Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Yuk Tanggap Alergi dengan 3K: Kenali, Konsultasikan, Kendalikan!

Yuk Tanggap Alergi dengan 3K: Kenali, Konsultasikan, Kendalikan! Ya, saya wajib tanggap alergi karena kedua anak saya merupakan penderita asma. Saat kekebalan tubuhnya sedang menurun dan ada pemicu tertentu, maka asmanya bisa kambuh tiba-tiba. Pemicu ini yakni: debu, serbuk sari, bulu binatang dan udara dingin yang terhirup mereka. Di mana alergen ini akan menyebabkan paru-paru meradang dan saluran udara yang membawa udara jadi membengkak dan terisi lendir. Efeknya, aliran udara terhambat dan menyebabkan gejala asma, seperti batuk dan sesak napas. Selain itu, beberapa makanan juga bisa memicu alergen yang menyebabkan asma datang tanpa diundang. Meski seiring bertambahnya usia mereka makin jarang kambuh asmanya, tapi kondisi pandemi saat ini tak ayal sangat membuat khawatir saya.




Pandemi yang sedang melanda dunia termasuk Indonesia beberapa bulan terakhir memang membawa kekhawatiran bagi semua orang, terutama bagi para orang tua - termasuk saya - yang memiliki anak dengan kondisi kesehatan yang rentan gangguan. Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, data terakhir yang dipublikasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menunjukkan kasus anak yang terkonfirmasi positif di Indonesia sangat tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Tingginya angka kasus menunjukkan bahwa anak-anak menjadi kelompok usia yang rentan mengalami penularan di masa pandemi, termasuk anak yang alergi dengan protein susu sapi.

Ya, masalah alergi, termasuk alergi susu sapi ini nyatanya memang tak bisa diabaikan begitu saja. Apalagi di masa pandemi di mana alergi yang merupakan respon sistem imun yang tidak normal saat mengenali bahan yang sebenarnya tak berbahaya bagi orang lain ini, memang masih kurang dipahami. Masyarakat terutama orang tua banyak yang belum sepenuhnya menyadari alergi susu sapi yang dialami buah hatinya. Padahal jika sudah bisa dikenali gejalanya, lalu dikonsultasikan pada dokter terpercaya, maka alergi bisa dikendalikan agar tumbuh kembang Si Kecil tetap optimal.

Seperti yang disampaikan oleh Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes di kesempatan Webinar  "Tanggap Alergi di Masa Pandemi untuk Generasi Maju", yang saya ikuti pada 29 Juni 2020 yang lalu.

“Kesehatan anak di masa pandemi ini memang rentan, termasuk anak yang alergi terhadap protein susu sapi, karena sistem daya tahan tubuhnya unik dan lebih sensitif. Untuk itu, pemahaman masyarakat khususnya orang tua mengenai penyebab terjadinya alergi susu sapi pada Si Kecil perlu terus ditingkatkan. Sehingga dapat memberikan penanganan yang tepat agar kesehatannya terus terjaga dan ia tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal seperti anak-anak lainnya”

Lalu, bagaimana caranya?


Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes



Tentang Alergi Susu Sapi



Apakah Alergen Itu? 

Sebelum membahas lebih jauh tentang alergi susu sapi, di kesempatan ini Prof. Budi menjelaskan terlebih dulu tentang apa alergen itu. Dikatakan bahwa, alergen merupakan pencetus alergi yang bisa berupa makanan dan/atau sesuatu yang terhidup. 

Nah, contoh alergen yang termasuk makanan, diantaranya: susu sapi, makanan laut (udang, kepiting, udang karang), kacang tanah, tree nuts (kacang pohon seperti hazelnuts, kacang almond, kacang mede), ikan, telur dan gandum. 

Sementara untuk alergen yang berupa sesuatu yang terhirup, misalnya: tungau debu rumah, serpihan kulit binatang, serbuk sari tanaman, jamur kapang dan kecoak.


