Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

[Tanpa judul]

Salah Beli? Kembalikan Saja!


"Baaaa,....bola lampunya kebanyakan belinya!"
"Enggak ah..aku udah hitung dan benar kok jumlahnya, kenapa bisa kebanyakan?"
"Iya, kita enggak periksa, ternyata dalam satu kemasan ada 2 isinya. Jadi cuma kepakai separuhnya.."
"Oalah..satu kotak isi dua bohlam to..Iya ya kita lupa ngecek yaa. Ya udah, nanti Sabtu dikembalikan saja ke sana. Bawa barang dan struk belanjanya"
"Siip...!"

(begitu bunyi pesan singkat saya via aplikasi WA ke suami tercinta. *Baaaa: singkatan dari Bapak 😀)

Yup, bola lampu yang kami beli untuk mengganti beberapa lampu yang lama saat rumah diperbaiki ternyata kebanyakan dibeli.

Yang luput dari perhatian saya dan suami adalah bahwa dalam satu kemasan ternyata terdapat 2 buah bohlam. Alhasil kami terlanjur beli 10 kotak, padahal perlunya cuma 5 saja. Wah, sayang banget karena ketidaktelitian jadi belinya kelebihan.

Tapi untungnya di toko tempat kami membeli ada Kebijakan Pengembalian, dimana jika:

"Dalam waktu 30 hari, pelanggan berubah pikiran, barang yang dibeli terlalu besar, terlalu kecil atau terlalu yang lainnya, dapat dikembalikan dalam waktu 30 hari sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku"



Nah, saya yang memang tak seteliti Bibi Titi Teliti pun kelimpungan setelahnya...Haduuh, dimana ya saya simpan struk pembeliannya. Mana sudah dua minggu yang lalu belinya...Hiks, siap-siap nih bakal diomelin suami!😑

Setelah bongkar-membongkar tas, akhirnya si nota ketemu juga dan dalam keadaan yang ...mengenaskan! Kertasnya sudah terbelah jadi dua dan tulisan di atasnya pun nyaris tak terbaca. Bahkan, di bagian belakang sudah ada catatan belanja saya. 

Wah, jadi keder juga, bisa enggak ditukar ya..??

return policy

Saya pun menyatukan struk yang robek dengan lakban dan menyiapkan lampu yang tidak jadi dipakai. Saya jadikan satu dan siap dikembalikan dengan penuh keraguan.

Sabtu pagi, saya sekeluarga pun pergi menukarkan si lampu ke tokonya. Sebelum berangkat, suami saya memeriksa isinya dan terkejut mendapati kondisi struk yang sudah tambal sulam.

return policy

Dan dia pun merepet panjang lebar.."Kan, sudah aku bilang, struk itu disimpan baik-baik..biar kalau ada apa-apa, bisa kita tukarkan barangnya....Kayak gini, kan sayang kalau enggak bisa ditukar lagi nanti.."

Saya yang memang bersalah, diam seribu basa..hahaha

Memang di rumah, lebih teliti dia daripada saya. Maklumlah, dia itu Accountant, jadi baginya ketelitian adalah sebuah keniscayaan...#halah

Akhirnya, kami pun tetap meluncur ke tokonya di kawasan Alam Sutera.

Berdasarkan petunjuk yang tertera, penukaran barang bisa dilakukan di bagian layanan pelanggan yang berada di lantai 1.

Sesampainya di situ dan mengambil nomor antrian, kami pun harus menunggu dulu.

Dan saat dipanggil oleh petugasnya, saya pun menyerahkan bukti pembelian seraya menyampaikan alasan terlalu banyak membelinya.

Dalam waktu kurang dari tiga menit barang yang saya kembalikan diperiksa oleh petugasnya. Si Mas petugas melakukan transaksi returned di mesin register dan memberikan pengembalian uang berupa voucher senilai dengan barang yang dibeli. Kemudian menjelaskan perihal kebijakan pengembalian dan pemakaian voucher ini.

Dan,... sudah!

Benar-benar, pelayanan yang singkat dan cepat!

FYI: pengembalian dana bisa berupa uang atau voucher dan bisa senilai atau berkurang nilainya tergantung kondisi barang yang dikembalikan.


Saya, sebagai pembeli, mendapatkan layanan pelanggan atas kesalahan pembelian barang seperti ini, tentu saja merasa happy...!!

Karena, dulu banget saat membeli sesuatu di nota/struknya biasa lebih sering tertulis "Barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan lagi".

