Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Vaksin Pneumonia Bagi Anak dan Dewasa

Akhir pekan lalu saya pulang kampung ke Kediri untuk menghadiri acara ngunduh mantu kakak saya. Sekalian menjenguk Bapak Ibu yang Alhamdulillah baik kondisinya. Sebagai lansia, Ibu terbilang sangat sehat, sementara Bapak - yang memang lebih sepuh usianya - sudah mulai menurun kesehatannya. Sedihnya, beberapa waktu lalu, Bapak sempat terkena pneumonia. Ini yang membuat saya menyarankan agar Bapak mendapatkan vaksin penumonia. 

"Lah, kan sudah pernah kena pneumonia, ngapain vaksin lagi? Memang boleh?" begitu komentar kakak-kakak saya...

Boleeeh banget! 

Orang yang sudah pernah kena pneumonia boleh dan bahkan dianjurkan untuk vaksin pneumonia, terutama jika mereka memiliki risiko tinggi terkena pneumonia berulang. Vaksinasi bertujuan untuk mencegah infeksi terjadi lagi dan komplikasi yang lebih serius di masa depan.


Apa Itu Pneumonia  

Saat mendapat kabar Bapak terkena pneumonia yang diawali dari flu biasa, saya langsung teringat berita artis Taiwan, Barbie Hsu, yang meninggal dunia pada Februari 2025 lalu. Meninggalnya pemeran Shan Cai di drama favorit masa muda saya, Meteor Garden ini, akibat pneumonia yang juga berawal dari terpapar influenza kala berlibur, hingga berujung pada pneumonia  yang mematikan.

Duh ngeri sekali yaaa, flu ternyata bisa menjadi pneumonia!😭

Kasus kematian Barbie Hsu memang mengejutkan publik. Dugaan diagnosanya adalah pneumonia yang diawali dengan gejala influenza, yang membuat banyak orang bertanya-tanya sebenarnya seberapa parahkah penyakit pernapasan ini.

Well, pneumonia sendiri merupakan peradangan pada paru-paru karena terdapat cairan di dalamnya. Istilah awam biasa dikenal dengan paru-paru basah. Penyebabnya adalah mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan parasit. 

Terkait virus, saluran tenggorokan dan kantung udara atau alveoli yang meradang membuatnya terisi cairan hingga membuat paru-paru sulit mendapat oksigen. Sementara, influenza yang merupakan infeksi virus pada sistem pernapasan, menyerang orang dengan imun yang sedang turun. Di situlah menjadi celah bagi mikroorganisme lain untuk masuk dalam tubuh. Sehingga influenza yang tidak tertangani dengan baik bisa menyebabkan infeksi paru.

See, kerap dianggap remeh nyatanya gejala hidung tersumbat diiringi demam tak bisa diabaikan. Sepertiga kasus pneumonia nyatanya berkembang dari infeksi pernapasan. Penyakit yang menyerang paru-paru tersebut merupakan salah satu komplikasi dari flu yang disebabkan virus influenza dengan gejala batuk pilek, demam hingga sulit bernapas.

Nah, tak hanya virus saja, pneumonia juga bisa disebabkan oleh bakteri, seperti: Streptococcus pneumoniae, yang adalah penyebab utama pneumonia bakteri pada anak dan dewasa. Lalu, ada Haemophilus influenzae yang sering menyerang anak kecil. Juga, Mycoplasma pneumoniae yang menyebabkan “walking pneumonia” (gejala ringan tapi menular). Serta, Staphylococcus aureus yang bisa muncul setelah infeksi flu atau COVID-19.

Kemudian, jamur (fungi) bisa juga menjadi penyebab pneumonia yang umumnya menyerang orang dengan imunitas rendah, misalnya penderita HIV/AIDS, kanker, atau pengguna obat imunosupresif.

