Peringatan Tahun Baru Islam 1445 H

Selamat Tahun Baru Islam 1445 H. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan untuk kita semua. Aamiin.

Rabu ini adalah hari pertama di tahun 1445 Hijriah. Tepat 1 Muharram kita rayakan tahun baru menurut penanggalan Islam. Berbeda dengan tahun Masehi, tahun Hijriah ini baru menginjak tahun 1445, yang diawali pada peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Meski tak seheboh peringatan tahun baru Masehi, tapi tahun baru Islam ini bisa dijadikan momen instropeksi diri bagi kita umat Muslim khususnya, untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Nah, terkait dengan perayaan tahun baru Islam ini di Jakarta, biasanya dirayakan dengan pawai Muharram, di mana anak-anak keliling kampung dengan membawa hiasan kembang kelapa (kembang kelape) khas Betawi sambil melafalkan selawat dan puji-pujian.

Enggak ketinggalan di sekolah anak saya, SMP Islam Al Azhar 10 Kembangan, pun demikian. Sehari sebelumnya, tepatnya di hari Selasa, 18 Juli 2023, murid-murid diminta membawa kembang kelape yang ujungnya diberi permen lalu berkeliling sekitar lingkungan sekolah sembari selawatan. Dulu, ujung kembang kelape ini dikasih uang (maksudnya untuk dibagikan/disedekahkan), tapi karena jadi rebutan yang membahayakan baik anak yang memberi maupun penerima, akhirnya diganti permen/snack)

Sesudahnya, mereka berkumpul di aula masjid sekolah untuk acara peringatan yang diisi dengan kajian dari Ustaz bertema terkait yang ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang bertabur hadiah yang mantap. 

Masya Allah, seruuuu! 

Sebuah kegiatan yang diadakan untuk mendukung Merdeka Belajar, yaitu salah satu upaya kemerdekaan dalam berpikir dan berekspresi di sekolah (seperti yang banyak diedukasikan di antaranya di Blog Homeschooling)

Etapi, teman-teman sudah tahu belum apa itu Tahun Hijriah dan sejarahnya? Mungkin ada yang lupa, maka, yuk kita ingat lagi bersama!

Tentang Tahun Hijriah

Jadi nih ya, perbedaan utama antara tahun Masehi dan tahun Hijriah itu terletak pada sistem penanggalannya dan peristiwa yang menjadi titik awal tahun dalam masing-masing kalender. 

Nah, berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

1. Sistem Penanggalan

Tahun Masehi: kalendernya berbasis tahun matahari yang didasarkan pada periode revolusi bumi mengelilingi matahari, sekitar 365.24 hari. Untuk mengkompensasi perbedaan ini, kalender Masehi menggunakan tahun kabisat (leap year) yang terdiri dari 366 hari setiap empat tahun sekali. Sehingga, rata-rata durasi satu tahun Masehi adalah 365.2425 hari.

Tahun Hijriah: kalendernya berbasis tahun lunar yang didasarkan pada periode revolusi bulan mengelilingi bumi, sekitar 29.53 hari. Karenanya, setiap tahun dalam kalender Hijriah berisi 354 atau 355 hari. Ini membuat kalender Hijriah lebih pendek daripada kalender Masehi.

2. Titik Awal Tahun

Tahun Masehi: memiliki titik awal pada tahun kelahiran Yesus Kristus, yang diyakini oleh sebagian besar orang sebagai 1 Masehi (Meski ada penyesuaian sejarah yang menyebabkan tanggal kelahiran Yesus yang lebih akurat berada di sekitar 4 SM - 6 SM).

Tahun Hijriah: memiliki titik awal pada peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

3. Panjang Tahun

Tahun Masehi: rata-rata berisi 365.2425 hari, termasuk tahun kabisat - yang terjadi setiap 4 tahun sekali, kecuali pada tahun-tahun yang dapat dibagi habis oleh 100, tetapi bukan oleh 400. Misalnya, tahun 2000 adalah tahun kabisat, tetapi tahun 1900 dan 2100 bukan tahun kabisat.

Tahun Hijriah: berisi 354 atau 355 hari, dan tidak ada tahun kabisat dalam kalender Hijriah. Sehingga, kalender Hijriah maju sekitar 10-12 hari dalam satu tahun kalender Masehi.

4. Penggunaan

Tahun Masehi: kalendernya digunakan secara luas di seluruh dunia dan menjadi kalender standar dalam urusan internasional, bisnis, dan keuangan.

Tahun Hijriah: kalendernya digunakan oleh umat Islam sebagai kalender agama untuk menentukan tanggal-tanggal penting dalam agama Islam, seperti Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha. Juga digunakan dalam berbagai urusan keagamaan dan kebudayaan di negara-negara mayoritas Muslim.

View this post on Instagram

A post shared by Jamiyyah SMPI Al Azhar 10 Kembangan (@jamiyyahalba10)

 

Sejarah Tahun Baru Islam

Peristiwa Hijrah (622 M) merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam dan menjadi titik awal kalender Hijriah. Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya, yang dikenal sebagai kaum Muhajirin, meninggalkan Makkah karena tekanan dan penganiayaan dari orang-orang kafir di sana, sehingga mencari tempat yang lebih aman dan berpindah ke kota Madinah (yang saat itu dikenal sebagai Yathrib). Peristiwa Hijrah ini (di kemudian hari) disebutkan terjadi pada tanggal 1 Muharram 1 Hijriah dalam kalender Islam.

