Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Yuk, Sukseskan Festival Literasi Sekolah 2019!

Festival Literasi Sekolah 2019 telah resmi dibuka pada hari ini, Jumat 26 Juli 2019, oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. Festival yang berlangsung sampai tanggal 29 Juli 2019 di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbud, Senayan, Jakarta ini merupakan agenda tahunan dan telah dilaksanakan untuk ketiga kalinya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah melaksanakan kegiatan Festival Literasi Sekolah (FLS) ini sebagai perayaan literasi yang mewadahi warga sekolah (siswa, guru dan kepala sekolah) serta para pegiat literasi dari berbagai macam profesi dalam sebuah forum bersama.

Festival melibatkan peserta yang mewakili sekolah dari berbagai daerah di Indonesia serta perwakilan dari pegiat literasi, komunitas literasi, lembaga pemerintah, lembaga mitra pemerintah, akademisi, penerbit juga masyarakat.

Sementara, tema yang diambil untuk Festival Literasi Sekolah tahun ini adalah Multiliterasi: Mengembangkan Kemandirian dan Menumbuhkan Inovasi. Di mana dengan tema ini, diharapkan perayaan literasi nasional dapat memotivasi warga sekolah menjadi warga yang mandiri dan inovatif. Dan pada tahap selanjutnya, diharapkan mereka menjadi warga yang literat sepanjang hayat.


FLS 2019
Salam Literasi!!

FLS 2019
Denah Kegiatan dan Jadwal Acara FLS 2019


Literasi sebagai Bagian dari Hidup Sehari-hari


Literasi memang tidak sekadar kegiatan baca tulis semata. Lebih dari itu, ia mengarahkan masyarakat untuk bisa mengakses, memilih dan memilah serta menggunakan informasi secara lebih tepat guna dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana amanat Undang-undang yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Nah, kegiatan literasi di sekolah, selama ini telah dijalankan oleh seluruh sekolah di penjuru negeri dan diikuti oleh 45,2 juta siswa dari tingkat SD sampai SMA/SMK di jenjang Pendidikan Umum maupun Pendidikan Khusus, baik yang berada di perkotaan, pedesaan maupun daerah terluar.

Tapi....., sejak kapan sih sejatinya literasi mulai digalakkan di Indonesia?


FLS 2019
Mendikbud Muhadjir Effendy

FLS 2019
peserta dan undangan di acara pembukaan FLS 2019
FLS 2019
Penerjemah Bahasa Isyarat

Bermula pada tahun 2003 ketika UNESCO mengeluarkan dokumen tentang Literasi, Indonesia merespon dengan program pemberantasan buta aksara. Pasalnya, 16 juta penduduk Indonesia saat itu masih belum melek aksara.

Lalu ketika penduduk Indonesia 98% sudah terbebas dari buta aksara (baca-tulis-hitung), maka pemerintah menjalankan program literasi melalui Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

Nah, peraturan inilah yang menjadi dasar bagi lahirnya program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ini.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) adalah penggagas Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ini.

Maka, jika literasi adalah kemampuan dalam mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas, Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran, yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.


FLS 2019
menyanyikan lagu Indonesia Raya - Paduan Suara SMPN 1 Tangerang

FLS 2019
tari Kembang Tarup - SMKN 57 Jakarta

FLS 2019
"Gerakan literasi bukan sekedar gerakan membaca tetapi membaca untuk memahami serta mengkritisi dan memberikan pendapat dari apa yang telah dibaca" (Muhadjir Effendy)


Sejatinya kelahiran GLS sendiri terinspirasi dari amanah terhadap sekolah untuk menjalankan kegiatan membaca buku non-pelajaran selama 15 menit setiap hari, yang terdapat dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti tadi.

Kewajiban sekolah menjalankan kegiatan membaca buku tersebut, selanjutnya diformulasikan dalam bentuk GLS dengan harapan dapat menggerakkan seluruh unsur dalam sekolah, untuk turut bersama - sama menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.