Sehingga, kalau ternyata barang itu sampai di rumah kekecilan, kebesaran, kelebihan atau alasan lain yang membuat kita tidak bisa memakainya terpaksa kita harus mengikhlaskan uang yang sudah terpakai untuk membelinya...! Huwaaa, sayang uangnya!

Dan, meski gondok sekali..tetap kita enggak bisa berbuat apa-apa lagi. Hiks!

Maka, ketika kini, hak konsumen dilengkapi dengan kebijakan pengembalian dengan beragam alasan, pudarlah kekhawatiran.

Jadi ingat, selama tinggal di Amerika dulu dimana-mana kebijakan pengembalian barang itu mudah sekali. Bahkan sering disalahgunakan orang untuk "pura-pura" membeli lalu memakai setelah itu dikembalikan ke tokonya lagi. Wah!
Beli baju batik di Pasar Beringharjo saja ada kebijakan pengembalian,"Boleh ditukar sampai besok kalau salah ukuran, Mbak!" Kata Budhe yang jualan😍

Tapi, sebenarnya apa saja sih alasan konsumen mengembalikan barang yang telah dibeli?
  • Salah Ukuran
Dulu, saya pernah dengan baik hati membelikan kemeja buat suami. Ukuran yang biasa dipakai dia sih M. Tapi, karena masing-masing brand punya standar ukuran yang berbeda, jadilah sampai rumah, itu kemeja ternyata kekecilan ukurannya. Sama sekali enggak bisa terkait kancing bajunya...Mana waktu itu si Mas - sulung saya belum setinggi sekarang (sekarang anak mbarep saya ini beda tipis saja ukurannya sama Bapaknya). 

Nah, karena tak ada aturan pengembalian barang di toko tempat saya membeli, akhirnya terpaksalah itu baju disimpan di lemari sambil berangan-angan mau dikasih ke siapa ya ini...
  • Enggak Sesuai Harapan
Biasanya ini terjadi saat kita belanja online.

Gambarnya sih ketjeee tapi ternyata barang yang sampai ke rumah sama sekali enggak oke!!

Bisa karena kualitas bahan, masalah jahitan, warna yang berbeda atau ketidaksamaan pada pernak-perniknya. Pokoknya jauh bangets dari iklannya ,sehingga bikin hati kecewaaa!

Nah, jika ternyata di olshop tempat kita membeli ada kebijakan pengembalian barang, ya kita bisa kembalikan...(meski agak panjang urusan). Cuma, kalau enggak ada..ya kita hanya bisa pasrah saja dengan barang yang sudah terlanjur diterima.

Saya sendiri pernah beli celana di sebuah marketplace ternama dan ternyata datangnya beda dengan gambar. Di gambar nampak bukan jenis legging, longgar saja kelihatannya.

Eh, nyampenya, itu celana ngapret pret dipakainya. Ketaaaat banget! (Atau mungkin karena di iklan badan: model, sementara yang pesan badan: modal madul kwkwkw)

Karena mereka punya kebijakan pengembalian, ya sudah saya kembalikan saja. Tentu dengan mengikuti aturan, seperti isi form, lalu mengirimkan kembali ke alamat (sudah ada sticker untuk alamat tujuan pengembalian). 

Lalu setelah beberapa waktu saya mendapatkan pengembalian uang dalam bentuk wallet di akun saya.  Lumayan, bisa balik uangnya dan dipakai buat beli lainnya.
  • Kesalahan Pengiriman
Pesan sepatu ukuran 39, eh yang datang ukuran 36. Order atasan size S yang datang L. Atau pesan produk tipe tertentu tapi yang sampai bukan yang itu. Wah!!

Memang manusia tak luput dari berbuat kesalahan. Tetapi pengiriman produk atau ukuran yang salah adalah satu kesalahan yang seharusnya tidak dilakukan oleh penjual. Harusnya penjual memastikan mereka yang berada di departemen pengiriman memeriksa ulang bahwa setiap barang yang dikemas adalah produk yang tepat dengan ukuran yang akurat dan dikirimkan ke pemesan yang benar.

Apalagi kalau tidak ada kebijakan pengembalian, tentu yang dirugikan adalah pelanggan.
  • Kerusakan/Ketidaklengkapan
Saya pernah memesan mini tripod di sebuah marketplace ternama. Setelah saya terima barangnya, eh ternyata kaki tripodnya kurang satu. Harusnya ada 3 dan bisa dirakit dengan mengencangkan bagian kaki ke badan tripodnya. Lha...pas terima 2 kaki saja, jadi bingung saya. Kalau begini namanya sih dwipod bukannya tripod yaaa, hhhhh!!