Nah, penetapan 'Tahun Islam' atau 'Tahun Hijriah' dilakukan oleh Khalifah Umar bin al-Khattab, yang merupakan salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW dan juga khalifah kedua dalam sejarah Islam. Hal ini terjadi pada tahun 638 Masehi.

Sebelumnya, umat Muslim menggunakan kalender lunar sejak masa Nabi Muhammad SAW untuk menentukan tanggal-tanggal penting, seperti puasa Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha. Namun, tidak ada penetapan resmi mengenai tanggal dan tahun yang pasti dalam kalender ini.

Ketika Khalifah Umar bin al-Khattab memimpin umat Muslim, Beliau menghadapi kebutuhan untuk mengatur sistem waktu yang lebih terstruktur untuk tujuan administrasi. Selain itu, Beliau juga ingin memiliki titik awal yang jelas untuk menghitung masa pemerintahan. Sebagai hasilnya, pada tahun 638 Masehi, Khalifah Umar mengumpulkan para sahabat dan cendekiawan Islam untuk membahas tentang penetapan awal tahun baru dalam kalender Islam.

Setelah konsultasi dan pertimbangan, mereka memutuskan untuk menggunakan peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah sebagai titik awal tahun baru dalam kalender Islam. Dengan demikian, tahun pertama dalam kalender Hijriyah ditetapkan sebagai tahun di mana Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya hijrah ke Madinah, yaitu pada tahun 622 Masehi.

Penetapan kalender Hijriah oleh Khalifah Umar bin al-Khattab ini telah diakui dan diadopsi oleh umat Muslim di seluruh dunia, dan sejak saat itu, kalender Hijriah digunakan secara luas untuk menentukan tanggal-tanggal penting dalam agama Islam. Juga, digunakan untuk tujuan administratif dan penanggalan dalam berbagai aspek kehidupan umat Islam.

View this post on Instagram

A post shared by Jamiyyah SMPI Al Azhar 10 Kembangan (@jamiyyahalba10)

Perayaan Tahun Baru Islam 1445 H di SMP Islam Al Azhar 10 Kembangan

Kini tahun baru Hijriah, atau awal tahun Islam, dirayakan oleh banyak umat Islam di seluruh dunia. Perayaan ini tidak sebesar perayaan tahun baru Masehi pada tanggal 31 Desember, tetapi momen ini adalah saat yang tepat bagi umat Islam mengenang peristiwa penting Hijrah dan merenungkan makna dan pelajaran dari peristiwa tersebut. 

Selain itu, pada tanggal 1 Muharram, umat Islam juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan, seperti berdoa, berpuasa, dan bersedekah, demikian disampaikan pada materi ceramah peringatan Tahun Baru Islam 1445 H di SMP Islam Al Azhar 10 Kembangan.

Karenanya mari memohon agar di tahun baru Islam, 1 Muharram 1445 Hijriah ini Allah SWT memberikan keberkahan bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia. Melipatgandakan kebaikan, memberikan rezeki yang halal, dan menjauhkan dari segala kesulitan dan bencana. Juga memberikan kebahagiaan dan kesempatan kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya dalam ibadah dan ketaatan.

Semoga di tahun baru Hijriah ini, seluruh umat Islam semakin bersatu dan hidup dalam kedamaian. Allah SWT menyatukan hati, menghilangkan perpecahan, dan menjadikan umat Islam sebagai perekat persatuan bagi umat manusia. Hidup dalam harmoni, saling menghormati, dan membantu satu sama lain dalam kebaikan dan kebajikan.

Juga, semoga di awal tahun baru ini, Allah Yang Maha Pemurah meningkatkan iman dan keimanan memberi kekuatan untuk tetap istikamah dalam menjalankan ajaran agama dan melakukan amal sholeh di jalan-Nya. Juga, menjadikan kita hamba yang lebih taat dan bermanfaat bagi sesama.

Finally, di tahun baru Hijriah ini, mari kita merenungkan peristiwa Hijrah dan mengambil hikmah serta pelajaran dari perjuangan dan ketabahan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dalam mempertahankan kebenaran dan menyebarkan ajaran Islam di muka bumi!💖

Salam semangat

Dian Restu Agustina

Catatan: 

1. Artikel tentang kegiatan sekolah anak yang banyak saya tuliskan di blog bukan untuk pamer, yagesya. Tapi memang kebetulan dua tahun ini saya diamanahi jadi sie Humas dalam kepengurusan Jamiyyah (komite sekolah), jadi selalu terlibat dalam kegiatan sekolah. Daripada dibuang sayang mending jadi bahan tulisan. Semoga berkenan.🤩
2. Sejarah tentang Tahun Baru Islam saya dapatkan dari materi kajian pada acara ini dan berbagai sumber untuk melengkapi. Jika ada yang salah mohon dikoreksi. Terima kasih