FLS 2019
stan Sekolah Menengah Kejuruan

FLS 2019
stan Sekolah Menengah Pertama
FLS 2019
Sudut Baca FLS

Nah, Gerakan Literasi Sekolah sebagai kunci untuk terus menerus belajar dan meningkatkan kompetensi ini, terdiri dari:
  1. Literasi Baca Tulis: kemampuan memahami teks, audio, video dan gambar juga menuangkan ide ke dalam tulisan 
  2. Literasi Numerasi: kemampuan menginterpretasikan simbol dan angka serta informasi dalam bentuk grafik, tabel, bagan dan diagram. 
  3. Literasi Sains: pemahaman terhadap fenomena alam di sekitar dengan menggunakan metode berpikir inkuiri 
  4. Literasi Finansial: kemampuan untuk mengelola keuangan 
  5. Literasi Digital: kemampuan berkomunikasi dan menggunakan konten positif melalui dunioa digital dengan bijak 
  6. Literasi Budaya dan Kewargaan: pemahaman dan sikap terhadap keragaman budaya Indonesia juga pemahamn dan penerapan hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat. 

FLS 2019
stan Sekolah Menengah Atas
FLS 2019
SLB Negeri 07 Jakarta

FLS 2019
Penerbit dan Aplikasi

Selain itu, kelahiran GLS juga berangkat dari keprihatinan terhadap beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kemampuan membaca siswa Indonesia hingga orang dewasa berada pada level rendah.

Dan di antara hasil penelitian itu adalah sebagai berikut:

1. Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS, 2011) menempatkan Indonesia pada level ke - 42 dari 45 negara

2. Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia bagi siswa SD kelas IV yang diadakan Puspendik Kemendikbud (2016) menunjukkan kemampuan membaca domain nonsastra 43,34%, sedangkan domain sastra 27,65%

3. Programme for International Student Assessment (PISA) bagi siswa usia 15 tahun (kelas IX/X) menempatkan Indonesia pada peringkat ke - 57 (65 negara peserta, tahun 2009), peringkat ke - 64 (65 negara peserta, tahun 2012), dan tetap pada peringkat ke - 64 (72 peserta, tahun 2015)

4. Kemampuan membaca orang dewasa berdasarkan hasil The Programme for the International Assessment of Adult Competencies (PIACC, Maret 2016) juga dalam posisi rendah, level terbawah dari negara peserta. Data sejak SD hingga orang dewasa tampak ajek.


FLS 2019
stan Sekolah Dasar

FLS 2019
stan Lembaga Pemerintah

FLS 2019
stan SMKN 1 Bukittinggi


Ada Apa Saja di Festival Literasi Sekolah 2019?


Berangkat dari kondisi di atas dan dalam rangka mendorong gerakan literasi sekolah menjadi gerakan kolaboratif dengan melibatkan segenap pemangku kepentingan, Ditjen Dikdasmen akhirnya kembali menggelar Festival Literasi Sekolah (FLS) di tahun 2019 ini. 

FLS adalah perayaan literasi yang mewadahi warga sekolah yaitu siswa, guru dan kepala sekolah, serta pegiat literasi dari berbagai macam profesi, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), akademisi, dan orang tua dalam sebuah forum bersama. 

Untuk tahun ini, Festival Literasi Sekolah 2019 diselenggarakan di beberapa lokasi di seputar Jabodetabek yang berlangsung mulai 26-29 Juli 2019 dan dihadiri oleh 1450 peserta.




