Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Buku: Lovaudit

Review Buku: Lovaudit! Unik!! Begitu kesan pertama saya pada buku bersampul depan warna putih dengan ilustrasi dominan hijau pupus ini. Pasalnya, dari judulnya saja, Lovaudit, membuat saya penasaran dan bertanya-tanya, apa maksudnya yaa? Jika ditilik dari asal katanya sih, dari love dan audit, yang kalau diterjemahkan artinya mengaudit cinta. Hm, tapi mengapa juga cinta pakai diaudit segala? Biasa kan yang diaudit itu semacam laporan keuangan di mana ada pengumpulan berbagai dokumen terus diperiksa apakah sesuai dengan standar dan kriteria yang seharusnya. Lalu, ada enggak ketidakwajaran di sana. Setahu saya kek gitu itu pengertian audit. Lha, kalau ini audit cinta, terus gimana caranya? Buat apa juga cinta diaudit segala? Terus tujuan auditnya apa?

Yaaa, Lovaudit karya San Hanna, dari judulnya saja memang sudah bikin kepo (calon) pembaca!



San Hanna




Data Buku


LOVAUDIT


Penulis: San Hanna
Penerbit: Cerita Kata
Penyunting: Kinanti WP
Penyelaras Aksara: Evelyne Tanugraha
Desainer Sampul&Penata Letak: Laminca Ray
Terbit: Agustus 2019
Tebal:  224 halaman
Cover: Softcover
ISBN: 978-623-90953-2-1
Genre: Fiksi


San Hanna


Tentang Penulis



San Hanna lahir dan besar di Jakarta. Lulusan Akuntansi dari salah satu perguruan tinggi swasta ini bercita-cita menjadi penulis sejak remaja.

Penulis adalah ibu dari dua orang putra. Kesibukannya menjadi Ibu Rumah Tangga tidak menghalangi keinginannya untuk terus belajar dan berkarya. Perjalanan menulisnya dimulai tahun 2017 dengan tergabung dalam antologi dahsyat. Sampai saat ini sudah ada sepuluh antologi yang ditulisnya.

Untuk membaca karya lainnya silakan kunjungi akun Wattpad @esha1718. Penulis dapat dihubungi melalui email sani.hasanah3@gmail.com



San Hanna


Blurb


"Jadi auditor itu nggak enak!"

Kalimat itu sering dilontarkan oleh keluarga dan sahabatku meski sudah sering kujelaskan bahwa menjadi auditor adalah panggilan hati.

Temuan di kantor, kasus di rental, bahkan gosip aneh yang beredar bisa cepat kuselidiki. Namun ketika harus berhadapan dengan dua orang laki-laki yang menjungkirbalikkan duniaku, otakku seolah buntu. Bahkan sahabatku sampai mengusulkan untuk melakukan Lovaudit

Lovaudit? Apaan tuh?

Sinopsis


Hana, seorang auditor yang punya loyalitas tinggi pada profesi yang dijalani. Meski Papanya punya usaha sendiri tapi Hana menolak untuk bekerja di sana. Annisa, sahabat Hana suatu ketika membuatnya jadi mengenal Erland, seseorang yang sejak pandangan pertama membuat dada Hana berdebar tak karuan. Sementara, di kantornya, ada Juna, cowok tengil yang lama-lama mendapat tempat di hati Hana. Lalu, siapakah yang akhirnya memenangkan hati Hana? Mengapa juga ia sampai hampir putus persahabatan dengan Annisa? Apa yang membuat Hana akhirnya memahami keputusan besar Farish dan bahkan mendukungnya?



Hanna



Penokohan yang Kuat, Bikin Cerita Makin Hebat 




Sebuah cerita akan makin hidup jika karakter tokohnya kuat dan itu digambarkan sejak awal ia dimunculkan. Nah, pada novel Lovaudit terbitan Penerbit Cerita Kata ini, penulis dengan baik telah melakukannya. Kekuatan karakter tokoh utamanya konsisten dari awal hingga akhir cerita, sehingga membuat pembaca tak kebingungan karena sejak mula sudah sesuai dengan imajinya.

Seperti Hana, sang auditor yang menjadi tokoh utama cerita. Di mana ia digambarkan punya idealisme tinggi yang membuatnya menekuni profesi dengan sepenuh hati. Dari narasi yang dibangun dan dialog yang ada, Hana juga memiliki kepribadian yang teguh dan keras pendirian hingga membuatnya sampai enggak merasa ada perhatian lebih yang diberikan seseorang padanya.

