Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo "Pilihan Lebih Sehat"!

Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo "Pilihan Lebih Sehat", menjadi pembahasan pada webinar yang saya ikuti bersama Nestlé  Indonesia, Rabu, 30 September 2020 lalu. Sebuah acara yang memberi banyak pencerahan, mengingat selama ini saya seringkali ngasal saat membeli produk pangan. 

Memang sih biasanya, saya memperhatikan kemasan produknya. Tapi hanya membaca tanggal kadaluwarsa dan melihat label “Halal” nya saja. Apalagi, kalau udah tahu itu produknya enak dan jadi favorit keluarga, kadang malah main beli saja, enggak perhatikan lagi kandungan gizinya. 

Duh!!


Logo "Pilihan Lebih Sehat"


Tapiiiii, semenjak pandemi COVID-19 datang menerjang bumi, saya dan keluarga semakin semangat menjaga kesehatan, terutama asupan gizi supaya tetap bagus kekebalan diri. Mengingat, asupan makanan yang sehat dan bergizi menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap manusia untuk bertahan di tengah masa pandemi COVID-19 ini. 

Namun sayangnya, tingginya konsumsi gula, garam, dan lemak dalam makanan yang umum dikenal di tengah masyarakat Indonesia, ternyata berkontribusi memicu munculnya penyakit tidak menular. Sehingga saya mesti lebih peduli saat mengonsumsi produk pangan dengan memperhatikan label gizi yang ada pada kemasan. 

Terlebih setelah mengikuti acara webinar ini, saya jadi mengerti dan pasti akan memilih produk pangan dengan logo "Pilihan Lebih Sehat" nanti.

Memang ada?

Ada doooong!! 

Yess, Nestlé Indonesia hadirkan produk dengan logo “Pilihan Lebih Sehat” untuk membantu konsumen lebih cerdas dalam memilih produk pangan. Tentunya ini ditujukan buat saya dan kita semua, agar lebih sehat kini dan nanti!!

 

Tentang Nestlé Indonesia

Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé S.A., produsen makanan dan minuman terbesar di dunia yang berkantor pusat di Vevey, Swiss. Sebagai perusahaan di bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, Nestlé telah beroperasi selama lebih dari 150 tahun dan hadir di 189 negara dengan lebih dari 2.000 merek yang seluruhnya memiliki tujuan yang sama yaitu menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang.

Nestlé Indonesia didirikan pada tahun 1971 dan mempekerjakan sekitar 3.300 karyawan dan memiliki tiga pabrik di Indonesia yang memproduksi susu, makanan dan minuman dengan merek-merek terkenal seperti DANCOW, MILO, NESCAFÉ, LACTOGROW, CERELAC, KITKAT, BEAR BRAND, KOKO KRUNCH, NESTUM dan lain-lain.

Nestlé merupakan perusahaan makanan dan minuman dengan pusat Penelitian dan Pengembangan (R&D) terbesar di dunia, yang terdiri dari 40 pusat teknologi produk dan Penelitian dan Pengembangan di seluruh dunia. Di Asia, Nestlé memiliki pusat Penelitian dan Pengembangan di Beijing, Shanghai, Singapura dan Gurgaon.

Nah, sejalan dengan komitmen dalam menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang, hari ini Nestlé Indonesia mempersembahkan produk minuman siap konsumsi, yaitu MILO UHT, DANCOW UHT, dan BEAR BRAND, yang sudah mendapat persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mencantumkan logo “Pilihan Lebih Sehat "


Nestle Indonesia

Logo "Pilihan Lebih Sehat"


Di mana hal ini didasari, selama masa pandemi, masyarakat mulai menempatkan perhatian khusus terhadap gaya hidup yang lebih sehat, salah satunya dengan menjaga pola makan dan asupan gizi. 

Sementara, dengan banyaknya pilihan produk pangan yang beredar di pasaran, konsumen sering bingung untuk menentukan pilihan produk pangan guna memenuhi kebutuhan gizi baginya, serta membatasi asupan gula, garam, dan lemak yang dikonsumsinya.

Maka, dalam rangka komitmen Nestlé Indonesia, diadakanlah webinar "Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo “Pilihan Lebih Sehat” yang dipandu oleh Melisa Gandasari dengan menghadirkan narasumber:

  1. Sutanti Siti Namtini, Apt, Ph.D, Direktur Standarisasi Pangan Olahan - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)
  2. Yusra Egayanti, S.Si, Apt, MP – Kepala Subdit Standardisasi Pangan Olahan Tertentu - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)
  3. Dr. Rimbawan – Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor Indonesia 
  4. Ganesan Ampalavanar – Presiden Direktur Nestlé Indonesia 
  5. Debora Tjandrakusuma – Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia 
  6. Donna Agnesia – Ibu Inspiratif 


Cara Cerdas memilih Produk Pangan dengan Logo "Pilihan Lebih Sehat"
Host - Melisa Gandasari 


Dukungan Nestlé Indonesia untuk Pangan Sehat Indonesia - Ganesan Ampalavanar 


Nah, Ganesan Ampalavanar, Presiden Direktur Nestlé Indonesia membuka webinar "Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo “Pilihan Lebih Sehat”, yang dihelat secara live streaming dari akun Youtube Nestlé Indonesia.

Ditegaskan oleh Mr. Ganesan bahwa sebagai perusahaan makanan dan minuman, Nestlé terus berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan dari produksi dan distribusi produk untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga Indonesia. 

Di samping memproduksi makanan dan minuman bergizi yang beberapa varian produknya telah mencantumkan logo “Pilihan Lebih Sehat”, Nestlé Indonesia juga ingin ikut serta dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya membaca label makanan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi hariannya, serta memainkan perannya berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. 

Maka sehubungan dengan hal tersebut, Nestlé Indonesia mengadakan acara Webinar dengan tema Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo “Pilihan Lebih Sehat” untuk membahas pentingnya membaca label makanan, mengulas cara memahami label makanan dan pemenuhan kebutuhan gizi seimbang ini. 

