Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Katarak: Apa, Mengapa dan Bagaimana Penanganannya

"Suamiku Bun, terdiagnosis katarak!"
"Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun. Terus gimana, Bun? Kapan rencana operasinya?"
"Itu dia, Paksu tuh takut operasi. Kemarin aja ke dokter mata mesti sabar bener bujuknya. Padahal dah cukup lama tuh ngeluhnya. Burem mata katanya. Beneran, ternyata kena mata katarak dia!"
"Eh, jangan ditunda-tunda. Meski berisiko, nanti akan ada pemeriksaan lengkap sebelumnya untuk menentukan pilihan tindakan terbaik buat kasus kataraknya. Dokter mata akan mendiskusikan metode terbaik untuk mencapai hasil yang optimal melalui proses yang aman dan nyaman."
"Makanya, aku ke sini tuh mau nanya-nanya. Secara dirimu dulu kan dampingi Ibumu operasi katarak. Biar aku nanti bisa cerita ke suamiku, agar dia siap buat dioperasi!"
"Siplah, udah gosah ragu atau takut, hari gini tekonologi medis sudah maju sekali. Ada banyak opsi untuk operasi mata katarak ini. Pokoknya nanti segera saja tindakannya, jangan ditunda, karena kalau dibiarkan, katarak akan menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan. Duh, jangan sampai deh, ya!"

Katarak: Apa, Mengapa dan Bagaimana Penanganannya

Apa Itu Katarak?

Well, Gais, beberapa tahun lalu saya memang merawat Ibu yang mengalami katarak yang Alhamdulillah sukses dioperasi kedua matanya. Di mana awalnya, Ibu tuh - yang hobinya baca dan menjahit - beberapa lama bilang enggak nyaman penglihatannya. 

Ketika melihat sesuatu pun ngeluh kurang jelas alias buram gitu. Saya pikir mesti ganti kacamata karena Beliau memang pakai kacamata lensa minus & plus. Gercep saya antar ke dokter mata dan setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh ternyata diagnosisnya:...katarak! Hiks!

Memang sih gejala katarak yang biasanya mendorong pasien untuk berobat meliputi penurunan tajam penglihatan, pandangan kabur atau buram, berkurangnya kemampuan melihat warna dan kecerahan penglihatan, kesulitan mengemudi di malam hari, dan sering berganti ukuran kacamata. 

FYI, buat yang masih awam, secara definisi, katarak ini adalah proses terjadinya kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan pada fungsi penglihatan. Oia, kata katarak sendiri berasal dari bahasa Yunani, Cataracta, yang berarti air terjun. Penyebutan air terjun ini maksudnya karena ketika seseorang mengalami katarak, pandangannya menjadi buram seperti melihat di balik air terjun.

Jadi ya, lensa mata yang normal itu mampu meneruskan cahaya untuk tembus dari kornea hingga sampai ke retina, sehingga pemiliknya dapat melihat objek secara jelas. Komponen terbesar lensa mata ini terdiri dari air dan protein. Nah, karena beberapa hal protein ini dapat mengeras sehingga menghalangi cahaya yang masuk. Akibatnya, pandangan menjadi kabur, silau, atau ganda.

Oia, katarak merupakan kondisi medis yang terjadi ketika lensa mata yang biasanya jernih menjadi keruh sehingga menghalangi cahaya masuk ke dalam mata. Jika dibiarkan, katarak akan menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan secara permanen. Duh, ngeri!

Apalagi, saat ini katarak merupakan penyebab utama kebutaan di Indonesia dan di seluruh dunia. Bahkan, tiap tahun dilaporkan adanya peningkatan jumlah kasus katarak yang tidak sesuai dengan jumlah operasi katarak yang dilakukan, yang menyebabkan terjadinya penumpukan dalam program eliminasi katarak nasional di Indonesia. 

Lalu, Mengapa Bisa Terjadi Katarak?

Nah, Ibu saya kena katarak pada usia 70-an. Penyebabnya, faktor proses degenerasi akibat penuaan, begitu dokter mata bilang. Dulu, saya pikir semua penderita mata katarak tuh sudah pasti yang lanjut usianya. Tapi ini, suami teman saya, belum tua banget masih 50-an lho, kok ya sudah kena!

Memang faktanya, katarak dapat terjadi pada siapa saja mulai dari bayi, anak muda, hingga orang tua. Meski, risiko terkena katarak memang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. 