Lalu, Apakah Alergi Susu Sapi Itu?

Sementara tentang alergi susu sapi, lebih lanjut Prof. Budi menjelaskan, 

“Alergi susu sapi merupakan salah satu jenis alergi yang paling banyak dialami anak. Gejala yang muncul akibat anak alergi susu sapi biasanya menyerang kulit seperti ruam-ruam merah, sistem pernapasan seperti batuk dan bersin yang berulang, atau sistem pencernaan misalnya sakit perut yang membuat anak menjadi rewel."

Prof. Budi kemudian menyebutkan jika alergi susu sapi pada anak diakibatkan oleh respon sistem imun yang tidak normal terhadap protein susu sapi: whey dan kasein. Di mana reaksi-reaksi ini dapat diperantarai IgE (Immunoglobulin E - antibodi yang dihasilkan sistem imun untuk melawan zat yang dianggap ancaman bagi tubuh) atau non-IgE. Yang mana reaksi alergi yang diperantarai IgE cenderung memiliki manifestasi klinis yang lebih berat, memakan waktu lebih lama untuk sembuh tetapi lebih mudah untuk mendiagnosanya. 

Oh ya, angka kejadian yang memungkinkan timbulnya alergi susu sapi pada Si Kecil berdasarkan penelitian adalah 0,5%-7,5%. Dengan catatan, kejadian akan berkurang seiring bertambahnya usia. Sedangkan untuk manifestasi terbanyak yang bisa timbul adalah Dermatitis Atopik dengan angka kejadian sebesar 35%.

Sementara untuk tingkat kesembuhan alergi susu sapi ini, angka remisinya:
  • Tahun pertama: 45-55%
  • Tahun kedua: 60-75%
  • Tahun ketiga: 90%
  • Tahun kelima: 97%




Kejadian Alergi Susu Sapi

Etapiiii, sejatinya seberapa banyak sih anak penderita alergi susu sapi ini? 

Terkait hal ini, Prof. Budi menyebutkan data dari klinik anak di RS Cipto Mangunkusumo yang pada tahun 2012 menunjukkan bahwa 31% dari pasien anak alergi terhadap putih telur dan 23,8% alergi susu sapi. Juga, didapatkan data jika hingga 7,5% anak mengalami alergi susu sapi di Indonesia. Tak hanya itu, protein susu sapi juga merupakan makanan penyebab alergi yang terbesar kedua setelah telur pada anak-anak di Asia.

Nah, melihat kondisi ini, disampaikan oleh Prof. Budi, penting kiranya bagi orang tua untuk tetap tanggap dalam penanganan anak dengan kondisi alergi susu sapi terutama di masa pandemi. Orang tua harus memahami gejala-gejala yang muncul akibat alergi susu sapi, segera berkonsultasi dengan tenaga ahli, serta mengendalikan faktor penyebabnya dengan alternatif nutrisi yang tepat dan aktivitas fisik sesuai usia anak untuk membantu mengurangi gejala yang muncul akibat alergi susu sapi.

"Hal ini perlu menjadi perhatian karena susu adalah salah satu sumber protein yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Di sini, peran orang tua khususnya Bunda sangat penting untuk menangani kondisi anak yang alergi susu sapi, termasuk pemberian alternatif nutrisi yang tepat,” tegas Prof. Budi.


Tapi, Mengapa sih Alergi Susu Sapi Harus Segera Diatasi?

Susu adalah salah satu sumber protein yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang optimal. Sehingga perlu segera diatasi jika Si Kecil mengalami alergi susu sapi. Pasalnya, alergi memiliki dampak yang signifikan bagi Si Kecil, keluarga bahkan masyarakat pada umumnya. 

