Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Yuk, Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut untuk Pejuang Kanker Bersama Lifebuoy Shampoo!

Senin lalu, saya dipanggil wali kelas anak saya ke sekolah. Lewat WA, Beliau meminta saya esoknya datang karena ada satu hal yang ingin disampaikan. Aseliii, saya deg-degan nunggu pagi. Ada masalah apa ini. Secara baru dua minggu dia masuk sekolah setelah puluhan purnama belajar dari rumah. Yup, akibat pandemi, meski hampir dua tahun duduk di bangku SMA, dia baru beberapa kali datang ke sekolah dan belajar langsung dari gurunya. Jadi, saya pun bertanya-tanya apa kesalahan yang telah diperbuatnya.

Esoknya, kekhawatiran saya perihal kesalahan si sulung syukurnya tak terbukti. Ternyata, Pak Guru Wali Kelas dan Bu Guru BK ingin menanyakan kenapa anak saya ini cenderung pasif, lebih banyak diam saja di bangkunya, enggan gabung sama temannya, hingga kadang terlihat terkantuk-kantuk juga. Pokoknya intinya dia lebih pilih menyendiri dan enggan bersosialisasi. 

Saya pun menyampaikan, memang anak lanang saya ini bertipe introvert, dia biasanya butuh waktu untuk bisa berbaur dengan lingkungannya. Ditambah di fase usia SMA, yang meski sudah 2 tahun sekelas tapi hanya berjumpa sesekali saja dengan teman - itupun harus jaga jarak - dan selebihnya berkomunikasi via dunia maya. Lengkaaplah sudah kesulitannya!

Akhirnya pertemuan ini menyepakati beberapa hal, tentang apa yang mesti saya lakukan di rumah juga yang akan diupayakan guru di sekolah untuk membantunya. Mohon doanya ya, semoga ini bisa jadi solusi bagi anak saya nanti.

Lifebuoy Shampoo Luncurkan Kampanye "Berbagi Kebaikan"

Pandemi Berdampak pada Perkembangan Sosial Anak


Well, kasus anak saya ini ternyata enggak hanya dia yang mengalami. Seorang terapis keluarga di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa pandemi membuat anak kehilangan kesempatan untuk membangun keterampilan sosialnya, seperti kemampuan berinteraksi dengan teman sebaya, memecahkan masalah, hingga berlatih memiliki sikap empati. 

Kemudian, penelitian dari Universitas Negeri Yogyakarta juga menemukan bahwa selama pandemi 96% anak mengalami penurunan terkait pencapaian aspek perkembangan sosial emosi, terutama dalam segi perkembangan perilaku prososial, atau yang secara awam disebut perilaku tolong menolong.

Terkait hal ini, Anna Surti Ariani, S.PSi., M.Si., Psi., Psikolog Klinis Keluarga, pada acara (hybrid - offline/online) peluncuran kampanye “Berbagi Kebaikan” yang dihelat  Lifebuoy Shampoo produksi PT Unilever Indonesia, Tbk, Kamis (2/6/2022), menanggapi, “Jika kemampuan berempati dan perilaku tolong menolong ini tidak dikembangkan, terdapat risiko jangka pendek dan jangka panjang."

Dalam jangka pendek, anak dapat sulit beradaptasi dan sulit diterima oleh lingkungannya sehingga mengalami masalah pergaulan. Sementara dalam jangka panjang, anak rentan mengalami beragam masalah gangguan psikologis. 

"Perilaku ini tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan sendirinya, dibutuhkan proses panjang sejak usia dini hingga dewasa yang erat kaitannya dengan stimulasi dari orang tua,” jelas psikolog yang lebih akrab dipanggil Nina ini.

Lebih lanjut, Ibu Nina mengingatkan jika ketrampilan sosial itu bukan diajarkan secara teoritis, tapi harus dipraktekkan. Selama pandemi ini menjadi kesulitan tersendiri dan merupakan PR besar bagi kita seusai pandemi yang enggak boleh diabaikan begitu saja. Nah, langkah yang bisa dilakukan:

Di sekolah

Guru bisa menggiatkan lagi kerja kelompok sehingga anak bisa berbagi tugas, bergiliran mengerjakan dan belajar membaca kemampuan teman. Selain itu guru juga bisa memberikan aktivitas yang membuat anak bisa belajar mengantri dan bergantian. Sebagai orangtua kita juga bisa membawakan bekal dalam bentuk porsi (kemasan) yang bisa dibagikan ke teman.

Di rumah

Orang tua mengajak anak membuat sesuatu untuk dibagikan ke teman-temannya atau pada yang membutuhkan. Misalnya bikin makanan untuk dibagikan. Juga bisa mengajak anak berdonasi dengan menyisihkan uang sakunya apalagi kini anak enggak jajan di sekolah karena kantin tutup selama pandemi. Atau bisa mendonasikan yang lain termasuk rambutnya seperti di kampanye yang digagas Lifebuoy Shampoo ini.