Tak hanya itu ada interaksi yang kuat antara tokoh utama dengan keluarga, sahabat dan kolega yang menambah menarik cerita.

Tapi sayangnya, penggambaran karakter yang kuat ini agak kurang pada tokoh lainnya. Pada tokoh Farish yang dikatakan playboy, misalnya yang kurang banyak disebutkan dalam pemaparan dialog atau deskripsi, tidak seperti Juna yang dari tingkah dan percakapannya dengan Hana menunjukkan gejala seperti yang disematkan Hana padanya. Meski ini minor saja karena dari beberapa penyebutan sifat Farish dalam cerita pembaca pun akan mengamini opini Hana pada kakaknya.


"Farish yang berusia lima tahun lebih tua dariku nggak pernah membawa satu pun teman perempuannya ke rumah. Tahan pikiranmu. Farish itu normal, dia masih suka makhluk yang jenisnya perempuan. Dia juga bukan pemalu atau takut wanita, justru dia adalah penakluk kaum hawa. Playboy sejati. Nanti aku bocorkan beberapa tips dan trik yang pernah dipakai Farish" (Lovaudit, hal 3)


Auditor Itu Enggak Segarang Anggapan Orang!


"Catat nih ya! Kami para auditor, memang menyetel alarm curiga itu di kepala. Fungsinya sebagai panduan kerja. Ibarat detektif, yang harus memiliki kepekaan dalam membaca situasi, auditor pun sama. Harus peka membaca laporan yang disodorkan. Sejujurnya, aku nggak setuju dengan istilah 'cari-cari kesalahan orang', kedengarannya kejam. Sudah tugas kami untuk mendeteksi kesalahan. Ah, bukan kesalahan tapi ketidakwajaran" (Lovaudit, hal 7)


Lovaudit, selain kuat penokohannya, juga didasarkan pada riset yang mendalam sebelumnya. Pasalnya, setelah tuntas membaca novel setebal 244 halaman ini, saya jadi mengerti kerjaan auditor itu kayak apa dan bagaimana prosedur audit dijalankan. Mungkin saja karena sang penulis berlatar ilmu yang enggak jauh-jauh dari profesi auditor ini, yakni Akuntansi.

Tapi saya rasa meski punya basic ilmu sebagai bekal utama, penulis juga dengan matang menggali informasi lebih dalam hal ihwal audit ini. Dan, yang bikin makin keren, segala istilah maupun langkah berkaitan dengan audit ini bisa melebur dalam cerita, sehingga pembaca yang awam seperti saya bisa ngeh dengan maksudnya.

Meski, saya pribadi punya suami yang pernah bekerja di divisi Internal Audit di kantornya, tapi sejujurnya, saya baru paham dengan kerjaan auditor dari novel Lovaudit ini. 😁

Jadi angkat topi buat San Hanna yang mampu menceritakan tentang seputar audit ini dengan ringan, halus dan mudah dicerna. Bahkan, setelahnya saya jadi berkesimpulan bahwa ternyata auditor itu enggak segarang anggapan orang!!


San Hanna


Romansa yang Pas Takarannya, Cerita Jadi Terasa Nyata


"Ya ampun. Semoga Ibu lo cepat sembuh, ya. Uhm, lo nggak usah nganterin gue sama Messi, Jun. Biar lo langsung balik aja ke Bogor, tuturku cepat. "Itu mah nggak masalah. Kan tadi aku bilang sekalian jalan". "Ih, mulai aku-akuan lagi," protesku. "Ih, ge-ernya kumat. Mes, tadi gue ngomong apa?" (Lovaudit, hal 77)


Dengan mengambil genre Fiksi Metropop, Lovaudit terbilang mampu mengangkat masyarakat urban menengah yang tinggal di kota besar dengan segala sisi kehidupan. Berlatar Ibukota Jakarta, dialog, gaya hidup dan kebiasaan penduduknya tergambar apik dalam novel yang merupakan hasil dari salah satu event menulis bersama KamAksara ini.

Tapi, sayangnya, bisa saja pembaca yang enggak paham dengan gaya bicara anak muda Ibukota akan sedikit kebingungan. Keheranan akan mengemuka pada penggunaan kata sapa aku-kamu yang dianggap Hana aneh saat digunakan Juna. Memang, lo-gue jadi kata sapa yang biasa dipakai kaum muda Jakarta sementara aku-kamu adalah kata sapa yang merujuk pada kedekatan hubungan.