Diantaranya terkait dampaknya pada:

  • Kesehatan: meningkatkan penyakit degeneratif, seperti obesitas, hipertensi, sakit jantung
  • Gangguan tumbuh kembang: anak dengan alergi mengalami  keterlambatan pertumbuhan, karena berhubungan dengan jenis dan durasi tentang makanan
  • Ekonomi: meningkatkan biaya pengobatan dan meningkatkan biaya tidak langsung (kehilangan pendapatan karena sering tidak masuk kerja)
  • Psikologi: stress pada anak dan orang tua, menurunkan kualitas hidup Si Kecil



Bunda Tanggap Alergi dengan "3K" untuk Jaga Kesehatan Si Kecil yang Alergi Susu Sapi



Nah, sama seperti anak-anak lain seusianya, anak penderita alergi tentu ingin menjalani hari-hari yang aktif dan penuh keceriaan juga. Jangan sampai karena alergi Si Kecil kehilangan masa kanak-kanak yang identik dengan bermain dan menjelajah lingkungan sekitarnya. Karena, sambil bermain, Si Kecil bisa mempelajari berbagai keterampilan baru sekaligus melatih kemampuan bersosialisasinya. Maka, anak pengidap alergi tentu punya harapan yang sama untuk bisa menjelajah serta melakukan berbagai aktivitas, baik di rumah maupun di sekolah. 

Kabar baiknya, harapan tersebut bisa dipenuhi dengan melakukan sejumlah langkah dengan menjadi Bunda Tanggap Alergi. Kemajuan di dunia medis serta terbukanya akses terhadap informasi kian memudahkan orang tua melakukan tindakan yang perlu untuk kelancaran proses tumbuh kembang Si Kecil yang mengidap alergi. Deteksi terhadap jenis-jenis alergi yang diderita anak bisa dilakukan dengan melakukan serangkaian tes. Risiko terhadap reaksi alergi yang parah juga bisa diredam dengan pengobatan tertentu. Seiring waktu, pengalaman dan pengetahuan tentang cara menangani alergi akan membuat anak dan orang tua kian percaya diri dalam menghadapi kondisi yang diderita Si Kecil. Hingga pada akhirnya, kondisi alergi menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian dan tak lagi dipandang sebagai “monster” yang menakutkan.

Kemudian, untuk bisa mencapai tahap beradaptasi dengan kondisi alergi serta memastikan Si Kecil tetap ceria dan bisa beraktivitas seperti anak-anak lain seusianya, tentu ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan. Sehingga reaksi tanggap  alergi perlu dikembangkan oleh orang tua sedini mungkin. 

Caranya dengan selalu mengingat istilah “3K” dalam menangani alergi, yakni:


Kenali - Kenali gejala alergi susu sapi. Orang tua harus memahami dengan tepat pengertian alergi beserta faktor risiko, penyebab, dan gejala yang dimiliki Si Kecil.

Konsultasikan - Segera konsultasikan ke dokter jika muncul gejala alergi susu sapi pada Si Kecil

Kendalikan - Berikan alternatif nutrisi, salah satunya formula soya, agar tumbuh kembang Si Kecil tetap optimal





KENALI

Nah, tanggap alergi pertama adalah "Kenali". Perhatikan gejala dari alergi susu sapi ini, yang bisa muncul pada:

  • Saluran cerna: Diare (53%), Kolik (27%)
  • Kulit: Urtikaria (18%), Dermatitis Atopik (35%)
  • Saluran Napas: Asma (21%), Rinitis (20%)
  • Umum: Anafilaksis (11%)

Terus cara membedakan jika gejala itu ada, apakah termasuk alergi atau infeksi gimana

Mengingat gejala-gejala seperti batuk, pilek, demam, sesak napas, hingga bersin-bersin juga bisa menjadi indikasi kalau Si Kecil terkena penyakit infeksi dan bukan reaksi alergi terhadap protein susu sapi, maka kita mesti perhatikan dulu gejalanya:

  1. Apakah disertai demam?
  2. Apakah gejalanya saat siang lebih dominan dibandingkan pagi atau malam?
  3. Apakah dahak/ingus kental atau berwarna?

