain menu utama juga disediakan chips dan apel. Sama seperti yang tadi, Si Mbak Prami enggak nawari....Jadi, saya bilang saja minta. Dan dia santai ngambilin lebih dari satu seperti tadi..
Pemandangan Indah di Sepanjang Edinburgh - York
Seperti yang sebelumnya saya ceritakan, kenikmatan naik kereta adalah menyaksikan pemandangan yang menakjubkan di sepanjang perjalanan.
Nah, LNER Edinburgh-London dioperasikan oleh LNER, perusahaan milik pemerintah yang mengambil alih dari Virgin Train East Coast pada Juni 2018 ini berangkat setiap setengah jam/satu jam sekali (tergantung hari kerja atau akhir pekan) dari stasiun Edinburgh Waverley.
Kereta berkecepatan 145 mph dan bukan termasuk tipe kereta super cepat. Perbandingannya saya pernah naik Frecciarossa rute Milan-Roma yang kecepatannya 186,4 mph. Juga SNCF TGV Barcelona Paris dengan kecepatan 198,8 mph.
Sebagai perbandingan yang saya tahu, Argo Jati (Gambir - Cirebon) kereta tercepat di Indonesia, kecepatannya 139 km/ jam atau 86,4 mph.
Nah, karena kereta enggak super cepatnya, keuntungannya masih bisa menikmati dan jeprat jepret Lukisan Illahi di luar jendela kereta.
Mulai dari pantai yang bersih, laut biru, mercusuar yang sendirian, pemukiman yang tenang, jalanan yang lengang, stasiun yang rapi, kota yang bersih, kastil cantik menyembul sesekali, hutan pesisir dengan habitat khasnya...
Wah, sungguh indah!
Sepanjang jalan kadang saya dan suami mengeja nama kota ini.
Giliran sampai Durham, saya ucapkan:
"Durham.."
Eh Kakek yang di seberang, yang saya ceritakan tadi, yang pergi sendiri ke London, meski sepuh tapi tampilannya ganteng dan rapi, protes:
"Durham..." (dengan logat Scottish)
Saya dan suami mengulang,
"Durham..."
"No, It's Durham..." (dia membenarkan lagi, entah apanya yang salah..)
Ya sudahlah kami iya-in aja...hahaha.
Tapi dia super ramah, beda sama dua gentleman setempat di gerbong yang sama, di mana yang satu sibuk dengan laptopnya yang lain tidur pulas setelah baca buku yang dibawanya.
Tapi dia super ramah, beda sama dua gentleman setempat di gerbong yang sama, di mana yang satu sibuk dengan laptopnya yang lain tidur pulas setelah baca buku yang dibawanya.
Mengapa Singgah di York?
Nah, mungkin ada yang keheranan, mengapa rombongan ini singgah ke York, kok enggak langsung ke London?
York adalah pilihan yang pas untuk persinggahan antara Edinburgh dan London .
Ini adalah kota wisata yang merupakan rumah bagi UK's National Railway Museum (Museum Kereta Api Nasional Inggris)
Ini adalah kota wisata yang merupakan rumah bagi UK's National Railway Museum (Museum Kereta Api Nasional Inggris)
Bahkan untuk bagasi juga tersedia fasilitas penitipannya di dekat stasiun York. Juga ada shuttle dari stasiun menuju pusat kota York demikian juga sebaliknya.
Selain Museum KA ada juga York Minster adalah Gereja Katedral St. Peter di York. Ini adalah salah satu gereja terbesar di Eropa. Setidaknya tiga gereja lain telah berdiri di situs ini sejak 627. Di gereja ini kita dapat melacak gaya arsitektur Gothic Inggris yang berbeda dari Inggris Awal hingga Periode Perpendicular.
Selain itu, terdapat pula York Shamble, jalan bersejarah di kota York. Awalnya The Shambles adalah rumah bagi tukang daging kota dan dikenal sebagai The Great Flesh Shambles dari kata Anglo-Saxon untuk rak daging. Saat ini restoran, toko, dan toko suvenir telah menggantikan tukang daging tetapi kita masih dapat melihat beberapa rak daging yang digunakan untuk memajang dagangan.
Untuk selengkapnya tentang York, akan saya ceritakan di postingan berikutnya ya...
Finally, York!!
