Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenapa Aku Diuji

"Kenapa Aku Diuji!" Tema Acara Pengajian Akbar yang merupakan kegiatan rutin dari persatuan orang tua murid (Jam'iyyah) SDI Al Azhar 8 Kembangan yang acaranya terbuka untuk masyarakat sekitarnya. 



Assalamualaikum....

Kemarin, saya berkesempatan mengikuti Pengajian Akbar  yang diselenggarakan oleh Jam'iyyah SDI Al Azhar 8 Kembangan dengan tema "Kenapa Aku Diuji". Pembicara pada acara ini adalah Kang Rashied, ustad sekaligus founder Musafir Centre Indonesia yang belakangan ini sering mengisi berbagai kajian religi di televisi.

Acara Pengajian Akbar ini merupakan kegiatan rutin dari persatuan orang tua murid (Jam'iyyah) SDI Al Azhar 8 Kembangan yang acaranya terbuka untuk masyarakat sekitarnya. 

Diiringi dengan hujan rintik-rintik yang menyegarkan hari, acara yang bertempat di aula sekolah ini dimulai secara resmi sejak pukul 08.30 pagi. Diawali dengan pembukaan dari MC dan acara seremonial yang terdiri dari pembacaan Asmaul Husna, Shalawatan/Puji-Pujian, hiburan dan kata sambutan.

Kang Rashied
Ekskul Marawis SDI Al Azhar 8 Kembangan

Pembacaan Asmaul Husna dipimpin oleh Guru Al Quran SDI Al Azhar 8 Kembangan. Lalu ada penampilan dari ekskul marawis SDI Al Azhar 8 Kembangan yang menghangatkan suasana dengan alunan musik religi yang apik. Dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Sekolah dan koordinator acara.

Setelah acara pembukaan selesai, tausiah diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran Surah As Saffat ayat 103-114 beserta sari tilawahnya oleh dua siswa SDI Al Azhar 8 Kembangan. 

Kenapa Aku Diuji
Pembacaan ayat suci Al Quran dan Sari Tilawahnya
Dan, akhirnya Kang Rashied pun memulai tausiahnya setelah semua acara pembukaan berakhir.

Ustad yang juga lulusan Al Azhar University, Kairo, Mesir ini, mengawali dengan doa syukur pembuka majelis dan mengingatkan kabar gembira yang disampaikan oleh Rasulullah. Bahwa barang siapa mendatangi majelis ilmu maka Allah akan melimpahkan rahmat, tempat majelisnya akan dikelilingi malaikat dan namanya akan tersebut selalu di sisi-Nya. 

Juga, bagi siapa saja yang mendatangi masjid untuk mempelajari kebaikan atau mengajarkan kebaikan. Maka baginya pahala seperti orang yang melakukan haji dengan sempurna. Masya Allah, betapa banyak manfaat dan keberkahan dalam menghadiri majelis ilmu ya...Semoga kita semua termasuk yang mendapatkan keberkahannya. Aamiin.

Kang Rashied mengawali materi "Kenapa Aku Diuji" dengan sebuah ilustrasi tentang bencana yang beberapa hari lalu terjadi. Yaitu gempa bumi di Lebak, Banten yang guncangannya terasa sampai menghebohkan Jakarta. Dan membuat banyak orang mesti turun dari gedung bertingkat tempatnya bekerja. 

Beliau mengingatkan agar kita semua tidak lupa, bahwa sebuah bencana ada kaitannya dengan kemaksiatan. Dan meski kita tidak bisa menghapus kemaksiatan yang meraja di sekitar, setidaknya kita bisa membentenginya sebelum azab yang lebih pedih datang setelahnya.

Kenapa Aku Diuji

Disebutkan bahwa pada sebuah riwayat, Rasulullah SAW menangis saat membaca surat Al Maidah ayat 118 yang berisikan curhatan Nabi Isa as pada Allah SWT akan nasib kaumnya dan memohonkan ampunan atasnya. 

Kemudian Malaikat Jibril diutus Allah untuk menjawab tangisan Rasulullah SAW dengan surat Al Anfal 33. Yang menyebutkan bahwa Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang Rasulullah berada di antara mereka. dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.

Namun, Rasulullah kekeuh, lalu bagaimana dengan kaum setelah Beliau?Bagaimana nasib mereka jika Rasulullah telah mendahului mereka nanti? Akankah ada ampunan yang sama? Bisakah dijauhkan azabnya?

Dan jawaban Allah ada pada QS Al Qhashash 59, bahwa Allah tidak akan membinasakan sebuah kota, kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.