Mana waktu saya hubungi penjualnya mereka bilang lengkap kok isi kotaknya. Nah, sayangnya juga di marketplace ini kebijakan pengembaliannya agak ribet saya baca...Jadi, akhirnya saya pun merelakan dengan menerima saja barang yang sebenarnya kurang sempurna. 

pic by pixabay.com
Kemudian, apa saja sih yang bisa dilakukan jika kita mengalami hal-hal tersebut di atas?
  • Pelajari Kebijakan Pengembalian
Sebelum membeli barang, apalagi yang lumayan nilainya, tak ada salahnya kita pelajari dulu ada tidaknya Return Policy. Syukur-syukur kalau kita tahu lebih dulu apa hak kita sebagai pelanggan saat membeli barang di situ.

Misalnya, ada masa sekian hari barang bisa ditukar/dikembalikan, ada penggantian biaya pengiriman kembali barang dan pengembalian dana saat barang dikembalikan.
  • Simpan Struk Pembelian
Setelah berbelanja biasakan menyimpan struk belanjanya, siapa tahu diperlukan. Jangan seperti saya yang entah kenapa malah enak saja merobeknya jadi dua hahaha

Struk ini akan berguna sekali, terutama buat pembelian langsung. Karena ketika ada apa-apa bisa dikembalikan ke tokonya - jika memang punya kebijakan pengembalian.

Nah, karena struknya sering enggak jelas atau luntur tintanya, kalau perlu foto saja struknya. Jadi kalau kurang jelas bisa kita tunjukkan fotonya itu.
  • Jangan Lepaskan
Jika ada label harga pada produknya, biarkan saja pada tempatnya. Jangan dilepas, sampai kita merasa sreg dengan barangnya. Karena untuk pengembalian biasanya diperlukan produk yang utuh dengan labelnya.
  • Simpan Kemasan
Seringnya, bgitu datang sepatu baru, saking senangnya langsung kotaknya kita buka, sobek dan buang ke tempat sampah...Padahal itu sepatu ternyata kebesaran ukurannya. Hadehhh!

Makanya, simpan kemasan, karena jika ternyata kita perlu mengembalikan barang, itu akan diperlukan. 
  • Baca Aturan Pengembalian
Sebelum mengembalikan barang, baca baik-baik aturan pengembalian. apakah kita harus mengirimkan ke alamat tertentu, mengisi form yang disediakan dan menghubungi layanan pelanggan.

Demikian juga penukaran/pengembalian barang ke toko konvensional. Kita bisa ikuti langkah-langkah pengembalian yang ditentukan.
  • Segera Lakukan Pengembalian
Jika memang ada kesalahan, semakin cepat barang dikembalikan akan semakin baik. Karena, masing-masing penjual memiliki kebijakan yang berbeda. Ada yang boleh dikembalikan dalam kurun waktu 3 hari, 7 hari, 10 hari atau 30 hari. Lebih baik segera kembalikan saja, sebelum habis waktunya.

pic by pixabay.com
Jadi kini, jika ada yang enggak pas di hati saat membeli barang, baik secara langsung maupun online, kita enggak perlu bingung lagi! Dikembalikan saja...Ada aturannya kok! 

Dan, sebagai pembeli kita harusnya juga lebih peduli dengan beraneka aturan ini. Karena segala kebijakan yang ada, berguna untuk melindungi hak-hak kita.

Nah, kalau teman-teman punya pengalaman enggak tentang kebijakan pengembalian ini? Yuk, share ceritanya di kolom komentar yaaa...

Terima kasih..💕


Happy Shopping, Happy Sharing


Dian Restu Agustina





Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

50 komentar untuk " "

  1. kalo beli baju atau sepatu salah ukuran, males balikinnya sih. Kasih ke adik2ku aja deh hehe... kecuali kalo yang dikasih enggak mau, baru deh terpaksa kukembalikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak..kalau ada yang bisa dikasih daripada ribet kembaliin mending dikasih saja yaaa:)

      Hapus
  2. Wah saya termasuk salah satu yg kali udah beli, ternyata salah, ya udahlah. Haha. Gak semuanya juga boleh dikembalikan ya. Tapi pernah juga si punya pengalaman mengembalikan, waktu itu di pasar tradisional malah, gak ada label harganya. Alhamdulillah diterima 🤗

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu dia Mbak..kalau di pasar malah enggak ribet ya. Toko modern malah ruwet mau balikin ..hadeh

      Hapus
  3. Aku ga pernah, tapi pernah jadi saksi pas kawanku ngembaliin barang, dituker dg yg sesuai selera, tapi yo lumayaaan suwe le ngenteni

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hua..lamanyo. Ini cepet banget Mbak, semua lengkap dikembalikan, ada bukti pembelian yo wis..

