Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Roti Gambang, Kuliner Legendaris Betawi

"Buk, jangan lupa Jumat tolong beliin aku roti gambang ya. Sabtu Subuh aku berangkatnya."

"Okeeeeh!"

Suami saya mengingatkan untuk membeli roti gambang hari Jumat nanti. Masih lama sih, tapi mumpung tadi kami lagi ngeteh ditemani roti gambang jadi sekalian diingatkan. 

Hari Sabtu ini, suami saya akan ke Garut untuk misi pendakian Gunung Papandayan bersama teman-teman masa kuliahnya. Mereka hiking dalam rangka peringatan 30 tahun angkatan '92 FE UI.

Ini adalah kali ketiga dalam beberapa waktu terakhir, mereka melakukan pendakian bersama. Para bapack dan ibuk mantan mahasiswa yang usianya hampir berkepala lima tapi semangat muncaknya luar biasa. Setelah Gunung Sindoro, lalu Lawu, kini giliran Papandayan yang berketinggian 2665 mdpl akan didaki mereka.

Lalu apa hubungannya dengan roti gambang yang diminta suami untuk dibeli?

Roti ini akan dibawanya jadi bekal saat ke summit nanti!

roti gambang tan ek tjoan


Tentang Roti Gambang

Saya mengenal roti gambang sejak tinggal di Ibukota. Seingat saya di kampung halaman saya, Kediri, nama roti ini tidak dikenali. Mungkin saja ada penganan serupa tapi punya nama berbeda. Entahlah, jujur saya lupa saking lamanya merantau. 😁

Tapi aseliii, selama saya berpindah tempat tinggal, di Bali, Sumatera Utara (serta Singapura dan Amerika), roti ini juga tidak saya jumpai. Atau pernah makan namun namanya lagi-lagi bukan roti gambang.

Hingga, ketika saya pindah ke Jakarta, ada gerobak penjual roti yang rutin lewat depan rumah saya dan menjual roti gambang.

Penampakannya yang eksotis serupa kulit saya yang manis, memberi ciri khas roti yang disebut-sebut di Betawi sebagai kuliner legendaris. Ada taburan wijen di permukaan membuat penampilan roti gambang unik dan cantik, terlihat istimewa dan beda dari roti lainnya.

Awal mencoba saya langsung suka. Tekstur roti memang keras tidak seperti roti kekinian yang lembut, ngembang, kadang kopong dalamnya. Bentuk padat yang justru membuat sekali gigit terasa mantap. Makan sebiji, kenyang sampai nanti!

Enggak itu saja, cita rasa yang khas dengan aroma wangi bubuk kayu manis juga dominan. Rasa manis yang tidak terlalu kuat karena penggunaan gula jawa dan warna cantik kecoklatan dari warna alaminya.

Roti Gambang, Kuliner Legendaris Betawi
Roti gambang untuk snack/bekal sekolah


Roti Gambang, Kuliner Legendaris Khas Betawi


Nah, menurut Budayawan Betawi Yahya Adi Saputra, nama roti gambang bermula pada zaman kolonial. Nama roti ini terinspirasi dari bentuk bilah-bilah alat musik gambang di mana beberapa sumber sejarah menyebutkan gambang kromong telah dikenal sejak abad 18 dan 19. Pada masa itu, roti gambang dikenal sebagai roti yang kerap dikonsumsi orang Belanda-Indonesia. Sehingga roti ini dulunya dikenal dengan rotinya orang-orang Eropa di Batavia. 

Diciptakan dengan mengadopsi proses pembuatan roti yang biasa disantap oleh orang Belanda pada masa kolonial namun dengan menggunakan bahan yang mudah diperoleh. Misalnya, penggunaan gula merah untuk menggantikan gula pasir yang pada masa itu memang sulit didapatkan dan kayu manis yang digunakan sebagai pengganti bumbu spekoek.

Sementara, jejak sejarah roti gambang dapat ditemukan dari salah satu pabrik roti yang dahulunya memproduksi roti ini, pabrik Roti Lauw, yang berdiri pada tahun 1960 beralamat di Kebon Kacang, Jakarta Pusat.  