Nah, selengkapnya penyebab katarak, di antaranya: 

1. Penuaan: merupakan penyebab utama katarak, di mana seiring bertambahnya usia, protein dalam lensa mata dapat menggumpal dan mengubah transparansi lensa, sehingga menyebabkan kekeruhan.

2. Paparan sinar matahari berlebih: radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari dapat merusak struktur lensa mata seiring waktu, yang bisa menjadi penyebab terjadinya katarak.

3. Faktor genetik: memengaruhi kerentanan terhadap katarak, riwayat keluarga dengan riwayat katarak dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini.

4. Penyakit dan kondisi medis: beberapa kondisi medis seperti diabetes, penyakit metabolik, gangguan metabolik, atau masalah inflamasi dalam mata dapat meningkatkan risiko terjadinya katarak.

5. Penggunaan obat-obatan tertentu: beberapa jenis obat-obatan, terutama kortikosteroid yang digunakan dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko katarak.

6. Cedera mata: cedera pada mata atau operasi mata sebelumnya juga dapat meningkatkan risiko terjadinya katarak.

7. Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebih: terkait dengan peningkatan risiko katarak.

8. Pajanan radiasi: pajanan jangka panjang terhadap radiasi ionizing, seperti radiasi yang terkait dengan terapi radiasi, juga bisa berkontribusi pada perkembangan katarak.

9. Faktor gaya hidup dan lingkungan: pola makan buruk, kurangnya nutrisi, dan kebiasaan hidup yang tidak sehat dapat mempengaruhi risiko katarak.

10. Penyakit mata lainnya: kondisi mata lainnya, seperti uveitis (radang pada lapisan tengah mata), dapat meningkatkan risiko katarak.

Mata Katarak
sumber: https://www.klinikmatanusantara.com/id/tindakan-dan-biaya/katarak/

Bagaimana Penanganan Mata Katarak?

Well, mengamati penyebab mata karak ini, menjadi reminder bagi kita semua, bahwa pencegahan katarak melibatkan: menjaga gaya hidup yang sehat, seperti melindungi mata dari paparan sinar matahari berlebih, tidak merokok, menjaga kadar gula darah stabil bagi penderita diabetes, dan menghindari faktor risiko lainnya. 

Lalu, jika katarak telah berkembang, operasi pengangkatan katarak sebagai tindakan medis yang umumnya aman dan efektif untuk mengembalikan penglihatan tentu perlu dilakukan sebelum terlambat hingga penderita mengalami kebutaan.

Oia, seperti halnya operasi lainnya, operasi katarak tidak terlepas dari risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Karenanya, memilih klinik dengan layanan dan dokter mata terbaik di Indonesia untuk mendapatkan kualitas penglihatan terbaikmu, itu perlu!

Seperti halnya operasi katarak yang dilakukan setiap hari di semua cabang KMN EyeCare, yang umumnya dilakukan dengan pembiusan topikal yang memungkinkan mata pasien untuk tidak ditutup dengan pelindung setelah operasi.

Yes, KMN EyeCare yang memiliki tim dokter mata yang berpengalaman dan berkualifikasi tinggi siap membantu kamu mengatasi katarak dan memulihkan penglihatanmu. Terlebih, peralatan medis di KMN EyeCare tergolong modern dan canggih dalam menangani masalah katarak. Dengan menggunakan metode phacoemulsification, proses pengangkatan katarak menjadi lebih efisien dan pemulihan lebih cepat.

Enggak itu saja, setelah lensa katarak kamu diangkat, KMN EyeCare juga menyediakan beragam pilihan lensa intraokular (IOL) yang berkualitas tinggi, lho! Lensa IOL ini akan menggantikan lensa alami yang keruh setelah diangkat dan membantu mengembalikan penglihatan kamu dengan kualitas yang optimal. Kemudian, tim medis juga akan memberikan perawatan pasca operasi yang cermat dan tepat guna memastikan kesuksesan operasi katarakmu.