"Selama pandemi, kita banyak merenung, ini akan menimbulkan ide bagaimana kita bisa menolong sesama. Kampanye ini merupakan salah satu cara untuk mengajarkan anak-anak kita bagaimana cara berbagi kebaikan. Anak menjadi terinspirasi, dan akan lebih baik lagi jika semua pun melakukan hal yang sama. Karena nyatanya menolong orang lain itu bukan hanya bermanfaat untuk yang ditolong saja tapi juga untuk diri sendiri, yakni untuk kesehatan mental kita. Karena jika apa yang kita bagi membuat orang lain bahagia kita akan juga merasakan hal yang sama," tegas Ibu Nina. 
Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut Bersama Lifebuoy Shampoo!

Lifebuoy Shampoo Luncurkan Kampanye "Berbagi Kebaikan" 


Adalah Lifebuoy Shampoo, brand perawatan rambut yang begitu dekat dengan keseharian keluarga Indonesia, dan memiliki purpose untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak sejak dini yang peduli akan hal ini. 

Di tengah fakta bahwa physical distancing yang dialami anak-anak selama pandemi berlangsung telah berdampak besar pada perkembangan sosial mereka, Lifebuoy Shampoo bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengajak masyarakat wujudkan empati dan kepedulian untuk membantu tingkatkan kualitas hidup para pejuang kanker.

Karenanya, Lifebuoy Shampoo produksi PT Unilever Indonesia, Tbk. kali ini meluncurkan kampanye “Berbagi Kebaikan” di tengah momen peringatan Hari Anak Internasional yang jatuh setiap tanggal 1 Juni.

Mengawali kampanye ini, Lifebuoy Shampoo berkolaborasi dengan YKI mengajak sebanyak mungkin keluarga Indonesia berbagi kebaikan dengan para pejuang kanker melalui berbagai cara.

Agus Nugraha, Head of Marketing Hair Care PT Unilever Indonesia, Tbk. pada kesempatan ini menyampaikan, "Sejalan dengan makna peringatan Hari Anak Internasional yang mengangkat pentingnya menyiapkan pembekalan yang cukup bagi anak untuk masa depan mereka, kampanye “Berbagi Kebaikan” mendorong peranan orang tua untuk membekali masa depan anak dengan menanamkan nilai kebaikan, termasuk perilaku tolong menolong."

Menurut Pak Agus, kebaikan enggak perlu harus banyak uang, atau meluangkan waktu tertentu, dari diri kita sendiri saja bisa jadi sumber kebaikan. Kita bisa menyumbangkan rambut untuk dijadikan wig bagi pejuang kanker. Ini juga wujud kepedulian dan dukungan kepada mereka agar makin kuat dan semangat.

"Ini adalah sebuah dukungan psikologis dan mental, menunjukkan jika kita peduli itu lebih penting. Melalui kampanye ini ingin menginspirasi keluarga Indonesia bahwa rambut sehat – yang bisa didapatkan dengan menggunakan Lifebuoy Shampoo Kuat & Berkilau – dapat menjadi sumber kekuatan untuk melakukan berbagai bentuk kebaikan. Oleh karena itu tahun ini kami bekerja sama dengan YKI menggalang berbagai bantuan bagi para pejuang kanker sebagai bentuk dukungan keluarga Indonesia dalam membantu membangkitkan semangat dan rasa percaya diri mereka,” ujar Pak Agus.

Yayasan Kanker Indonesia

Kampanye ‘Berbagi Kebaikan’ Membangkitkan Keyakinan para Pejuang Kanker


Sementara, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP mengatakan, “Kami menyambut baik kampanye ‘Berbagi Kebaikan’ kerjasama Lifebuoy Shampoo dengan YKI dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kanker melalui donasi rambut, di mana hal ini akan mendorong semangat dan kualitas hidup pasien kanker."

Berbicara mengenai YKI, Prof. Aru menyebutkan jika YKI bermula pada 1977, beberapa tokoh membentuk sebuah yayasan nirlaba untuk mengedukasi masyarakat agar aware terhadap kanker. Kegiatannya berupa upaya preventif, promotif, deteksi dini, dan supportif. Dengan kemajuan teknologi diharapkan pejuang kanker punya usia yang sama dengan orang yang lainnya.

"Mengenai rambut, tiap kali berhadapan dengan pasien kanker baru saya jelaskan: Saudara ada sakit kanker, kemungkinan pengobatannya akan panjang, akan memakan biaya yang banyak. Lalu dia nanya, apa rambut saya akan hilang. Jadi sangatlah penting hal non medis juga disampaikan, berupa kehilangan mahkota, maka berbagi kebaikan donasi rambut ini berarti berbagi self esteem/harga diri akibat kemoterapi. Karena ketika sudah pakai wig, mereka terlihat lebih percaya diri," papar Prof. Aru.

Menurut Prof. Aru, berbagi itu ada feel good kalau kita memberi, berlawanan dengan illfeel. Dan itu membuat dunia lebih indah bagi semua. Karenanya dunia itu masih indah kalau kita masih mau berbagi dan mau berupaya untuk meringankan beban orang lain. 

"Pada kesempatan ini, kami mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat termasuk dengan melakukan deteksi dini kanker, dan sejalan dengan kampanye ini, jagalah kesehatan rambut karena dapat menjadi sumber kekuatan untuk berbagi kebaikan.” pungkas Prof. Aru.