Lebih lanjut Mr. Ganesan menjelaskan bahwa tujuan Nestlé Indonesia adalah untuk:


✔Mengedukasi masyarakat akan pentingnya konsumsi produk pangan berkualitas dengan membangun kebiasaan membaca kemasan sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko penyakit tidak menular (PTM) serta meningkatkan kualitas hidup. 

✔Mensosialisasikan manfaat dan penerapan dari logo "Pilihan Lebih Sehat" dalam membantu masyarakat memilih produk pangan yang sesuai dengan kebutuhan gizi individu. 

✔Berbagi informasi seputar langkah-langkah nyata yang dapat diambil dari pemerintah, industri, akademisi, serta masyarakat untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. 

"Pengetahuan tentang pemenuhan gizi seimbang serta pembatasan asupan gula, garam, dan lemak di Indonesia merupakan sebuah masalah yang membutuhkan perhatian kita semua, dan kami sangat mendukung upaya pemerintah untuk mendorong konsumen agar dapat memilih pangan yang lebih sehat. Hari ini, dengan bangga saya persembahkan produk Nestlé dengan logo “Pilihan Lebih Sehat” yaitu MILO UHT, DANCOW UHT, dan BEAR BRAND,” tegas Mr. Ganesan Ampalavanar menutup sambutannya.


Ganesan Ampalavanar, Presiden Direktur Nestlé Indonesia


Dra. Sutanti Siti Namtini, Apt, Ph.D, Direktur Standarisasi Pangan Olahan, Badan POM


"Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab kematian terbesar di dunia dengan 71% kematian di seluruh dunia (WHO, 2106). Di mana lebih dari 3/4 kejadian kematian ada di negara dengan pendapatan rendah dan menengah, dengan 46% kematian di usia <70 tahun. Menurut WHO ada 5 faktor risiko penyebab, yakni: tekanan darah tinggi & kolesterol tinggi dalam darah, kurangnya asupan buah dan sayur, obesitas, kurangnya aktivitas fisik dan penggunaan tembakau"

Demikian Dra. Sutanti Siti Namtini, Apt, Ph.D, Direktur Standarisasi Pangan Olahan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM), menjelaskan dalam pembukaan webinar Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo "Pilihan Lebih Sehat", mewakili Badan POM RI.

Disampaikan Bu Tanti jika dilihat dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018, peningkatan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, dan jantung diprediksi akan berlanjut. 

Data dari Riskesdas Kementerian Kesehatan di tahun 2018 menunjukkan, di Indonesia, 5:100 orang mengonsumsi lebih dari 50 gram gula per harinya. Sedangkan untuk garam, sebanyak 53:100 orang mengonsumsi garam melebihi 2.000 mg per hari. Lalu, 27:100 orang mengonsumsi lemak lebih dari 67 gram per hari. 

"Asupan gula, garam, dan lemak yang berlebih, ditambah kurangnya aktivitas fisik dan penggunaan tembakau, berisiko pada meningkatnya penyakit tidak menular. Untuk menekan risiko tersebut, perhatian dan kesadaran masyarakat atas asupan gizi seimbang menjadi penting untuk ditingkatkan," tegas Bu Tanti.

Nah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah merilis kebijakan tentang pengaturan asupan gizi harian dengan mempromosikan pola pangan sehat.

Maka dari itu, masyarakat perlu mulai membiasakan diri membaca label produk pangan dengan cermat. Apalagi, survei dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) menunjukkan bahwa konsumen hanya memperhatikan logo halal dan tanggal kedaluwarsa yang terdapat dalam kemasan, sedangkan kesadaran untuk membaca label gizi masih tergolong rendah.

Sehingga dalam membantu Indonesia mewujudkan visi Indonesia Sehat 2025, yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025, perlu adanya dukungan aktif dari setiap individu dan pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menerapkan pola konsumsi pangan yang sehat. 

Seperti yang tertulis dalam Peraturan Badan POM Nomor 22 Tahun 2019, Badan POM mewajibkan seluruh produsen makanan dan minuman mencantumkan Informasi Nilai Gizi (ING) pada label produk pangan. 

Peraturan ini juga mengatur desain ING yang mudah dipahami konsumen serta pengaturan pencantuman logo “Pilihan Lebih Sehat”. Produk yang memiliki logo “Pilihan Lebih Sehat” pada kemasannya berarti telah memenuhi kriteria untuk menjadi pilihan produk yang lebih sehat berdasarkan kandungan GGL dibandingkan dengan produk sejenis dan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Logo "Pilihan Lebih Sehat" dalam tahap awal akan hadir dalam sejumlah produk, seperti minuman siap konsumsi, pasta, serta mie instan. 

"Diharapkan dengan penerapan label gizi yang customer friendly ini akan membantu konsumen untuk  memilih jenis pahan olahan sesuai kebutuhan. Dan untuk mencapai tujuan ini diperlukan keterlibatan semua pihak untuk mewujudkan Indonesia Sehat, SDM Unggul, Indonesia Maju," pungkas Bu Tanti.

Sutanti Siti Namtini, Apt, Ph.D, Direktur Standarisasi Pangan Olahan , Badan POM


Cara Cerdas memilih Produk Pangan
Pembicara webinar Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo "Pilihan Lebih Sehat"


Mengenal Logo "Pilihan Lebih Sehat" - Yusra Egayanti, S.Si, Apt, MP 


Sementara, Yusra Egayanti, S.Si, Apt, MP, Kepala Subdit Standardisasi Pangan Olahan Tertentu , Badan POM, yang menjadi pembicara pertama di sesi diskusi webinar Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo "Pilihan Lebih Sehat" ini, mengungkap alasan pemberian logo "Pilihan Lebih Sehat", pada ketiga jenis produk pangan tersebut. 

