Pertanyaan Interview Kerja dan Cara Menjawabnya
Guys, siapa di antara kamu yang saat ini sedang berjuang mendapatkan pekerjaan? Sudah sampai tahap apa perjuangannya? Melamar sana-sini atau sudah sampai di tahap seleksi? Apapun itu, ganbatte kudasai, teruslah berjuang dan pantang menyerah!
Well, proses seleksi masuk ke perusahaan biasanya memang terdiri dari berbagai proses. Dan dari sekian lapisan tersebut ada satu proses yang cukup menentukan yaitu, interview!
Pada tahap ini, dirimu akan bertemu dengan pihak Human Resource Development (HRD), user, atau bahkan direktur, tergantung pada regulasi, kebutuhan, dan posisi yang kamu minati. Di mana, semua aturan tentang pewawancara ini, pada perusahaan berbeda satu sama lain tergantung dari budaya kerja yang dianut di dalamnya.
Fokus saja pada masa sekarang. Ceritakan tentang pekerjaanmu saat ini dan pencapaian yang kamu miliki. Jikaa kamu lulusan baru, mulailah dengan fakta bahwa kamu baru saja lulus dan jelaskan kenapa kamu memilih jurusan di universitas atau jalur karier itu.
Kamu bisa menceritakan background pendidikan, pengalaman sebelumnya (baik pengalaman kerja, magang, lomba, organisasi, relawan), dan kemampuan yang sesuai dengan posisi yang kamu lamar.
"Nama saya Dian Restu Agustina dan berasal dari Kediri. Saya Sarjana Manajemen yang lulus pada tahun 2016, tetapi kemudian berprofesi sebagai seorang penulis konten, yang selalu saya sukai.
Sejak kuliah saya mulai menulis secara freelance untuk klien di beberapa website. Juga, menulis seputar gaya hidup di blog saya sendiri.
Setelah mendapatkan pengalaman yang cukup, saya ingin bergabung menjadi full time content writer di organisasi profesional seperti perusahaan Anda. Sehingga saya bisa mengeksplorasi keterampilan menulis dan menghasilkan konten-konten yang lebih baik daripada apa yang bisa saya capai saat ini."
Tapi, jawab dengan menyebutkan skill atau passion yang kamu punya terhadap posisi yang dilamar. Hal ini akan menunjukkan seberapa cocok kamu dengan posisinya.
"Karena pengalaman yang saya miliki sesuai dengan posisi ini. Selain itu, perusahaan Bapak/Ibu, merupakan salah satu yang terbaik di bidangnya, karena itu besar harapan saya untuk bisa berkarier di sini."
“Berbicara di depan umum membuat saya gugup.Meskipun saya tidak perlu banyak berbicara di depan umum dalam peran saya sebagai content writer, saya merasa bahwa public speaking adalah keterampilan yang penting.
Terutama ketika saya perlu menyampaikan pendapat saya dalam meeting, misalnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, saya sudah berbicara dengan manajer di tempat saya bekerja sebelumnya. Beliau merekomendasikan agar saya bertugas memandu acara atau jadi penyampai agenda di setiap rapat tim kami.”
"Kenapa kamu melamar bidang pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah?"
Well, proses seleksi masuk ke perusahaan biasanya memang terdiri dari berbagai proses. Dan dari sekian lapisan tersebut ada satu proses yang cukup menentukan yaitu, interview!
Yes, interview atau wawancara merupakan percakapan antara perekrut dengan calon karyawan untuk memahami keterampilan, kepribadian, dan karakter pelamar kerja.
Tips Menjawab Pertanyaan Interview Kerja
Nah, dalam sesi wawancara kerja, ada saja pertanyaan interview yang gampang-gampang susah yang mesti kamu jawab dengan hati-hati. Karena wawancara merupakan kesempatan untuk menarik hati HRD atau user yang akan menunjukkan kalau kamu adalah kandidat yang tepat untuk diterima.
Maka, sebelum menyiapkan jawaban atas pertanyaan interviewer, ikuti tips berikut saat menjawab pertanyaan interview kerja:
- Tatap muka! Saat menjawab pertanyaan atau menjelaskan sebaiknya berbicara sambil menatap muka pewawancara, sehingga mereka akan merasa dihargai.
- Jawab pertanyaan dengan jujur: jelaskan dan katakan dengan sejujur-jujurnya berdasarkan pengalaman dan latar belakang dirimu sendiri. Ingat, jangan pernah mengarang cerita ya...