Akhirnya setelah 2,5 jam dimanjakan dengan pemandangan di sepanjang perjalanan, sampailah saya dan rombongan di York. Rencananya, kami akan berangkat lagi dari stasiun York ke London pada pukul 8 malam. Jadi ada waktu kurang dari 7 jam untuk eksplor kota ini.
Sedikit tips dari perjalanan ini:
- Pesan tiket jauh-jauh hari karena harganya bisa beda sekali. Kalau beli tiket mendadak dapat harga normal yang jauh lebih mahal. Tapi memang ada risikonya, tiket ini tidak bisa dibatalkan.
- Duduk di sisi kiri jika dari arah Edinburgh ke London dan sebaliknya. Semua pemandangan terbaik - yang berarti garis pantai, tanda garis dan Royal Border Bridge - ada di sisi ini.
- Singgah di York adalah pilihan terbaik
Nah, bagaimana keseruan jalan-jalan saya di York? Apakah cukup 7 jam menikmati kota ini? Ngapain saja saya di sini? Mengapa ada sedikit drama saat pulangnya?
See Yaaa!! 😍
#ODOP
#EstrilookCommunity
#Day6
Love
Dian Restu Agustina
wah saya mikirnya bentuk kayak rendang pandang berwarna kecoklatan tua:D oalah ternyata...tapi seru ya mba kalau naik keretanya di eropa, semoga suatu saat bisa kesana juga, perjalanan naik kereta. salam knl :)
BalasHapusHai Mbak, salam kenal..ya rendangnya sedikit berbeda dari harapan, tapi lumayan.
HapusAamiin semoga bisa ke sana juga ya
Hohoho seru banget deh, ceritanya. Saya nyimak satu per satu sampe tuntas. Geregetan pastinya ya, saat liat rendang ga sesuai bayangan.
BalasHapusHihih, lebih ke wah ini aneh rendangnya. Tapi versi berbeda begini jadi memeperkaya khasanah perendangan :D
HapusSeneng banget ya pas tau ada Rendang di negeri nan jauh di sana tapi kecewa pas tau rasanya.
BalasHapusSuka lihat photo-photonya dan seru banget ceritanya.
Wah kapan yo bisa ikutan ngebolang ke sana.
Terima kasih mbak..iya seruuu
Hapuswaw menyenangkan dhe mbak, jadi berasa ikut dalam rombongan hehehe
BalasHapusTerima kasih Mbak
HapusWahh seru banget pengalamannya mba, naik kereta dengan fasilitas bgs dan view yang ketjeh. Udah aku duga pasti rendang ya gak sama kayak Indonesia, tapi sedih jga sih kenapa makanan itu bukan beneran rendang asli Indonesia dgn chef dr Indonesia jga.. Hehehe.
BalasHapusEnggak apa-apa Mbak, kita mesti bangga, chef internasional masak menu khas kita dan itu ada di kereta fasilitas kelas 1 di Inggris.
Hapuswah foto dan ceritanya mantap...
BalasHapushmm, sejak baca judul saya penasaran loh dengan penampakan rendangnya, oh ternyataa... kali di sana open recruitmen koki yang bisa masak rendang, orang indonesia ada yang mau daftar
Biar ada versi Inggrisnya ...ini Rendang Minang ala Inggris namanya:D
HapusWiwww.... Keliling Jawa naik kereta aja seru banget, apalagi keliling Eropahh pake kereta.. udah gitu makannya pake rendang lohh tetep inget kampung halaman ya mba, ya meski rendangnya beda...
BalasHapusIya, penasaran dan bangga aja, di kereta kelas 1 Inggris ada rendang:)
HapusAntusias sekali baca tulisan kaka ini. Seru sekali perjalannya. Beruntung bisa pergi ke negara harry potter. Terima kasih kak telah berbagi. Ditunggu cerita selanjutnya.