Nah, jika salah satu dijawab IYA, kemungkinan adalah INFEKSI
Jika semua dijawab TIDAK, kemungkinannya itu ALERGI


KONSULTASIKAN

Setelah kita mengenali alergi, maka segera konsultasikan kondisi Si Kecil agar mendapat penanganan yang tepat. Untuk konsultasi ini kita bisa berpatokan pada Tata Laksana Alergi yang direkomendasikan oleh IDAI, yakni:


1. Menghindari protein susu sapi dan produknya, dengan:

  • Konsumsi ASI: Bunda pantang mengonsumsi protein susu sapi dan produknya selama mengASIhi
  • Formula: memberikan susu: berformula terhidrolisis ekstensif, formula asam amino, formula kedelai
  • Produk olahan: memperhatikan tabel komposisi produk olahan sebelum diberikan ke anak dengan alergi susu sapi

2. Memberikan obat-obatan sesuai indikasi

Jika ternyata ASI tidak bisa diberikan karena indikasi medis (setelah mendapat rujukan dari dokter spesialis anak), maka dapat diberikan alternatif nutrisi:

  • Gejala alergi berat: Formula Asam Amino
  • Gejala alergi ringan - sedang: Formula Protein Terhidrolisa Ekstensif
  • Gejala alergi ringan - sedang: Formula Isolat Protein Soya

KENDALIKAN

Nah, langkah terakhir setelah kita mengenali dan mengkonsultasikan alergi susu sapi adalah kendalikan, dengan mengambil tindakan untuk mencegah dan mengobati alergi sesuai saran dokter  agar Si Kecil tidak kembali mengalami alergi. 

Diantaranya dengan memberikan ASI Eksklusif mengingat ASI memiliki komposisi yang terbaik untuk Si Kecil. Juga, memberikan alternatif  nutrisi yang tepat dan aktivitas fisik sesuai usianya untuk membantu mengurangi gejala yang muncul akibat alergi susu sapi.

Well, terkait salah satu alternatif nutrisi, formula soya bisa jadi salah satu pilihan. Pasalnya, meta analisis menunjukkan bahwa tidak ada efek negatif terhadap fungsi reproduksi dan endokrin termasuk juga sistem imun dan kognitif. Sehingga formula soya aman diberikan dan juga dapat mendukung tumbuh kembang Si Kecil.



Tips Hadapi New Normal untuk Anak Alergi Susu Sapi



Lalu bagaimana cara menghadapi new normal bagi anak dengan alergi susu sapi? Prof. Budi membagikan tips:

  • Tidak melakukan penundaan imunisasi
  • Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai SDIDTK (Stimulasi Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang)
  • Tetap menjaga kesehatan dengan nutrisi lengkap dan seimbang, perbanyak makan buah dan sayuran dan aktivitas fisik yang sesuai
  • Ajari anak untuk mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker dan menghindari kerumunan/keramaian
  • Berjemur di depan rumah setiap pagi sekitar 10-15 menit untuk mengoptimalkan asupan Vitamin D yang baik untuk daya tahan tubuh

Sementara, tips untuk pencegahan anak-anak terhadap risiko alergi, menurut Prof. Budi: jika memang memang berisiko tinggi lakukan pencegahan sejak dini. Risiko tinggi di sini dimaksudkan jika orang tua atau saudara kandungnya juga menderita alergi. Cara pencegahannya dengan:

  • Saat hamil Bunda boleh makan apa saja
  • Hindari paparan asap rokok
  • Sebaiknya persalinan secara normal, karena kejadian alergi pada anak dengan persalinan sesar lebih tinggi daripada persalinan normal
  • Berikan ASI
  • Hindari paparan asap rokok
  • MPASI: kenalkan berbagai jenis makanan
  • Segera tanggap alergi dengan 3K untuk pencegahan diri

Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju


Nah, terkait dengan gerakan "3K" dan dalam rangka mendukung World Allergy Week 2020 atau Pekan Alergi Dunia, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) melalui brand SGM Eksplor Advance+ Soya ingin memberikan inspirasi dan mengajak para Bunda untuk jaga kesehatan Si Kecil yang alergi susu sapi. Yakni dengan menjadi Bunda Tanggap Alergi Generasi Maju melalui gerakan 3K, yaitu: Kenali, Konsultasikan, dan Kendalikan, melalui rangkaian program edukasi “Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju”.

