Silaturahmi Awal Tahun Ajaran 2025/2026 Kelas 10 SMAI Al Azhar 20 Kembangan
Sabtu, 19 Juli 2025, saya menghadiri Silaturahmi Awal Tahun Ajaran 2025/2026 Kelas 10 SMA Islam Al Azhar 20 Kembangan. Sebenarnya ini bukan pertemuan untuk angkatan anak saya, karena tahun ini dia sudah naik ke kelas XI. Saya sebagai Ketua Jamiyyah hadir untuk menyampaikan sambutan selamat datang kepada Orang Tua Murid Kelas X sekaligus pengenalan pengurus serta pemaparan apa itu Jamiyyatul Walidin (Jamiyyah).
Silahturahmi ini menandai langkah strategis SMA Islam Al Azhar 20 Kembangan dalam memastikan siswa kelas X mendapatkan dukungan optimal, mendorong pencapaian prestasi, dan membentuk karakter unggul sesuai dengan nilai-nilai agama dan kebangsaan.
Alhamdulillah acara yang berlangsung dari pukul 08.00-12.00 di sekolah Jl Perintis 112, Komplek Migas, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat ini berjalan lancar dan sukses.
Acara diawali dengan Registrasi, Pembukaan oleh MC, Pembacaan Ayat Suci Al Quran dan Sari Tilawah, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Sambutan Jamiyyah, Sambutan Yayasan Al Ikhwan Meruya (YAIM), Sambutan Kepala Sekolah, Pemaparan Bidang: Kurikulum, Keagamaan, Kemuridan, Luar Negeri, Ketahanan Sekolah, Sesi Tanya Jawab dan diakhiri dengan Penutup.
Hampir semua OTM Kelas X hadir di acara - sekitar 10 orang saja yang absen - yang membuktikan keseriusan dan dukungan orang tua terhadap pendidikan putra-purinya.
Tahun ajaran ini sendiri adalah tahun kedua penerimaan murid baru bagi SMA Islam Al Azhar 20 Kembangan setelah diresmikan pada tahun lalu. Sejumlah 108 murid yang terbagi dalam empat kelas dengan masing-masing 27 anak/kelas, ada di Kelas X tahun ini.
Nah, sebagai Ketua Jamiyyah, saya membuat sambutan singkat, mengingat padatnya acara. Berikut sambutannya, siapa tahu bisa jadi referensi bagi teman-teman yang akan memberikan sambutan di pertemuan awal tahun ajaran.
![]() |
sumber @smaialazhar20 |
Sambutan Ketua Jamiyyah pada Pertemuan Awal Tahun Ajaran
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ke tanah lapang bermain layang-layangLayang-layangnya terbang hingga menyentuh awan
Saya ucapkan salam hormat dan selamat datang
Kepada Orang Tua Murid Kelas X SMA Islam Al Azhar 20 Kembangan
Yang terhormat Pembina Yayasan Al Ikhwan Meruya, Bapak Prof Indra Setiawan
Yang saya hormati Kepala SMAI Al Azhar 20 Kembangan, Bapak H. Sulardiyono,
S.Pd, M.M beserta seluruh Dewan Guru, Staf dan Karyawan
Yang saya hormati Bapak/Ibu Orang Tua dan Wali Murid Kelas X SMA Islam Al Azhar
20
Dan yang saya sayangi pengurus Jamiyyah Ibu Tiwi dan Ibu Ayang
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, kita dapat
bersilaturahmi pada Pertemuan Awal Tahun Ajaran 2025/2026 SMA Islam Al Azhar 20
Kembangan. Tak lupa shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya
hingga akhir zaman.
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas kehadiran
Bapak/Ibu pada pertemuan yang merupakan titik awal sebagai bentuk komunikasi
sekolah dan orangtua dalam membersamai anak-anak kita selama satu tahun ke
depan.
Sebagai ketua Jamiyyah, saya ingin menekankan
pentingnya kerja sama yang baik antara sekolah dan orang tua demi tercapainya
pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak kita.
Jamiyyah, sebagai orgnisasi resmi orang tua murid di sekolah, dalam hal ini akan terus berkomitmen untuk
menjadi jembatan komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua dalam memberikan
yang terbaik, sehingga anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang beradab,
berkemajuan dan berdaya saing global.