      Hapus
  4. Kayanya gak pernah ngembalikan barang, kecuali salah barang atau tertukar. selain gak suka ribetnya, merasa kasian juga saya mba, kalau selama masih bisa digunakan atau akan digunakan. Anggap aja rezekinya, hee..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Mbak...Tapi kalau sampai makainya masih lama, atau malah enggak terpakai sayang juga

      Hapus
  5. Aku paling sering ngembaliin atau nukar baju. Biasanya kalo untuk kado atau beliin anak, yang kebetulan anaknya gak diajak. Pernah juga beli bedak salah warna, trus dituker. Syaratnya emang struk pembelian harus ada, dan maksimal 1-2 hari setelah pembelian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Mbak...kadang salah ukuran, warna dan lainnya, mesti segera dikembalikan dan sekarang rata-rata bisa yang penting masih nyimpen struknya :)

      Hapus
  6. Aku pernah nih mbak, belanja alat penghangat makanan baby, eee yang datang malah sampo buat kuda. Duh, nggak ngerti balikinnya. Pas ditelepon CS nya, halah kok ribet. Akhirnya mbatin doang, kok yo melencengnya jauh amat. Coba yang datang sampo kucing atau buat manusia, bisa kepake. Lha saya nggak punya kuda je. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya ampun..itu shampo buat kuda atau shampo cap kuda Mbak Lisa? Kalau shampo cak kuda itu yang untuk penyubur rambut jadi masih bisa dipakai..kwkwkw
      Tapi kok bisa enggak nyambung banget ya datangnya hadehhh!

      Hapus
  7. wah, Batam belum ada IKEA mba hehehe. Tips nya berguna banget mba :)

    BalasHapus
  8. Aku mbak selama pindah ,gak pnh nemu yg "barang yg sudah dibeli tidak bisa dikembalikan." malah kebijakannya klo konsumen ga puas dgn alasan apapun bisa ditukar/ dikembalikan. Hasilnya kmrn balikin botol acar cuma gegara tutupnya kurang rapat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren Mbak..jadi sekarang sudah enggak kayak dulu lagi ya...bisa kita kembalikan kalau ada satu dan lain hal. Bagus lah:)

      Hapus
  9. waah aq baru tau Mba bisa dikembalikan. udah deg2an baca dari atas hehe Alhamdulillah bisa ya :)

    BalasHapus
  10. Wahhh, bisa jadi pilihan agar pas salah beli, bisa dikembalikan. Terimakasih mbak, baru tahu ada yang bisa ditukar. Hihihi

    BalasHapus
  11. Wah syukurlah masih bisa dikembalikan ya
    Senangnya kalau semua toko memberlakukan kebijakan ini, konsumen juga jadi nyaman berbelanja

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul Mbak..kalau ada apa-apa bisa kita kembalikan , hati jadi tenang

      Hapus
  12. Beberapa kali berbelanja ada sih barang-barang yang saya balikin karena nggak pas ukurannya atau ternyata setelah dicoba nggak berfungsi dengan baik. Tapi kadang kalau belanja online malah suka malas ngurusnya. Heu

    BalasHapus
  13. Paling sering, sih retur di Matahari. Gampang juga prosedurnya, tp memang yg penting struk sama label masih utuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener Mbak..Matahari juga bagus itu kebijakan pengembaliannya

      Hapus
  14. Seandainya semua toko menerapkan kebijakan semacam itu,kita sebagai konsumen akan merasa nyaman ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Mbak..konsumen terlindungi haknya..jadi nyaman rasanya

      Hapus
  15. ohh kebijakan IKEA mengembalikan barang itu dalam bentuk voucher ya mbak? bukan uang? tadi saya baca2 dikembalikan dalam bentuk voucher senilai harga barang, apa itu artinya kita harus menggunakan vouchernya lagi ya? ga bisa diuangkan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa uang juga, kok. Kami memilih voucher karena untuk beli sesuatu mumpung di situ :D

      Hapus
  16. Kalau saya biasanya beli baju, pas nyoba di toko sreg, sampai rumah jadi gak sreg, tapi males sih ditukar lagi, terpaksa dipakai sekali abis itu diendapkan sampai akhirnya dikasih orang wkwkwkwk :D

    BalasHapus
  17. Paling bingung mau nuker pakaian yang belanjanya dari online shop. Soalnya kan susah ya cuma lihat fotonya dan ada keterangan detil tentang si baju, tapi agak sulit kalau mau ganti hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya..dilihat foto pas deh kayaknya, ternyata sampenya oh Tidaaak!

