Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

[Tanpa judul]

Rezeki Bisa Juga Melimpah Meski Bekerja di Rumah


"Bagaimana rezeki besar menghampiri jika rezeki kecil tak kau syukuri" (anonim)

*Artikel ini ditulis untuk merespon tulisan "Sepuluh Profesi Ibu Bekerja di Rumah yang Menggiurkanyang merupakan post trigger #KEBloggingCollab kelompok Maudy Ayunda yang ditulis oleh Mak Ovy Yanti.

Heuheu, baca judulnya saja mungkin diantara kita ada yang mengernyitkan dahinya. Masak iya, Ibu bekerja di rumah bisa memiliki profesi yang menggiurkan? Beneran enggak ya, meski dari rumah para Ibu ini masih tetap bisa bekerja sesuai dengan passion yang dimiliki juga kemampuan yang dipunyai, sembari tetap menjalankan kegiatan harian mengurus rumah tangga?

Kalau ternyata diantara teman-teman ada yang masih keheranan berarti wajib-kudu-mesti meng-upgrade diri dengan info terkini. Telat amat, hari gini masak belum tahu kalau para Ibu itu mampu berprestasi dan menghasilkan rupiah hanya dari rumah.😏

Makanya, yuk daripada terus-terusan mantengin gosip selebiti yang bisa bikin emosi ikut meninggi, lebih baik mengasah potensi diri sehingga meski kita memutuskan untuk berkarya dari rumah saja tapi tetap mampu memberi manfaat buat sesama dan syukur-syukur bisa membantu perekonomian keluarga.

Dan saya sudah membuktikannya!! Meski dapatnya masih recehan tapi... lumayan. Bukankah jika enggak ada recehan enggak bakal genap nominal?😀

Nah, dari kesepuluh profesi Ibu bekerja dari rumah yang menggiurkan dalam artikel itu, di sini saya ingin mengupasnya sesuai dengan profesi yang sudah saya jalani, yakni:

1. Saya adalah penulis buku


Penulis buku
buku antologi saya

Saya menulis buku bersama teman-teman penulis lainnya dalam bentuk antologi cerpen, puisi, kisah inspiratif dan cerita anak. Total sampai saat ini ada 5 antologi yang sudah terbit dan 3 antologi yang masih dalam proses penerbitan. 

(ha? antologi semua? Buku solo-nya kapan, Dian? Kwkwkw masih di angan-angan..Plis, doakan!😍)

Dari kesemuanya, ada yang merupakan antologi mandiri dan ada pula yang merupakan kumpulan karya pemenang lomba. Dan diantara kelima buku itu ada satu, Ceria Ramadhan di 5 Benua 25 Negara yang terbit mayor, sekarang mejeng di Gramedia...dan best seller! Tercetak sampai lebih dari 25.000 eksemplar. Alhamdulillah.

Nah,kalau nulis buku, dapat uangnya darimana? 

Dari fee nulis. Kalau antologi, fee dibagi sejumlah penulisnya. Jadi makin banyak penulisnya ya makin sedikit bagian kita. 😀

Untuk buku solo, fee-nya ya buat diri sendiri. Tergantung kontrak penerbitan, apakah jual putus atau pakai sistim royalti. 

Nah, di sistem jual putus antologi saya ini, ada harga khusus dari penerbit buat penulis jika ingin membeli buku untuk dijual sendiri. Diskon 20-40% persen dari harga jual pun bisa dikantongi dengan menjual buku itu...Misal, harga buku 60 ribu, kalau potongan 20% saja sudah dapat 12 ribu/buku. Memang bukan jumlah yang besar kalau cuma satu, tapi kalau 100 buku? Lumayan bukan?

2. Saya adalah penulis cerpen

Meski enggak rajin banget kirim ke media cetak/online, ada juga cerpen yang pernah dimuat diantaranya di Tabloid Nova. Dimana honornya 388 ribu! Yuhuu., lumayan banget kan itu!

Itu satu cerpen, bagamana kalau yang keangkut sampai beberapa? Seperti teman saya, bulan ini sudah 3 kali cerpennya dimuat di Majalah Bobo! Wah!!