Karena itu saya ingin mengajak Bapak/Ibu untuk mendukung
dan berperan aktif, baik melalui masukan, gagasan, maupun partisipasi
dalam program-program sekolah. Semoga dengan kerja sama yang baik, kita dapat
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan.
Akhir kata, mari kita bersama-sama menguatkan sinergi
agar segala program yang telah direncanakan sekolah dapat berjalan dengan
lancar dan sukses. Juga menguatkan silaturahmi, menyatukan langkah dalam mendidik generasi berakhlak mulia. Semoga Allah SWT selalu meridhoi setiap langkah kita.
Memegang musaf dengan tangan kanan.
Hati-hati jangan sampai terjatuh.
Mohon maaf atas segala khilaf dan kekurangan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kilas Balik Mengapa Sekolah di SMA Islam Al Azhar 20 Kembangan
Saat di ruangan, saya duduk di depan bersama Kepala Sekolah dan Pembina Yayasan. Saya menyapukan pandangan ke hampir seratusan Bapak/Ibu para Orang Tua Murid baru dan rasanya seperti de javu.
Tahun lalu saya duduk di kursi itu masih dalam perasaan darderdor, setelah si bungsu akhirnya kami putuskan sekolah di sini. Beberapa hari sebelumnya dalam berbagai jalur PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Jakarta, tidak lolos namanya. Padahal sebelumnya saya yakin dia bisa masuk ke SMA Negeri lewat jalur prestasi seperti dulu kakaknya.
Sistem yang diubah lagi (dan lagi) membuat anak saya terpental di sana-sini. Tapi mungkin memang sudah jalannya, anak saya yang SD dan SMP nya di Al Azhar Kembangan juga, rezekinya lanjut lagi ke Al Azhar, karena tahun lalu, SMA Islam Al Azhar Kembangan resmi dibuka.
Apalagi, Alhamdulillah, lokasi sekolahnya enggak jauh dari rumah. Gedungnya terlihat dari lantai 2 rumah saya, sebenarnya kalau ada jalan ke sana, jaraknya hanya 200 meter saja, tapi karena jalan mesti memutar, mesti ditempuh sekitar 700 meter jalan kaki. Sehingga tiap hari anak saya bisa jalan kaki ke sekolah, enggak sampai 10 menit sudah di rumah, pulang bisa cepat istirahat, biaya transport hemat!
Hal yang patut disyukuri karena di Jakarta, pergi ke sekolah bisa jalan kaki itu sungguh jarang terjadi! Biasanya anak SMA di Jakarta tuh ke sekolah diantar/jemput, naik angkot, naik ojek online atau bawa motor sendiri.
Bersekolah lagi di Al Azhar juga membawa keuntungan tersendiri bagi dia karena jadi tak perlu waktu lama juga butuh usaha untuk adaptasinya. Ingat dulu kakaknya sempat menemui banyak culture shock dari sekolah swasta ke negeri, seperti soal jumlah murid sekelas (di SMA-nya Mas dulu ada 48 anak), jam kosong, sarana prasarana, kebersihan dan lainnya
Nah, banyak yang bilang kalau sekolah di Al Azhar itu mahal. Sebenarnya relatif ya, karena kalau dibandingkan dengan sekolah yang setara, bagi saya bisa dibilang lebih ringan biayanya.
Ini karena di Al Azhar Uang Penerimaan Murid Baru itu sudah mencakup uang kegiatan untuk 3 tahun (SMA) selama murid sekolah di situ. Jadi tidak ada uang daftar ulang. Setiap kenaikan kelas yang dibayarkan hanya uang buku, uang OSIS dan Jamiyyah saja.
Bagi yang ingin tahu biaya sekolah di Al Azhar (sekolah yang berada di bawah YPI Al Azhar = sekolah Al Azhar yang ada nomornya, yang lain bukan ya), berikut saya spill biaya tahun lalu...