Well, mengalami katarak bukanlah akhir dari cerita hidup kamu. Dengan bantuan KMN EyeCare, kamu dapat mengambil langkah untuk mengatasi katarak dan mendapatkan penglihatan yang lebih baik. Percayakan kesehatan mata kepada para ahli di KMN EyeCare yang akan membantu kamu melihat dunia dengan lebih jelas dan penuh cahaya!💞




Salam Sehat

Dian Restu Agustina





Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

16 komentar untuk "Katarak: Apa, Mengapa dan Bagaimana Penanganannya"

  1. Katarak itu sangat mengganggu kalau dibiarkan, ya. Setelah operasi, pasti rasanya hepi karena dunia cerah kembali

    BalasHapus
  2. Masku juga operasi katarak, kak.
    Dan alhamdulillah, kini kembali normal penglihatannya. Meski kudu tetap dijaga, seperti gak boleh terlalu capek, gak boleh ngerokok dan yang paling penting, selalu melindungi mata.
    Aku baru tau banget kalau UV ini mengambil peranan yang besar dalam sakit katarak. Pantesan, lensa yang dipilih masku agak gelap gitu..

    BalasHapus
  3. Kakek suamiku juga pernah terkena katarak sampai bagian hitam matanya kelihatan putih. Sudah operasi dulu tapi apa emang bisa balik lagi setelah beberapa tahun ya?

    BalasHapus
  4. Kebetulan beberapa waktu lalu baru mengantarkan ibu mertua operasi katarak. Memang Katarak ini gak boleh dianggap enteng ya. Tanpa sadar penyakit ini mengganggu sekali untuk penderitanya. KMN EyeCare sepertinya bisa jadi salah satu rekomendasi tempat untuk mengobati penyakit katarak ya..

    BalasHapus
  5. Makasih banyak informasi tentang kataraknya. Beberapa lansia di keluargaku ada yang mengalami ini, tapi tidak sedikit juga yang masih sehat di usia senjanya. Untung ada banyak faskes yg menyediakan layanan operasi katarak ini.

    BalasHapus
  6. Jangankan kena katarak, mata kelilipan debu aja mengganggu banget. Tapi kalau sudah terlanjur kena tidak boleh takut berlebihan juga ya, karena teknologi zaman sekarang dapat mengobati katarak dengan lebih cepat dan efisien

    BalasHapus
  7. Kayaknya aku harus segera periksa nih, soalnya minus mataku ini nambah terus di usia 30 an. Khawatir juga antara gejala katarak atau yang lain. Thank you edukasinya mba

    BalasHapus
  8. Wah, aku harus periksa juga nih
    Minusku uda tinggi banget juga, dan selalu nambah tiap tahun
    Karena bisa juga salah satu gejala katarak ya mbak

    BalasHapus
  9. kemarin pas ibuku mata kirinya katanya agak burem gitu udah panik huhu jangan2 katarak. alhamdulillaah ternyata enggaa.. mata kering aja. tp emang kudu hati2 sih yaa kalo dah mata tua gitu

    BalasHapus
  10. Ada keluarga dan tetangga yang katarak
    Mereka sudah operasi semua
    Kalau kakek dari suami karena terlambat jadi sudah tidak tertolong

    BalasHapus
  11. Waduuuhh, ternyata usia relatif muda tidak menjamin bebas risiko katarak yaahhh

    perlu gencar edukasi seperti ini.
    supaya makin banyak yg aware dan paham yahhh

    BalasHapus
  12. Katarak ini memang harus segera ditangani ya, Mbak. Kalau tidak, bisa terjadi kebutaan. Makanya selagi bisa dihindari. Dan saya sekarang harus mengurangi paparan sinar matahari dan hidup sehat juga.

    BalasHapus
  13. auto cari di webnya, apakah KMN eye care sudah buka di Bandung?
    Sayang belum ya?
    Padahal pengen banget periksa mata untuk antisipasi katarak

    BalasHapus
  14. masih bisa untuk diobati dan dicegah juga ya mbak Dian.
    Semisal sudah terjadi bisa diobati juga dengan penanganan yang tepat katarak ini.
    Yang penting segera ada tindakan

    BalasHapus
  15. betul nih kak, terpapar matahari juga bisa jadi penyebab katarak, sehat-sehat selalu kita ya semoga, untungnya ada KMN eye care sehingga kalau terlanjur kena katarak bisa sembuh

    BalasHapus
  16. Ibuku juga penglihatannya mulai buram mba, aku pun demikian nih mau ganti kacamata nanti pasti nambah minusnya. Kalau ibuk apa kena katarak juga ya.

    BalasHapus