Sementara, tujuan dari diselenggarakannya Festival Literasi Sekolah ini adalah untuk:


  1. Mewadahi sekolah dan pemangku literasi untuk saling berbagi praktik dan pengalaman berliterasi
  2. Menghimpun seluruh pemangku literasi dalam kegiatan bersama untuk berbagi praktik baik dan menjalin jejaring literasi
  3. Mengembangkan kemandirian dan menumbuhkan inovasi di lingkungan sekolah
  4. Menggugah kesadaran masyarakat bahwa literasi adalah bagian dari hidup keseharian
  5. Membangun pembelajar sepanjang hayat.



stan Dirjen Dikdasmen
FLS 2019
Stan Mitra

FLS 2019
stan SD Islam Al Husna Bekasi


Sementara ada 4 acara utama di Festival Literasi Sekolah 2019 ini, yakni:


1. Pembukaan

Dilaksanakan pada 26 Juli 2019 di Plaza Insan Berprestasi, Kemendikbud, Jakarta dengan acara seremonial dan penampilan perwakilan peserta Festival Literasi Sekolah 2019


2. Pameran Literasi

Berada di samping Plaza Insan Berprestasi 26-29 Juli yang menampilkan 4 stan praktek baik literasi penerbit, literasi utama dan literasi peliput. Pameran literasi ini merupakan upaya sosialisasi program, kegiatan dan atau praktik baik literasi dari lembaga, komunitas, dan satuan pendidikan. Ada juga sosialisasi produk literasi yang dipamerkan.

Stan literasi dibagi ke dalam beberapa kelompok (cluster), yaitu SD, SMP, SMA, SMK, PK, Unit Utama Kemendikbud, Komunitas Literasi, Lembaga Pemerintah, Mitra Pemerintah, Penerbit dan Aplikasi. Juga disediakan pula stan khusus area baca yang cozy tempatnya.

Oh ya di beberapa stan ini dibagikan buku dan majalah gratis dan berharga diskon. Pokoknya banyak promo menarik lho!!






3. Festival Literasi

Bertempat di Komplek Mendikbud, Pojok Literasi, Ruang Serbaguna Perpustakaan dan Ruang Teater Perpustakaan. Kegiatan Festival Literasi berupa diskusi, pelatihan, peluncuran dan bedah buku yang mencakup enam literasi dasar yaitu baca-tulis, numerasi, sains, digital, finansial, dan budaya dan kewargaan.

Sedangkan narasumbernya berasal dari beragam unsur di antaranya guru, siswa, pegiat literasi, praktisi pendidikan, sastrawan, pakar perfilman, akademisi, dan kaum profesional.

Pada akhir kegiatan, Panitia FLS 2019 akan memberikan sertifikat kepada para peserta sebagai bentuk apresiasi terhadap peran aktif mereka dalam perayaan literasi.


4. Lomba

Beraneka lomba diselenggarakan pada 25 - 29 Juli 2019 yang dikoordinir oleh Direktorat masing-masing, yakni:
  • Tingkat SD: menulis cerpen, baca puisi, cipta pantun, cipta syair dan mendongeng 
  • Tingkat SMP: cipta puisi, cipta cerpen, cipta pantun, story telling, menulis essay 
  • Tingkat SMA: cipta syair digital, cipta cerpen, cipta komik digital, cipta meme
  • Tingkat SMK: cipta buku elektronik, cipta vokasi moda literasi bergerak, lomba pidato bahasa inggris dan bahasa jepang
  • SLB: bercerita, baca puisi, sinopsis, cipta puisis, cipta cerpen, cipta komik strip

FLS 2019
undangan di luar gedung Plaza Insan Berprestasi

FLS 2019
Pohon Impian

Sambutan Mendikbud Muhadjir Effendy


Nah, acara Pembukaan Festival Literasi 2019 hari ini ditandai dengan penekanan tombol sirine yang dilakukan oleh Mendikbud Muhadjir Effendy beserta jajarannya.

Mendikbud Muhadjir mengungkapkan, literasi sekolah itu sangat penting, karena digunakan oleh berbagai negara di dunia untuk melihat kemajuan sebuah bangsa. Dan Indonesia, menurutnya masih rendah di bidang literasi sekolah.