Seperti yang disampaikan oleh Senior Brand Manager SGM Eksplor Advance+ Soya, Anggi Morika Septie pada acara ini, 

“Melalui rangkaian program edukasi di Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju, SGM Eksplor Advance+ Soya sebagai pemimpin pasar ingin memberikan inspirasi dan mengajak para Bunda untuk jaga kesehatan Si Kecil dengan Tanggap Alergi melalui gerakan 3K, yaitu: Kenali gejalanya, Konsultasikan ke dokter yang bisa dilakukan melalui telepon atau online agar Si Kecil mendapat penanganan yang tepat dan Kendalikan faktor penyebab alergi susu sapi dengan alternatif nutrisi yang tepat agar Si Kecil bisa tetap tumbuh dan berkembang secara optimal."

 Senior Brand Manager SGM Eksplor Advance+ Soya, Anggi Morika Septie

SGM Eksplor Andvanced Soya


Memang tak heran jika PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) menaruh perhatian khusus pada alternatif nutrisi anak dengan alergi susu sapi ini. Pasalnya PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) adalah perusahaan yang memproduksi berbagai produk nutrisi untuk ibu hamil & menyusui dan anak dengan rasa enak, terjangkau serta berstandar internasional. Di mana Sarihusada telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1954 sebagai wujud nyata Program Kecukupan Protein Nasional yang diselenggarakan pemerintah Indonesia bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Mengusung misi pemberian nutrisi yang tepat di awal kehidupan manusia dimulai dari kehamilan hingga berusia usia anak-anak akan memberikan efek positif di masa sekarang dan masa mendatang, Sarihusada mempersembahkan aneka produk berkualitas seperti SGM Eksplor, SGM Eksplor Soya, SGM Eksplor Buah & Sayur, SGM Aktif, dan SGM Bunda. 

Sarihusada merupakan bagian dari kategori bisnis Danone Specialized Nutrition, salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia yang memiliki misi memberikan kesehatan melalui makanan kepada sebanyak mungkin orang. Di mana Danone beroperasi di 160 negara dengan jumlah karyawan lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia dan di Indonesia, bisnis Danone terdiri atas dua kategori utama, yaitu Air Minum dalam Kemasan dan Minuman Non Karbonasi (Waters), serta Specialized Nutrition dengan memiliki 24 pabrik dengan jumlah karyawan lebih dari 15.000 orang. 

"Kami berharap kesehatan anak-anak Indonesia, khususnya anak dengan alergi susu sapi, dapat menjadi perhatian agar tetap terjaga sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Kami percaya seluruh anak Indonesia, bisa bertumbuh dan berkembang menjadi Anak Generasi Maju, tentunya dengan dukungan stimulasi serta nutrisi yang tepat," tegas Anggi Morika Septie.

Nah, kegiatan edukasi nutrisi melalui Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju ini, menurut Anggi Morika Septie, akan melengkapi inovasi Sarihusada dalam mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak Indonesia. Selain itu, Sarihusada juga menyediakan website www.generasimaju.co.id/AlergiAnak yang berisi konten edukasi seperti artikel seputar alergi susu sapi si Kecil dan fitur cek alergi online.

Harapannya dengan edukasi yang tepat untuk para Bunda di masa pandemi ini serta terpenuhinya kebutuhan gizi seimbang, Si Kecil yang alergi susu sapi bisa tetap sehat, tumbuh kembangnya tetap optimal dan menjadi Anak Generasi Maju.