Berkaitan dengan memerangi kezaliman, yang bisa dilakukan adalah:
  • Setelah melakukan perbuatan dosa dan maksiat, segera mohon ampun dan bertaubat.
  • Memperbanyak membaca Istighfar dan Shalawat Nabi: mendoakan baik untuk diri sendiri, keluarga dan seluruh negeri.
  • Jadikan kantor, rumah, sekolah.... sebagai sajadah: saat di kantor mencari rejeki yang halal dan berkah. Atau di rumah memasak makanan yang halalan thayyiban. 
  • Berdakwah: mengajak dan mengingatkan orang lain ke arah kebaikan.
Kemudian, tentang musibah dan bencana yang merupakan teguran Allah pada kita, itu semua bisa saja termasuk ujian, laknat atau peringatan.

Lalu bagaimana cara membedakan apakah sebuah musibah itu termasuk dalam ujian, laknat atau peringatan?

Kita musti mempunyai alat ukur untuk mengetahuinya sehingga mudah untuk mencari solusinya. Dan, berikut penjelasan lengkapnya...:

UJIAN

Ujian (Imtihan) diberikan Allah hanya kepada orang-orang soleh dengan tujuan ingin mengangkat derajatnya di sisi-Nya. Orang-orang yang taat pada Allah ini akan diuji untuk naik ke kelas yang lebih tinggi.

Jenis-jenis Ujian Allah ini diantaranya:
  • Allah menguji dengan: nikmat → Jawabannya: syukur
Misalnya, saat seseorang diberikan kekayaan, sejauh mana ia mensyukuri nikmat yang diberikan. Apakah kekayaannya dipakai di jalan kebaikan ataukah malah melahirkan kesombongan.
  • Allah menguji dengan taat → Jawabannya: ikhlas
Di era sosial media seperti saat ini, banyak orang yang riya akan ketaatannya. Mereka menampilkan ibadah yang dilakukan dengan niatan pamer. Sehingga harus hati-hati saat meniatkan karena seringkali beda tipis antara riya' dan ngajak. Seperti setelah sedekah ke masjid sekian jeti ya lebih baik kalau memang ikhlas tidak disebut-sebut lagi. Karena bisa riya' jadinya.
  • Allah menguji dengan musibah → Jawabannya: sabar
Jika ditimpa musibah menyikapinya dengan sabar dan menganggapnya sebagai tanda cinta Allah serta teguran agar lebih dekat dan taat lagi kepada-Nya. 
  • Allah menguji dengan maksiat → Jawabannya: taubat
Segera taubat setelah melakukan maksiat. Diiringi doa agar selalu terhindar dari perbuatannya. Ingat, doa adalah senjata orang yang beriman.

PERINGATAN

Peringatan diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang baik yang sedang teledor atau terpeleset pada kezaliman. Peringatan ini merupakan tanda cinta Allah pada kita agar segera kembali kepada-Nya. 

Misalnya seseorang yang taat tetapi pada satu masa dia teledor akan salatnya. Sering salat telat bahkan kelewat. Lalu, Allah memberinya peringatan dengan memberinya rasa sakit, misalnya. Sehingga dia mengingat bahwa di saat sehat dia lupa salat, sejak sakit dia jadi ingat.

LAKNAT

Laknat diberikan Alah kepada orang yang tidak pernah berbuat baik.

Lalu apa yang bisa diperbuat untuk ikut membentengi negeri ini agar terhindar dari azab?
  • Pagari diri dengan Istighfar dan Shalawat
  • Doa bersama untuk kebaikan umat
  • Tidak diam saja dengan ketimpangan yang terjadi - minimal membenci
  • Menjadikan sosial media sebagai tempat untuk mengajak sesama dalam menuju kebaikan
  • Mencegah kemungkaran agar tidak merajalela dengan memulainya dari lingkup keluarga
  • Menyiapkan generasi muda penerus bangsa yang taat pada Allah SWT dan berbakti pada orang tua
  • Rawat, jaga dan lindungi anak-anak kita dari pengaruh buruk teknologi
Kemudian, sebagai orang tua, kita harus mengenali karakter anak-anak yang kini termasuk dalam generasi milenial ini. Diantaranya mereka:
  1. Update teknologi
  2. Aktif di media sosial
  3. Instant
  4. Konsumtif
  5. Tidak teliti/ceroboh
Kemudian ada pertanyaan, lalu bagaimana cara mengatasi anak yang sulit diatur, selalu membangkang, tak pernah menuruti nasehat orang tuanya?

Ingat anak itu itu buah dari akar. Jika dia ternyata sulit diingatkan untuk sholat, kita sebagai orang tua (akarnya) harusnya memperbaiki diri dulu. Mungkin karena teladan yang kita berikan belum maksimal untuk menggerakkan hatinya.

