Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak

Cara mengatasi kecanduan gadget pada anak? Hmm, gimana caranay ya? Btw, holaa....semua! Apa kabarnya? Enggak terasa sudah sampai lagi kita di hari Selasa, ya? Bagaimana akhir pekannya? Kalau saya, Sabtu lalu berkunjung ke sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, untuk menemani suami mencari buku, sekalian sekeluarga bermalam minggu.

Saat makan malam, saya melihat di meja seberang, satu keluarga yang sedang makan bersama, ayah, ibu dan dua putra-putrinya. Namun, yang saya lihat bukanlah keluarga yang sedang bercengkerama, menikmati sajian sambil berbincang. Ya, mereka berempat malah sibuk dengan gadgetnya masing-masing.




Lalu, saat memasuki gerai supermarket yang ada di situ. Saya melihat seorang balita didudukkan di keranjang belanja dengan tangan memainkan ponsel dengan asyiknya. Belum lagi kapan hari, saat ada acara keluarga. Agar anak-anaknya tak berlarian kesana-kemari, masing-masing dibekali gawai sendiri-sendiri. Duh! 

Padahal itu di luar rumah, lho! Bagaimana kalau di rumah ya? Apa nggak seharian itu main gadgetnya?

Memang sudah umum jika kini, anak-anak (terutama di kota besar), tidak lagi main kejar-kejaran dengan temannya, bermain bola atau bersepeda bersama. Ah, jadi ingat masa kecil dulu. Dimana bermain bersama teman adalah waktu yang paling menyenangkan. Rasanya, dimanapun tempatnya, bisa jadi arena permainan kita. Main congklak, petak umpet, bekel, layangan, lompat tali, engklek, gasing, gobak sodor, dan lainnya. Permainan yang tidak bisa dilakukan sendiri hingga membuat kami harus bersosialisasi. Sementara kini, gadget telah menguasai anak hingga menjauhkan mereka dari teman-teman juga orang tuanya.

Hm, tapi bagaimana lagi, kalau nggak diikuti anak nggak bakal kenal teknologi!

Iya, memang benar! Kita perlu mengenalkan anak dengan teknologi. Tapi bukan berarti membiarkan tanpa ada aturan. Karena jika dibiarkan, anak akan kecanduan. Kalau sudah pada tahap kecanduan, bisa berbahaya dan sulit untuk menghentikannya. Bahkan bisa-bisa butuh bantuan ahli untuk mengobati. Hii, ngeri! Jangan sampai, yaaa!

Lalu, anak yang dikatakan sudah kecanduan akan gadget itu yang bagaimana? (Gadget di sini bisa ponsel/HP, tablet, komputer, konsol game)

Yaitu apabila anak:
  • Main gadgetnya bisa berjam-jam
  • Saat diminta, akan mengamuk nggak karuan
  • Enggan main sama teman
  • Rutinitas sehari-hari jadi malas dijalani 
  • Pola tidur terganggu
  • Menurunnya nilai pelajaran
Nah, agar nggak terlambat lebih baik mulai dikurangi penggunaan gadget pada anak sejak dini. Sulitkah? Memang tidak mudah, tapi tidak ada salahnya kita mencobanya, bukan? 

Anak saya dulu, hampir berada pada tahap itu. Dia akan uring-uringan jika tidak diijinkan memainkan gadgetnya. Tapi kini, saya dan suami berhasil mengatasi keterikatan pada gadgetnya.

Beberapa langkah yang kami tempuh diantaranya:


1.  Kurangi Waktunya

Jika dulu main gadgetnya bisa berjam-jam, waktunya dikurangi secara bertahap tiap minggunya. Saat ini setiap hari, waktu mainnya 1-2 jam saat hari sekolah dan jika hari libur, waktunya akan ditambah.


2. Buat Jadwal

Sesuaikan jadwal main dengan waktu anak sekolah, belajar, tidur, makan dan rutinitas keseharian lainnya. Misalnya, anak saya jam pulang sekolahnya berbeda, karena yang satu SD, satunya SMP. Agar bersamaan mainnya, maka jadwal gadget adalah pukul 4 sore sampai menjelang Maghrib. Karena setelah Maghrib adalah waktu belajar dan berkegiatan bersama keluarga. Jadwal ini bisa fleksibel, sesuaikan dengan kegiatan anak. Dan buat kesepakatan bersama antara orang tua dan anak untuk jadwal terbaiknya. Misalnya, kami dengan anak-anak sepakat bahwa saat pergi bersama mereka tidak membawa serta gadgetnya.


3. Sibukkan Anak dengan Aktifitas Menyenangkan

Beri kegiatan yang menarik yang membuat dia beralih dari gadgetnya. Misalnya: si Adik saya beri kardus bekas dan gunting. Dan taraaa...jadilah mobil-mobilan atau robot-robotan dan bonusnya rumah berantakan..kwkwk😅


Saya robot..Saya Robot!