"Pasalnya, produk minuman siap konsumsi, pasta, dan mie instan saat ini relatif tinggi konsumsinya, dan produk itu menyumbang kelebihan garam, gula, dan lemak di masyarakat," terang Bu Ega.

Bu Ega yang menyampaikan materi tentang Mengenal Logo "Pilihan Lebih Sehat" menyebutkan jika para konsumen sering bingung dalam menentukan pilihan produk pangan yang tepat untuk mereka. Pada saat yang bersamaan konsumen kurang mengerti keterangan yang tercantum pada label gizi di kemasan pangan yang dibelinya.

Nah, dengan banyaknya pilihan produk pangan yang beredar di pasaran, konsumen sering bingung untuk menentukan pilihan produk pangan guna memenuhi kebutuhan gizi baginya, serta membatasi asupan gula, garam, dan lemak. 

Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan membaca dan memahami Informasi Nilai Gizi yang tercantum pada kemasan. Sementara, survei Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan bahwa konsumen lebih memperhatikan logo halal dan tanggal kedaluwarsa yang terdapat dalam kemasan, sedangkan kesadaran dan pengertian dalam membaca label gizi masih tergolong kurang. 

Maka, logo “Pilihan Lebih Sehat” hadir untuk mempermudah konsumen Indonesia memilih produk pangan dengan bijak. Dalam upaya membantu konsumen Indonesia untuk memahami Informasi Nilai Gizi, Badan POM mengeluarkan peraturan Nomor 22 Tahun 2019 tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan, yang mengatur desain label agar lebih mudah dipahami, serta pencantuman logo “Pilihan Lebih Sehat”. 

Dengan adanya logo “Pilihan Lebih Sehat” konsumen bisa lebih mudah memilih produk pangan yang tidak mengandung pemanis buatan, serta lebih rendah kandungan gula, garam, dan lemak dibandingkan dengan produk sejenis, dengan tetap dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. 

Kemudian Bu Ega menambahkan, produk yang dapat mencantumkan logo "Pilihan Lebih Sehat" harus memenuhi syarat komposisi gula, garam, dan lemak maksimal yang dianjurkan Pemerintah. 

"Pada kelompok minuman yang siap dikonsumsi, seperti susu, sari buah, dan minuman ringan, jumlah kandungan gula maksimal adalah enam gram per 100 ml. Sedangkan produk pasta dan mie instan, jumlah kandungan lemak tidak lebih dari 20 gram per 100 gram, dan garam tidak lebih dari 900 miligram per 100 gram," tegas Bu Ega.
Cara Cerdas memilih Produk Pangan
Yusra Egayanti, S.Si, Apt, MP, Kepala Subdit Standardisasi Pangan Olahan Tertentu BPOM 

 Logo "Pilihan Lebih Sehat"


Cara Cerdas memilih Produk Pangan


Dr. Rimbawan, Departemen Gizi Masyarakat IPB


Membaca label gizi pada kemasan merupakan salah satu solusi dalam membantu konsumen untuk lebih cerdas dalam memilih produk pangan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan mengetahui seberapa besar sumbangan zat gizi tertentu yang berasal dari produk pangan yang kita konsumsi. Dalam keseharian, pemenuhan asupan gizi seimbang secara teratur akan memberi manfaat bagi kesehatan tubuh kita secara umum, dan selanjutnya dapat mendukung produktivitas kita.” 

Demikian disampaikan Dr. Rimbawan dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor, di kesempatan webinar Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo "Pilihan Lebih Sehat". 

Dijelaskan oleh Dr. Rimbawan jika memahami label gizi pada produk olahan penting untuk memastikan asupan makanan dan minuman sesuai dengan kebutuhan tubuh. Juga diingatkan agar masyarakat memperbaiki pola makan. Hal ini tak lain untuk mengurangi risiko penyakit tidak menular. Risiko tekanan darah tinggi, berat badan bertambah, kolesterol, dan tingginya kadar glukosa darah bisa dihindari dengan mengubah pola makan kita.

Konsumsi gula, garam, dan lemak per hari yang disarankan, yaitu empat sendok makan gula, satu sendok teh garam, serta lima sendok makan lemak. Dr. Rimbawan juga menyebutkan, penelitian yang dilakukannya bersama BPOM di tahun 2018 yang menemukan rendahnya kesadaran individu untuk membaca label pangan. 

"Dari responden yang kami teliti, ada 69,4 persen yang masih jarang membaca label pangan. Selain itu kami juga menemukan, individu yang membaca label pangan atau informasi nilai gizi pada produk pangan memiliki kesehatan yang lebih baik, dan mereka mengonsumsi makanan yang lebih sehat," papar Dr. Rimbawan.

 

Cara Cerdas memilih Produk Pangan
Dr. Rimbawan, Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor



Lalu, bagaimana caranya memilih produk pangan berdasarkan label gizi ini? 

Dr. Rimbawan memberi saran: 


1. Lihat Daftar Bahan 

Periksa apakah "Daftar Bahan" memberi gambaran umum mengenai "komposisi" bahan penyusun produk pangan olahan. Nah, bahan-bahan disusun dari jumlah terbanyak hingga jumlah terkecil. Komposisi yang ditulis paling depan, itulah yang jumlahnya paling banyak. 

Contohnya, sebuah produk mencantumkan bahan penyusun sebagai "gula, air dan konsentrat buah". Maka, sebagian besar produk terbuat dari gula dan bahan yang paling sedikit adalah konsentrat buah.

2. Waspadai Ada Bahan yang Berisiko Terhadap Kesehatan 

Bahan yang berisiko terhadap kesehatan bila dikonsumsi berlebihan, termasuk gula, garam dan lemak. Anjuran yang diberikan adalah "lebih sedikit lebih baik". 

Pasalnya, asupan tinggi dari bahan tersebut seringkali dikaitkan dengan terjadinya obesitas, jantung koroner, stroke hingga diabetes. 

