Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Mendapatkan Vaksin Booster Moderna

Jadi ceritanya, hari Kamis, 31 Maret 2022 lalu, saya akhirnya divaksin booster Moderna!

Jadwal vaksin ini sebelumnya memang tak terencana. Sebenarnya, entah dari kapan suami saya sudah mengingatkan untuk daftar vaksin booster. Pasalnya dia sudah dapat booster sejak Januari lalu dari kantornya. Jadi dia ngoyak-ngoyak saya biar segera booster juga, biar kompak kan ya....

KIPI-vaksin-booster-moderna.jpg


Sebagai penyintas Covid varian Delta, kami dari semula memang taat dengan protokol kesehatan termasuk ikut vaksin. Kami juga tipe yang taat pada anjuran demi mendapat kebermanfaatan. 

Pokoknya, kami anaknya tuh: Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, Patriot yang sopan dan ksatria, Patuh dan suka bermusyawarah......(halah)

Nah, saya seperti biasa yang sok sibuk, bilang iya..ntar..iya ntar..menunda-nunda dan berpikir nanti saja vaksin juga bisa. Bukan menyepelekan ya, tapi karena kehebohan vaksin booster memang kurang nampak, sehingga saya pun ikutan males gerak. Duh!

Apalagi belum ada notifikasi di aplikasi Peduli Lindungi yang saya miliki, kalau ada peringatan untuk melakukan vaksin ini. (yang ternyata aplikasi saya butuh di update, baru deh muncul notifikasi ada panggilan vaksin di bulan Januari, duh tahu gitu enggak nunda melulu).

Kemudian ndilalah, ada peraturan pemerintah terkait mudik 2022 yang menyebutkan bahwa kalau sudah booster enggak wajib menunjukan hasi tes rapid/PCR. Waduh, harus booster secepatnya kalau gitu..

Langsung deh saya cari jadwal vaksin. Sambil diomelin suami pastinya. Katanya, dikasih tahu dari dulu enggak mau dengar, sekarang ramai pasti orang antri. (Tuh, kapok diomelin kan...kwkw) 

Tapi meski ngomel suami sambil nyodorin jadwal vaksinasi via JAKI. Itu lho Aplikasi JAKI (Jakarta Kini) milik Pemprov DKI, jadi kita daftar vaksinasi via online di sana.

Tapi, saya ngecek jadwal di JAKI kok jauh-jauh ya tempatnya

Terus dapat info dari kawan, dibilang langsung datang saja ke tempat saja, jadwal vaksinasi ada setiap hari, yang terdekat misalnya ada di puskesmas di kelurahan kita.

Lha, dasar saya enggak tahu dan enggak pernah ke Puskesmas di kelurahan sendiri, akhirnya saya nanya teman apa di Universitas Mercubuana - yang dekat rumah saya lokasinya - ada pelayanan vaksinasi booster juga. Mengingat saya vaksin dosis kedua di Univ. Mercubuana ini juga, tapi daftarnya lewat JAKI.

Eh, ternyata katanya ada. Dibilang datang saja pagi dan antri. Baiklah, cus vaksin besok pagi!

Vaksinasi Booster Moderna di Sentra Vaksinasi Universitas Mercubuana Jakarta


Akhirnya pagi pukul 07.15 saya tiba di lokasi. Naik motor kurang dari 10 menit sudah sampai. Di sana sudah berbaris rapi belasan orang di gerbang satpam (arah gedung vaksinasi). 

Untungnya masih pagi dan tempatnya memang sejuk jadi enggak berasa setengah jam nunggu, baru tepat pukul 8 boleh masuk ke gedungnya.

Di dalam saya diberi formulir, karena langsung datang jadi ditandai sebagai On The Spot (OTS). Isi formulirnya pake pulpen ya, jadi jangan lupa bawa pulpen biar enggak pinjam tetangga.

Ada antrian lain yang daftar lewat JAKI (ternyata bisa tapi pas saya kemarin daftar sepertinya sudah habis kuotanya maka tidak muncul jadwalnya)

Setelah itu baru mulai, dipanggil ke meja pendaftaran sesuai urutan, lanjut ke meja screening, meja tempat vaksin dan tempat sertifikat. Semua tertib dan diatur dengan rapi. Ini yang saya suka saat vaksinasi di  sentra vaksinasi Universitas Mercubuana ini. Tertib sekali!

Karena saya termasuk datang awal, jadi nunggunya pun tidak terlalu lama. Semua dipanggil sesuai urutan hanya kadang disisipi panggilan untuk antrian lansia yang memang didahulukan. Sampai saya enggak sempat pepotoan (kwkw teteup..), karena prosesnya semua lancar dan cepat!

Oia, awalnya pas baru tiba petugas menyebutkan vaksinnya AZ. Tapi setelah petugas pembawa vaksin datang ternyata diinfokan vaksin yang tersedia Moderna dengan kuota 150 orang dan itu sudah penuh baik untuk antrian JAKI maupun On The Spot.