Lalu, produsen roti gambang lainnya yang sudah sangat dikenal adalah Tan Ek Tjoan yang mulai merintis usahanya di daerah Surya Kencana Bogor pada tahun 1921 dan kemudian memperluas usaha di Jakarta.

Saat ini, roti gambang bisa kita temui setiap hari dijajakan oleh gerobak roti keliling, di toko-toko roti, minimarket, juga bisa dibeli dengan mudah secara online.

sejarah roti gambang
Roti gambang untuk teman ngeteh atau ngopi


Resep Roti Gambang


Sebenarnya, saya belum pernah bikin sendiri roti gambang ini. Kapan hari saat ngobrol sama tetangga yang asli Betawi saya nanya resepnya. Bahannya yang utama ada tepung terigu, gula merah, soda kue, baking powder, bubuk kayumanis, telur, margarin dan wijen.

Cara membuatnya mulai dari merebus gula dan air sampai larut kemudian saring dan dinginkan. Campur tepung terigu, gula pasir, soda kue, baking powder, kayu manis, dan telur, uleni hingga rata. Lalu, tambahkan margarin dan uleni rata sampai adonan halus. Kemudian diamkan, timbang, bentuk lonjong, dan taburkan wijen di atasnya. Panggang adonan roti gambang hingga matang dan sajikan.

Nanti deh kalau sudah saya praktekkan saya share resepnya di sini, biar terbukti...

Oia, tetangga tercinta juga menyarankan agar saya memakai gula aren saja untuk hasil terbaiknya. Langsung teringat saya punya stok gula aren organik yang manisnya sehat yang pasti bikin roti gambang makin lezat.

gula aren organik
Contoh gula aren organik (sumber: Arenga Indonesia)


Penutup


Well, roti gambang pas benar dijadikan teman sarapan, pendamping kopi, teh, susu ataupun coklat hangatmu. Juga cocok untuk jadi bekal sekolah maupun perjalananmu. Roti yang khas baik tampilan, tekstur maupun rasa, juga aman harganya bagi kita-kita. 

Pantas saja jika roti ini masuk dalam daftar 50 roti terbaik di dunia versi CNN yang dirilis secara acak (bukan berdasarkan peringkat teratas atau terbawah), bersanding dengan baguette dari Perancis, paratha dari India, roti canai asal Malaysia, tortillas dari Meksiko, dan biskuit dari Amerika Serikat. Wah!

Jadi, sudah pernahkah kamu mencoba roti gambang? 

Ayo coba cari di penjual roti yang kamu temui, beli di toko roti, pesan online atau bikin sendiri! Rasakan kelezatan roti gambang, kuliner legendaris Betawi!💛


Happy Sharing

Dian Restu Agustina


Artikel ini diikutkan dalam 'IDFB Blog Challenge‘ by ‘Indonesian Food Blogger




Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

35 komentar untuk "Roti Gambang, Kuliner Legendaris Betawi"

  1. aku udah lama nih mba ngga makan roti gambang mba.. roti masa kecil yang banyak disuka

    BalasHapus
  2. Teksturnyaaa Mirip roti atos/ keras yg ada di resto atau hotel2 gt ya mbaaa? Apa sih, bagel?

    Aku kyknya mungkin pernah makan roti ini, tp nggak ngeh namanya apaaaa.

    Duh, mupeng lagi nihhh

    BalasHapus
  3. Aku seriiing sarapan roti gambang, mbak Dian hehehe :) Alhamdulillaah si mamang roti Tan Ek Tjoan suka jualan lewatin rumahku. Harga satuannya 10K, tadinya 9K hihihi. Ukurannya cukup besar dan bikin kenyang. Wah, keren pak suami masih semangat ikutan hiking Gunung Papandayan yach. Diberi bekal roti gambang cocok tuh. Bekal sekolah anak roti gambang juga pas. Miminya susu anget atau teh juga asyik hhmmm lezatnyaaa!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku merasakan manfaat atau khasiat menyantap roti gambang ini mbak. Perut jadi hangat karena mungkin bumbu rempahnya itu ya terasa. Ada kayu manis, cinnamon, gula dan sebagainya. Kalau anak-anakku juga suka mamam camilan yang satu ini ditemani susu atau kopi susu. Buat family time juga seru :D

      Hapus
  4. Dulu sering makan roti gambang
    sekarang tan ek tjoan jarang bikin. Mpo jadinya belinya tawar atau coklat atau sukade enak juga.