3. Perhatikan Kandungan Nilai Gizi Informasi pada Kemasan 

Nilai gizi yang diberikan dalam satuan per saji, per 100 gram atau per 100 ml dan disajikan pula persen terhadap Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan. Konsumen bisa membandingkan kandungan zat gizi dari berbagai merek pangan tertentu. 

Dr. Rimbawan juga mengingatkan, perhatikan juga kandungan vitamin, mineral, serat dan protein yang masih harus ditingkatkan konsumsinya bagi sebagian masyarakat Indonesia. Jika ada logo "Pilihan Lebih Sehat", maka produk itu punya kadar zat gizi tertentu yang lebih baik untuk kesehatan dibandingkan produk sejenis. 

4. Dapatkan Nilai Lebih

Ingat periksa harga per sajian produk pangan dan cek berapa banyak porsi yang bisa didapat dari kemasan yang ada. Dua hal bisa diperhatikan, yakni berat bersih yang merupakan jumlah produk di dalam kemasan, juga jumlah porsi dalam kemasan yang bisa membantu kita memutuskan apakah produk itu sebanding dengan harganya. 

5. Perhatikan Densitas Energi

Kepadatan energi mengacu pada rasio kalori terhadap berat makanan. Lebih sedikit kalori per takaran saji pada umumnya lebih baik untuk mengatur berat badan. Pangan dengan densitas energi lebih rendah akan membantu konsumen merasa kenyang karena ukuran porsi relatif lebih besar, tapi jumlah kalori relatif rendah. 

6. Pahami Klaim Pangan

Pahamilah bahwa produk yang diklaim nol kalori sebetulnya bisa mengandung hingga empat kalori per porsi. Sedangkan produk bebas lemak bisa mengandung hingga 0.5 gram lemak per porsi. Produk rendah lemak bisa memiliki tiga gram untuk produk padat dan 1,5 gram lemak untuk produk cair. 


Kemudian, Dr. Rimbawan mengajak masyarakat untuk membiasakan diri membaca label pangan agar bisa memilih produk sesuai kebutuhannya. Label gizi merupakan media komunikasi antara produsen dan konsumen serta bentuk penghormatan terhadap hak konsumen atas informasi dan hak memilih. 

"Tanggung jawab konsumen adalah membaca informasi pada label. Singkatnya, biasakan cek kemasan, label informasi gizi, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa pada produk pangan," ujar Dr. Rimbawan menyimpulkan.
Logo Pilihan Lebih Sehat

Cara Cerdas Memilih Produk Pangan


Debora Tjandrakusuma – Direktur Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia 


Sejalan dengan misi Nestlé Indonesia untuk membantu meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih sehat bagi masyarakat Indonesia, Nestlé mencantumkan logo “Pilihan Lebih Sehat” di produk minuman kemasan siap konsumsi yaitu MILO UHT, DANCOW UHT, dan BEAR BRAND. 

Tujuan yang ingin dicapai Nestlé Indonesia adalah mengedukasi masyarakat akan pentingnya membaca label pangan agar konsumen bisa memilih produk pangan yang tepat baginya untuk memenuhi kebutuhan gizi serta membatasi asupan gula, garam, dan lemak sehari-hari.

Ya, Nestlé Indonesia merupakan salah satu produsen pangan olahan yang sudah mendaftarkan beberapa produknya untuk mendapatkan logo "Pilihan Lebih Sehat". 

Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia, Debora Tjandrakusuma menjelaskan pada kesempatan webinar, saat ini produk minuman siap konsumsi seperti MILO, Dancow, dan Bear Brand sudah mendapatkan logo "Pilihan Lebih Sehat", dan akan mulai beredar di pasaran pada kuartal 4 tahun 2020. 

Sebelumnya untuk produk MILO Activ Go dan Dancow, Debora mengatakan Nestlé sudah mengurangi kandungan gula dan mengganti dengan bahan yang lebih sehat.


“Sebagai produsen yang menyadari konsumsi gula, garam, dan lemak masyarakat Indonesia cukup tinggi, kami berkomitmen untuk mengurangi kandungan gula di produk kami. Seperti pada MILO Activ Go dan Dancow. Meski harus mengurangi kandungan gula untuk mendapat logo Pilihan Lebih Sehat dari Badan POM, kami menjamin cita rasa produk kami tetap akan disukai karena telah melalui tes konsumen,” tegas Bu Debora.
Cara Cerdas memilih Produk Pangan
Debora Tjandrakusuma, Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia

Logo "Pilihan Lebih Sehat"

MILO "Pilihan Lebih Sehat"

Donna Agnesia - Ibu Inspiratif


Sementara, Ibu Inspiratif - Donna Agnesia, berbagi pengalamannya pada sesi webinar, 

“Di samping menjadikan olah raga sebagai hobi, saya dan suami mencoba mengenalkan gaya hidup sehat pada anak-anak dengan mengonsumsi makanan dan minuman bergizi seimbang. Dengan adanya logo “Pilihan Lebih Sehat” di produk pangan, kami sebagai konsumen menjadi lebih mudah memilih produk pangan yang kandungannya sesuai dengan rekomendasi dibandingkan produk pangan lain yang sejenis dan dapat membantu pemenuhan gizi seimbang keluarga,” ujar Donna.

Menurut Donna, menanamkan kebiasaan membaca label produk pangan pada anak sejak dini dapat membangun kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat dan kebiasaan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Membaca dan memahami label gizi pada pangan olahan penting untuk memastikan produk yang dibeli sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Sebagai orangtua yang menginginkan asupan gizi terbaik dan seimbang untuk anaknya, Donna Agnesia mengungkapkan jika sang suami, Darius Sinathrya adalah orang yang memerhatikan hal-hal rinci seperti label gizi. Biasanya, hal pertama yang diperhatikan Donna saat membeli produk olahan adalah masa kedaluwarsa. Tapi setelah menjadi orangtua, dia dan Darius menjadi lebih teliti demi memastikan asupan garam, gula dan lemak dari hidangan yang disantap buah hatinya betul-betul seimbang. Tidak berlebihan, tapi juga tidak kekurangan.