Tak hanya itu, pneumonia juga bisa disebabkan oleh zat iritan atau cairan tertelan (aspirasi) dimana pneumonia bisa terjadi jika seseorang tidak sengaja menghirup makanan, muntahan, atau air liur ke paru-paru. Biasanya ini terjadi pada lansia, orang tidak sadar, atau yang memiliki gangguan menelan.


Tips Mencegah Pneumonia

Nah, kita bisa mencegah pneumonia agar paru-paru tetap sehat dan tubuh terlindungi dari infeksi dengan cara berikut ini:

1. Vaksinasi
Terdiri dari: vaksin pneumonia (PCV dan PPSV) yang melindungi dari bakteri Streptococcus pneumoniae, vaksin influenza yang juga penting karena flu bisa berkembang menjadi pneumonia, dan vaksin COVID-19 yang akan membantu mencegah komplikasi paru.

2. Jaga kebersihan diri
Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah batuk, bersin, atau dari luar rumah. Hindari menyentuh wajah (hidung, mulut, mata) dengan tangan yang belum bersih. Juga, tutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk/bersin.

3. Perkuat daya tahan tubuh
Konsumsi makanan bergizi seimbang (sayur, buah, protein, air cukup), tidur yang cukup (6–8 jam per malam), rutin berolahraga ringan serta hindari stres berlebihan.

4. Hindari rokok dan polusi udara
Tidak merokok dan jauhi asap rokok orang lain (perokok pasif), gunakan masker di area berpolusi tinggi atau saat udara buruk dan jaga sirkulasi udara di rumah agar tetap baik.

5. Jaga kebersihan lingkungan
Bersihkan rumah dan kamar secara rutin agar bebas debu dan jamur, ganti sprei, gorden, dan alat makan secara teratur, dan hindari kontak dekat dengan orang yang sedang batuk atau demam.

6. Kendalikan penyakit kronis
Jika punya penyakit seperti asma, diabetes, atau jantung, kendalikan sesuai anjuran dokter, periksa kesehatan rutin, terutama bagi anak kecil dan lansia.


Pentingnya Vaksin Penumonia

Well,  jika kita merasakan flu, batuk ataupun sesak napas yang berhari-hari tidak sembuh, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat ataupun fasilitas kesehatan. Karena penyakit pneumonia ini hanya bisa dideteksi melalui pemeriksaan lebih lanjut, salah satunya dengan pemeriksaan laboratorium.

Sementara untuk pencegahan terbaiknya, bisa dilakukan dengan pemberian Vaksin Pneumonia PCV13 (Prevenar13) yaitu vaksin yang dirancang untuk melindungi terhadap 13 serotipe bakteri Streptococcus pneumoniae, penyebab utama pneumonia, meningitis, dan infeksi serius lainnya. (Termasuk dalam daftar imunisasi dasar anak mulai usia 2 bulan) 

Kabar baik dari vaksin pneumonia ini:
  • Tindakan bisa dilakukan di rumah (home service) / dari mana saja melalui layanan Homecare by Halodoc tanpa biaya tambahan
  • Dilakukan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi
  • Bonus Kupon Chat Dokter setelah Tindakan
Sementara, manfaat Vaksin Pneumonia PCV13 (Prevenar) ini, di antaranya:
  • Perlindungan Terhadap Bakteri Streptococcus pneumoniae adalah: mencegah infeksi akibat bakteri ini yang dapat menyebabkan komplikasi berat.
  • Mencegah Pneumonia, Otitis Media Akut, Meningitis dan Infeksi Darah: mengurangi risiko infeksi paru (pneumonia), telinga (otitis media), otak (meningitis), dan aliran darah (bakteremia).
  • Mengurangi Risiko Komplikasi Serius: terutama bagi bayi, lansia, dan individu dengan daya tahan tubuh lemah.
Fixed, menurut saya vaksin penumonia ini adalah tindakan pencegahan pneumonia yang terbaik!💖





Salam Sehat

Dian Restu Agustina




Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

Posting Komentar untuk "Pentingnya Vaksin Pneumonia Bagi Anak dan Dewasa"