    BalasHapus
  5. sejujurnya aku kurang suka sama roti gambang, tapi ya orangtuaku doyan banget apalagi kalo dimakan bersamaan dengan teh dan kopi

    BalasHapus
  6. duh kebayang harum dan lezatnya roti gambang
    bentuknya gemuk tapi empuk
    gak heran roti gambang disukai sebagai sarapan pagi ya?

    BalasHapus
  7. Jadi makin tau nih kalau nama roti gambang ternyata terinspirasi dari bentuk bilah-bilah alat musik gambang. Makan roti gambang ditemani sama susu atau teh saat pagi hari emang cocok banget tuh.

    BalasHapus
  8. Sama mbak, aku pun sejak tinggal di Jakarta tahun 90an, mungkin pernah makan tapi gak ingat namanya, atau memang pernah tahu tapi pakai nama berbeda. Baru kepo banget tuh pas beli di pasmod BSD, ada roti isinya selai nanas. Kata yang jual rotii gambang. Tapi bentuknya bulat bukan lonjong. Akhirnya malah sibuk nyari gambang di ecommerce, lha bentuknya beda, ternyata umumnya lonjong. Isinya pun beda-beda. Ada yang gak ada isi sama sekali. Akhirnya sejak itu jadi kenal dunia pergambangan wkwkw. Baca cerita gambang dibawa suaminya mendaki ini seru, gambang jadi naik gunung :))

    BalasHapus
  9. ini roti yang padet itu kan ya, manis gula merah gitu, aku suka juga roti seperti ini ga kebanyakn ragi jadi aman gitu jadi pengen beli buat sarapan besok

    BalasHapus
  10. Di semarang ada juga lho mbak roti serupa roti gambang ni. Tapi klo di semarang namanya gandjel rel. Teksturnya keras gtu dan sayangnya udah agak langka san susah ditemukan

    BalasHapus
  11. sudah pernah doong, dan doyannya justru pas udah gede. enak bener sih buat temen ngeteh ngopi gitu sambil santuy2

    BalasHapus
  12. Aku belumpernah nyoba roti gambang, beberapa kali lihat di status mbak Nurul. Sepertinya cocok buat sarapan ya mbak dinikmati sama teh tawar

    BalasHapus
  13. Saya mengenal roti gambang sejak kecil. Karena memang lahir di Jakarta, Begitu pindah, gak pernah lagi ketemu roti gambang. Makanya seneng sekarang bisa balik ke Jakarta lagi. Bisa makan roti gambang lagi. Rasanya memang enak. Gak pernah bosen makan roti gambang.

    BalasHapus
  14. Masa pas awal baca aku ngebayanginnya malah roti gombong yang terkenal di Solo. Wkwkwk, beda dikit sih namanya. Ngebayangin pemanisnya pakai gula aren, beuhhh... pasti harummm dan manisnya lebih mantap.

    BalasHapus
  15. Aku pernah nyobain roti Gambang, oleh-oleh dikasih sepupu. Yang khas emang karena ada rasa kayu manis itu, taburan wijen juga jadi enak rasanya. Mirip roti ganjel rel di Semarang, tapi lebih manis ganjel rel sih

    BalasHapus
  16. Roti gambang ternyata ada sejarahnya ya, sejak zaman Belanja. Aku belum pernah mencicipinya sepertinya enak juga dan lembut

    BalasHapus
  17. Belum pernah nyobain roti Gambang nih saya Mba. Enak kayanya ya. Roti legendaris, pasti punya rasa yang khas. Padat keliatannya, bikin kenyang ya Mba Dian makan roti ini?

    BalasHapus
  18. Wah, kemana saja aku
    Ketika dulu sempat merantau ke Jakarta, kok nggak pernah nyobain roti Gambang khas Betawi ini
    Padahal, sepertinya cocok buat teman ngopi di sore hari ya mbak

    BalasHapus
  19. Roti gambang ini mengingatkanku dengan ganjel rel khas Semarang. Enak banget kalau dimakan sambil minum kopi atau ngeteh. Masya Allah.. Tapi rasanya mirip ngga ya? Soalnya sama-sama berbahan kayu manis dan ditaburi wijen. Hehe..