Ada juga teman yang tiap bulan, belasan karyanya menghiasi media. Wow, berapa saja pundi-pundi yang akan diterima coba. Meski memang effort-nya juga luar biasa, karena saingannya adalah cerpenis dari tingkat pemula sampai ternama. Tapi, enggak ada salahnya untuk dicoba bukan?

Dan, kalau teman-teman mau tahu cara dan beraneka info pemuatan cerpen/puisi di media di Indonesia, coba gabung saja di grup penulis, misalnya: grup Facebook Sastra Minggu yaaa...

Memang menulis cerpen di media ini, bervariasi honornya, ada yang puluhan, ratusan ribu dan satu dua media ada yang fee-nya jutaan. 

Tapi, sekali lagi..sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit, ya enggak?

3. Saya adalah blogger


picture by pexels.com
Saya ngeblog baru saja, sekitar setahun setengah lamanya. Dan meski masih pemula, saya sudah mendapatkan banyak menfaatnya. Selain saya bisa melampiaskan 20 ribu kata yang harusnya saya ucapkan dalam berkomunikasi harian. Saya juga sudah mendapat beberapa job review ataupun content placement yang meski nilainya masih belum banyak tapi sudah mampu membuat pipi saya tersipu #halah

Selain job review dan content placement, blogger seringkali juga diundang ke berbagai event yang diadakan brand untuk launching produk, campaign, media gathering atau event lainnya. Biasanya ada reward berupa uang transport, goodie bag dan beraneka hadiah lomba selama acara dari pihak penyelenggara.

Wow, bikin ijo mata!

Oh ya selain itu, sebagai blogger, dari mengikuti beberapa lomba saya juga sudah mendapatkan beberapa benda dan sejumlah rupiah karena memenanginya. Jadi selain kebanggaan, dapat juga hadiah.

Alhamdulillah!

4. Saya adalah Endorser


yang mau saya endorse produknya, kabari yaaa..#eh😀
Sebagai endorser, saya sering dimintai tolong teman untuk "mengiklankan" produk yang dimiliki. Atau ada UKM yang mengirimi saya produk dan meminta untuk mengiklankannya. 

Jadi, dari menjadi endorser ini, saya dapat produk gratisan juga kadang ditambah sejumlah uang. Dengan hanya bermodalkan foto bersama produk dan barisan kalimat soft selling yang menginfokan barang... transferan pun datang! 

Memang sih dapatnya baru nol koma nol nol nol nol ...satu persen dibandingkan endorsement fee-nya Princess Syahrini. Kwkwwk

Tapi, rasanya puas hati. Apalagi setelah pemilik produk mengabari kalau ada pesanan berdatangan setelahnya. Wow, senangnya!

5. Saya adalah Influencer

Saat menjalani profesi Influencer, saya akan meyakinkan orang untuk mencoba produk yang saya sampaikan di sosial media. Dan dari sini sejumlah rupiah pun diberikan oleh pemilik produk yang bersangkutan.

Rejeki bukan?

Padahal saya masih influencer remahan kue semprit, bagaimana dengan influencer yang kelas wahid?

picture by pexels.com
Hmm, memang saya masih belum punya pengalaman di semua profesi yang disebutkan dalam artikel tersebut. Tapi paling tidak saya berusaha untuk terus memantaskan diri sehingga satu hari bisa sampai di posisi menjadi Ibu Bekerja di rumah dengan profesi menggiurkan lainnya. Misalnya menjadi Script Writer, Buzzer, Vlogger, Selebgram, Reseller atau Quiz Hunter. 

Lalu, apa yang musti dilakukan agar harapan menjadi kenyataan?

Diantaranya dengan menambah wawasan melalui berbagai kegiatan kepenulisan dan kegiatan bermanfaat lainnya, bersosialisasi dengan teman yang memiliki passion yang sama, berkomunitas di beraneka grup yang ada dan terus konsisten menekuni profesi agar menjadi diri yang lebih baik lagi dari hari ke hari.