- Sampaikan jawaban dengan jelas dan tidak bertele-tele: pertanyaan A dijawab juga seputar A, jangan A sampai Z, bisa kepanjangan nanti
- Dengarkan dan pahami pertanyaan dengan baik: fokus pada pertanyaan ataupun penjelasan dari pewawancara dan jangan mengalihkan tatapan dari pembicara agar kamu dianggap serius dan menghargai waktu yang telah diberikan mereka
- Jelaskan kelebihan terbaikmu dan paparkan kelemahan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan
- Jelaskan value yang bisa kamu berikan untuk perusahaan
- Bersikap sopan santun selama berlangsungnya inteview, gunakan 'Saya' untuk diri sendiri dan 'Bapak/Ibu' untuk lawan bicara
- Bicara dengan tegas dan lugas: jangan cengegesan sepanjang sesi wawancara, sifat cengegesan yang berlebihan bisa merusak suasana wawancara
- Ingat senyum! Senyum bisa membentuk persepsi akan diri kamu sebagai orang yang ramah. Mayoritas orang akan menyukai individu dengan kepribadian yang ramah, termasuk perusahaan
- Jangan pusingkan hasil yang didapat. Rasa takut yang muncul biasanya juga terpengaruh faktor kekhawatiran akan hasil wawancara. Maka, buang jauh-jauh pikiran “bagaimana jika saya gagal” dari benakmu agar lancar jaya jawabanmu
sumber: https://pixabay.com/id/vectors/wawancara-kerja-kerja-pekerjaan-5577755/ |
Contoh Pertanyaan Interview Kerja dan Cara Menjawabnya
Sudah siap dengan cara menjawab, kini kamu tinggal menyiapkan jawaban akan pertanyaan-pertanyaan interview kerja yang sering ditanyakan beserta contoh jawaban.
Oia, kamu bisa baca-baca artikel terkait sebagai referensi ya, Bestie, seperti artikel ini: https://blog.skillacademy.com/pertanyaan-interview-kerja-dan-cara-menjawabnya !
Nah, berikut beberapa contoh pertanyaan interview kerja dan cara menjawabnya:
"Coba ceritakan tentang diri kamu!"
Kalau ditanya pertanyaan seperti ini kamu enggak perlu memberikan informasi pribadi terlalu detil ya! Enggak perlu nyebutin, tempat tanggal lahir, tinggi badan, ukuran sepatu, Oppa favoritmu, atau makanan kesukaanmu.
Kamu bisa menceritakan background pendidikan, pengalaman sebelumnya (baik pengalaman kerja, magang, lomba, organisasi, relawan), dan kemampuan yang sesuai dengan posisi yang kamu lamar.
Intinya, jelaskan siapa kamu dan kenapa kamu cocok untuk mengisi posisi yang kamu inginkan itu. Informasikan secara singkat tentang kamu tanpa membual atau jelasin itu ini yang tidak dapat diverifikasi.
Contoh kalimat perkenalan diri:
"Nama saya Dian Restu Agustina dan berasal dari Kediri. Saya Sarjana Manajemen yang lulus pada tahun 2016, tetapi kemudian berprofesi sebagai seorang penulis konten, yang selalu saya sukai.
Sejak kuliah saya mulai menulis secara freelance untuk klien di beberapa website. Juga, menulis seputar gaya hidup di blog saya sendiri.
Setelah mendapatkan pengalaman yang cukup, saya ingin bergabung menjadi full time content writer di organisasi profesional seperti perusahaan Anda. Sehingga saya bisa mengeksplorasi keterampilan menulis dan menghasilkan konten-konten yang lebih baik daripada apa yang bisa saya capai saat ini."
"Kenapa tertarik dengan posisi ini?"
Jangan juga pertanyaannya, kamu jawab: “Karena posisi yang dibuka ini, jadi saya lamar saja.”
Duh!
Tapi, jawab dengan menyebutkan skill atau passion yang kamu punya terhadap posisi yang dilamar. Hal ini akan menunjukkan seberapa cocok kamu dengan posisinya.
Contoh jawabannya:
"Apa kelemahan kamu?"
Pertanyaan jebakanbatman lainnya dalam interview kerja adalah "“Apa kelemahan kamu?” di mana HRD menanyakan hal ini untuk mengetahui seberapa dalam kamu mengenal diri sendiri.
Hindari menjawab “Saya enggak punya kekurangan, Pak/Bu.”, itu sombong amat kesannya! Apalagi jika menjawab "Aku lemah tanpamu", itu kurangajar namanya!
Nah, untuk menjawabnya, sebutkan saja apa kelemahan yang kamu punya dan cara untuk meminimalisir kekurangan tersebut. Namun, pastikan kamu tidak menyebutkan kekurangan yang menjadi skill utama dalam pekerjaan itu, ya.
Pertanyaan jebakan
Hindari menjawab “Saya enggak punya kekurangan, Pak/Bu.”, itu sombong amat kesannya! Apalagi jika menjawab "Aku lemah tanpamu", itu kurangajar namanya!