      Hapus
  18. Haha struknya sampe robek, ky gitu. Kadang aku klo udh buang ketempat sampah malah basah, hihi 😂
    Aku blm nyobain retur barang online sih. Tp sharingnya bermanfaat. Jadi ini struk hrs disimpan ya klo ada apa2 jadi mudah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya..kadang bisa berguna Mbak..enggak ada salahnya disimpan dulu beberapa hari ke depan :D

      Hapus
  19. Pernah belanja di supermarket dan salah hitung. Akhirnya balik lagi. Dan sekarang ini belanja di olshop, barang tidak sesuai harappan. Olshopnya mau mengganti setelah aku kirim barangnya. Cuma aku masih mikir dikembalikan nggak ya. Kan aku keluar ongkir juga buat kembalikan barangnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu dia..saya balikin yang ke Zalora, karena free Mbak, tinggal kirim via Kantor Pos saja, ada stiker pengembalian dari dia..

      Hapus
  20. Iya banget mbak kalau beli di toko gitu biasanya ga bisa dikembalikan. Tapi memang kalau fasilitas itu di salah gunakan seperti pengalaman mbak di amerika mah malah jadi ga bagus juga. Konsumen kadang dikasih enak malah tidak berterimakasih. Kok malah ngomel sih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Mbak..ada lho yang baju dipakai dulu, besoknya dikembalikan..bahkan TV, katanya sih gitu hadeh !

      Hapus
  21. Bibi Titi Teliti itu siapa yak mba? hahaha
    Kalo toko begitu mah enak ya masih bisa direfund. Dulu saya beli online, eh ukurannya ternyata kekecilan, padahal katanya all size, ya jadilah pakenya pas badan udah kurus aja yang ntah kapan akan terjadi hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu Bibinya si Bobo..kwkwkw
      hahaha..berarti biar semangat kurus dan cukup itu baju ya

      Hapus
  22. Selama ini saya belum pernah sih mengembalikan barang kecuali beli di toko tetangga. Hehw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah itu paling gampang..tinggal jalan balikinnya :D

      Hapus
  23. Aku pernah 2 kali ngalamin barang yang sudah dibeli bisa ditukar, Mbak Dian. Yang pertama beli buah apa gitu aku lupa. Eh sampai rumah baru sadar ada ketulis anggur di struk belanja. Buah yang dibeli malah juga ketulis. Ya udah balik lagi. Uang selisihnya dikembaliin deh sama Hypermart

    Terus yang kedua, pas suami dikasih celana The Executive sama kawannya. Ceritanya kenang-kenangan mau pindah. Suami kan keliatannya kurus, nah temennya kasihlah ukuran kecil. Dia gak tau kalo pinggul suami lebar. Pas udah sampai rumah gak pas rupanya. Coba deh ke counternya. Eh, mau loh ditukar ukuran. Modelnya juga malah

    Padahal harganya udah dikletek. Tag nya aja yang belum. Dan kita gak bawa struk ( secara kan emang dikasih orang celananya )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, syukur banget ya Mbak Dila...apalagi yang tentang celana itu yaaa..Soalnya mikir juga kalau enggak ditukar, siapa yang bakal pakai..:)

      Hapus
  24. Saya juga pernah gitu kok, Teh. Memang bagus sih menurut saya, jadi memang barang yang dibeli nggak mudah nggak kepake kalau bisa ditukar. Bedanya memang kalau beli di ofline tinggal datangi langsung, tapi kalau online harus nunggu waktu, jadi harus sabar..he

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya..kalau beli online, balikinnya lebih lama :)

      Hapus
  25. Jarang2 ya toko yg msh ada sistem brg bisa dikembalikan, krn rata2 memang ga bisa. Kalo beli online, utk jaga2 kalo sampe brgnya memang cacat ato ga komplit, aku pasti videoin mba pada saat unboxing. Jd ada bukti, dari awal brg sampe sampai kita trima memang komplit ato ga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ide bagus Mbak..divideoin ..Thanks sudah sharing:)

      Hapus