BalasHapusTerima kasih Mbak
HapusWah emang rendang dari Padang terbaik, enggak ada tandingannya ya mbak. Btw aku mupeng banget sama pemandangannya selama perjalanan. Ga bakal bisa tidur kalau selama perjalanan pemandangannya subhanallah. Dan aku ngakak pas baca dibagian kalau di berlakukan di Indonesia pasti pada dibungkus buat adik kakanya. Kayaknya bukan dibungkus deh mba. Sengaja bawa tupperware. Hahahaha
BalasHapusNice story Mbak Dian🤗
Iya, Mbak..saya aja enggak lepas dari jendela matanya...bagus bangets
HapusNah, bener bawa tupperware kali ya haha
Kebetulan banget... saya baca tulisan mbak sambil makan rendang. Asli buatan orang Padang. Terus saya membayangkan makan rendang sambil menikmati indahnya landcpscape sepanjang perjalanan edinbergh -york. Keren banget ya,mbak
BalasHapusIya Mbak, lha saya kok komen ini jadi bayangin rendang asli ya..haha
HapusNikmatnya naik kereta tidak hanya di Indonesia saja ya Mba. Jalan -jalan ke York dengan kereta, pemandangan indah terus makan rendang tambah seru dan menyenangkan. Ditunggu cerita selanjutnya. Terima kasih Mba
BalasHapusIya Mbak..Terima kasih sudah singgah
Hapuswah makanan Indonesia udah sampe sono aja hihihi
BalasHapusbtw menyenangkan banget mbak perjalanannya, ditunggu kisah-kisah berikutnya.
Terima kasih Kak
HapusHum rekom pakai kereta ya mba kalau mau menikmati pemandangan serta moodnya perkota. Mana tenang gtu di tiap peron. Masuk list tujuan wisata dah pas kesana.
BalasHapusSiip, semoga bermanfaat ceritanya
Hapusmasya Alloh masya Alloh, sepanjang cerita di atas, saya terus membatin dan berdoa ..smoga ada rezeki saya dan klg bisa ke sana jg 😍🌟. benar2 pngalaman First Class yg luar biasa y kak. terima kasih sdh berbagi kak 😍🌹🌟
BalasHapusAamiin Ya Rabbal Alaamiin
HapusDuh keren kotanya. Rasa rendangnya akan pasti lebih enak karena sedang berada di negeri asing. Semoga suatu hari bisa berkunjung ke Edinburgh, aamiin ☺
BalasHapusIya, rendang dengan tampilan dan rasa berbeda...unik rasanya
HapusJangankan di eropa Mbak, disini, tetanggaku banyak yang salah sama rendang. Daging dibumbu mirip bumbu bali cuma agak gelap disebut rendang
BalasHapusGapapa mbak, itu namanya modifikasi, biar makin variatif rasanya, disesuaikan dengan lidah yang makan :)
HapusWaah rendang syukaaa banget neeeh, kok bisa yaaa ada di sana bedakah?
BalasHapusWew... Jadi ngayal, kapan bisa kesana n merasakan hal yang sama, nyobain rendang di kereta ... Hahay. Keren mb, ditunggu cerita berikutnya
BalasHapusRendang, yang buat orang Sunda juga gitu, Mbak. Termasuk saya, hihihi. Ditunggu kelanjutannya ya. Seruuuu!
BalasHapusRendang egga ada pedes²nya? tapi dagingnya empuk yah...
BalasHapusAku sukak deh foto kotanya. Khas bangunan Eropa. Bersih dan rapi...
Aih, aih ... Paling pertama aku membayangkan tempat duduknya yang kayaknya nyaman banget ituuu, huehehe ... Kedua, aku percaya, rendang di Indonesia memang yang paling nendang, hihihi ...
BalasHapusKalau kereta sejenis penuh juga nggak sih, Mbak? Itu sepertinya kosong, ya? Itu memang sengaja juga ya Mbak, pulang hari London - York - London? Cukup gitu mengeksplor York dalam waktu tujuh jam? Hahahaha, aku tuh penasaran banget sama Inggris. Maafkan pertanyaannya segambreng, wkwkwk ...
Enggak Mba, berisi kok, tapi ada yang naik di kota mana terus turun. Ini kereta yang kesekian. Katanya yang pagi-pagi benar atau sore baru agak penuh
HapusWow, keren keretanya mbak dian. Seneng banget nih pastinya bisa jalan-jalan ke negeri orang. Pantesan mbak dian awet muda, hepi terus, hehe
BalasHapusyang diceritakan yang hepi Mbak. Yang sedih disimpan
HapusSeru nih jelajah UK. Jadi tahu "real story" modal transportasi di sana. Enak bener yak naik kereta. Kenyang pisang dan muffin, tuh. Hehe. Trus rel kereta api nya kok bisa deketan garis pantai, ya? Kalau di sini mah deket sawah-sawah melulu :)
BalasHapusYeay! Rendang go international! Walaupun kalau udah nyampe sono jadi bule ya rendangnya, hihi.