Digital Marketing Manager SGM Eksplor Advance+ Soya, Mediana Herwijayanti


SGM Eksplor Advance+ Soya Menghadirkan Rangkaian Kegiatan dalam Acara ”Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju”



Sementara di kesempatan yang sama, Digital Marketing Manager SGM Eksplor Advance+ Soya, Mediana Herwijayanti mengatakan bahwa untuk memberikan inspirasi dan mendukung para Bunda Tanggap Alergi Generasi Maju agar tetap memperoleh edukasi nutrisi serta cara mengatasi dan mengendalikan faktor yang menyebabkan alergi susu sapi, SGM Eksplor Advance+ Soya menghadirkan rangkaian kegiatan dalam acara ”Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju”. 

Di mana kegiatan ini berupa konten-konten edukasi digital yang bisa diakses dengan mudah dan dijangkau oleh puluhan juta Bunda di Indonesia melalui akun Instagram @soya_generasimaju dan Facebook Page Soya untuk Generasi Maju. 

"Konten edukasi digital yang kami tayangkan antara lain interaksi langsung bersama para ahli melalui sesi Expert Chat bekerja sama dengan beberapa publishers seputar nutrisi dan penanganan anak yang alergi susu sapi, Kelas Zumba Tanggap Alergi dengan gerakan olahraga ringan untuk Bunda dan Si Kecil agar tetap aktif dan sehat, inspirasi kreasi resep sehat berbahan dasar SGM Eksplor Advance+ Soya yang bernutrisi bekerja sama dengan para celebrity chef serta tips-tips praktis untuk mendukung Si Kecil yang alergi susu sapi agar tetap sehat dan nyaman beraktivitas selama di rumah,” papar Mediana Herwijayanti. 

Ya, SGM Eksplor Advance+ Soya dengan Complinutri merupakan Inovasi Baru! 

SGM Eksplor Advance+ Soya mengandung Isolat Protein Soya berkualitas, akan membantu penuhi nutrisi Si Kecil yang alergi minum susu sapi. 5 Kebaikan ComplinutriSoy+ Penuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil yang tidak cocok minum susu sapi dengan SGM Eksplor Advance+ Soya yang mengandung 5 Kebaikan ComplinutriSoy+. Mengandung 100% Isolat Protein Soya berkualitas, Minyak Ikan, Omega 3&6, Bebas Laktosa, Sumber Serat, serta 13 Vitamin & 7 Mineral. 

Tersedia dalam rasa Madu & Vanila yang enak SGM Eksplor Advance+ Soya akan mendukung Si Kecil memiliki potensi prestasi dengan 5 Kebaikan ComplinutriSoy+, agar ia tumbuh jadi Anak Generasi Maju!


sumber gambar: IG @soya_generasimaju
 
Bunda Tanggap Alergi

Bunda Tanggap Alergi



Natasha Rizky - Perhatikan Asupan Nutrisi Si Kecil dengan Alergi Susu Sapi


Sementara, selebriti & seorang Bunda, Natasha Rizky pada webinar ini mengatakan jika sebagai Bunda yang memiliki anak dengan alergi terhadap protein susu sapi, di masa pandemi ini memang dituntut untuk ekstra tanggap dalam menangani gejala akibat alergi susu sapi. Selain itu, perlu memperhatikan asupan nutrisi yang diberikan kepada anak terutama untuk memastikan anak ia tetap sehat dan gejala yang muncul akibat alerginya berkurang. 


"Kepada para Bunda yang memiliki anak dengan kondisi alergi susu sapi, tidak perlu khawatir dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Setelah memberikan anak saya alternatif nutrisi yang tepat, sekarang gejala yang muncul akibat alerginya sudah tidak muncul lagi sehingga dia bisa lebih aktif bermain dan belajar serta tumbuh kembangnya tetap optimal. Saya sangat mengapresiasi SGM Eksplor Advance+ Soya yang terus mengadakan berbagai kegiatan edukasi yang terkait dengan anak alergi susu sapi sehingga lebih banyak lagi inspirasi untuk Bunda di Indonesia agar menjadi Bunda Tanggap Alergi dengan Gerakan 3K”

Natasha yang anak keduanya memiliki alergi susu sapi juga menyampaikan jika ia jadi sering bekreasi membuat camilan yang digemari dan aman untuk buah hatinya. Seperti puding buah naga, juga menu lainnya. 