Sementara, selama pandemi, aktivitas belanja biasanya dilakukan Donna dan Darius berdua. Donna akan menyerahkan urusan memeriksa label gizi kepada sang suami.

"Aku belajar baca label pangan karena Darius, dia orangnya lebih detail. Penginnya semua serba seimbang gizinya. Selain sehat, kan harus seimbang. Tapi, kalau baca belakang kemasan produk pangan, banyak banget tulisannya, kecil-kecil pula. Kalau belanja sama Darius, aku suruh dia yang baca, aku lihat tulisan yang besar saja, mata sudah plus ini," tutur Donna.

Maka, Donna menyambut baik adanya terobosan baru dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar label gizi dibuat lebih sederhana dan mudah dimengerti. Apalagi jika produk minuman siap konsumsi serta mi dan pasta instan yang memenuhi kriteria batasan kandungan gula, garam dan lemak yang sudah ditetapkan pun dapat mencantumkan logo "Pilihan Lebih Sehat". Pasti akan lebih memudahkan konsumen termasuk dirinya nanti.

Cara Cerdas memilih Produk Pangan

Logo "Pilihan Lebih Sehat"


Nah, buat teman-teman yang selama ini masih abai sama kandungan gizi produk minuman siap konsumsi atau Ready-to-Drink (RTD) sekarang jadi dimudahkan dengan kehadiran logo "Pilihan Lebih Sehat", kan?

Tapi yang harus diingat juga, produk dengan logo tersebut dikatakan lebih sehat jika dibandingkan dengan produk sejenis, dan jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar yaaa.

Baiklah, untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana Nestlé mengambil bagian dalam membangun generasi Indonesia yang lebih sehat, silakan langsung berkunjung ke http://bit.ly/SNpilihanlebihsehat ya....

Well, semoga infonya bermanfaat dan salam sehat! See Ya!! 💖





The Greatest Wealth is Health

www.dianrestuagustina.com
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

111 komentar untuk "Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo "Pilihan Lebih Sehat"!"

  1. Wah.. jadi lebih aware soal makanan dan minuman setelah baca postingan ini, terutama yang akan dikonsumsi anak. Thanks sharingnya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, mesti lebih peduli apalagi anak yang konsumsi

      Hapus
  2. Pembicaranya keren-keren ya.
    Walau nggak ikut webinarnya, tapi dari membaca tulisan ini, saya bisa dapat banyak pengetahuan juga.

    BalasHapus
  3. Wah, emang deh kalau Mbak Dian yang mengulas, pasti bagus dan lengkap. AKu makin ngangguk2 deh ooooh begitu :) Iya sih makanan yang terlalu banyak mengandung gula dll kurang baik bagi kesehatan tubuh kita. Pas belanja kudu ati2 baca dulu logonya ya. Anak2ku minum Milo tiap pagi nemenin sarapan persiapan PJJ :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya perlu memperhatikan kandungannya agar tak berlebihan saat dikonsumsi

      Hapus
  4. Saya sudah mengkonsumsi MILO sejak masih kecil. Sekarang anak-anak pun ikutan suka. Jadi, sebetulnya udah percaya aja ma kandungan gizinya. Tetapi, pastinya semakin senang kalau dicantumkan logo seperti ini

    BalasHapus
  5. Eh, Nestlé udah setua itu ya. Dan baru tahu kalau tersebar di berbagai negara. Sejak pandemi, aku pun jadi lebih peduli soal bahan makanan. Pilih yang sehat itu wajib

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, kesehatan yang utama nomor satu dari asupan nutrisi kita

      Hapus
  6. Pas banget di masa pandemi mendapatkan informasi tentang produk sehat

    Ternyata logo memegang peranan penting dalam kemasan pangan

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar, logo yang mudah terbaca akan memudahkan konsumen pastinya

      Hapus
  7. Mba Dian, apa karena akunya yang tipikal melankolis ya kalo mau beli sesuatu apakah itu produk makanan ataupun yang lainnya suka banget bandingin harga, berat produk, juga ngeliat komposisi dan bandingin dengan produk kompetitor.
    Plus diskon juga deh, hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, harga juga nih biasa kita bandingkan ya Mbak Shisca...sama kita

      Hapus
  8. Asik asik, kalo ada logo "Pilihan Lebih Sehat" ini sungguh memudahkan para emak tatkala grocery shopping, yeaayy! MILO favorit keluarga banget dah. Dengan adanya logo ini, jadi makin tenaaangg belanja produk2-nya NESTLE ye kan

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, Mbak logo lebih besar jadi kelihatan kalau ini pilihan lebih sehat

      Hapus
  9. Dengan mempelajari logo di kemasan para konsumen jadi semakin pinter yaaa Dian

    BalasHapus
  10. Keluargaku konsumen Nestle juga Mba Dian dari lama. Soalnya produknya bukannya cuma enak tapi juga bergizi. Contohnya kayak suami aku, tiap bulan pasti nyetok Susu beard brand, dan Erysha juga nyetok tiap bulan sereal dari Cerelac. Rasa susu UHT milo juga suka, rasa coklatnya itu kerasa banget. Suka pokoknya mah ama nestle mah. Udah terpecaya berkualitas sjak dulu bahan-bahannya

    BalasHapus
  11. Selama ini selalu doyan sama produk-produknya Nestle. Terutama produk susunya. Suka aja~ Terus baca postingannya mbak, jadi ngeh soal logo Pilihan Lebih Sehat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sesuai aturan dari BPOM untuk pencantuman logo yang akan memudahkan konsumen

      Hapus
  12. Sebenarnya saya selalu berusaha membaca label di produk pangan. Sudah jadi kebiasaan saja, mungkin karena diajari ibu saya dulunya. Dengan webinar semacam ini semoga makin banyak yang aware dan berusaha memilih pilihan yang lebih sehat seperti produk Nestle

    BalasHapus
  13. Logo pilihan lebih sehat ini mendorong peningkatan kesadaran masyarakat akan makanan yang memang benar-benar sehat ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, jadi tahu kandungan nutrisi sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan

      Hapus
  14. Bener banget, kita harus teliti sebelum membeli bahan makanan memang, apalagi untuk produk-produk yang sering kita konsumsi. Thank you mbak artikelnya, ini detail dan informatif banget isinya.