Kemudian, Siti Annisa Nuhonni, Sp.KFR-K, Pengurus Bidang Pelayanan Sosial Yayasan Kanker Indonesia menjelaskan, “Kanker memberi dampak terhadap fisik dan psikologis pasien kanker. Kondisi pandemi juga menambah tantangan yang dihadapi oleh pasien kanker, sehingga diperlukan dukungan psikososial dalam menjaga maupun meningkatkan kualitas hidup pasien baik oleh keluarga, orang-orang terdekat, hingga lingkungan dan masyarakat luas."

"Kebersamaan menjadi bagian yang sangat dibutuhkan oleh pasien kanker ini. Dengan sharing, diajak ngobrol, ditemani, akan memberi dampak positif . Karenanya, dukungan masyarakat melalui kampanye ‘Berbagi Kebaikan’ oleh Lifebuoy dan YKI ini akan semakin membangkitkan keyakinan bahwa mereka tidak sendirian dalam berjuang," jelas Dokter Honni

Terkait donasi rambut ini, Dokter Honni menyebutkan jika banyak yang membutuhkan dan banyak juga yang mendonasikan. Sayangnya selama pandemi, kegiatan ini sempat ada stagnasi. Maka jika kini Lifebuoy mengkoordinasi donasi akan lebih baik pasti. 

"Kampanye ini menjadi penyemangat bagi YKI, terutama pengurus yang sebagian besar adalah relawan. Ini merupakan angin segar, bagi kami juga pasien kanker, bahwa kami tidak sendiri. Even itu hanya doa itu sungguh luar biasa. Jadi jangan sia-siakan kesempatan berbagi kebaikan ini," pungkas Dokter Honni.

Kampanye 'Berbagi Kebaikan' Lifebuoy Shampoo

Cara Berpartisipasi dalam Kampanye 'Berbagi Kebaikan'  


Lalu bagaimana cara untuk ikut berpartisipasi dalam kampanye “Berbagi Kebaikan” ini? Mudah saja:

1. Donasi rambut: Keluarga Indonesia dapat mendonasikan rambut sehat dan kuat mereka untuk nantinya dijadikan wig yang akan didistribusikan YKI ke para pejuang kanker di berbagai wilayah Indonesia. Donasi ini dapat dilakukan dengan 4 langkah mudah:

  • Cuci rambut dengan bersih dan keringkan, kemudian kuncir dalam satu atau dua ikatan dengan kuat.
  • Potong rambut di atas ikatan, pastikan potongan rambut tidak terburai berantakan. Idealnya, dibutuhkan minimal 25 cm untuk membuat wig dengan rambut asli.
  • Masukkan potongan rambut yang terikat rapi ke dalam amplop/zip lock yang tahan air.
  • Kirim ke PO BOX LIFEBUOY BERBAGI KEBAIKAN JAKARTA 12000 dengan mencantumkan nama, alamat dan nomor ponsel pendonasi. (Bagi mereka yang rambutnya belum memenuhi persyaratan, donasi bisa tetap diberikan dimana total gramasi dari rambut yang terdonasi akan dikonversi menjadi wig rambut sintetis yang juga akan didistribusikan kepada para pejuang kanker).
2. Donasi melalui Kitabisa.com: Donasi juga dapat diberikan melalui platform crowdfunding Kitabisa.com, dimana seluruh dana yang terkumpul akan didonasikan kepada YKI.

3. Donasi melalui pembelian produk: untuk setiap pembelian Lifebuoy Shampoo varian Kuat & Berkilau limited edition ukuran 340 ml, otomatis mereka akan berkontribusi dalam penggalangan dana yang akan didonasikan kepada YKI.


Lifebuoy Shampoo varian Kuat & Berkilau
foto milik: Lidya Fitrian & Novitania

Mona Ratuliu: "Yuk, ikut kampanye ini sebagai bentuk dukungan terhadap para penderita kanker!"


Nah, dalam kampanye "Berbagi Kebaikan" ini, Mona Ratuliu dan putrinya, Syanala Kania Salsabila (Nala) juga ikut menyumbangkan potongan rambutnya sebagai bentuk dukungan terhadap para penderita kanker. 

Mona menyebutkan di awal pandemi kesulitan untuk mencarikan teman bagi Nala di rumah. Sebagai orangtua ia berusaha menggantikan peran teman bagi Nala, seperti ia dan suaminya, Tiktokan juga bareng Nala. Tapi, ia yakin itu semua enggak bisa menggantikan posisi teman bagi Nala, karena jika bersosialisasi di sekolah, misalnya, Nala bisa berinteraksi, berempati, dan mengasah rasa peduli. 

Mona, selebritas sekaligus ibu dari lima orang anak, berpendapat, “Memasuki kehidupan pasca pandemi, kita perlahan kembali ke rutinitas social life seperti dulu. Aku sadar kondisi ini akan menuntut kemampuan anak-anakku untuk kembali bersosialisasi, yang sebelumnya sempat terhambat karena pandemi." 