Jadi, dimanapun profesi dijalani, baik di luar rumah maupun dari rumah saja, yang utama adalah mari kita nikmati prosesnya. Karena jika kita menjalankan dengan ketekunan dan keikhlasan, tentu hasil yang kita dapatkan pun akan sepadan.

Juga, tak lupa kita syukuri berapapun rezeki yang diberikan Allah Sang Maha Pemberi. Tak melulu sejumlah rupiah, teman-teman baru itu juga rejeki yang tak terkira nilainya.

Yuk semangat kita !!.....💖



Be Happy Be Bright Be You,

Dian Restu Agustina




#KEBloggingCollab Maudy Ayunda
Zilqiah Angraini ~ Ayi Prima Dita Apriliani ~ Ria Agustina ~ Ruziana ~ Ovy Yanty ~ Dian Restu Agustina









Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

39 komentar untuk " "

  1. Wih, keren sudah nulis buku. Saya masih belum pede nulis buku, jadi masih ngeblog saja. Itupun juga sudah lumayan yang didapat. Menurut saya mah, kalau punya hobi yang positif dan mau menekuni, Insya Allah bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Ya nggak,mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Mbak..
      Kalau kita mau berusaha rezeki enggak akan kemana. Insya Allah akan terbuka jalan rezekinya :)

      Hapus
    2. Wah, ternyata dari rumah juga bisa menjadi milyarder ya mba, sukses terus mba.

      Hapus
  2. Wah..wahhh....buanyak sekali jalur rezeki Mbak. :)

    Angkat saya jadi murid Mbak. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kwkwk..Kang Nata saya masih murid juga ini...Malah harus banyak belajar dari kang Nata nih :)

      Hapus
    2. hahahah...terus saya belajar dengan siapa dong, hehehe... :)

      Yang menjadi perhatian saya diartikel Mbak diatas adalah Mbak Jadi endorse sebuah produk.

      Artis2 banyak sekali dapat endorse, jurus yang dipakai mereka bermodal followers, jadi kalau kita banyak followers diakun sosmed, sepertinya menjadi endorse berpeluang gede mendapatkan penghasilan.

      Jadi endorsenya sepertinya enak sekali Mbak, duduk didalam mobil berAC, lalu difoto kemudian rekening bertambah saldonya.

      Tapi kok ngk ada mereknya, produk yang Mbak minum itu ? itu jamu atau juice ... ? Mbak.

      Hapus
    3. Itu jus buah/sayur Kang Nata, memang tulisannya tidak dinampakkan, karena merupakan postingan review blog tersendiri, foto dan video ada di FB dan Ig saya. Jualan teman sih..jadi dapat jus sekardus, enggak dapat transferan tapi hihihi. Hitung-hitung bantu larisin dagangan teman. Alhamdulillah katanya setelah itu ada beberapa pesanan.

      Hapus
  3. Penulis mah kerja dimana aja gak masalah ya mba. Gak kayak org kantoran yang duduk pegel di kantor plus hrs brgkt pagi pulang malem hehe

    BalasHapus
  4. Wah, setuju Mba. Meski untung dari penjualan buku hanya sekian ribu, kalo dikalikan sekian ribu beda lagi ceritanya.. hihihi
    Semangat Mba...semangaaaatt!!! Aku juga masih penulis dan blogger apalah-apalah. Tapi bahagianya luar biasa. Karena rezeki tidak melulu berbentuk rupiah. Jalan-jalan gratis rezeki juga toh..hihihi

    BalasHapus
  5. Waooo keren banget sih mba Dian..

    Sejujurnya, saya mulai serius nge blog gegara masuk ke blog ini, suka banget dengan isinya yang lengkap dan ga pelit nulis sumbernya.

    Dan membaca ini saya makin semangat lagi mencoba menjadi penulis, bukan hanya hobi nulis.