    BalasHapus
  15. bagus ya, sekarang perusahaan pemroduksi makanan semakin aware memberi edukasi pada masyarakat
    benerbanget, paling banter konsumen cuma lihat tanggal kadaluarsa
    Karena ngga paham juga dengan komposisi bahan dan lain lain
    Jadi tercerahkan setelah membaca tulisan mbakDian
    terimakasih ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, Mbak...agar konsumen makin paham tentang kandungan nutrisi produk pangan yang dibeli dengan logo yang lebih mudah dilihat

      Hapus
  16. Bener-bener ya rangkuman + ulasan materi yang mbak Dian buat lengkap banget. Bikin aku makin paham kalau memang sebagai konsumen kita harus cerdas dan peduli pada apa yang kita konsumsi. Kadang aku bingung baca table ingridients karena gak ngeeti cara bacanya gimana, arti bahan2nya apa. Untungnya nestle hadir membawa semangat "customer friendly". Semoga nestle terus berjaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sesuai dengan aturan Badan POM agar lebih customer friendly info kandungan nutrisi produk pangannya

      Hapus
  17. Wah bagus jg nih nestle menciptakan label seprrti itu, klo aku sih akan memilih produk yg jelas2 lebih sehat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, nantinya semua produk akan ada logonya setelah kandungan GGL disesuaikan aturan Badan POM

      Hapus
  18. Nah, benar sekali ini, Mbak Dian. Selama ini, saya bila membeli sesuatu, hanya melihat saja label halal dan kadaluarsa. Padahal perlu nih, melihat label gizi juga. Jadi makanan yang kita konsumsi, tidak hanya halal, tapi juga sehat dan bergizi. Dan bagus sekali ini sosialisasi kepada masyarat, Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mas ini untuk memudahkan konsumen tahu jjika produk yang dibeli sesuai kebutuhan nutrisinya

      Hapus
  19. Terima kasih sharingnya mbak...
    Sekarang aq nakan aware dalam memilih bahan makanan untuk anak

    BalasHapus
  20. Kalau nestle sih di Indonesia udah dipercaya sekali. apalagi dengan adanya Logo ini. orang pasti lebih aware memilih makanan sehat utk keluarga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, lebih sehat pasti jika dikonsumsi dengan wajar yaa

      Hapus
  21. Penting bnget sebelum membeli Produk apapun itu Kita melihat label /logo dulu ya... Kalau Produk Nestle kayaknya semuanya terjamin ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa deh kayaknya mbak..udah terjamin dan terkenal bagus tuh kualitasnya produk Nestle. Untuk urusan produk susu, andalan saya banget tuh Nestle.

      Hapus
    2. Kualitasnya Nestle memang sudah ternama yaaa

      Hapus
  22. Luar biasa ya perhatian NESTLE untuk asupan sehat dan nutrisi untuk para penikmat produk mereka. Campaign yang tak pernah berhenti dengan forecasting dan future plan yang sangat berkualitas dan terarah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, tak heran jika produknya diterima semua kalangan

      Hapus
  23. Nestle ini produsen yang sudah deket banget dengan berbagai kebutuhan keluarga. Mulai kecil malah...mulai dari susu...mp asi, cemilan sehat juga ada kan? Terpercaya lah menurut aku

    BalasHapus
  24. wah gak perlu khawatir deh ya mba untuk sedia produk Nestle di rumah. Dan aku baru tahu kalo mereka komitmen banget sama kesehatan termasuk masalah gulanya ini. Karena anakku dirumah minumnya susu Dancow dan Milo hehe. Sebelumnya gak mudeng sama logo kecil2 di kemasan, baca ini jadi mencerahkan. Makasih mba Dian :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sekarang logonya jadi lebih terlihat, mudah dibaca

      Hapus
  25. oh harus banget buibu tau tentang produk yang memiliki logo “Pilihan Lebih Sehat” pada kemasann, karena ini artinya telah memenuhi kriteria untuk menjadi pilihan produk yang lebih sehat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, kandungan Gula, Garam, Lemaknya sudah sesuai aturan Badan POM

      Hapus
  26. wah dengan adanya logo pilihan sehat ini jadi lebih membantu konsumen untuk memutuskan saat memilih produk ya maaak.. Alhamdulillah yaaa..

    BalasHapus
  27. Duh, aku tuh kalau belanja suka nggak mau repot. Langsung menuju rak tempat barang yang dibutuhkan berada, cek kemasan ada yang rusak atau nggak dan tanggal kadaluarsa, udah deh bawa ke kasir. Bahkan harga pun nggak pernah kucek. Capek gitu menghapal harga produk.

    Ternyataaa, masih ada yang lebih penting lagi ya, yaitu cek Kandungan Nilai Gizi. Duh, soalnya kan nggak paham juga seberapa banyak sih kandungan gizi yang diperlukan. Padahal penting banget ya karena munculnya penyakit tidak menular tuh berawal dari asupan garam, gula, dan lemak berlebih. Makanya, banyak kasus obesitas, hipertensi, diabetes, dan kelebihan kolesterol yang dialami generasi muda ya, Mbak. Hmmm, bisa jadi ini akibat dari abai membaca Kandungan Nilai Gizi saat hendak mengonsumsi produk makanan atau minuman.