(ini sekadar berbagi informasi, bukan bermaksud riya')
Uang PMB: Wakaf 2.000.000, Infak Pendidikan 28.000.000, Seragam 1.326.000, Buku Paket 2.000.000, OSIS 300.000, Jamiyyah 300.000, SPP Juli 2.000.000. Total: Rp 39.426.000
*Karena anak saya berasal dari SMPI Al Azhar 10 Kembangan maka saat itu dapat potongan Rp 6.000.000
**Besaran biaya di masing-masing sekolah Al Azhar berbeda tergantung pada kebijakan yayasan kerjasamanya
Tahun lalu SPP Rp 2.000.000/bulan. Tahun ajaran ini naik jadi Rp 2.100.000. Semua kegiatan tidak ada tarikan biaya lagi.
Oh ya, selama satu tahun (kelas X) ini akan ada kegiatan: Character Building, Jambore Ekskul, Outing, Perjusa, PHBI, PHBN, Tafaqquh Fiddin, Tahfiz/Tahsin Camp, dan kegiatan lainnya.
Alhamdulillah udah mulai masuk tahun ajaran baru lagi ya, sekarang udah di SMA toh. Seliaturahmi di awal tahun ajaran udah biasa dilakukan ya. Gimana mbak Dian nanti jadi Jamiyyah lagi gak di Al Azhar? kalau gak salah sebelumnya juga jadi ketua ya, keren deh.
BalasHapusAanakku juga juga masuk kelas 10 mbak tapi pilihnya di negeri.
Mba, anakku sudah kelas XI, tahun lalu masuk Al Azhar lagi karena enggak diterima di Negeri. Aku ceritakan lengkap tuh di artikel di atas:). Judulnya saja yang kelas 10, tapi isinya bukan cerita tentang silaturahmi angkatan anakku ini
HapusMbak Diaaaan, baca tulisanmu soal Silaturahmi Awal Tahun Ajaran 2025–2026, dan rasanya benar-benar hangat—kayak ngopi pagi sambil ngobrol dengan teman lama. Sebagai generasi baby boomer, kalo baca tulisan mbak Dian ini kayak lagi dengerin ulasan Desi Anwar hahahaa (ketahuan umurnya)
BalasHapusYup, pesan pentingnya, silaturahmi itu bukan cuma seremonial, tapi fondasi penting untuk membangun atmosfer pembelajaran yang solid dan penuh semangat sejak hari pertama.
Penyambutan terasa bukan sekadar formalitas—tapi penuh keakraban dan niat baik dari semua pihak: guru, siswa, hingga orang tua. Ini bikin suasana lebih mudah akrab dan menumbuhkan koneksi positif, as we all know, bullying terjadi di sekolah2 di mana pun di dunia, so tujuan ini mengakrabkan semoga membuang energi negatif tersebut ya
Al-Azhar salah satu yayasan pendidikan terbaik di Indonesia. Ternyata sekolahnya deket sama rumah kak Dian ya, jadi enak banget pastinya berangkat sekolah gitu jalan kaki. Keren sharingnya, terlebih ternyata masih affordable juga biaya di Al-Azhar.
BalasHapusWalaupun putranya 2, bener-bener ya Mbak, tiap anak bawa rizki masing-masing. Mau negeri atau swasta, pendampingan orang tua tetap nomor satu. Alhamdulillah banget tuh, bisa sekolah jalan kaki dari rumah. Aku lihat Mbak Dian menikmati banget duduk sebagai Ketua Jamiyyah, tahun depan tahun terakhir ya. Siap-siap deh buat masuk PT.
BalasHapusOh, kalau disana menyebutnya ketua Jam'iyyah ya mbak. Keren sih ini. Perlu lanjut 🤭. Dan suatu kehormatan ya mbak, bisa menyampaikan beberapa kata untuk mendukung program sekolah tuh. Ini seperti sekolah lain, ketika tahu dari spill.an mbak, aku menggaris bawahi, bahwa sekolah ini programnya keren-keren. Mengarah ke kualitas anak semoga jadi pemimpin yang berkarakter mulia.
BalasHapusSetuju Mbak Dian, di mana pun anak sekolah pastinya ada yang sesuai dengan kebutuhan dan minat bakat mereka ya. Sebab pastinya orangtua juga punya pertimbangannya.
BalasHapusSemangat selalu buat anak-anaknya mbak Dian dalam menempuh pendidikan
MashaAllaa~
BalasHapusAku suka banget sama pembukaannya dan isi sambutannya, ka Dian.
