Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kiat Hemat Lebaran Saat Pandemi


Lebaran enggak pulang kampung. Otomatis dana untuk mudik bisa dihemat. Meski pengeluaran untuk berderma dan Tunjangan Hari Raya tetap bisa via transfer saat membaginya, paling tidak tiada biaya transportasi, wara-wiri dan bebelian seperti yang biasa dikeluarkan saat mudik lebaran. Ini jumlahnya bisa saja lumayan dan jika kita bisa mengalihakan ke hal yang bermanfaat, misalnya untuk dana darurat, sungguh sebuah pilihan yang tepat. Selain itu, ada beberapa hal yang bisa dihemat karena kita enggak pernah tahu kondisi ini bakal sampai kapan yang pastinya akan mengganggu kestabilan keuangan. Diantaranya:

Kiat Hemat Lebaran

Menyimpan Dana Mudik

Saya dan suami sepakat untuk menyimpan dana mudik karena saat ini kami hanya "menunda" pulang saja. Insya Allah jika nanti situasi sudah membaik, kami berencana segera pulang kampung secepatnya. Mengingat orangtua dan mertua yang sudah lansia, agenda pulang memang harus didahulukan. Maka, dana mudik kami simpan, jika nanti tiba saatnya pulang tinggal digunakan.


Bijak Mengelola THR

Tunjangan Hari Raya biasa kami pakai untuk dana mudik lebaran. Nah, karena mudiknya batal, maka seperti poin pertama, dana THR disimpan setelah tentunya dikurangi yang transfer-transfer tadi. Ada sisa pastinya, teteup pilihannya, disimpan saja.


Tidak Ada Pengeluaran Baju Lebaran dan Dana Kue Seperlunya 

Sampai hari ini saya tidak berbelanja keperluan pakaian dan teman-temannya untuk lebaran. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana biasanya saya membeli baju koko untuk anak-anak, atau sandal atau apalah yang mereka butuhkan. Meski bukan paket komplit ya. Yang perlu dibeli saja karena memnag enggak cukup lagi yang lama atau sudah kusam warnanya. Karena, enggak lebaran juga sudah beli baju kalau kesempitan. Sementara saya biasanya juga beli entah itu kerudung atau gamis baru. Pokoknya ada ada yang dibeli. Tapi, lebaran kali ini, sama sekali!

Sementara untuk kue lebaran saya biasanya pesan untuk dibawa pulang ke rumah mertua dan orangtua 2 set. Satu setnya bisa beberapa toples itu. Belum lagi sedikit stok untuk di rumah sendiri jika pulang dari mudik nanti. Nah, kali ini saya hanya sedia bahan secukupnya dan berencana bebikinan ala-ala bersama anak saya dan juga hanya pesan 2-3 toples ke tetangga sebagai pengisi meja.


Tidak Tergoda Potongan Harga

Selama Ramadhan, dulunya saya intip promo dan diskon yang wara-wiri di timeline media sosial atau menghantui saat saya browsing hal penting. Duh, gila....sejatinya saya sungguh berusaha menutup mata. Lihat tas yang unyu, baju yang lucu, peralatan dapur, pernak-pernih rumah..apalah apalah. Tapi saya benar-benar mengingatkan diri sendiri. Di luar sana banyak yang enggak bisa makan, kehilangan pekerjaan juga harus mengencangkan ikat pinggang. Masak sih saya berfoya-foya dan enggak ada simpati sama sekali. Sudah, mending lihat koleksi di lemari dan mix & match saja kalau mau pepotoan buat kerjaan. Toh juga enggak kemana-mana, kan?


Dana Bukber Tahun Ini Disimpan Saja

Biasanya, tiap Ramadan selalu ada dana untuk buka puasa bersama. Entah itu sama teman atau saya yang ngundang teman. Nah, dana ini bisa juga dialihkan untuk disimpan sebagai tambahan dana darurat. Juga dana yang biasa dikeluarkan untuk ngemol dan jajan sama anak-anak selama Ramadhan dan Lebaran. Pokoknya ada yang bisa disimpan...simpan! Masak sendiri dan bukber di rumah aja dan kita simpan jatah uang jajannya.


Tentukan Prioritas

Saat ini anak sulung saya akan masuk SMA. Tentu bakal butuh biaya, meski Insya Allah pengin daftar ke SMA Negeri. Adiknya, naik ke kelas 6...di SD swasta tentu perlu biaya buku dan lainnya. Maka prioritas saya dan suami di momen lebaran yang berbarengan dengan kenaikan kelas ini adalah biaya sekolah anak-anak. Jadi, yang lain ....nomor ke sekian.


Ingat Zakat

Meski kita berhemat tetap ingat zakat, infak dan sodaqoh. Percaya jika banyak memberi akan lebih yang kita terima. Apalagi momen Ramadan, Lebaran dan pandemi yang pas sekali. Uluran tangan kita akan meringankan sesama. Insya Allah rejeki lebih akan mengalir dari-Nya.


Well, itulah kiat hemat lebaran saya saat pandemi. Yuk, kita sama-sama mengelola keuangan dengan bijak demi masa depan kelak! Semoga pandemi ini segera enyah dari bumi dan kita bisa hidup normal lagi termasuk menjalankan ibadah Ramadan dan berlebaran dengan aman dan nyaman. Aamiin!



Salam Bahagia

signature-fonts
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

3 komentar untuk "Kiat Hemat Lebaran Saat Pandemi"

  1. Gak boleh mudik kak,,,,sama gak dapet THR juga hhha

    BalasHapus
  2. Mbaaa aku pun nggak beli baju lebaran tahun ini wkkwk
    semangat kita

    BalasHapus
  3. lebaran taun ini nggak kemana mana dari yang biasanya ngluyur entah kemana, beberapa duit sisa aku simpan untuk jaga jaga di pos dana darurat, apalagi situasi kayak gini

    BalasHapus