Oh ya, ia mendapatkan inspirasi resep yang sesuai dengan kondisi alergi susu sapi ini diantaranya dari website: www.generasimaju.co.id/AlergiAnak yang memiliki aneka kreasi resep sehat yang bernutrisi, aman dan disukai Si Kecil yang alergi susu sapi.



Natasha Rizky


See, dengan edukasi yang tepat untuk para Bunda di masa pandemi ini serta terpenuhinya kebutuhan gizi seimbang, Si Kecil yang alergi susu sapi bisa tetap sehat, tumbuh kembangnya tetap optimal dan menjadi Anak Generasi Maju.

Jadi tunggu apalagi, yuk dukung Bunda Tanggap Alergi dengan Gerakan 3K ini! 

Silakan langsung ke:

Akun Instagram: @soya_generasimaju

Untuk mendapatkan berbagai konten edukasi yang tepat bagi para Bunda di masa pandemi demi terpenuhinya kebutuhan gizi seimbang Si Kecil yang alergi susu sapi. Agar mereka bisa tetap sehat, tumbuh kembangnya tetap optimal dan menjadi Anak Generasi Maju!💖







Salam Sehat


signature-fonts



Bunda Tanggap Alergi 3K
Alhamdulillah menang Ipad!!😍

Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

27 komentar untuk "Yuk Tanggap Alergi dengan 3K: Kenali, Konsultasikan, Kendalikan!"

  1. hmmm baru tau betapa pentingnya kita harus tanggap terhadap gejala alergi susu sapi ini. ilmu baru buat aku yang masih belum menikah ini

    BalasHapus
  2. Sebagai peminum susu sapi baik aku dan anakku, baca ini rasanya ikut deg degan. Gak bayangin kalo kami harus merasakan asma karena susu sapi hiks. Ternyata sejak hamil harus mengindari bener asap rokok ya mbak. Dulu pas anakku masuk rumah sakit karena batuk sempet susunya diganti SGM Soya. Tapi ternyata bukan alergi. Emang sebagai Ibu kita bener2 harus kenal dengan tanda alergi pada anak ya mbak. Semoga sehat selalu buat 2 anak cowoknya mbak Dian, semoga asmanya tidak kumat lagi. Amin

    BalasHapus
  3. Semoga dengan ada nya Webinar yang diselenggarakan oleh Sufor SGM yang bekerjasama dengan para ahli nya dapat memberi wawasan kepada para mom yang masih belum mengetahui tentang alergi susu sapi dan cara menangani nya.

    Soalnya sodari perempuanku punya riwayat alergi, yang kemungkinan ponakanku bisa menuruni riwayat alergi dari ibu nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, bisa diturunkan
      Suamiku alergi dan kedua anakku sama

      Hapus
  4. Anakku sewaktu bayi juga didiagnosis alergi susu sapi padahal full ASI, setelah konsultasi ke DSA ternyata dari apa yang dikonsumsi emaknya. Jadi bener sekali kalau anak alergi susu sapi sementara dia full ASI, emaknya jangan konsumsi apa pun yang berbahan susu sapi

    BalasHapus
  5. Alergi ini emang tricky. Ada masanya dia menghilang. Dan mungkin berganti dengan jenis alergi yang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya...suamiku juga gitu, pas sudah nambah usia lain lagi munculnya

      Hapus
  6. Satu anakku juga ada asma. Padahal justru hanya dia yang bayinya asi eksklusif, tapi memang dari kecil dia picky eater sih. Tapi alhamdulillah makin besar makin jarang kambuh. Dan betul kata mbak Dian harus tanggap dengan situasi anak ketika alergi kambuh. Supaya penanganan pada gejala juga lebih dini jadi efek dari kambuhnya alergi jadi nggak terlalu parah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, jika tanggap bisa kita antisipasi gejalanya
      Sama, anakku juga sudah jarang kambuh asmanya