Nice info as always :)
Tuh dia, sirik juga saya...jadi viewnya bagus dan posisi selalu banyakan di atas jadi lihat ke bawah itu indaaah
Hapuswaaaw seneng amat mba dian jalan-jalan ke eropa. Btw, jd mo ngakak soal rendang si bule hehe...
BalasHapusiya ketawa semua lihatnya
HapusAdudududuhhh mba Dian selalu olweis sukses bikin aku mupeng huhuhuhu.. indah banget ya mba jalan-jalan di England full of nice story. Btw itu rendangnya harusnya diganti jd chicken curry aja kali ya. Eh keretanya beda jauh ama di Indo hihihi.. nggak sabar nunggu cerita selanjutnya.
BalasHapusIya beef curry ini mah, bukan rendag kwkw
HapusYork, Edinburg, akkk mupeng sekali, Mbak. Kota-kota yang embuh mneurutku kok klasik tapi modern. Kota yang bakalan memunculkan banyak cerita. Kebayang logat penduduknya yang pasti bikin mumet kepala. BIkin ngelu lidah kalau pengin belajar logat serupa. Tapi selalu senang membaca kisah-kisah di sana. Hehehe. Sungguh perjalanan mengukir memori, Mbak.
BalasHapusIya mbak, ngomong Inggrisnya kayak ditekuk lidahnya kwkw
HapusSaya disini aja suka naik kereta. Apalagi kalo benar-benar merasakan kemudahan dan kenyamana naik kereta di luar negeri yaaa. Kayaknya malah jadi pilihan transportasi utama deh... Btw, baca cerita sepanjang ini gak kerasa yaaaaaa..... hehehe ditunggu kisah berikutnysa
BalasHapusSiyaap, tunggu ya:)
HapusWaahhh...asyik banget mba liatmya, kapan atuh ya saya bisa ngelancong ke situ...😄
BalasHapusSemoga nanti ya Aammin
HapusSeru sekali perjalanannya, Mbak. Kebayang waktu ngeliat rendang ala UK, gak sesuai ekspetasi ya...hihihi
BalasHapusDuh, jadi pengen naik KA di UK, pemandangannya bagus sekalii..!
Iya, pemandangannya keren!
HapusWow, Mbak. Speechles banget aku lihat pelayanan ramah di kereta sekaligus perjalanan mbak dian. Uniknya, penumpang kok dimanjain banget ya. Boleh ambil berapa aja dan nggak pakai jtah segala. Hmmm.. Interesting!
BalasHapusIya mungkin kalau di sana yang minta beneran karena laper dan dimakan, kalau enggak ya enggak minta. Kalau di kita , enggak dimakan bungkus aja..haha
HapusTakjub dengan kebersihan dan kerapian kotanya ya, Mbak. Semoga da rezeki buat melihat langsung ke sana. Aamiin.
BalasHapusIya, Mbak rapii bener
HapusAamiin
Waww suka baca cerita jalan-jalannya mb Dian, Eropa coyyy....Jadi berasa naik kereta dan mnikmati fasilitasnya. Hmm kpn ya aku bs ke Eropa, wkwkwk..
BalasHapusSemoga ya..Aamiin
HapusBeruntung, ya mbak Dian bisa keliling dunia. Hehe saya mah nguplek di jawa aja belum kelar
BalasHapusUntunglah saya bisa menikmati York daru tulisan ini. imajinasi membuatnya seolah ikut mengalami. Hmm..tulisan yang ciamik
Terima kasih, Mbak
HapusAku pikir naik kereta untuk pindah negara, ternyata Inggris itu luas juga ya. Kalau nanti keliling negara2 di Eropa pilihan saya pasti naik kereta. Sudah pasti canggih, rapi dan bisa lihat pemandangan keren. Semoga bisa segera mewujudkannya....
BalasHapusCuma ke Inggris sama Skotlandia aja kok Mas..Masih Great Britain, kan cuma seminggu. Jadi naik kereta antar kota:)
HapusWiiii, ada rendang di KA bisa efektif ngobatin homesick ya Mbaaaa
BalasHapusAku kebayang sueneengg banget kalo naik KA dgn menu assoy dan pemandangan yg menakjubkan kayak gitu
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Bukan homesick sih...lebih ke excited dan bangga saja ada menu Indonesia di kereta kelas satu di Inggris
HapusWow seru banget naik kereta di sana. Bunyi keretanya sama kayak di Indonesia gak: jejes jejes gitu?