    Patut ditiru nih langkah nyatanya Nestle!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kanudngan gula, garam lemak berlebih bikin penyakit semua tiba menyerang. Maka mesti lebih peduli lagi

      Hapus
  28. Pas sebelum ikut webinar ini, aku biasanya cek halal ama harga dan tanggal kadarluarsa. Sekarang makin cek informasi biar makin pilih produk yang tepat

    BalasHapus
  29. Nestle emang semakin lengkap ya Mba ada logo "pilihan lebih sehat" nya.
    Ini membuktikan bahwa Nestle beneran care sama konsumen seperti kita. Dengan adanya logo ini jadi lebih nyaman untuk mengkonsumsi produk Nestle selain logo halal yang tertera.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, nantinya produk yang lain juga mengikuti aturan ini

      Hapus
    2. Alhamdulillah, sebagai konsumen saya ikut senang mba..
      Lagi-lagi Nestle pelopor banget ya..

      Hapus
  30. Nah ini, aku termasuk yang jarang baca detil kemasan. Jaman anak-anak lebih kecil malah sering baca, karena ada beberapa kandungan yang memang tidak boleh untuk anak di bawah 5 tahun. Tapi makin ke sini kok cuma tanggal kadaluarsa aja, haha. Berarti, ke depannya orang-orang yang suka lupa alias malas baca detil kemasan ini cukup mencari yang ada label "Pilihan Lebih Sehat" gitu ya? Agar lebih aman dalam memilih produk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, tinggal lihat ada logo Piihan lebih Sehat atau tidak

      Hapus
  31. Ulasan yang sangat komplit dan menarik, Mbak. Benar-benar mengedukasi kita semua bahwa ketika membeli makanan atau minuman harus benar-benar membaca label informasi gizi, komposisi, kadaluarsa dan halalnya.

    Dan betul banget, masyarakat itu dalam mengonsumsi garam, gula dan lemak itu masih berlebihan. Termasuk saya, sehari makan yang mengandung gula itu udah berapa banyak. Jadi setuju banget nih kalau Nestle mengeluarkan produk minuman yang ready to drink, tapi kadar gulanya dikurangin.

    Semoga dengan begini, kita makin bijak dalam belanja olahan pangan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kadar gula disesuaikan aturan dari Badan POM batasannya, agar lebih sehat dikonsumsi

      Hapus
  32. Dengan adanya label ini, benar-benar memudahkan konsumen untuk menseleksi apa yang masuk keranjang belanjanya. Sejak saya dan suami menyadari banyak gula yang "tidak kita sadari" di dalam makanan, kita tidak lagi membeli jus pack misalnya, cola, teh manis dan sejenisnya.
    Untuk pasta, kami memilih yang full grain dibanding white grain karena kandungan gula lebih rendah.

    Masih jauh dari hidup sehat sih mbak, tapi berusaha lebih aware ketika berbelanja,
    Seperti yang dipaparkan di atas, kesehatan bermula dari konsumsi apa yang kita makan.

    Makasih informasinya yang daging ini ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah, paling tidak dari produk sejenis berusaha pilih yang lebih sehat kita

      Hapus
  33. Baru tahu kalau ada logo "pilihan lebih sehat". Ini jadi nilai plus ya dari produk-produk Nestle.
    Aku juga jubah percaya dengan produk nya yang memang sehat. Nestle memang oke punya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak..logo pilihan lebih sehat akan membantu kita memilihnya

      Hapus
  34. Sama mbak, kalau beli produk cuma lihat logo halal dan kadaluarsa hahaha. Cuma kalau ngomongin Nestle, saya sih udah nggak khawatir lagi. Dari saya kecil sampe sekarang udah tua, masih setia sama Dancow, Milo dan Koko Krunch hahaha. Emang seenak itu.

    Baca artikel ini, jadi makin aware lagi kalau beli produk, soalnya emang dampak ke tubuh kita dalam jangka panjang ya mbaak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju sama Kak Amelya. Saking udah percaya sama nestle, jadi jarang ceki-ceki. Tapi mungkin perlu lebih aware lagi apalagi kalau produk untuk anak. Takutnya kelebihan kandungan gula atau garam, kan kasian juga buat tumbuh kembang mereka.

      Hapus
    2. Benar, apa yang kita konsumsi dampaknya samai nanti, maka pilihan lebih sehat adalah pilihannya

      Hapus
  35. Wah bagus ya ada logonya sendiri jadi kita bisa memilih bahan pangan yang lebih sehat untuk dikonsumsi..

    BalasHapus
  36. Assiapp. Sudah seharusnya setiap produsen mengedukasi masyarakat dengan label sehat seperti ini. Saya juga suka dengan produk dari nestle, kayak Milo, Corn flakes gitu deh...

    BalasHapus
  37. Mulai dari si anak bayi sampai sekarang selalu suka sama produk Nestle. kebetulan adikku kerja di Nestle Karawang dan dia jelasin gimana tuh produksinya dari A sampai Z. Bahkan ketika ada bakteri nyempil satu aja, Nestle nggamau ambil risiko, langsung deh dibersihin, yang cacat dibuang. The best ever sih kalau menurutku. Produksinya benar2 dalam pengawasan yang ketat, jadi ngga bikin khawatir

    BalasHapus
  38. nestle product was be our frienship for a long time. I am never move merk other. I am sure is good product begin the frist..