Bener-bener aplikatif dan pastinya bisa banget ditiru bagi yang akan memberikan sambutan di sekolah. Kalau melihat ka Dian, orangnya simple yaa.. gak perlu berpanjang lebar, namun tepat sasaran.
Sungguh bikin acara menjadi penuh arti dan semangat bagi para orangtua yang anandanya akan menempuh KBM di SMA Islam Al Azhar 20 Kembangan.
Alhamdulillaah juga ada informasi biaya masuk SMA Islam Al Azhar 20 Kembangan.
Jadi bisa jadi referensi bagi orangtua saat bingung memilih akan menyekolahkan ananda dimana yang basic agama Islamnya bagus dan lingkungannya terjaga.
Di SMA negeri kakaknya dulu sekelas sekitar 48 orang? Wow banget ya...
BalasHapusDi perkotaan kirain kalau negeri diperhatikan banget
Di sekolah tempat suami ngajar aja, walopun kampung, itu maksimal 25 anak per kelas. Karena kalau saat belajar gurunya satu, anak 25 tuh belum tentu juga bisa diperhatikan dan terpantau...
Harusnya enggak segitu, tapi masih banyak juga....30-40 anak/rombel
HapusWaktu itu awal pandemi, awal sistem zonasi, banyak yang protes anaknya enggak masuk jadi ada penambahan 1 rombel yang jumlah anaknya dibagi ke 8 kelas yang ada
Btw, kalau sekarang Jawa Barat gimana, katanya kebijakan KDM sekelas 50 anak...?Jadi enggak, Teh?
Rasanya bernostalgia baca tulisan Mbak Dian
BalasHapuskarena masa-masa menemani anak di SMP kemudian SMA, rasanya hilang secepat kilat
Dan saya bengong baca total uang PMB yang hampir Rp 40 jutaan
Time flies, rasanya baru kemarin saya bayar uang PMB yang cuma Rp 5 jutaan
dan SPPnya kalo gak salah cuma Rp 500 ribuan deh
hehehe dasar manusia jadul ya saya?
Iya,Ambu..tapi uang PMB itu buat 3 tahun kegiatan jadi enggak ada daftar ulang dan biaya printilan di luar SPP kalau di Al Azhar
HapusAda satu lagi yg perlu disyukuri Mbak Dian. Kenyataan bahwa kita masih mampu membiayai sekolah anak di institusi terbaik dengan biaya yang tidak sedikit. Been there. Ngalamin saat kedua anak2ku harus mengalah karena peraturan zonasi. Padahal secara nilai mereka bisa masuk ke sekolah favorit tersebut. Tapi yah, hanya anak-anak yang tinggal lebih dekatlah yang lebih berhak dan bisa masuk/keterima.
BalasHapusBTW, nyenengin ya kalau anak bisa sekolah dekat-dekat rumah. Gak terjebak sama kesibukan lalu lintas. Gak "makan" uang transport dan bisa menghemat waktu lebih banyak.
Salah satu rejeki yang sering dipandang sebelah mata adalah mendapat sekolah yang dekat dengan rumah. Biasanya ada anak-anak yang bosanan dan bilangnya ingin sekolah yang jauh biar merasakan suasana baru. Tapi alhamdulillah ya anaknya mba Dian gak neko-neko dan tetap enjoy bersekolah di sana meski dekat dan harus berjalan kaki, bisa lihat gedungnya dari rumah gak masalah. Sukses terus ya nak
BalasHapusSekolah dekat rumah memang membantu anak sehingga tidak terlalu capek dan selamat belajar ya dek . Semangat mengukur prestasi di sekolah al-azhar
BalasHapusMahal atau nggak biaya sekolah anak tuh emang relatif. Bagi beberapa orang biaya segitu bisa jadi mahal. Tapi nggak bagi sebagian yang lain.
BalasHapusHanya saja, setara dengan kemudahan yang didapatkan ya, Mbak. Misal, si adek jadi lebih mudah akses ke sekolahnya. Adaptasinya juga lebih mudah.
Semangat belajar buat adek.