Nah, untuk menjawabnya, sebutkan saja apa kelemahan yang kamu punya dan cara untuk meminimalisir kekurangan tersebut. Namun, pastikan kamu tidak menyebutkan kekurangan yang menjadi skill utama dalam pekerjaan itu, ya.
Contoh jawaban:
“Berbicara di depan umum membuat saya gugup.Meskipun saya tidak perlu banyak berbicara di depan umum dalam peran saya sebagai content writer, saya merasa bahwa public speaking adalah keterampilan yang penting.
Terutama ketika saya perlu menyampaikan pendapat saya dalam meeting, misalnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, saya sudah berbicara dengan manajer di tempat saya bekerja sebelumnya. Beliau merekomendasikan agar saya bertugas memandu acara atau jadi penyampai agenda di setiap rapat tim kami.”
"Kenapa kamu resign dari pekerjaan sebelumnya?"
Hindari menjelek-jelekkan atasan atau tempat kerja sebelumnya jika ada pertanyaan seperti ini, Bestie!
Hindari menjelek-jelekkan atasan atau tempat kerja sebelumnya jika ada pertanyaan seperti ini, Bestie!
Kalau terlalu jujur, misal karena masalah gaji, bukan enggak mungkin pihak perekrut menilaimu sebagai orang yang mementingkan materi dan berpikir ulang untuk menerimamu sebagai karyawan.
Nah, kunci untuk menjawab pertanyaan ini adalah menyamarkan jawaban dengan menceritakan kualitas yang kamu miliki.
Nah, kunci untuk menjawab pertanyaan ini adalah menyamarkan jawaban dengan menceritakan kualitas yang kamu miliki.
Contoh jawaban:
“Saya ingin mencari tantangan baru terkait pekerjaan sebelumnya/ingin mencari ilmu baru.”
“Saya ingin merasakan lingkungan kerja baru, dan bisa memaksimalkan skill yang sudah saya peroleh. Semoga saya bisa berkontribusi dalam jangka panjang di perusahaan ini.”
“Saya ingin mencari tantangan baru terkait pekerjaan sebelumnya/ingin mencari ilmu baru.”
“Saya ingin merasakan lingkungan kerja baru, dan bisa memaksimalkan skill yang sudah saya peroleh. Semoga saya bisa berkontribusi dalam jangka panjang di perusahaan ini.”
Misalnya, kamu lulusan Pertanian yang ingin bekerja di bidang pemasaran.
Jika kamu melamar pekerjaan yang berbeda dengan background pendidikan, tidak perlu panik. Kamu bisa menjawab pertanyaan interview kerja ini dengan menjelaskan bahwa meski salah jurusan kamu memiliki passion di bidang tersebut, pengalaman kerja, dan hobi yang berkaitan dengannya.
Contoh jawaban:
“Benar Pak/Bu, saya memang bukan lulusan Jurnalistik. Tapi, saya memiliki passion besar di bidang ini dan memiliki impian untuk berkarier sebagai Content Writer. Saya juga memiliki hobi menulis di blog pribadi dan menjadi freelance writer sejak tahun 2013. Selama kuliah, saya juga bergabung dengan organisasi pers dan mengikuti berbagai lomba menulis. Saya percaya, hal-hal tersebut bisa meningkatkan skill yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang ini.”
Contoh jawaban:
“Benar Pak/Bu, saya memang bukan lulusan Jurnalistik. Tapi, saya memiliki passion besar di bidang ini dan memiliki impian untuk berkarier sebagai Content Writer. Saya juga memiliki hobi menulis di blog pribadi dan menjadi freelance writer sejak tahun 2013. Selama kuliah, saya juga bergabung dengan organisasi pers dan mengikuti berbagai lomba menulis. Saya percaya, hal-hal tersebut bisa meningkatkan skill yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang ini.”
Penutup
Well Guys, itulah beberapa pertanyaan interview kerja dan cara menjawabnya yang bisa kamu persiapkan saat mengikuti sesi wawancara. Semoga bisa memberi kamu ide atau inspirasi dalam menyiapkan jawaban yang lebih baik sebelum wawancara berlangsung, ya....
Nah, jika setelahnya kamu diminta untuk bertanya, manfaatkan kesempatan itu untuk menunjukan ketertarikan kamu dengan perusahaan. Kamu bisa menanyakan hal apapun tentang perkembangan perusahaan, atau proyek terbaru yang sedang dikerjakan.
Tapi, pastikan kamu tidak menanyakan hal-hal yang tertulis di website perusahaan ya... Karena itu artinya kamu enggak mau baca sebelumnya!
Baiklah, semoga kamu berhasil menjawab seluruh pertanyaan interview kerja dan hasilnya kamu diterima. Good Luck!💖
Salam Semangat
Dian Restu Agustina
Menghadapi interview ini memang selain kesiapan mental, juga mesti bisa kasih jawaban yang rasional ya mbak.
