Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gelebah Hati

Gelebah Hati



Puisi Gelebah Hati





Sebuah Puisi


GELEBAH HATI


Masa kecilku dulu penuh dengan tawa canda dan kisah jail
Sembunyikan sandal teman saat belajar mengaji di langgar Haji Ismail
Sepulang sekolah menepi dulu melempari jambu di depan rumah Mbah Setu
Mampir warung Yu Siti ambil dua tempe bungkil cuma bayar satu

Berlomba cepat-cepatan mencebur lalu berenang di kali ujung desa
Bikin bedil dari pelepah pisang dan main perang-perangan macam tentara
Bergantian melompati tali sampai posisi seacungan pemegang tali
Usai belajar ramai bernyanyi di terang bulan serupa ular naga meliuk kian kemari

Saat main petak umpet aku pandai memilih tempat sembunyi agar susah dicari
Di atas egrang keahlianku menyeimbangkan badan selalu bikin teman iri
Kelompokku menang main benteng lantaran kecepatan berlariku
Semua buah pasangan bisa kuhabiskan sekaligus kala tiba giliran main gundu

Hmm..Era yang kurindukan bisa dirasakan anak-anak yang lebih suka ke mal kini
Tak kenal tetangga karena siang malam bermain gawai atau menonton televisi
Tanpa jeda ada di media sosial hingga lalai belajar demi eksistensi semu
Alpa perintah agama pun acuhkan nasihat orang tua serta abai pada ajaran guru
Ataukah mereka lupa jika memegang amanah sebagai penerus cita-cita bangsa?

Ayo semua benahi diri, bangkit wujudkan mimpi, demi Indonesia jaya!

Kumpulan Haiku

SABAR
Rencana Tuhan
Selalu lebih baik
Tetaplah sabar

ISTIGHFAR
Ingatkan diri
Mohon ampun Ilahi
Dosaku ini

REJEKI
Takkan tertukar
Jemput selalu dengan
Doa ikhtiar

Tiga Stanza 

AKU
Satu ditambah satu sama dengan dua itu matematika 
tapi saat Tuhan berseru 
satu ditambah satu bisa jadi tiga 
ayah, ibu, aku.
Satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan
siapa rajin ke sekolah cari ilmu sampai dapat 
sungguh senang amat senang bangun pagi-pagi sungguh senang
riang selalu kudendangkan tuntut pengetahuan bekal masa depan.

CINTAKU
Cinta bukanlah matematika, tak ada logika di sana
cinta segitiga bukan pula pilihan sempurna
karena cinta itu bilangan prima 
hanya ada aku dan kau saja, tak punya tempat untuk orang ketiga, itu idealnya.
Jalani hidup penuh cinta, meski banyak soal musti dipecahkan
tapi tak ada rumus, tak butuh sempoa, atau tabel penuh angka-angka
tak juga ada nilai absolut di dalamnya 
yang ada beri-terima, mengerti-percaya, bukanlah sepi-dusta, benci-kecewa.

HIDUPKU
BBM membumbung tinggi, tuju titik tak hingga saat ini, banyak yang tak terbeli
cari lagi kesana sini, bagi kali kurang jumlah, tak perlu kalkulator lagi, tetap tak mencukupi
tapi pasti ada solusi tak hanya caci maki 
berusaha lebih keras lagi! Mari!
Jangan putus asa  tak selamanya dua x dua = empat
bisa 2 kali ( ) sama dengan 4 atau ( ) x ( ) = 4 juga satu x empat = empat
bisa 8 bagi 2 sama dengan 4 atau dua kuadrat = empat juga√16 sama dengan 4
dengan banyak cara empat akan didapat! Tetap Semangat !


*Ketemu puisi lama (lagi)...taruh aja di sini😁




Salam Bahagia

signature-fonts
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

Posting Komentar untuk "Gelebah Hati"