Juga, ingat selalu titipkan anak kepada pemiliknya. Anak itu bukan milik orang tuanya. Mereka amanah yang dimiliki Allah. Jadi, selalu titipkan pada yang punya. Lewat untaian doa agar Allah selalu menjaganya dimanapun ia berada.

Kenapa Aku Diuji
Kang Rashied beserta istri
Tak hanya Kang Rashied, istri Beliau yang senantiasa mendampingi juga memberikan sharing di sesi terakhir untuk para Bunda yang hadir. Beliau mengingatkan untuk:
  • Mendengarkan anak: dengarkan anak sampai selesai bercerita terlepas benar atau salahnya
  • Rangkul anak: sisipkan pesan, nasihat layaknya kita seorang sahabat tapi mereka tetap menaruh hormat
  • Doakan anak selesai salat agar dijaga oleh Allah SWT: dengan menyebutkan nama jelas dan hajatnya
  • Tetap fungsikan Ibu sebagai madrasah bagi anak-anaknya dan Bapak sebagai kepala sekolah. Jadi sinergi keduanya dalam pengasuhan anak penting adanya.
Sehingga Insya Allah akan lahir generasi yang Hi-Tech dengan hati yang Hi-Touch! Aamiin!

Di akhir acara Kang Rashied memberikan tips 3 skill yang mesti dipunyai seorang perempuan agar menjadi istri yang selalu disayangi suami dan Ibu yang dirindukan anak-anaknya, yaitu:
  • Berlatih memasak: makanan seorang ibu yang dibumbui cinta akan melekat di hati suami dan anak-anaknya
  • Berlatih memijat: saat suami/anak pulang dari berkegiatan, pijatan seringkali bisa jadi pembuka percakapan.
  • Berlatih mendengar: meski perempuan lebih ingin didengar, tapi pada suami dan anak berusalah menjadi pendengar.
[waduuuh..ketiga-tiganya saya enggak ahli ini..hihihi]

Akhir kata, tausiah ditutup dengan mengingatkan bahwa hendaknya kita selalu ingat saat mendapat ujian bahwa semua ini hanyalah titipan. Jadi jika Allah mengambilnya, ucapkanlah Innalillahi dan jika diberi jangan lupa Alhamdulillah. 

Kang Rashied
Pulang pengajian, foto dulu sama teman

Wassalamualaikum,

Dian Restu Agustina

#SatuHariSatuKaryaIIDN
#Harike10
#TemaBebas
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

14 komentar untuk "Kenapa Aku Diuji"

  1. Betul banget Mba Dian, semua ada.sebab akibatnya dr tingkah laku kita. Btw anak saya juga dulu di Al Azhar 8 kembangan. Tinggalnya deket situ ya Mba Dian

    BalasHapus
  2. Harus sering-sering instropeksi ya, Mbak

    BalasHapus
  3. Wah.. Banyak cara Allah mengingatkanku, terima kasih postingannya Mbak Dian. Barakallah ya Mbak, titip doa untuk putraku.

    BalasHapus
  4. Lengkap banget, Mbak. Ada empat ujian yang kadang tidak dirasa sebagai ujian ya. Nasihat buat saya, nih. Baarakallah, ilmu yang dicatat dan akhirnya bermanfaat ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Mbak..kita sering enggak ngerasa kalau sedang dicubit oleh-Nya ternyata. Hiks:)

      Hapus
  5. Alhamdulillah, makasih banyak Mbak Dian, sharing ilmunya. Tulisannya detail banget, suka bacanya dan mudah diinget juga nich. Ujian Allah, bagaimana menyikapinya. Trus 3 hal di atas, masak, mijat dan mendengar, sepele tapi kadang atulaaaaah, kadang beluman bisa

    BalasHapus
    Balasan
    1. SAma Mbak..saya juga masih suka lupa yang mendengarkan...maunya didengar melulu hadeehhh..

      Hapus
  6. Masya Allah, bagus sekali isi kajiannya, Mbak..dan walau belum pernah mengikuti secara langsung,nggak tahu kenapa familiar banget sama wajah Kang Rashied ini yaa..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga baru kali ini ikut langsung kajiannya Mbak..pernah sesekali liat Beliau di tipi :D

      Hapus
  7. Materinya komplit ya...dari segi agama, akhlak,bahkan parenting pun ada.
    Banyak bekal ilmu dan catatan penting yang bisa saya ambil dari tulisan Mbak Dian. Makasih sharingnya ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, karena diundang di sekolah dan jamaah sebgian besar adalah orang tua murid jadi materinya komplit begini:)

      Hapus