    BalasHapus
  39. Gula, garam, lemak memang sebaiknya dikurang2i yaaa gak cuma org dewasa, tapi anak2 kecil sebaiknya dibiasakan pula sejak dini supaya gak berlebihan mengkonsumsi ketga kompenen makanan itu.
    Pilih produk dengan logo pilihan lebih sehat salah satu usaha mengurangi konsumsi GGL itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sejak dini bijak dalam mengonsumsi produk dengan kandungan gula, garam lemak sesuai kebutuhan. Logo ini akan lebih memudahkan memilihnya

      Hapus
  40. Bermanfaat banget lho ini artikelnya mbak Dian... Sarat ilmu dalam membaca label kandungan gizi. Wah membaca datanya jd semakin aware sama konsumsi gula, garam dan lemak per harinya. Terima kasih Mbak Dian, tulisannya jelas sekali. Saya sukaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, memang diharapkan logo yang customer friendly akan memudahkan pembeli memilih produk pangan yang lebih sehat sesuai kebutuhan

      Hapus
  41. Wah ada logonya khusus ya...Jadi lebih gampang milihnya...Tapi bener sih.. tetep harus dikonsumsi seimbang dengan makanan/minuman sehat lainnya ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iys, dengan adanya logo makin mudah terbaca mana produk pangan yang lebih sehat

      Hapus
  42. Karena mampu menjaga kualitas dengan inovasi yang terus-menerus, sampai sekarang Nestle bertahan hingga 150 tahun dan terus saja dipercaya konsumen. Luar biasa. Produk-produknya juga berkualitas dengan beragam turunannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar karena konsistensi dan inobasi hingga maju terus sampai kini

      Hapus
  43. Wah bagus juga nih kalau ada logo maka lebih cerdas memilih produk yang sehat dan tidak ya. Anak-anak perlu juga diajarkan nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul..lebig baik jika diajarkan sejak dini peduli akan komposisi label pangan

      Hapus
  44. Serem sekali terkena panyakit Tidak Menular ini.
    Sebagian dari kita gak sadar kalau sudah mengikuti pola hidup yang tidak sehat.
    Ayoo...semangat baca label gizi.

    BalasHapus
  45. Wah dengan hadirnya terobosan baru yakni logo PILIHAN lebih Sehat ini, jadi memudahkan konsumen terutama emak emak seperti kita untuk menghadirkan makanan dan minuman yang lebih sehat ya mba...

    Alhamdulillah banget deh inovasi barunya keren. Jempol deh buat nestle

    BalasHapus
  46. Sekarang para mamak kudu aware nih saat membaca logo di kemasan makanan.

    BalasHapus
  47. Jadi nggak bingung lagi untuk memilih produk yang lebih sehat karena ada logo baru ini. Sejak dahulu Nestle udah dipercaya sebagai produsen makanan dan minuman yang bermanfaat untuk kesehatan. Makin kesini makin oke improvement nya ya.

    BalasHapus
  48. Yup, membaca label makanan kudu dilakukan ya Mbak agat mengetahui kandungan gizi minuman anak kita. Btw sedari kecil anak2 saya pun suka minum Milo, di kulkas hampir selalu sy sediakan Milo, pilihan lebih sehat!

    BalasHapus
  49. Produk-produk nestle dari dulu jadi favorit saya. Rasanya enak dan terjamin kualitasnya. Apalagi dengan adanya logo "pilihan lebih sehat", makin yakin deh konsumsi produk-produknya

    BalasHapus
  50. bener ya sampai 60 persen lebih masyarakat kita ga embaca label makanan, memang literasi di negara kita masih dikit hiks. semoga dengan banyak informasi dari bloger gini jadi makin aware dengan memperhatikan label kemasan pangan sehat ya mbak dian

    BalasHapus
  51. Woo... Ternyata ada logo baru untuk makanan dan minuman kemasan ya sekarang. Aku baru tahu lo kalau ada logo pilihan lebih sehat ini.

    BalasHapus
  52. Nggak semua orang baca komposisi satu-satu kan mbak, terlebih kalau sambil belanja sambil awasin anak-anak. Nah ada logonya gini jadi simple banget nih mbak

    BalasHapus
  53. Kita jadi konsumen harus cerdas juga ya jadi gak cuma asal beli saja. Kalau aku sih memang selalu memperhatikan label dan logo juga mbak, apalagi untuk makanan anakku. Kadang bisa lama karena ngecekin label dan logo.

    BalasHapus
  54. Keren ya kalau arahnya swasta ikut memperhatikan domain sektor publik.
    Jadi simbiosis mutualisme, saling menguntungkan kedua belah pihak

    BalasHapus
  55. Kok baru tahu ya ada logo pilihan sehat. Jadi lebih tenang juga dong kita mengkonsumsinya.

    BalasHapus
  56. Wah, bagus nih ada yang begini. Bikin kita bisa lebih mudah dalam memilih produk makanan atau minuman yang bergizi ya. Apalagi kalo buat keluarga. Jadi tenang kitanya ya. Dan di masa pandemi kayak sekarang, milih makanan atau minuman yang lebih sehat pastinya suatu keharusan. Biar keluarga selalu fit dan sehat.

    BalasHapus
  57. Iya nih sekarang kalau mau beli makanan atau minuman yang siaop konsumsi saya juga selalu cek ada logo Pilihan Lebih Sethatnya atau gak.
    Di rumah jg kami konsumsi Milo, ikut seneng karena kami gak salah pilih minuman utk dinikmati sama keluarga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama mbak...
      Aku juga gitu sekarang klo beli produk makanan dan minuman di supermarket

      Hapus
  58. Jadi membantu banget bagi customer ya Mbak, kl ke supermarket tinggal memilih produk minuman yang berlogo Pilihan Lebih Sehat aja deh, insyaallah sudah jaminan mutu ya

    BalasHapus
  59. wah baru tau nih ada logo khususnya.. Jadi lebih memudahkan nih kalau mau belanja ya.. kadang aku malah ribet ngeliatin komposisinya, kan kelamaan jadinya, ahaha ..

    BalasHapus
  60. Masyarakat semakin peduli pada pola hidup sehat dan logo chek list warna hijau atau pilihan hidup sehat merupakan salah satu contoh mempermudah komitmen kita untuk melakukan hidup sehat

    BalasHapus
  61. Pilihan lebih sehat logo yang paling mencuri perhatian memang kak kalo ngealfa. jadi bisa milih mana yang pantas dipilih

    BalasHapus
  62. Memang penting ya Mba membaca setiap informasi yang ada pada kemasan produk, kadang terlewat karena hanya fokus pada masa kadaluarsa nya aja. Makasi sharing nya Mba.

    BalasHapus