BalasHapusduh nanyanya haha
Hapusya sama lah..kek kereta biasa
MAsyaAllah.. indahnya pemandangannya ya mbak. Pasti menikmati bener naik kereta kalau sepanjang perjalanan cakep begitu.
BalasHapusJauh-jauh kesana aku juga pasti penasaran kalau nemu menu Indonesia nya hahaha walau harus kecewa karena rasa pasti beda dengan ekspektasi. Semoga suatu hari nnti bisa ke london!
BalasHapusWah serrruuu banget mbak, keretanya plus pemandangan sepanjang perjalanan plus bangunan bangunan artistiknya plus pengalamannya. Keren kali ya mbak punya pengalaman traveling bareng keluarga gin.
BalasHapusCuma berdua suami kok Mbak, anak-anak di rumah
Hapuswah mengejutkan banget ada rendang di kereta di edinburgh, penasaran rasanya gimana pengen cicip. a
BalasHapusEnyaaak lo rendangnya
HapusDari kursinya saja, terlihat sudah nyaman sekali, Mbak Dian. Makanya kalau jarak tempuh pesawat dan kereta sama, saya tim kereta dong hehehe
BalasHapusApalagi dalam perjalanan bisa lihat pemandangan indah. Bisa minta muffin dan pisang hahaha.
Hanya sayangnya, kok rendang dari Malaysia ya? Padahal jelas rendang punya Indonesia. Kayak syair lagu zaman now... makan nasi padang, pakai sambal rendang hehehe.
Toss kita tim kereta
Hapuswah lagu yang itu yaa :D
mupeng saya mba...
BalasHapuspotonya kece badai...
trus chefnya cakeeepppp,,,,
dan sedih kalo orang2 luar tu sering salah nyebutin indonsia punya jadi malay punya.
btw rendang yang di poto pun gak mirip rendang ya.. mirip beefsteak biasa cuma beda potongan dagingnya aja...
Iya..chefnya ganteng ya..#eh haha
HapusMemang sudah disesuaikan dengan lidah setempat Mbak..
Paling tidak chef nya bilang kalau itu Indonesia dish. Mungkin timnya yang bikin menu yang perlu diprotes huhuhu
duh duh chef nya ganteng nan tampan, btw aku team kereta lah klo ada rendangnya gtu haa enak bngt
BalasHapusTim kereta jugalah saya mah... Enak banyak cemilannya ya ka. Apalagi ada dapet makan juga apalagi menunya hits banget beef rendang, tapi penasaran sama rasa rendangnya chef James Martn.
BalasHapus-Cha-
Rendang rasa kari. It's ok lah kalo lagi di negeri orang.
BalasHapusAnother story di ediburgh dan sekarang di keretanya...
BalasHapusSeperti biasa mba dian menyuguhkan tulisan dengan lengkap serta gambar yg "engga pelit".
Enak banget ya menikmati sajian dengan pemandangan yg masyaAllah gitu..
Dan baca ini apalagi harga2nya bikin jiwa miskinku berontak.. Thanks ulasanya ka jadi ada sdikit gambaran disana.. Suatu saat pasti kesana dan baca artikel ini lagi buat refrensi
BalasHapusNice info banget. Kalau keretanya nyaman gitu memang mending gabung tim kereta. Setuju banget kalau penumpang Indonesia pasti maunya ya bungkus bungkus, e tapi bolehkan y?
BalasHapusBerarti chefnya mengakui kalau rendanh itu makanan khas Indonesia ya.
BalasHapusKalau keretanya nyaman kaya gini sih enak pastinya ya dibanding naik pesawat, bisa menikmati pemandangan juga.
Wow disebut first class menu ya Mbak sama chef-nya, masyaallah, bangga banget kita jadi orang Indonesia. Btw enak banget naik KA nya ya Mbak. Itu bs sambil buka lappy kayaknya... Nyaman n jd full of inspirations, hehe. Tfs Mba Dian.
BalasHapusga bawa lappy Mbak..niat jalan ini hihihi
HapusAduduuu klo ketemu rendang di Eropa, bahagia banget gak sik😍😍 apalah kari atau rendang, tetap aja aku pasti bahagia haha
BalasHapusPasti lebih enak rendang di negeri sendiri ya mbak,apalagi dibuat orang minang asli, hehe.. mupeng liat keretanya. Semoga suatu saat bisa jalan kesana juga..
