Penyakit dengan Gejala Demam Naik-Turun
Gaesss, jika dirimu merasa badan kurang fit, demam tinggi dan turun secara tiba-tiba, jangan anggap sepele ya.... Pasalnya pada kondisi ini, bisa saja kamu mengalami gejala-gejala penyakit infeksi seperti Tifus, Malaria dan Demam Berdarah, yang jika kamu menganggap remeh, demam naik turun tersebut bisa saja berakibat fatal! Oia FYI, seseorang dikatakan mengalami demam jika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat Celsius atau lebih. Dan demam naik turun juga ditandai dengan perubahan suhu tubuh yang terjadi secara fluktuatif dan signifikan; misalnya panas tinggi di siang hari, malam panasnya mereda, esok paginya kembali tinggi dan terjadi secara terus menerus. Nah, kondisi inilah yang bisa dikatakan sebagai demam naik-turun.
Lalu apa saja sih penyakit yang menyebabkan demam naik-turun itu?
Penyakit yang Menyebabkan Demam Naik-Turun
Well, pada umumnya ada 3 penyakit yang biasa menyebabkan kondisi demam naik-turun, yaitu:
1. Malaria
Malaria adalah penyakit endemik daerah tropis, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles di mana nyamuk ini membawa parasit penyebab penyakit malaria. Gejala dari penyakit malaria ini biasanya timbul 7-15 hari setelah penderita digigit oleh nyamuk yang membawa penyakit tersebut. Namun di beberapa kasus, ditemukan juga gejala yang baru timbul 1 tahun setelahnya.
Gejala umum penyakit malaria ditandai dengan demam naik-turun, sakit kepala, tubuh berkeringat, panas dingin, muntah, dan terkadang disertai dengan diare, nyeri otot, dan badan yang terasa tidak enak.
Tergantung juga pada parasit yang menginfeksi, demam naik-turun pada malaria biasanya berlangsung 24-72 jam. Yang mana pada awal siklus, kamu akan merasakan kedinginan lalu menggigil. Setelahnya, akan muncul demam yang disertai tubuh berkeringat berlebihan dan rasa letih yang luar biasa.
2. Tifus
Kemudian ada Tifus sebagai penyakit penyakit yang menyebabkan demam naik-turun yang merupakan penyakit infeksi yang mudah menular. Biasanya, tifus ditularkan melalui konsumsi makanan dan minuman oleh bakteri yang bernama Salmonella. Bakteri ini biasa ditemukan di daerah kumuh atau tempat-tempat dengan sanitasi yang kurang baik.
Penderita biasanya akan mengalami tidak enak badan selama 7-14 hari setelah terinfeksi bakteri. Setelah itu, penderita akan merasakan nyeri pada bagian rongga perut, diare atau sulit buang air besar, rasa lemas berlebihan, hingga demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius.
Sama seperti Malaria, gejala Tifus juga ditandai dengan pola demam naik-turun. Pada pagi hari, suhu tubuh bisa saja turun drastis dan kembali tinggi di malam hari. Biasanya, suhu tubuh akan terus meningkat dari hari ke hari tergantung pada daya tahan tubuh penderita.
Ini menyebabkan penyakit Tifus menjadi salah satu penyakit infeksi yang butuh penanganan serius seorang dokter. Karena jika tidak segera ditanggulangi, maka dapat terjadi hal yang lebih fatal dan komplikasi yang memiliki risiko besar terhadap penderitanya.
3. Demam Berdarah
Kemudian ada DBD atau Demam Berdarah Dengue yang merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua nyamuk tersebut biasanya menggigit pada pagi hari dan sore sampai menjelang petang. Karena disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue, demam berdarah menjadi penyakit yang mudah sekali menular. Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya penyakit demam berdarah adalah pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya dan bepergian ke tempat tropis yang rawan nyamuk jenis tersebut.
Nah, gejala umum yang dapat ditimbulkan dari penyakit demam berdarah adalah demam tinggi yang mencapai 40 derajat Celcius atau lebih. Nyeri kepala berat, nyeri sendi, nyeri pada bagian belakang mata, nafsu makan yang menurun, mual dan muntah, serta ruam merah sekitar 2-5 hari setelah demam pada kulit. Bahkan kondisi terparahnya bisa menyebabkan pendarahan pada hidung, dan gusi.
See, menyepelekan demam naik-turun jelas bukan hal yang baik ya, gaesss! Apalagi jika kalian tidak segera menanganinya dengan berkonsultasi ke dokter. Karena itu, cegah penyakit dengan gejala demam naik-turun sesegera mungkin, yess! Ketahuilah dirimu sebelum demam biasa tadi berubah menjadi penyakit infeksi yang lebih serius. Well, mencegah lebih baik dari pada mengobati bukan?💖
Stay Happy & Healthy
Terima kasih sudah singgah:)
BalasHapuspaling serem kalo udah nimpa ke anak-anak ya?
BalasHapuskecuali malaria, anak-anak saya pernah terkena DBD dan tifus
duh bingung banget ketika suhu mereka naik, takut ini gtakut itu
sementara sebagai orang tua kita harus tenang agar bisa berpikir jernih
Anak bungsuku pernah kena chikungunya dengan panas tinggi, pusing berputar2 dan ga bisa berjalan. Penyakit oanas maupun demam memang ga boleh disepelekan ya. Kasang gelajanya mirip kayak tifus, DBD, malaria dll..mesti buru2 dibawa ke dokter dan biasanya cek lab. Tfs mb Dian 😊😊
BalasHapusOya makasih ya kak, sudah kasih infonya. Aku kasih dikit tambahan boleh ya kak? demam naik turun pernah kurasakan beberapa hari lalu ketika saya mengalami radang tenggorokan. Rasanya tidak nyaman, dan disertai pusing, nyeri, dan mulut kering...