Hal ini dilihat dari tingkat belajarnya yang masih sangat rendah. Pada dasarnya, tingkat budaya membaca di Indonesia sudah sangat baik, karena kita masuk dalam kelompok gemar membaca. Tapi soal pemahamannya masih belum, karena membaca itu soal paham atau tidak,” ujarnya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, Festival Literasi Sekolah ini dinilai penting untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Sehingga diharapkan Indonesia menjadi negara yang lebih maju lagi ke depannya.


FSL 2019
stan Pemkot Lubuk Linggau
FLS 2019
peserta lomba vokasi moda literasi bergerak


Menteri Muhadjir lebih lanjut mengatakan bahwa tingkat literasi sekolah di Indonesia, terutama di daerah-daerah pelosok masih sangat rendah. Sehingga Ia meminta semua pihak untuk saling bekerja sama satu sama lain, mengatasi kesenjangan literasi dan memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia saat ini.

Kesenjangan literasi antar daerah masih tinggi. Saya minta untuk betul-betul menusuk ke persoalan yang ada. Cari daerah yang memang betul-betul masyarakatnya jauh dari kemampuan literasi. Garap dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia,” lanjutnya.






Menteri Muhadjir pun meminta jajarannya untuk tidak sering mengadakan acara-acara seremonial seperti ini, fokuskan yang sifatnya fungsional saja. 

Sejujurnya, saya tidak mau datang ke acara ini, tadinya. Karena menurut saya, banyak seremonial. Seharusnya acara ini merupakan gerakan literasi. Kalau di Jakarta kan nggak perlu acara ini, tapi coba Papua sana. Mau baca saja, tidak ada,” ujarnya.

Menurutnya lagi, literasi bukan hanya masalah guru dan semua pihak yang menangani bidang pendidikan, melainkan juga menjadi masalah bersama. Sehingga, ia meminta semua bekerja sama berjuang bagi peningkatan literasi dan kemajuan pendidikan Indonesia.


FLS 2019
bersama 2 sisiwi SMK Tridaya Pratama, Bulungan, Kaltara

FLS 2019
pakaian adat Dayak Kenyah


Melalui Festival Literasi Sekolah 2019 ini Kemendikbud ingin menggugah kesadaran masyarakat bahwa literasi adalah bagian dari hidup sehari-hari.

Literasi bukanlah barang baru dan tidak eksklusif.

Semestinya literasi tidak hanya untuk dirapatkan melainkan untuk dilombakan sekaligus dirayakan setiap hari. Diantaranya lewat pelaksanaan Festival Literasi Sekolah 2019 ini.

Jadi..... yuks, sukseskan Festival Literasi Sekolah 2019. Kunjungi acaranya dan ajak putra-putri tercinta pada 25-29 Juli 2019 ini...! Juga, mari kita tanamkan budaya literasi sejak dini agar lahir generasi penerus negeri yang sadar literasi!😍


Untuk info lebih lanjut silakan ke sini:


Ditjen Dikdasmen
IG: @Dikdasmen_Kemdikbud | Twitter: @DikdasmenDibud



#CerdasBerliterasi
#Multiliterasi
#MultiliterasiInovasi
#CerdasMultiliterasi
#MandiriMultiliterasi
#MultiliteratinovatifMandiri




Salam Literasi


Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

48 komentar untuk "Yuk, Sukseskan Festival Literasi Sekolah 2019!"

  1. Keren banget acaranya, beberapa hari yang lalu gaung acara ini udah mulai terdengar. Terus terang, saya pengen banget tahu even ini soalnya gak mungkinlah saya datang ke lokasi. Alhamdulillah, liputannya ditulis mba Dian plus foto-foto yang menjawab rasa penasaran.

    BalasHapus
  2. Wah asik masih ada waktu ya mba buat ke venue. Asik dan bermanfaat banget ini pastinya buat anak-anak. Mumpung masih pada fresh sekolahnya.