"Maka, aku bahagia sekali. Senang banget rasanya, apalagi tadi sudah ngobrol-ngobrol jadi aku tahu lebih banyak bahwa apa yang aku lakukan ini memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Termasuk dengan menyumbangkan rambut. Beneran enggak ngira. Apalagi selama pandemi kan jarang potong rambut nih, biasanya 3 bulan sekali potong rambut pas pandemi enggak sesering itu lagi," jelas Mona.

"Selain itu juga mudah-mudahan apa yang aku dan Nala lakukan bisa memberikan kebaikan juga ke anak-anak kita. Semoga mereka jadi jauh lebih tahu bahwa banyak hal yang bisa dilakukan untuk berbagi kebahagiaan kepada orang lain," lanjutnya.

"Nah, kampanye Lifebuoy Shampoo ini bisa menjadi wadah bagi para orang tua sepertiku untuk menumbuhkan rasa empati dan menerapkan perilaku tolong menolong pada sesama. Sebagai buktinya, hari ini aku dan Nala mendonasikan rambut kami, dan mengajak seluruh keluarga untuk ikut memberi dukungan." pungkas Mona.
Lifebuoy Shampoo Berbagi Kebaikan

Penutup  


Wah, insightful sekali apa yang diinisiasi Lifebuoy Shampo, juga yang dibagikan para narasumber acara ini ya...Sungguh, sebuah kampanye yang punya banyak manfaat, sehingga sayang jika kamu terlewat! 

Seperti yang ditegaskan oleh pak Agus saat mengakhiri acara jika aksi kecil ini mudah-mudahan diterima dengan baik dan menambah semangat para pejuang kanker dan bisa menjadi salah satu cara untuk keluarga Indonesia dalam mengenalkan pendidikan tentang empati dan tolong-menolong yang bisa dilakukan bersama-sama seluruh keluarga. Perbuatan baik jika orang tua memberi contoh akan berdampak bagus untuk perkembangan anak-anak kita, bukan?

"Meski masih dihadapkan dengan berbagai tantangan di masa pandemi, rasa empati yang diwujudkan dengan aksi nyata untuk berbagi kebaikan adalah suatu hal yang tidak boleh dikesampingkan. Semoga seluruh aktivitas dari kampanye ini mampu menjembatani keluarga Indonesia dalam membantu meningkatkan kualitas hidup para pejuang kanker,” pungkas Pak Agus.

Jadi, yuk kita semua #BeraniBerbagiKebaikan bersama Lifebuoy dari tanggal 2 Juni - 1 Desember 2022! Berapapun yang kita bagi, untuk mereka akan sangat berarti! 

Well, untuk informasi lebih lanjut tentang kampanye ini, kunjungi: https://kitabisa.com/campaign/lifebuoy-berbagikebaikan atau akun Instagram @LifebuoyID yaa...💕

 

donasi rambut yayasan kanker Indonesia



Salam Semangat

Dian Restu Agustina




Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

131 komentar untuk "Yuk, Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut untuk Pejuang Kanker Bersama Lifebuoy Shampoo!"

  1. Kepengin banget deh ikutan donasi. Pengin panjangain rambut dulu biar bisa digunting 25 cm. Makasih banyak infonya, Mbak. Semoga semakin ada banyak orang yang berbagi kebaikan, ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa juga seadanya nanti dihitung gramnya untuk wig sintetis

      Hapus
  2. Alhamdulillaah, semoga smakin banyak perusahaan2 yang bikin kampanye serupa. Kan bagian sari CSR juga, ya. Dengan begini seliruh Indonesia dapat kesempatan berdoanasi dan seluruh Indonesia juga berkesempatan dapat donasi.

    Apalagi kanker salah satu penyakit yang banyak diderita di seluruh dunia.

    Semoga kita sllu diberi kesehatan .. aamiin

    BalasHapus
  3. luar biasa gerakannya, beneran memberikan dukungan dan semangat kepada penderita cancer agar mereka bisa melewati semuanya tetap dengan senyuman. Luar biasa, cuuuz ikutaaaan, kudu cewe ya kak... harus punya rambut 25 cm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kan ada cara lainnya, Kak. Bisa berapapun panjangnya bisa digramasi untuk wig sintetis, bisa donasi uang di kitabisa atau beli produknya Lifebuoy..ada di atas infonya

      Hapus
  4. Menurutku ini termasuk program menarik sih, apalagi brand Lifebouy ini juga produk sejuta umat. Seneng deh, ada banyak cara untuk saling berbagi dan kita pun bisa melakukannya juga.

    BalasHapus
  5. Keren nih programnya Lifebuoy, apalagi berbagi untuk sesama. Semoga dengan ini bisa bermanfaat untuk pejuang sehat disana

    BalasHapus
  6. Ternyata ada juga donasi rambut ya. Aku kalau potong rambut biasanya 2 tahun sekali. Jadi rambutnya sudah panjang sekali. Biasanya mamaku merasa sayang dengan rambut panjangku. Jadi suka disuruh bawa pulang.

    Nah kalau aku bilang ke salonnya bahwa rambut panjangnya mau dibawa pulang. Suka diikat dulu sebelum dipotong. Jadi lebih mudah dibawa pulangnya.