Selesai di cusss..saya duduk sebentar di luar sekitar 30 menitan baru jalan. Tujuannya mengantisipasi jika ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti reaksi alergi. Yang paling berat syok anafilaktik yang menyebabkan penurunanan tekanan darah secara drastis sehingga menyebabkan sulit bernapas bahkan kehilangan kesadaran. Di mana reaksi ini biasanya terjadi dalam waktu singkat hingga 30 menit setelah divaksin.

Setelah duduk santai sebentar dan semua aman, saya pulang!

KIPI Vaksin Booster Moderna
vaksin dosis 2 di sentra vaksinasi Univ. Mercubuana, Meruya Selatan, Jakarta

KIPI Vaksin Moderna yang Ternyata....


Nah, sampai di rumah saya lanjut beraktivitas lagi seperti biasa. Belum ada KIPI yang saya rasakan beberapa waktu dari vaksin ini. Hanya rasa njarem (pegal di lengan yang di vaksin saja) 

Tapi...siangnya atau beberapa jam dari suntikan baru deh mulai aneh. Kok kliyengan ya. 

Oia, sebelumnya saya dapat cerita dari dua ponakan saya yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan di Mojokerto dan Tulungagung, Jawa Timur yang dapat booster Moderna lebih dulu, katanya KIPI Moderna itu sesuatuuu..

Belum lagi saya baca di media, vaksin Moderna disebut-sebut memberikan efek samping yang lebih 'nampol', lebih terasa dibanding vaksin jenis lainnya. Cerita para tenaga kesehatan yang telah mendapat booster Moderna dan membandingkan efek sampingnya, bertebaran di media sosial juga.

Memang sih KIPI ini sifatnya individual, pada setiap orang bisa berbeda.

Saya lansir dari  covid19.go.id (info COVID yang dijamin pasti valid dan bukan hoaks), pengertian KIPI ini adalah setiap gejala medis yang tidak diinginkan yang dapat terjadi setelah vaksinasi/imunisasi yang diduga terkait dengan vaksinasi/imunisasi yang diberikan. 

Gejala KIPI bisa ringan sampai dengan berat. Umumnya bersifat sementara dan ringan. Kadang hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan yang spesifik.

Oia setiap orang, belum tentu dan tidak selalu akan mendapatkan KIPI, bergantung pada kondisi sistem imun dan respon tubuh masing-masing. 

Gejala KIPI yang umum berupa terbagi menjadi dua yaitu:
  • Reaksi lokal, berupa: bengkak, kemerahan dan nyeri otot pada bekas area suntikan
  • Reaksi sistemik, berupa: demam, sakit kepala, mual, mengantuk, kelelahan, lapar

Lalu yang saya alami yang mana?

Di bagian suntikan nyeriii, meski enggak bengkak. Lalu, saya pusiiiing, lemas, mengantuk, mual, lelah, agak demam (37,5 - 38) dan jantung berdebar.

Duh, kaget saya!! 

Dulu vaksin primer dosis satu dan dua Sinovac hanya ngantuk dan lapar (ini saya enggak yakin juga, karena selama pandemi saya lebih mudah lapar, maklum banyakan di rumah saja haha)

Maka ketika merasa KIPI yang agak nampol begini kaget juga jadinya. Hingga saya malamnya minum Parasetamol, memang sedia di rumah dan juga paginya. Hari kedua masih saya alami hal yang sama hingga meski masih bisa beraktivitas saya lebih banyak rebahannya.

Saya pikir saya sendiri yang merasa seperti ini, ternyata dua orang teman blogger yang barengan vaksin di tempat berbeda, nyetatus di sosmednya kalau KIPI Moderna memang warbiyasa. Bahkan satu dari teman itu ada yang bengkak di bagian suntikan.

Syukurnya di hari ketiga saya segar dan kembali bugar seperti sedia kala. Alhamdulillah!

Dirimu Sudah Tahu Tentang Vaksinasi Booster Belum?


Kalau belum tahu, berikut info seputar vaksin booster yang saya dapatkan dari website resmi covid19.go.id!

Vaksinasi dosis 3 atau booster COVID-19 merupakan vaksinasi dengan jenis vaksin yang sama (homolog) ataupun beda (heterolog) dengan vaksinasi primer dosis 1 dan 2. Vaksinasi booster dibutuhkan untuk mempertahankan tingkat kekebalan dan memperpanjang masa perlindungan dari vaksinasi primer.

Manfaat vaksin booster: Meningkatkan imunitas tubuh, Memperpanjang masa perlindungan terhadap virus, Membantu mengurangi penyebaran virus COVID-19

Syarat Penerima Vaksin Booster :
  • Berusia 18 tahun ke atas
  • Sehat
  • Sudah mendapatkan vaksin dosis 2 selama minimal 3 bulan
  • Memiliki KTP
  • Memiliki tiket vaksinasi booster di PeduliLindungi
  • Tidak sedang positif COVID-19

Penerima vaksin COVID-19 berkemungkinan mengalami KIPI seperti berikut: Nyeri pada area suntikan, Sakit kepala, Nyeri otot, Nyeri sendi, Menggigil, Mual/Muntah, Kelelahan, Demam (suhu tubuh >37.8 derajat Celcius), Gejala mirip flu selama 1-2 hari).