    BalasHapus
  3. wih rame yo mbak,
    Semoga Pendidikan di Indonesia semakin maju :)

    BalasHapus
  4. Seru juga campaign literasi dalam bentuk festival ini. Memang literasi bukan hanya pada membaca karena esensinya membaca itu adalah pemahaman. PR besar bagi kita bersama ini. Semoga sukses acaranyaa

    BalasHapus
  5. Miris juga ya, setelah melihat hasil penelitian tentang literasi di Indonesia, ternyata negara kita ada di peringkat bawah, hiks :(
    Semoga dengan acara festival literasi sekolah, minat literasi di kalangan anak sekolah bisa terbangun ya..

    BalasHapus
  6. Literasi banyak ternyata ya. Engga cuma membaca buku. Memang terasa sih, kesadaran literasi belum mencapai seluruh pelosok Indonesia. Semoga deh semakin maju dan kesadaran literasi merata.
    Btw...mb Dian, uayuu tenan pakai pakaian adat Kalimantan...👍🏻👍🏻

    BalasHapus
  7. Ternyata literasi enggak cuma baca tulis aja ya. Lalu, kapan Festival Literasi di daerah lain diadakan mbak? Mungkin mbak Dian ada info 😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. di tingkat daerah ada mbak..bisa berbeda, silakan cari info di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat :)

      Hapus
  8. memang perlu mulai digalakan terus di setiap lini masa ya

    BalasHapus
  9. wah acaranya keren banget ini.. kalo deket udah cuzzz aja lihat langsung keseruannya..

    BalasHapus
  10. Hari ini TERAKHIR ya Mbaaa
    Seneeenggg kalo yg tinggal di Jabodetabek yak. Tinggal cuss dan nikmati Festival Literasi!
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di tingkat daerah juga ada kok mbak...jadwalnya berbeda tiap tempat

      Hapus
  11. ada toh festival literasi sekolah. Keren!Ada lomba cipta puis juga, aku jadi pengen ikutan, karena waktu SD dulu pernah ikut lomba ini...ah...

    BalasHapus
  12. Wah mbak Dian bisa nyobain pakaian tradisional dari kaltara.

    Sepakat dengan yang di sampaikan pak menteri, literasi bukan hanya urusan guru dan pihak yang terlibat dalam pendidikan saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, jadi tanggung jawab semua pihak ya kan mbak

      Hapus
  13. Sama seperti yg pak mentri bilang "Gerakan literasi bukan sekedar gerakan membaca tetapi membaca untuk memahami serta mengkritisi dan memberikan pendapat dari apa yang telah dibaca" ini yg selalu kutekankan pada anakku. Kadang dia baca ya, trus dikasih pertanyaan yg ada di bacaan ga bisa jawab, artinya dia ga mudeng hanya baca doang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, sama mbak..banyak anak yang sekedar baca tapi enggak paham dengan isinya.
      Anakku juga sering gitu...hiks!

      Hapus
  14. Memprihatinkan juga ya Indonesia masih terdeteksi sebagai negara yang tingkat literasinya rendah sekali. Jangankan membaca buku ya mba, membaca pesan di WAG aja suka diskip, yang udah tertulis eh diulang-ulang lagi hehehe... *just joke

    Harus sejak dini ya digelontor soal membaca dan mengkritisi isi bacaannya agar anak memahami betul apa-apa yang dibacanya tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak..kalau sejak awal sudah kurang paham, besarnya nanti akan lebih sulit lagi memahami

      Hapus
  15. Mudah-mudahan dengan begitu gencarnya program literasi baik di sekolah, di masyarakat bisa meningkatkan tungkat literasi Indonesia.

    Acaranya seru banget ya mbak, senang banget bisa gabung deh ya 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak..mulai dikebut di usia dini agar kelak saat dewasa meningkat literasinya

      Hapus
  16. Tadinya saya mengira literasi itu terbatas di kegiatan baca dan tulis, tapi ternyata pengertiannya jauh lebih luas ya mb... Ada literasi budaya, literasi keuangan, dll... Mksh pencerahannya mb. .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak..maka sekarang disebutnya multiliterasi, pemahaman pada beberapa aspek tersebut di atas

      Hapus
    2. Yup... Lebih menyeluruh dan meliputi banyak bidang. Makasih infonya mbak..