Kemudian, tentang romansa yang tercipta diantara tokohnya, baik antara Hana dengan Erland maupun Juna saya nilai pas takarannya. Meski ada satu dua hal yang di dunia nyata sepertinya agak lebay, tapi masih wajar dan bisa diterima logika. Bagaimanapun, ketika cinta membakar dada, akal rasanya berhenti sementara, kan ya?


"Kali ini Erland tidak menggubris ucapanku. Dia memegang bahuku yang langsung kutepis dengan kedua tangan. Erland masih berusah mendekat dan itu membuatku geram. Aku menghantam perutnya dengan lututku. Terdengar suara jeritan. Erland jongkok sembari memegangi perutnya, Annisa dan perempuan itu menghampiri Erland" (Lovaudit, hal 233)

"Coba deh lo pikir. Mana ada cowok yang mau bela-belain ngintilin cewek ke luar kota sampai berhari-hari, kalau cowok itu nggak punya perasaaan apa-apa?" (Lovaudit, hal 236)





Cinta: Tentang Rasa Percaya, Saling Membutuhkan dan Keberanian untuk Mengutarakan



Lovaudit yang terbagi dalam 35 bab yang masing-masing mempunyai judul sesuai kisah yang disajikan, diramu dalam bahasa sehari-hari yang santuy sehingga bisa dijadikan bacaan ringan tanpa mesti peras pikiran. Ada dialog lucu, deskripsi tokoh yang unyu, juga narasi yang membuat kita bakal ketawa sendiri.

Pokoknya menghibur sekali!

Juga, yang saya suka, sampai ke bab berapa gitu masih belum tertebak pilihan Hana ini yang mana juga apa ending ceritanya. Karena masih diputer-puterin dengan apiknya sama sang penulis hingga bikin pembaca makin penasaran jadinya.

Oh ya, sejatinya penyelesaian di akhir cerita menurut saya sih terlalu maju. Mestinya ada 2-3 bab lagi, karena saya merasa seperti terburu-buru. Atau mungkin 244 halaman bagi saya kurang ya hahaha. Tapi suer, kek-nya jelang Epilog, bagi saya masih ada yang ngganjel gitu.

Apapun, saya hepi dengan endingnya dan suka dengan simpulan isi hati Hana:

"Semua kejadian yang kualami belakangan ini membawa banyak perubahan. Bukan hanya terkait pekerjaan tetapi juga urusan pribadi. Ada beberapa hal yang pastinya akan selalu kuingat. Tentang percaya, rasa saling membutuhkan, juga keberanian untuk mengutarakan." (Lovaudit, hal 244)


Akhirnya...

Lovaudit, di luar hurufnya yang agak kekecilan buat mata tua saya, pemilihan huruf untuk judul bab yang kurang pas dan terlalu kecil juga, beberapa kata yang typo, data (sosial media) penulis/penerbit yang minim di cover belakangnya, ....beneran recommended untuk dibaca. Karena setelahnya saya merasa sangat terhibur dan bertambah ilmu serta wawasan karenanya.

Terima kasih San Hanna untuk cerita manisnya!!😍



LOVAUDIT
IG: @san_hanna19 | Email: sani.hasanah3@gmail.com | FB: Sani Hasanah



Happy Reading

Dian Restu Agustina










Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

4 komentar untuk "Review Buku: Lovaudit"

  1. Setiap membaca tulisan kak dian, baik itu artikel mengenai tips atau review buku begini, yuni jadi belajar sesuatu. Anyway, pekerjaan audit itu memang terlihat garang. Di beberapa perusahaan, audit malah seolah dimusuhi karena tuntutan pekerjaannya menemukan "sesuatu". Padahal kalau dipikir-pikir, andai mereka jujur dalam bekerja, bukankah audit bisa menjadi teman yang baik. Mereka team yang mengoreksi dan memberi masukan yang benar. Hehehe

    BalasHapus
  2. kirain buku sastra Prancis hehee, namanya mirip sana :D

    BalasHapus
  3. Bagus ceritanya, jadi penasaran Sudah ada di toko buku mana saja ini mbak bukunya?

    BalasHapus
  4. Beberapa kali baca sekilas tentang program dari Kamaksara ini. Keren lah bikin tantangan menulis novel. Sip. Judul uniknya bagian dari nice marketing, nih. Perlu ditiru :)
    Trus, sebuah profesi memang sangat bisa diceritakan secara detail tapi santai dalam bentuk novel, ya. Yang genre seperti ini pastinya menghibur sekali. Sukses buat penulisnya. Sepertinya saya pernah kenal namanya. Nanti cek lagi di IG nya ahh :)
    Nice review, as usual :)

    BalasHapus