      Hapus
  7. Kalo alergi susu sapi bisa berkurang bila usia sudah bertambah ya Mba Dian. Namun dengan anak mba Dian, alergi karena asma akan tetap ada kalo bersinggungan dengan alergen nya ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. makin besar makin jarang kambuh mbak..tapi mesti dihindari sih pencetusnya juga kekebalan tubuh dijaga

      Hapus
  8. Alhamdulillah, anak-anaku full ASI dan tidak alergi susu sapi. Hmm, baru tahu ternyata SGM punya produk untuk anak-anak yang alergi susu sapi ya mba'..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, bisa jadi alternatif nutrisi buat anak alergi susu sapi ini

      Hapus
  9. Bener banget ini kita sebagai orang tua tuh harus bisa mengenali tanggap dan 3 ini untuk bisa menjaga anak kita dan yang terpenting memberikan anak kita yang terbaik sebagai generasi maju

    BalasHapus
  10. Alhamdulillah anak-anak di rumah gak ada yang alergi susu sapi. Tapi kalaupun iyaa, yaa sekarang udah gampang...karena sudah banyak tersedia susu soya.

    BalasHapus
  11. Tetapi walaupun resiko yang ditimbulkannya bikin ortu khawatir, alergi susu sapi ini punya kemungkinan atau kesempatan untuk sembuh ya mba Dian.

    BalasHapus
  12. Susu SGM ini bisa dibilang susu yg ramah kepada hampir semua bayi. Beberapa anak dari teman saya semuanya minum susu SGM dan cocok.

    BalasHapus
  13. Selama ini aku gak aware soal alergi alergi gitu mom, karena anakku tampaknya baik baik saja, tapi ga ada salahnya untuk rutin konsultasi dan cari ilmu soal alergi apalagi susu sapi pd susuformula

    BalasHapus
  14. Benar sekali kalau kita tahu anak kita itu alergi kita harus secepatnya tanggap. Karena kalau tidak kasihan juga si anak. Kata akan bereaksi menimbulkan sakit, dan gak kunjung sembuh, hanya karena kita nggak tahu kalau itu disebabkan alergi

    BalasHapus
  15. Semoga ya banyaknya kesadaran semua lapisan masyarakat, terutama para bunda. Meski memiliki alergi, anak bisa tetap ceria dan tumbuh dengan optimal seperti anak sehat lainnya dengan menjadi Bunda Tanggap alergi

    BalasHapus
  16. Sebagai orang yang sejauh ini nggak ada alergi makanan, dulu aku nggak percaya kok ada orang yang alergi susu sapi. Kan nutrisinya tinggi. Ternyata memang bisa, ya.

    Membaca ini, jadi semakin tahu juga bahwa alergi itu efeknya bisa luas. Jadi ingat sama kakakku, nih. Dia punya asma juga. Saat berada di udara panas dan sumpek, suka sesak napas, pusing, lalu kulitnya bentol-bentol dan gatal banget. Dulu dikira alergi karena habis makan sesuatu, tapi menurut dokter lebih itu reaksi dari asmanya.

    Semoga putra-putranya Mbak Dian tumbuh semakin sehat ya, Mbak. Aku mengapresiasi banget nih upaya edukasi dari SGM. Nambah wawasan ibu-ibu, hihihi ...

    BalasHapus
  17. Untung ya ada webinar edukasi cara menanggulangi alergi pada anak dari SGM sehingga ada solusi untuk mengatasinya..semoga senantiasa sehat ya anandanya

    BalasHapus
  18. Makasih mbak cantik...jlentreh bingit

    BalasHapus
  19. Makasih mbak cantik...jlentreh bingit

    BalasHapus