    Nah, aku udah potong rambut 2 minggu yang lalu. Nggak kepikiran untuk bawa pulang rambutnya. Jadi nggak tahu info ini lebih awal.

    Padahal aku juga pengguna sampo lifebouy. Yang orange biasanya aku pakenya.

    BalasHapus
  7. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu sesama terutama untuk para penyandang kanker. Ga hanya berdonasi dengan bersedia memotong rambut tetapi dapat juga dengan membeli produk sampo Lifebuoy maupun berdonasi dalam bentuk uang melalui kitabisa. Bagus2 sekali program yang sedang digalakkan ini ya, mbak Dian. Semoga dapat berkesinambungan hingga nanti :)

    BalasHapus
  8. Saya dan beberapa teman kantor minggu kemarin juga barusan ngobrolin hal yang sama mbak, anak-anak introvert yang makin menjadi kenyamanannya dalam kesendirian, susah banget disuruh keluar kamar.

    Donasi rambut, jadi ini rambut beneran yang didonasikan ya mbak, panjang juga ya 25 cm untuk bisa dibuat jadi wig. Saya yang berambut pendek ini pastinya nggak bakal bisa menyumbang. Eh tapi masih bisa berdonasi dengan membeli produknya, shampo lifebuoy

    BalasHapus
  9. Kebetulan banget nih rambut anak2ku dah gondrong2 panjang2, watunya dipotong, bisa nih disumbangkan juga utk bikin wag buat penyintas kanker.
    Aku selama ini gak kepikiran kalau potongan rambut yang dibuang2 itu ternyata berguna banget buat donasi kyk gini ya.
    Bagus nih campaign Lifebuoy, moga banyak yang ikutan.

    BalasHapus
  10. Untuk introvert butuh waktu untuk bisa lekas berbaur apalagi memang pandemi ini sesuatu banget. Daku yang ambivert aja suka kagok jadinya.
    Namun program dari Lifebuoy ini bisa menggerakkan diri ya untuk bersosialisasi sambil berdonasi dan beradaptasi lagi

    BalasHapus
  11. wah keren Lifebuoy Shampoo
    beberapa kerabat saya terkena kanker, sehingga ngerasain banget penderitaan
    happynya sekarang bisa gabung dengan Lifebuoy Shampoo untuk berdonasi di YKI

    BalasHapus
  12. Baru kali ini saya baca ada DONASI RAMBUT. Ide yang bermanfaat ya Mbak Dian. Bisa membantu mereka yg harus kehilangan rambut akibat kemo. Memakai rambut palsu setidaknya bisa menaikkan rasa percaya diri para penderita kanker.

    BTW, anak introvert memang butuh waktu untuk bersosialisasi dengan baik. Apalagi setelah sekian lama berkegiatan on-line. Jadi memang ada proses untuk mengubah kebiasaan. Saya berharap ini hanyalah masalah waktu aja. By the time, dengan pelan-pelan mengenal teman-teman sekolahnya, anaknya Mbak Dian bisa berbaur dengan baik.

    BalasHapus
  13. Wah, wahh baru tahu saya lho kalau lifebuoy ada shampoonya wkwk. Selama ini selalu setia pakai lifebuoy sabunnya aja. Salut banget dehh sama visi misi mereka ini, jadi semangat beli lifebuoy!

    BalasHapus
  14. Donasi untuk kegiatan sosial dari Lifeboy untuk mereka yang membutuhkan sangat baik. Memberikan harapan bagi mereka yang mengalami sakit kanker kulit.

    BalasHapus
  15. Kampanye baik seperti ini harus didukung. Thanks Lifebuoy sudah memberikan jalan untuk kami ikut peduli. Jadi kalau belum bisa donasi rambut, kita bisa donasi lewat kitabisa itu ya mbak, atau lewat pembelian produk edisi khusus. Terima kasih infonya yang sangat berguna ini, Mbak Dian.

    BalasHapus
  16. Bagus nih kampanye nya dari Lifebouy krna bisa berbagi kebaikan dengan donasi rambut...pastinya donasi rambut sangat dibutuhkan bagi yang membutuhkan rambut misalkan bagi pasien yang menderita keboyakan ya mbak

    BalasHapus
  17. Terima kasih Mbak Dian atas informasinya. Sungguh bermanfaat bagi saya. Secara memang saya gak betah punya rambut panjang. Kata yang motong, rambut saya tebal dan bagus, kok dipotong. Semoga dengan program ini saya bisa berbagi dengan para cancer survival.

    BalasHapus
  18. Memang pandemi jadi tantangan tersendiri buat anak dalam soal sosialisasi ya Mbak. Terutama perlunya diajarkan berbuat baik untuk mereka sebagai bekal masuk ke dalam masyarakat. Salut dengan kampanye positif dari Lifebuoy sebagai dukungan bagi pasien kanker. Memang betul, membantu tak harus denagn uang, ternyata banyak cara berdonasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, bisa dengan berdonasi juga atau beli produknya

      Hapus
  19. Masya Allah kegiatannya bagus sekali ya maak, Produk Lifebouy kesukaan keluarga sejak saya kecil. Mau ikut membantu donasi rambut next kalau potong rambut.