4. Undang Teman

Ajak tetangga yang sebaya atau teman sekolah untuk bermain bersama ke rumah. Biarkan mereka bermain seru-seruan seperti perang-perangan, bermain kartu atau sekedar ngobrol sambil makan camilan.





5. Libatkan Anak dalam Kegiatan Kita

Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama. Misalnya: ajak mereka untuk membersihkan halaman bersama-sama. Selain mengajarkan kemandirian, kegiatan seperti ini akan membuat mereka bisa berpaling dari gadgetnya.

Bersih-bersiiiiih....!

6. Ajak Berkegiatan yang Menyenangkan

Kalau di rumah saja, bisa-bisa anak memegang terus gadgetnya, maka ajak mereka berolahraga atau berwisata. Tak perlu jauh-jauh, jalan-jalan ke taman di dekat rumah pun bisa. Atau ke car free day saat jadwalnya tiba. Juga, bisa diikutkan kursus sesuai potensinya seperti kursus musik, berenang, bela diri, futsal, menari dan masih banyak lagi.


car free day,,,yeayyy!!

Jalan-jalan ke taman

7. Ajari Mencurahkan Isi Hati

Gadget membuat anak jadi enggan berkomunikasi. Untuk menyiasati hal ini saya memberi anak saya masing-masing buku diary dan memintanya menulis apa saja setiap hari. Boleh ada gambarnya, juga cerita apa saja yang tadi dilakukan di sekolahnya. Hitung-hitung sekalian melatih ketrampilan menulis mereka. Kegiatan ini terinspirasi dari novel Diary of a Wimpy Kid yang saya baca beberapa tahun lalu, juga Raditya Dika yang menerbitkan buku hariannya hingga jadi buku best seller dan film hingga kini menjadi entertainer terkenal di Indonesia. (siapa tau anak kita bisa jadi penulis atau harteees😁)

Buku harian Mas

Buku harian Adik

8. Berikan Penghargaan

Jika dia berhasil melewati masa pengurangan waktu bermain gadgetnya, tak ada salahnya kita beri penghargaan atas usahanya. Bukan harus mahal. Hal-hal kecil saja yang bisa menyenangkan hatinya, misalnya: "Mau dibikinin makanan apa sore ini?". Boleh juga dengan membelikan es krim kegemarannya. Atau sekedar pelukan dan kalimat "Kamu hebat, Nak!"


9. Belikan Alat Permainan dan Buku Bacaan

Maksudnya di sini, dibelikan benda yang bisa dimainkan saat anak dijauhkan dari gadgetnya. Seperti kartu monopoli, bola bekel, bola sepak, raket bulutangkis, gasing, yoyo juga sepeda. Tak lupa, majalah anak atau buku cerita yang bisa dibaca di waktu senggangnya. Tidak harus membeli ya, karena anak bisa meminjam di perpustakaan sekolahnya. Cara mengajak anak membaca adalah dengan mencontohkan kita orang tuanya juga sedang membaca. Ajak mereka duduk santai bersama dan bikin acara baca bareng keluarga. (jadi bukannya minta anaknya baca sementara ibunya tetap pegang HP yaa😋)

Main sepeda yuuuk...!


Main gasing

10. Berikan Teladan

Bagaimana mungkin ingin menjauhkan anak kita dari gadgetnya kalau kita sendiri melakukan hal yang sama. Jadi, hindari sibuk dengan gadget kita saat sedang bersama keluarga. Misalnya, saat makan bersama, bepergian dengan keluarga, mendampingi anak belajar, dan lainnya. Saya dan suami sepakat jika sedang bersama anak-anak, jika tidak perlu sekali, kami tidak akan membuka ponsel kami. Maka, jangan heran jika akhir pekan, kadang seharian notifikasi menumpuk belum terbalas, karena memang HP ada di dalam tas. (WA aja ya jika itu order tulisan😁)

Nah, tidak sulit bukan? Yuk kita coba, biar anak kita tidak terganggu kesehatan jiwa dan raga lantaran kecanduan gadgetnya. Oh ya, jika ada yang pernah mencoba cara lainnya silakan tuliskan di kolom komentar ya!

Terima kasih sudah singgah...💖

Sampai jumpa, 

Dian Restu Agustina










Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

36 komentar untuk "Cara Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak"

  1. Hai mba. MNurutku penting juga untuk membuat aturan yang disepakati bersama antara ibu dan anak untuk mengatur waktu penggunaan gadget. Karena tak mungkin bisa dihilangkan langsung tapi dilakukan bertahap. Makasih tipsnya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju Mbak..bertahap dan kesepakatan bersama. Noted! terima kasih sudah diingatkan :)

      Hapus
  2. Ahhh lagi butuh banget, anakku yang kecil lagi susah lepas dari gadget. Thanks ya, Mbak.