BalasHapusRendang rasa Eropa abis makan langsng home sick ga kak? Hahaha
BalasHapusRendang jadi menu favorit yaa terharu 😭😭😭
Harga keretanya aduhai yaa kak hahaha
Ga ho,e sick, cuma seminggu perginya..kwkwk
HapusIni kereta mayan murah lho, yang Eropa lainnya lebih mahal karena kereta super cepat
Thanks ceritanya.. ada bnyk info disini.. crita kakek bilang durham, bikin ketawa pas baca..keukeuh bgt..haha..
BalasHapusIya..dia mau kita nyebutnya sama kayak dia, ya mana bisa, orang dia lidahnya kek kelipet pas ngomong kwkwwk. Tapi kami ketawa-ketawa jadinya
HapusWhoaaaaa....abis ini keliling Eropa naik kereta yah, Kak? Amien. Anw, orang Indonesia itu tuh yah, udah jauh-jauh ke UK masih aja penasaran sama rendang...hehehehe...
BalasHapusWaw serasa ikutan berkeliling aku tuh. Mantep tulisannya. Btw ada kotak saran gak ya haha buku menu biar di koreksi tuh hahaha. Sedih juga dibilang menu malaysia. Walaupun cuitannya bilang indonesian dish ya.
BalasHapusDrama rendang di atas kereta ya. hahaha
BalasHapusMakin kepo nih sama penampakan kari or rendang jadinya??
Padahal aku udah ngebayangin bakal ada foto rendang yang endeus di tulisan ini.
Soalnya kalo bepergian, aku juga suka dibawain mama bekal berupa rendang karena aku sangat suka makanan itu*
masya allah mbaak diaan aku selalu di buat terpana dengan jalan jalan mu .
BalasHapusberbagi pengalaman dengan sejelas jelas nya seakan akan aku ikut berada di sana * loh mimpi ini mah aku .
semoga sehat selalu yaa mbak biar bisa berbagi pengalaman jalan jalan nya lagi
Seru nih jalan2 ke luar negri. Rendang rasa Kari kayanya gimana gitu... Merasa tertipu wkwkwkwk jd inget Ada bule bikin gado2 pake selai kacang skippy
BalasHapusAku tuh kebayangnya rendang padang. Ternyata salah. Aku juga setuju nih option naik kereta dari pada pesawat. Lebih puas memandang alam selama perjalanan soalnya. Semoga kelak aku juga bisa menjejakkan kaki di daratan Eropa. Aamiin yaa Rabb. Doain ya mbak.
BalasHapusToss kita mbak, saya juga tim kereta.
BalasHapusSuka banget motret dan liatin pemandangan selama di perjalanan, meskipun belum pernah pakai jalan darat by train di LN. Semoga suatu saat Allah izinkan. Aamiin... :)
Duh, indah banget pemandangannya. Keretanya juga keren
BalasHapuswiw mbak, keren bingits perjalanannya. semoga suatu hari kelak bisa ke Edinburg kayak mbak Dian..aamiin :)
BalasHapusEnvy banget mba liat foto-fotonya hahaa jadi pengen. Ngomongin soal rendang pasti emg beda mba sm yg biasa kita makan disini. Udah disesuaikan sm lidah mereka biasanya hahaha
BalasHapusWah.. Kok bisa salah tulis sih.. Rendang kan dari Indonesia.. Masak ini malaysia sih..hiks... Tapi rendang memang mendunia ya.. Pernah baca rendang juga dijual di supermarket Belanda tapi sayurnya bukan daun singkong melainkan brokoli..hihi.. Btw seru banget mb perjalanannya..
BalasHapusAsyiknya bisa keliling dan menikmati keindahan negeri orang. Kalau baca artikel traveling kayak gini jadinya rajin nabung biar bisa jalan-jalan juga. Traveling gak hanya bikin hilang stres dan kejenuhan, tetapi juga bisa semakin membuka wawasan berpikir. Btw, saya juga gitu kalau ada gratisan, jadinya pengen bungkusin buat orang sekampung, hehehe
BalasHapusDuh Mbak Dian ... mupeng banget naik kereta ini ke Durham, London dan mana lagi itu, hehe.
BalasHapusBtw seneng baca cerita halan2 Mbak Dian.
Berasa ngikut di belakang saya ini.#nyengir