    BalasHapus
  20. Belumm pernah mencoba, malaah baru denger sekarang mak roti gambang ini.
    Jadi penasaran kira kira anggota keluarga dirumahku pada suka ga ya sama roti gambang

    BalasHapus
  21. Legend banget ya roti gambang di Betawi pada zamannya, tapi syukurlah sampai sekarang masih ada. Anak-anak juga suka nih waktu pertama kali aku beli & nyuruh mereka makan. Roti Tan Ek Tjoan inilah yg pertama kali mengenalkan roti gambang ke aku waktu masih kecil

    BalasHapus
  22. Belum pernah coba roti gambang euy..denger namanya aja malah baru di blog ini. Kebayang tuh enaknya kalau dibuat dengan bahan gula aren sebagai pengganti gulanya. Pastinya lebih sehat juga buat mereka yang gak diperbolehkan mengkonsumsi gula pasir.

    BalasHapus
  23. Makan Roti Gambang yang padat begini membuat mantap perut. Apalagi memakannya bersama dengan susu atau teh hangat.
    Senanya...
    Menikmati roti legend yang nikmatnya tiada dua.

    BalasHapus
  24. Emang unik banget roti ini ya? Awet hingga sekarang sebagai salah satu peninggalan sejarah juga dan sekarang makin banyak modifikasinya. Pakai gula merah atau gula aren kyknya emang lebih sehat gak sih mbak? trus lbh gampang juga utk proses bikinnya kalau pakai kedua gula itu? Kata temenku yang pernah bikin sih hehe

    BalasHapus
  25. Banyak yg kenal Tan Ek Tjoan yaa, aku yang 5 tahunan di Bogor gk tau hahaha :P
    Kapan2 mau ah nyari tokonya, gak hanya kuenya yang legend, tapi tokonya juga yaa.
    Roti gambang ini salah satu makanan yang walau gak tradisional banget tapi merupakan peninggalan masa lampau yang perlu dilestarikan ya mbak :D

    BalasHapus
  26. Keren ya masuk 50 roti terbaik di dunia, aku malah belum pernah cicipin roti gambang tan ek tjoan lho padahal sering di Bogor, mau beli ah kalau mudik...

    BalasHapus
  27. Karena roti gambang ini termasuk awet, jadi untuk bekal traveling atau naik gunung, ya bagus sih. Udah gitu bikin kenyang juga ya. Wah mba dian pengalaman merantaunya luar biasa ya, udah sampe ke negeri bule, hehe...

    BalasHapus
  28. Saya paling suka makan roti gambang ditemani teh tawar atau kopi susu guren

    BalasHapus
  29. Kebetulan yang aku beli kemarin di salah satu minimart rasanya cenderung manis. Kebayang sih pengen makan roti gambang celup teh atau kopi gitu. Mungkin kalau pengen yang begini aku harus bikin sendiri biar nggak overly sweet hahaha

    BalasHapus
  30. kalo kangen, saya beli rotinya.. tapi pengen juga bikin roti gambang premium :D

    BalasHapus
  31. Baru pertama kali ini Mak tau ada roti namanya roti gambang. Kalo di Jogja, aku biasa taunya roti gembong karena dijual di mana-mana dan rasanya cukup enak. Beda dengan roti biasanya, roti gembong ini malah suka aku konsumsi setelah beberapa saat masuk kulkas biar isiannya agak beku dikit. Rasanya enak banget. Tapi next time kalo ada kesempatan ketemu roti gambang, mau nyobain juga ah :))

    BalasHapus
  32. Udah lama bangeett ak gak makan roti gambang. Padahal mah duiu hampir tiap hari seingetku

    BalasHapus
  33. Cara membuatnya mudah ya ternyata, cukup diuleni saja dan tidak menggunakan mixer. Bahannya jg relatif mudah dijumpai.

    BalasHapus
  34. Berbeda dengan roti biasa, yang kebanyakan udara, roti gambang teksturnya padat. Jadi emang cocok untuk ganjel lapar atau dinikmati pagi hari :)

    BalasHapus