BalasHapusAku pernah kena DBD, Mba
BalasHapusWaktu itu aku masih kls 1 SMP. Dan yak, bener bangett demamnya tuh naik turun.
Jadi ibuku makin was-was
Kalau anak-anak yang kena memang sedih. Daku pernah gejala typus aja rasanya nggak enak, makanya berharap agar Ponakan daku nggak mengalaminya juga
BalasHapussemoga dijauhkan dari aneka penyakit ya. di masa pandemi ini, pokoknya ada gejala hareeng dikit, lgsg hajar.. makan banyak, gelontor vitamin/suplemen.
BalasHapusDuhh saya bukan orang yang menyepelekan demam mba Dian...
BalasHapusApalagi kalo anak-anak udah demam..
Pasti cepat-cepat diobati.
Karena saya udah beberapa kali melihat kasus orang-orang di sekitar yang 'berpulang' hanya karena sepele sama demam
Mungkin memang sudah ajalnya, tapi ya jangan menyepelekan lah ya..
bener mbak, saudaraku demam berdarah tp nggak menyadari kl dia sakit DB, dikira sudah sembuh karena demam sudah turun, eh pagi harinya demam tinggi banget dan akibatnya fatal :(
BalasHapusaku pun beberapa kali kena tifus demamnya naik turun, ngeri banget memang kl nggak segera ditangani oleh dokter
Demam naik turun ini memang sering menjadi pertanda kalau tubuh terkena penyakit yang harus ditangani, makanya aku selalu memberikan perhatian lebih pada kondisi tubuh sendiri maupun anggota keluarga. Misalnya DB, yang di masa kritis justru terlihat turun namun perlu diperhatikan nanti kemungkinan naik lagi
BalasHapusDari tiga penyakit di atas, Malaria yang belum pernah lihat di sekitar. Eh, jangan sampai lihat juga sih. Merasakaan tifus dan merawat orang DB saja sudah menguras energi. Memang demam itu alarm tubuh paling jos, harus benar2 diperhatikan naik turunnya ya mbak.
BalasHapusKalau udah sakit panas itu duh rasanya pengen nyemplung kamar mandi aja emang. Kayak kemaren aku pans tinggi abid di vaksin. Padahal sebelumnya belum pernah merasakan badan sepanas ini
BalasHapussaat pandemi ini aku paling taku mbak kalau udah demam. tahu sendiri skrng orang mengait ngaitkan kalau udah demam dengan coronce. makanya aku selalu sedia obat obatan di rumah
BalasHapusIyaa ya mba, kalau dipikir2 3 sakit itu memang demamnya giliran. Jadi khawatir kalau demam sehari besoknya engga trus malemnya demam lagi.
BalasHapusAnak-anak saya biasanya gak pernah demam lebih dari dua hari mba Dian. Kalo udah lebih, biasanya ada yang serius kayak kemarin kena flu Singapur.
BalasHapusKalo demam naik turun saya taunya demam berdarah kak. Ternyata malaria juga begitu ya..
pernah diduga kena DBD terus hipotermia, eh pas diakhir sebelum pulang akhirnya tidak ada vonis apa2 lagi karena saya hanya sekadar kelelahan bekerja dan kurang istirahat hehe intinya penyakit apapun semua berasal dr apa yg kita masukkan ke tubuh kita ya mbak, makanan, lingkungan udara, air, oksigen untuk tubuh
BalasHapusAku pernah nih mba kena DBD gejala memang demam naik turun dan paslihat ada bintik2 merah di tangan ku langsung curiga kena DB. ternyata betul sekali. Memang gak bisa disepelekan kalau demam naik turun ya, Mba.
BalasHapusSekarang kalau ada yg demam, langsung pada curiga deh
BalasHapusKaya yg batuk pilek, langsung aja deh dijauhi tetangga, hehehe
Semoga kita terhindar dari malaria, demam berdarah dll ya
saya pernah kena demam berdarah dan tifus juga waktu SMA memang berasa panasnya itu naik turun gitu. Mudah-mudahan kita sehat selalu ya mba. Dan kalau sakit ini sudah menyerang anak-anak kasihan mereka. Karena kadang demamnya yang naik turun itu sangat menganggu
BalasHapusTifus termasuk salah satu penyakit yang cukup seram sih Mba. Biasanya lidah penderita juga jadi nampak berwarna putih. Makan dan minum sembarangan termasuk bisa jadi masalah. Apalagi kalau aktivitas terlalu padat dan kurang istirahat, daya tahan tubuh turun, jadilah makin bahaya. Sudah begitu pemeriksaannya harus melalui pemeriksaan dengan sample darah penderita pula.
BalasHapusMbak dimasa pandemi gini panas dan demam yang Naik turun memang menakutkan banget ya, kapan Hari sempat merasakan juga, syukurlah (hanya) gejala tipus, selain karena bakteri pemicunya karena kelelahan juga.
BalasHapusBiasanya memang demam itu salah satu sinyal tubuh sedang berjuang menaklukkan sesuatu yang menginfeksi tubuh.
BalasHapusDan saat kondisi hamil begini, kadang demam adalah hal fisiologis yang juga aku jaga-jaga karena kuatir efek samping pada janin mba Dian
Ah iya, saya yang pernah tuh Tifus mbak. kalau siang normal, mulai sore sudah panas gitu. Dan ternyata memang harus ada treatment dan pengobatan khusus. Semoga kita semua diberi kesehatan ya mbak.
BalasHapus