    Hal kecil bisa bermanfaat buat orang banyak yaa...

    BalasHapus
  20. Whoaaa, campaign yg luar biasaaa.
    Lifebuoy memang memberikan peluang agar kita semua berkontribusi optimal utk meningkatkan kepedulian dan empati.
    Saluutt banget!

    BalasHapus
  21. Nampol di part closingnya bahwa meski masih dihadapkan dengan berbagai tantangan di masa pandemi, rasa empati yang diwujudkan dengan aksi nyata untuk berbagi kebaikan adalah suatu hal yang tidak boleh dikesampingkan. Yess, exactly right.

    BalasHapus
  22. Lifeboy ini sampo yang sering ak pake banget dari sejak kecil sampai dewasa sekarang ini.. Wahh seru banget acaranya, semoga bisa ikutan donasi juga nih..

    BalasHapus
  23. Selama 2 tahun lebih sekolah offline, tidak bersosialisasi pasti akan mempengaruhi anak secara psikologis ya Mbak. Apa lagi kalau anaknya karakternya memang introvert dari sananya, tambah jadi deh...Ngomong2 tentang berbagi kebaikan, apapun bisa kita bagikan ya Mbak. Termasuk rambut sehat yang biasanya habis dipotong dibuang begitu saja, bisa didonasikan untuk wig para penyintas kanker

    BalasHapus
  24. selain donasi rambut dan dikirim ke PO BOX ternyata bisa juga donasi melalui Kitabisa.com ya, jadi ya benar berbuat kebaikan bisa dilakukan dengan cara apapun

    BalasHapus
  25. Kegiatan yang bagus sekali. Banyak yang tidak tahu kegiatan seperti ini, padahal mungkin banyak dari kita yang bisa membantu.

    BalasHapus
  26. Ini kerasa banget sih sama anak aku, kejadiannya mirip lah, beda setahun sih. Baru juga masuk eh kena pandemi, sekarang udah lulus SMA aja sih huhu

    Keren banget nih program donasi rambut dari Lifeabuoy ini, bisa membantu pasien kanker yaah

    BalasHapus
  27. Dari awala baca saya pikir lifeboy ini hanya akan melakukan pennyuluhan. Ternyata ada tindakan nyatanya. Keren memang. Rambut ternyata bisa dibuat donasi.

    BalasHapus
  28. ah iya, aku pernah ngerasain di posisi kayak anaknya kakak yang introvert gitu. apalagi tiap masuk kelas baru yang nyaris semua muridnya juga baru. adanya cuma diem aja dipojokan.

    BalasHapus
  29. Masyaallah programnya bagus banget ini Lifebouy Shampoo berbagi kebaikan pada yang membutuhkan. Semoga bemanfaat ya dan terus berlanjut hingga ke masa yang akan datang.

    BalasHapus
  30. Wah aku baru tahu kalau sisa rambut yang digunting, bisa disumbangkan🥺

    BalasHapus
  31. Andai pas rambutku masih panjang dan tahu program ini. Pasti ikut donasi deh. Sekarang sudah pendek. Hal kecil kaya rambut gini bisa bermanfaat juga buat mereka yang kena kanker

    BalasHapus
  32. Dennise Sihombing7 Juni 2022 pukul 15.03

    Wow luar biasa ya kampanye yang diserukan oleh Lifebuoy Shampoo rasa peduli pada mereka para pejuang kehidupan "kanker". Aku beli produknya saja deh. Karena rambutku masih pendek belum bisa donasi rambut.

    BalasHapus
  33. Dukungan kepada saudara2 kita yang mengalami kanker memang sangat penting. Secara fisik dan psikis mereka mengalami tekanan, terutama berkaitan dengan perubahan fisik yang terjadi. Tepat sekali kita gunakan moment Berbagi Kebaikan dari Lifebuoy ini untuk mengajarkan kepada anak-anak bagaimana melakukan kebaikan yang dimulai dari diri sendiri.

    BalasHapus
  34. Unik sekali ada donasi rambut, jadi kalau habis potong enggak usah dibuang tetapi dibersihkan lalu disumbangkan. Emang gak semua pasien cancer bisa punya wig sendiri ya jadi sumbangan rambutdari donatur amat membantu.

    BalasHapus
  35. Campaign yg keren banget ini mak. Pengalaman aku merawat bapak yg udh 4th ni kena kanker jd ngerti banget kehilangan rambut itu emang bikin psikologis down. Bapakku aja udh sepuh apalagi yg masih muda bahkan anak2. Dengan adanya donasi rambut insyaallah bisa bikin mereka bangkit dans emangat lavi ya

    BalasHapus
  36. MashaAllah~
    Senang sekali ada yang peduli dengan penyintas kanker yang sedang mengalami masa-masa krisis percaya diri karena penampilan. Semoga donasi rambut bisa membantu para sahabat di YKI untuk kembali semangat jalani aktivitas produktif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kepedulian dari kita bisa menjadi penyemangat saudara-saudara kita yang sedang terkena kanker agar tetap semangat melakukan pengobatan hingga sembuh ya.