BalasHapusAduh kalau jawabannya, "ya karena lowongan kerjanya yang di buka posisi ini" sudah bisa bikin pewawancara berhenti sampai disini dan nggak tanya lagi. Soalnya menunjukkan kalau pelamar tuh punya mindset "asal kerja posisi apapun nggak masalah"
Yg paling susah ngejawab itu kalo ditanya apa kelebihan kamu...
BalasHapusduuuh secara merasa diri biasa2 saja kan bingung mau jawab apa ya 😀😀
rasanya udah lama banget melewati keluar masuk ruang wawancara, awalnya pasti dag dig dug , pertanyaan yang disampaikan emang secara umum sama, tetapi respon dri pihak wawancara dan suasana ruangan bisa mempengaruhi jawaban sy waktu itu
BalasHapusMbak Dian, sungguh deh Aku suka banget bacanya ini berasa banget pas sedang interview kerja gitu hihihi. Pas komplit banget ya jadi ada gambaran kalau sedang interview
BalasHapuspaling sebel emang mewawancarai yang cengengesan dan sok manja
BalasHapuskebayang harus kerja sama dengan dia, langsung coret deh :D
Daku pernah baca, ada yang menambahkan dengan kedua tangan usahakan di atas meja. Biar tidak gugup, dan kelihatan sama si user
BalasHapusKalau lagi ngadepin lulusan fresh graduate buat interview, selalu berputar-putar jawabannya. Ada juga sih yang to the point dan tegas.
BalasHapusWawancara sebagai salah satu tools pemilihan sumber daya manusia atau pegawai secara tepat, membaca ini membantu lho menjawab wawancara dengan baik
BalasHapusnah ini nih kisi-kisi yang dibutuhkan sama fresh graduate yang lagi nyari kerja. soalnya waktu dulu pas ditanya pertanyaan-pertanyaan di atas kebingungan jawabnya. hehe
BalasHapusUdah 10 tahun gak ngerasain duduk di 'kursi panas' buat wawancara kerja. Hahaha. Generasi baru sekarang jauh lebih ringan ya, sudah banyak tutorial dan masukan untuk wawancara bisa dipelajari dari internet.
BalasHapusJadi inget kenangan gagal interview kerja bagus di rekomendasikan buat adik adik nih
BalasHapusTertawa-tawa saya bacanya. Ingat jaman dulu waktu teman seangkatan mau lamar kerja yaitu yg berpengalaman kasih masukan, banyak mirip dengan bahasan disini.
BalasHapusMasa-masa melamar kerja emang tak kalah degdegan dibanding saat melamar si dia ya
Hehehe
Saya salfok pas baca kak Dian lulusan 2016. Eh itu sekedar contoh saja atau beneran setelah pulang dari Amrik baru ambil manajemen?
BalasHapusHahaha kok jadi kepo.. Maapkeun kak Dian
Hanya sekedar contoh, say....Aslinya lulus S1 tahun 1999....:D
HapusMbak Dian, kadang agak susah juga ya membedakan jawaban yang sengaja melambung2kan pewawancara dengan jawaban jujur. Butuh kejujuran sepenuhnya dan kemampuan memilih diksi yang baik.
BalasHapusSalah satu yang selalu membuat keringet dingin ya ini tes wawancara. Membaca ini bisa membantu kita mendapatkan gambaran bagaimana jawaban yang luwes saat mendapatkan wawancara kerja. Terima kasih tipsnya mbak
BalasHapusJadi terkenang beberapa kali interview.
BalasHapusPas udah selesai interviewnya, jadi mikir, kok tadi aku jawab begini ya, mestinya tadi aku jawab kek gini.
Jadi berandai-andai de...
Saya sudah lupa rasanya interview kerja soalnya dah lama banget gak melamar kerja baru. Sekarang malah lagi berusaha cari kerja baru di tempat lain. Yang pasti harus menunjukkan good attitude ya mbak
BalasHapusMbak Dian,, yg no 8 bicara dengan lugas dan tegas ekfektif banget pas diinterview. Sebelum bulan Ramadan kan saya dites jadi DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat) Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Nah, setelah lulus tes wawasan kebangsaan, seleksi berikutnya adalah interview, Alhamdulillah saya lulus, dan work banget jawaban2 yg lugas dan tegas, No cengengesan bikin penginterviu yakin dg kemampuan kita ya,, TFS
BalasHapushahha ngga kepikiran aku tuhh sampai sedetail ini kak Dian, keren euy wkwkw. Aku terakhir interview kerja dan pertama kalinya juga tahun 2016 kemarin wkwkwkw
BalasHapus