    BalasHapus
  3. Anak saya juga dulu begitu Mbak Dian..alhamdulillah sekarang udah free, saya ga berikan sama sekali heheee :D sekarang fokus bermain dulu..TFS mbak, bermanfaat sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siip Mbak! Wah bisa free? Saya susah kalo free karena sekolah anak yang SMP sudah berkonsep digital jadi kuatir malah ketinggalan :)

      Hapus
  4. Tipsnya inspiratif banget Mbak. Terutama no 10, itu yang paling efektif menurut saya. Gimana bisa anak nggak kecanduan gadget kalau melihat orangtuanya hampir nggak bisa lepas dari gadget. TFS Mbak Dian :)

    BalasHapus
  5. Siip Mbak! Iya, mbak karena anak pasti lihat kita, ortunya main hape mulu, pasti anaknya ikutan juga..:D

    BalasHapus
  6. he, sepertinya aisyah termasuk anak yg kecanduan gadget deh kak, aisyah lebih suka di rumah, menulis blog, ngetik atau desain daripada main ke luar.. ^^
    Terimakasih sudah mengingatkan kak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini khusus untuk anak-anak Aisyah sayang...balita-SD-SMP terutama. Kalo yang lebih besar usianya bisa tahu baik buruknya sendiri. Jadi nggak perlu diingatkan melulu oleh Ayah Ibu :)

      Hapus
  7. Anak saya mulai aaya kurangi main gadgetnya, dan waktunya pun byk main dgn saya saat di rmh...

    BalasHapus
  8. Saya sendiri ada jadwalnya mba memberikan gadget sama anak. Mana waktu yang boleh dan ga menggunakan gadget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siip Mbak, memang jadwal membantu kita mengontrol penggunaan gadgetnya:)

      Hapus
  9. Zaman makin maju, seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih.Hal itu juga berdampak bagi anak-anak. Mereka cenderung terkena dampak teknologi. PR orang tua pun jadi semakin berat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar, Mbak..PR tambah banyak nih ortunya..Jadi musti banyak belajar juga :)

      Hapus
  10. betul mbak, teladan itu yang utama 😉

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju Mbak:) Ortu jadi panutan anak, jadi musti kasih teladan yang baik...

      Hapus
  11. Setuju tipsnya mb Dian.
    Saya pun melakukan hal itu.
    Kuncinya adalah kesabaran dan konsistensi ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Mbak Shinta..Semoga kita bisa tetap sabar dan konsisten yaaa:)

      Hapus
  12. kemaren pernah juga ngasih si kakak buku untuk nulis aktivitas harian, tapi malah dicoret coret dan buat untk main jualan jualan

    dapat ide lagi nih dari mba dian, agar bisa nyediain buku untuk anak anak, di tuli oke di gambarin juga oke

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Mbak..biar saja mereka berkreasi mau nulis atau gambar...bebaskan saja dulu:)

      Hapus
  13. Emang kayaknya ortunya harus ngasih teladan. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya..ortu selalu ditiru anak, jadi musti hati-hati..:)

      Hapus
  14. Ini anakku banget Mbak. Aku dah coba tipsna tuh yg terjadwal. Pokoknya gadget pas malam libur n libur aja. Selain itu silakan main di luar sono. Ke lapangan heheheh. MAkasih tipsnya ya, aku akan coba kalo tips yg terjadwal sudah nggak manjur lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siip..syukurlah kalau sudah terjadwal ..semoga bisa sesuai yang diharapkan :)

      Hapus
  15. Penyakit satu ini emang bahaya banget ya mbak.. dan sudah hampir menjangkiti sebagian anak-anak di Indonesia.. Semoga para bunda bisa mempraktikan tips dari mbak. Thanks for sharing.. :)

    BalasHapus
  16. Makasi tipsnya mba Dian so far anakku masih kecanduan nonton tivi memang memberikan kegiatan dan terlibat bermain bersama membuat anak lupa akan hasratnya nonton sayangnya kadang badan ini suka ga kompromi mba pengen ikutan main malah tiduran jadi anakku bosen hahaha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. habisnya Bundanya capek kerja sih ..Tetap dipantau aja yang ditonton di tivi program apa ya Mbak:)

      Hapus
  17. aku paling suka ngelakuin yg no 5 dan nomer 10.makasih tipsnya ya mba

    BalasHapus
  18. Ini memang pekerjaan rumah kita semua ya. Terutama orang tua.
    Apalagi poin 10 itu. Kadang kala akhlak kita yang dijiplak anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak..anak banyak belajar dari orang tuanya...jadi musti hati-hati memberikan teladan pada putra-putri:)

      Hapus
  19. Halo mbak Dian. Kalau aku kasih jadwal kapN boleh main HP. Aku juga ga suka lihat keluarga yg makan bersama tapi kok tangan dan matanya sibuk sendiri sama HP hhhhmmm....alhamdulillaah anak2ku nurut aja hehe.

    BalasHapus