Kalau rumah tinggal sama lokasi sekolah anak ga jauh itu rasanya tenang ya mbak. anak ga perlu capek di perjalanan plus ortu ga khawatir. Dulu sekolahku juga 10 menit dari rumah jadi ibu dulu ga deg degan nungguin anaknya kok ga pulang pulang, hehehe
BalasHapusSetuju mbak! Saya sendiri meski anak baru masuk SD, sekolah SD sekarang dia belajar, sudah saya dan suami prepare saat dia masih di perut. Karena jujur dengan dinamika pendidikan yang bikin jedag jedug rasanya prepare beberapa tahun lebih awal itu lebih baik (menurut saya ya mbak. Hehehe...) Di masa awal itu saya sudah memetakan rumah yang akan saya tinggali minimal harus dekat dengan kompleks sekolah (SD, SMP, SMA/SMK), terus mengerucut lagi ke akreditasi dan reputasi sekolahnya, mengerucut lagi ke gosip gono gini sekolahnya, sampai metode dan guru-guru di sekolahnya. Meski pun akhirnya ke swasta, tentu pilihan swastanya juga nggak boleh yang asal diterima ya mbak. :D
BalasHapusMomen silaturahmi seperti ini selalu hangat dan jadi penyemangat awal tahun ajaran. Jadi kangen masa sekolah
BalasHapusWah, mantap serkali ibu ketua Dian yang semakin sibuk hari-harinya membersamai anak yang kini naik ke kelas 11 dan turut mendukung kegiatan sekolah anak. Memberikan kata sambutan yang baik dan sangat menginspirasi kita semua. By teh way, senang ya mbak dapat diskon 6 juta karena SMP nya di Al Azhar juga. banyak faktor penentu orang tua memilih sekolah untuk anak-anaknya. Insya Allah anak-anak mbak Dian mendapatkan pengajaran dunia dan akhirat sesuai harapan aamiin yra. Sehat2 selalu ya mbak Dian sekeluarga.
BalasHapusMantap sekali membaca rincian biayanya ya Mbaaa, huhuhu... Allah beri kelancaran untuk semuanya ya Mbaa, Masyaa Allahh
BalasHapusKebetulan dulu saya alumni Al Azhar BSD... Tapi tentunya dulu gak ikut pusing mikirin pembiayaan, huhuhu..
Memilih dan memilah sekolah untuk anak memang perlu banyak pertimbangan. Selain biaya, juga penting untuk tahu tentang kurikulum yang digunakan dan juga sarana prasarana serta fasilitas yang menunjang pada proses belajarnya. Kalau Al-Azhar memang sudah dikenal mempunyai sistem pendidikan yang baik, ya. jadi tidak heran biayanya sangat wow dengan benefit yang ditawarkan
BalasHapusSaya selalu terkagum-kagum pada orang tua yang mempertimbangkan banyak hal dengan detil untuk masukin anak ke sebuah sekolah. Karena terusterang, saya pertimbangannya simpel saja. Mana sekolah negeri yang terdekat dengan rumah. Kalau ada beberapa, saya pilih yang konon kualitasnya paling baik. Kalau jauh malah repot pas mau berangkat atau pulangnya.
BalasHapusSekolah Al Azhar termasuk sekolah favorit juga di Jakarta dan Surabaya setahu saya. Memang orang tua pasti ingin yang terbaik untuk pendidikan anak ya mbak
BalasHapusWahhh alhamdulillah udah dapet sekolah bagus, mana deket rumah lagi, bisa jalan kaki juga. Emang sih memilih sekolah anak ngga bisa sembarangan. Harus dipertimbangkan matang2, karena kita menitipkan di sana juga ngga sebentar. Aku juga mempertimbangkan kurikulum, tenaga pengajar, fasilitas, akreditasi hingga biaya pendidikan. Jangan lupa mempertimbangkan minat bakat anak juga agar mereka juga makin nyaman belajar.
BalasHapusSelalu happy kalau berkunjung ke blog mba. Dapet inspirasi buat kata sambutan 😍 Masha Allah pertimbangan memilih sekolah buat anak emang sangat penting mesti detail supaya nggak salah pilih dan bisa membentuk karakteristik anak menjadi pribadi lebih baik lagi ya mba. Selaku yang belum punya anak, aku jadi merasa tambah insight juga nih.
BalasHapus