      Hapus
  37. Small step by Lifebuoy tapi means a lot! Masya Allah Lifebuoy. Memang pasien kanker bakal down banget psikisnya. Semoga mereka tetap semangat menjalani hidup ya!

    BalasHapus
  38. keren sekali programnya Lifebuoy ini, pastinya akan sangat bermanfaat dan semoga acara seperti ini tetap berkelanjutan dan makin banyak pihak lain yang ikut dalam berbagi kebaikan seperti ini

    BalasHapus
  39. Bener deh kalo abis pandemi bikin anak-anak yang udah nyaman sendirian jadi adaptasi lagi. Malah anakku, 2 tahun kemarin ngga kenal sama temen se-PAUD nya sampai baru ketemu saat wisuda aja. Parah deh! Btw, Untung ya kita bisa berbagi kebaikan lewat program Lifebuoy ini, bisa berbagi semangat dengan temen2 survivor.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senangnya..
      Anak-anak bisa belajar juga berbagi bersama sahabat di YKI untuk mendonasikan rambut agar bisa tersenyum ceria kembali.

      Hapus
  40. Samaan ma anakku mbak yg introvert. Suka butuh waktu lama buat deket sama guru dan temen2nya.

    Btw, seru banget kampanye dari Lifebouy. Mau juga ah ikut donasi rambut.

    BalasHapus
  41. Keren banget sumbangsih Lifebuoy terhadap pejuang dan penderita kanker. Caranya bangkitkan awareness itu lho. Semoga makin banyak yang peduli yaa. Juga bagi kita sendiri untuk jaga kesehatan lebih baik.

    BalasHapus
  42. Ya ampun seneng banget nemu artikel ini. Beberapa bulan lalu pernah ada influencer yang bahas ini tapi gak keburu aku screenshot infonya, seneng banget akhirnya aku nemu disini. Makasih mbak..

    BalasHapus
  43. Luar biasa ya konsep yang ditawarkan, berbagi tidak melulu harus dalam bentuk uang. Semoga makin banyak perusahaan yang melakukan gebrakan dalam kebaikan ya

    BalasHapus
  44. Baru tahu ada donasi rambut Mbak. Alhamdulillah anak-anak diajarkan berdonasi sejak dini secara tidak langsung membentuk rasa empati anak pada sesama ya Mbak? Program Lifebuoy ini keren banget.

    BalasHapus
  45. Iya, kak, walaupun banyak tantangan di masa pandemi, kita harus memiliki rasa empati yang diwujudkan dengan aksi nyata untuk berbagi kebaikan. Keren banget deh acara dari lifebouy

    BalasHapus
  46. wah aku seneng banget nih kalau ada event seperti ini, pengen ikutan juga tapi 25cm panjang juga ya.

    BalasHapus
  47. Sejak abis baca tulisan ini beberapa waktu lalu, jadi kepikir mau infoin temen-temen yang berencana ke salon buat potong rambut, supaya rambutnya didonasikan saja untuk mendukuk kampanye berbagi kebaikan dari lifeuboy ini. Biar makin banyak yang berdonasi.

    BalasHapus
  48. Wah, seandainya kampanya donasi rambut ini sudah hadir saat pandemi kemarin, sepertinya rambut2 anak2ku bisa dibagikan nih. Super gondrong rambut anak lelakiku hehehe. Kepengen ah ikut juga. Keren sekali program Lifebuoy ini. Semangat terus para penderita kanker ya, semoga bisa survive aamiin.

    BalasHapus
  49. Kalau dipanggil ke sekolah itu selalu deg-degan ya takut ada apa-apa dengan anak kita.
    Bener banget ya mbak sekolah online ternyata mempengaruhi anak juga ya krn gak pernah bersosialisasi.
    PR juga buat ortu ya untuk meningkatkan keterampilan sosialnya, pas deh kalau mengajak donasi untuk para pejuang kanker ini

    BalasHapus
  50. Donasi pembelian produk kalau digunakan untuk kegiatan mulia seperti ini pasti mau dong. Karena bisa membantu penderita kanker. InsyaAllah ada amal kebaikan yang dinilai pahala di dalamnya. Aaamiin

    BalasHapus
  51. Anakku dulu ngalamin hal yang sama mbak. di sekolah diam, tapi aku tahunya di rumah ya baik baik saja. Psikolog sekolahnya nemuin aku buat konsul. Dan disarankan ikut play terapi. Saat itu usianya masih 7 th, SD kelas 1. Tapi dari saran psikolog sekolah nya jadi ketahuan kalau anakku ada sensory prosesing disorder dan alhamdulillah sudah diterapi. Sempat suspect selective multism juga soalnya. Anyway semoga program berbagi kebaikan Lifebuoy ini sukses ya

    BalasHapus
  52. Kampanye ini baik banget utk mendorog masyarakat peduli pada penderita kanker ya mbak? Pilihannya pun gak terbatas pada nyumbangin potongan rambut, tap buat yang rambutnya pendek juga bisa berpartisipasi melalu kitabisa atau cukup membantu dengan beli produk Lifebuoy. Apalagi kalau ngajakin anak2, bisa sekalian ngajarin mereka ttg berempati yaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, benar bisa ajak anak untuk ajarkan empati dan peduli

      Hapus
  53. MasyaAllah mbaaa jadi ingat ibuku yang rambutnya panjang sekaki. Donasi rambut bisa ya ternyata. Semoga Allah melimpahkan kesehatan kepada penderuta kanker untuk bisa sembuh

    BalasHapus
  54. Panjang ya waktu donasi berbagi kebaikan ini. Ternyata rambut yang kita punya bermanfaat juga ya. Aku jadi pengen manjangin rambut terus potong dan sumbangkan. Jadi, turut membantu para pejuang kanker.