Jika mengalami demam, menggigil, atau pegal-pegal, kamu dapat beristirahat, mengonsumsi obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan, dan minum air putih dengan cukup.

Apabila gejala serius, hubungi contact center yang tersedia di tiap pos pelayanan vaksinasi, datang ke faskes terdekat, atau laporkan lewat situs keamananvaksin.kemkes.go.id.

Nah, kalau teman-teman sudah vaksin booster belum? Ada KIPI seperti saya enggak? 

Yuk yang belum vaksin booster, segera!💗


Salam Sehat

Dian Restu Agustina










Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

14 komentar untuk "Pengalaman Mendapatkan Vaksin Booster Moderna"

  1. Alhamdulillah semuanya dilancarkan..semoga saatnya mudik nanti bisa berjalan lancar pula. Aamiin...
    Bagaimana susah dan banyak perjuangan aturan prokes tetap dijalankan ya

    BalasHapus
  2. Aku belum vaksin booster, sempat daftar dan udah dapat jadwal, tapi pas lagi nungguin orderan sayur yang nggak datang2, akhirnya batal. Sampai sekarang belum daftar lagi... masih mikir2 KIPI nya, apalagi pas puasa gini... untungnya tim nggak mudik, jadi agak santai. Ntar aja kali habis lebaran, semoga masih ada, hehe.

    BalasHapus
  3. Makasih infonya, bisa untuk referensi diri.. aku belum booster dan memang sudah pingin juga booster, tapi nunggu waktu dan kesempatan yang cocok..

    BalasHapus
  4. Kami juga belum booster mba, dimana mana cari vaksinnya kosong 🤣🤣. Bener bener KIPI Moderna sesuatu, kami vaksin 1 2 juga moderna.. Gak papa dah demi sehat.

    BalasHapus
  5. Saya belum vaksin booster, walau mudik, sebenarnya perjalanan tidak melewati lokasi perkotaan dan pakai kendaraan pribadi. Apalagi puasa ini agak kurang memungkinkan vaksin. Semoga semua sehat.

    BalasHapus
  6. Aku pun vaksin 1 dan 2 nya sinovac
    Tapi yang booster nya AZ setengah dosis
    KIPInya AZ aja bikin pegel di tangan saya ga ilang 2 hari, apa lagi Moderna yaa, mantap emang klo baca-baca pengalaman yang lain juga

    Padahal yang Sinovac efeknya cuma ngantukan dan laperan ya mba, sama saya pun, hihihi

    BalasHapus
  7. Saya tertampol, Mba.

    Hihihi.

    Sebenarnya dari Desember lalu harusnya sudah booster. Tapi malas dan sok sibuknya ini lho.

    Ternyata KIPI nya Moderma sampe bisa begitu ya. Hmm ... jadi agak ciyut nyali saya Mba. Maklum, kemarin pas Pfizer saja sudah bikin badan nggak nyaman banget habis vaksin.

    BalasHapus
  8. sayaaa belum berani malah mau booster wkwkwk.. karena banyak yang cerita kalau ada keluhan yang tidak biasa hehe.. jadi masih nunda-nunda nih :(

    BalasHapus
  9. klo dah booster dah bisa terbang kemana2 nih.

    Salam sehat selalu mb, met berpuasa ya

    BalasHapus
  10. Rata-rata temen yang pakai moderna juga kena KIPI yang lumayan parah kak.
    Yang lucunya akutu telat vaksin sebenarnya kak. Vaksin pertama akhir tahun lalu dengan sinovac. Vaksin kedua aku sakit. Jadi diundur. Pas mau vaksin, sinovac sekarang buat anak SD. Jadi aku harus nunggu. Sampe sekarang belum ada pemberitahuan. Wkwkwk.
    Ntah kapan pula nanti boster

    BalasHapus
  11. Mbak Dian udah bisa bebas jalan-jalan ke manapun nih ya Mbak, vaksinnya superkomplit, vaksin pertama, kedua, dan booster. Untunglah KIPI nya sakit ringan biasa ya Mbak, kurang lebih 3 hari, dibawa istrahat sembuh deh.

    BalasHapus
  12. Wah saya masih maju mundur nih mbak mau booster...soalnya denger KIPI nya jadi serem juga..hehehe.. kalau di puskesmas saya gantian aja deh itu jenis vaksin booster yg tersedia.. Kadang mederna akadang pfizer. ..

    BalasHapus
  13. Saya juga belum nih vaksin booster alias yang ketiga ini.
    Udah rencana sih pengen eksekusi, kan pengen mudik taon ini.
    Biar gak riweuh.
    Sekalian ma si sulung, dia malah satu vaksin pun belum...
    Harus segera

    BalasHapus
  14. aku baru beberapa minggu kemarin sudah booster, awalnya juga kayak mba Dian, di aplikasi peduli lindungiku belum ada pemberitahuan gitu, kata temen untuk booster nanti di aplikasinya muncul infonya
    ada yang bilang jarak dari vaksin kedua dan booster 6 bulan, ada yang bilang juga 3 bulan.
    jadi kemarin langsug ke RS barengan sama orang kantor juga dan ternyata dibolehin

    BalasHapus