      Hapus
  17. Kegiatan ini bagus banget mbak, apalagi dikalangan siswa, secara Indonesia berada di peringkat bawah soal literasi, padahal kemajuan suatu bangsa bergantung pada tingkat pengetahuan masyarakatnya. Gimana bisa maju kalau pengetahuan nol

    BalasHapus
  18. Wah senangnya ya. Acara seperti ini harus jadi agenda rutin tahunan. Biar bisa memotivasi untuk anak anak sekolah khususnya agar lebih tertarik dengan aktivitas literasi.

    BalasHapus
  19. Aku awalnya mengira literasi itu hanya baca tulis saja. Tapi ada banyak ya. Dan smoga kegiatan ini rutin dilakukan ya

    BalasHapus
  20. Semoga dengan adanya festival Sekolah murid2 makin mandiri ya. Kegiatan membaca gak cuma waktu ada pelajaran aja tapi bisa setiap saat supaya bisa mengalahkan gadget juga :)

    BalasHapus
  21. Bagus acaranya...literasi harus digerakkan dr rmh juga ya jd berkesinambungan dan selaras dgn sekolah. Oh ya d sekolah anak2 sy sekarang ada program literasi tiap hari tertentu seminggu sekali, jd pas jam itu semua anak semua kelas diwajibkan baca satu buku. Apa mungkin himbauan kemendikbud ya

    BalasHapus
  22. Festival Literasi Sekolah ini banyak sekali macamnya ya mbak dan semuanya bagus-bagus banget. Ini programnya terus akan berjalan atau gimana mbak? Beberaoa sekolah anak-anak temenku sudah banyak yang melakukan literasi seperti ini juga, karena suka lihat di instagramnya.

    BalasHapus
  23. acaranya bagus ya mbak, harapannya sih peserta yang sudah ikut acara ini di Jakarta bisa memberikan motivasi ke daerah agar dunia literasi bisa sampai ke daerah. salah satu temanku pendiri taman baca sampai meminjamkan koleksi buku perpustakaannya buat beberapa sekolah lho.

    BalasHapus
  24. Senang ya kalau ada festival literasi gini, bawa anak anak ke acara ini bagus. Moga programnya berjalan terus ya, banyak yang dukung

    BalasHapus
  25. Ini di tiap sekolah terpilih juga diadakan versi acara kecilnya gitu. Tapi aku liat temen2ku anaknya pada seneng-seneng ada acara ini. Karena literasi sejak dini itu emang perlu

    BalasHapus
  26. Jadi tujuan perayaan literasi nasional itu untuk dapat memotivasi warga sekolah menjadi warga yang mandiri dan inovatif yaa

    BalasHapus
  27. FLs jd ajang primadona ini untuk menyalurkan bajat2 yg luar biasaby mba akupun kangum bngt sama karya2 mereka

    BalasHapus
  28. Aku selalu sedih kalo ada laporan tentang tingkat membaca masyarakat kita yang sangat rendah. Terlebih tiap daerah juga sekarang memiliki perpustakaan yang bisa diakses oleh warganya. Memang harus dibiasakan sejak balita untuk mengenal bacaan meski awalnya orang tua yang membacakan bukunya

    BalasHapus
  29. Keren banget deh eventnya. Mana program-programnya juga keren2. Para pelajar pasti bakalan suka. Semoga bisa dirutinkan dan di seluruh Indonesia

    BalasHapus
  30. Bagus banget ya...programnya.
    Dan aku berharap, budaya literasi ini juga hidup di sekolah-sekolah dasar. Semoga penyediaan bahan dan infrastrukturnya bisa mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

    BalasHapus
  31. Terakhir datang ke pameran-pameran pendidikan gini tuh udah lama banget. Melihat artikel ini jadi ingat jaman sekolah dulu. Mudah-mudahan tahun depan diadakan lagi ya.

    BalasHapus