    BalasHapus
  55. Masalah perkembangan sosial ternyata cukup krusial juga ya. Karena efeknya memang tidak terlihat tidak nyata tapi nyata eh gimana sih hehehe. Pokoknya mesti rain-rajin ajak anak berinteraksi deh ya. Btw kampanye Lifebouy ok banget nih. salut deh.

    BalasHapus
  56. Senang sekali membaca artikel ini
    Ternyata banyak cara untuk berbagi kebaikan ya mbak
    Tidak sulit berbagi kebaikan, seperti yang ditunjukkan dalam program Lifebuoy ini
    Donasi rambut untuk pasien kanker

    BalasHapus
  57. wah donasi rambut ini pasti sangat membantu dan bermanfaat ya, mbak bagi para penderita kanker. cuma kayaknya rambutnya harus panjang banget ya buat bisa didonasikan

    BalasHapus
  58. Dukungan seperti ini semoga menambah semangat temen2 yang sedang berjuang sembuh dari Kenker ya, mbak.

    BalasHapus
  59. dukungan sekecil apapun sangat berarti bagi mereka... support juga mempengaruhi kesembuhan mereka semoga banyak perusahaan lain yang peduli pada mereka ..dan masyarakat ikut berpartisipasi

    BalasHapus
  60. Lifebuoy shampoo sangat inspiratif nih. Nggak terpikir donasi dengan helai rambut. ternyata bisa bermanfaat ya.

    BalasHapus
  61. Setelah baca artikel ini pemikiran jadi terbuka. Ada banyak cara membantu mereka tidak secara langsung. Pun seolah kita ini tidak memberikan perhatian. Kepedulian yang digagas Lifebuoy ini memang sangat bagus. Pasti banyak yang tergugah untuk berpartisipasi

    BalasHapus
  62. Dari dulu pengen agar potongan rambut saya bisa memberi manfaat yang baik untuk orang lain. Wah kudu panjangi rambut hingga 25 cm dulu nih kalo ikut donasi ini. Terima kasih infonya bu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa sumbang berapa aja atau beli shampoonya Kak

      Hapus
  63. Hebat euy programnya Lifebuoy Shampoo. Jadinya ada alasan buat potong rambut kalau kaya gini. Rambutnya juga bisa bermanfaat buat orang lain. Senengnyaa..

    BalasHapus
  64. Sejak tahun 1977 ternyata YKI sudah sangat lama berdiri ya kak. Oh ya.. Ide donasi rambut ini brilliant banget. Biasanya penyintas kanker memang kehabisan rambut akibat kemoterapi. Tapi syukurnya dengan gerakan ini mereka bisa percaya diri dengan memakai wig dari rambut asli hasil donasi. 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, semoga bisa bikin mereka bahagia dan makin semangat sembuh ya

      Hapus
  65. Donasi rambut ini belum terdengar familiar ya mbak...tapi bagus juga Lifebuoy memulai kegiatan donasi rambut apalagi ditujukan untuk penderita kanker ya..pastinya mereka membutuhkan sekali donasi rambut ini

    BalasHapus
  66. Program-program kebaikan gini sih yang harus selalu disupport ya. Menariknya bisa bantu pasien kanker dengan hal positif dan setidaknya memberikan senyuman kepada mereka. Btw, Lifebouy shampoo sudah dipakai juga sih sejak beberapa tahun lalu.

    BalasHapus
  67. Waah, CSR Lifebuoy keren!
    Dulu pernah liat iklan apaan gitu yang motong rambut untuk donasi
    Ternyata emang bisa ya, baru tau saya
    Semoga langkah kecil seperti ini bisa berarti besar untuk para pejuang kanker di luar sana

    BalasHapus
  68. Senangnya Lifebuoy bisa mendorong kita untuk berbagi kebaikan. donasi mudah berupa rambut pun jadi. Dulu saya pernah donasi rambut di acara lain, potong di tempat dan kres kres kres, InsyaAllah berkah buat semua

    BalasHapus
  69. keren ya program dari Lifebuoy ini, semoga makin banyak perusahaan yang melakukan kegiatan baik speerti ini sehingga dapat membantu para pejuang penyakit ini

    BalasHapus
  70. Subhanallah Mbak, terharu banget dengan donasi rambut, rambut yang kadang nyangkut di sisir ketimbang terbuang begitu saja bagus dirapiin dikumpulin, dicuci yang bersih dengan Lifebuoy Shampoo terus bisa dikirim ke pasien kanker buat jadi wig ya,, hiks... ide cemerlang banget ide Berbagi Kebaikan Lifebuoy ini...

    BalasHapus