    Thanks sharingnya mbaa ����

    BalasHapus
  6. Pengen juga kayak mbak, tapi keinginan saya selalu pupus dipinggir jalan hehe

    BalasHapus
  7. "Bagaimana rezeki besar menghampiri jika rezeki kecil tak kau syukuri" bener banget ini, Mbak..
    sy jarang banget keluar rumah dan emang nggak bisaan..hihi. Alhamdulillah, nulis buku dan artikel itu ternyata menjanjikan banget asal sabar. Karena nggak ada yang instan kecuali mi instan ya mbak..jd inget dulu awal mulai ngeblog lagi mba Dian tempat bertanya saya, dan kita kayaknya punya beberapa buku antolgi barengan yaa..bahagia :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senengnya beberapa kali satu gerbong sama Mbak Muyas...hepiiii!

      Hapus
  8. Ajarin tips2nya dong mbak dian,saya berguru nih biar bisa kerja di rumah aja nanti pas udah jadi istri haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi..masih pemula saya Mbak, yang penting enggak diam saja, biar otak tetap bekerja :)

      Hapus
  9. Alhamdulilah y mba jika ditekuni dan disyukuri ada saja rezeki meski di rumah 😁

    BalasHapus
  10. Baca judul bukunya, saya pernah punya antologi tentang para istri dan ibu yang tinggal di luar negeri. Project-nya IIDN deh rasanya. Jangan2 Mba Dian ikut nulis juga ya, haha... Banyak sih penulisnya.

    Yup, rezeki adalah haknya Allah, termasuk memberi pada mereka yang stay full di rumah. Moga lancar2 rezeki ya, Mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enggak ikutan itu saya :D
      Aamiin..terima kasih, semoga Mbak juga lancar rejeki yaa

      Hapus
  11. wahhh saya juga pengen begini mbak kerja di rumah tapi rezeki jalan terus. Fokus bareng keluarga, ga ada jam kerja yang mengikut, kita adalah bos bagi diri sendiri, semoga suatu saat nanti bisa tercapai. Saya ingin memfokuskan diri jadi blogger, influencer di ig dan youtuber. Sejauh ini rencananya udah disusun, tapi baru akan dijalankan setelah nikah nanti. InsyaAllah tahun ini

    BalasHapus
  12. Mba Dian emang keren Masha Allah, Saya banyak belajar dari mba soal menulis khususnya, semoga sukses terus buat mba Dian. Memang kalo Kita punya hobi harusnya terus dikembangkan ya😍

    BalasHapus
  13. ah, penulis memang keceeeh. Bisa merembet kemana-mana yah mba :)

    BalasHapus
  14. Beuuh mba Diaaan ternyata bukunya dah banyak iih. Eeehh tau gak tadi bicara quiz hunter,jujur ini adalah gerbang profesi menuliskuuu... Sampe skrg juga kadang masih nguter, qiqiqi

    BalasHapus
  15. diam dirumahpun transferan bisa terys mengalir ya mba, mantap banget nih

    BalasHapus
  16. Saya pingin bisa konsisten dan produktif seperti mba dian, tapi pekerjaan kantor kadang bikin capek dan jadi gak bisa konsisten nulis. Alhamdulilkah saya sudah merasakan dapat fee dari CP dan influencer..meski masih dikit

    BalasHapus
  17. Yuhuuui... pengen nempel ama mba Dian ah.. biar ketularan artis hihihi...

    BalasHapus
  18. Asyiiiik... Gak salah dech berteman ama Mbak Dian, dapat tips positif, tulisannya menginspirasi, jadi semangat nulis antologi lagi. ��

    BalasHapus
  19. Saat ini dengan semakiin majunya teknologi dan dunia internet, bekerja untuk menghasilkan uang tidak melulu harus keluar rumah, dr rumahpun tetap bisa berpenghasilan bahkan bisa lebih besar.

    BalasHapus
  20. Sebenarnya ukuran rezeki itu bukan banyaknya. Tapi BERKAHnya. Katanya, kalau hanya asal comot pekerjaan yang gak berkah, malah cepat habis hehehe... Kalau Berkah, bakalan abadi sampai akhirat.

    BalasHapus
  21. Bener mbak aku juga sudah merasakan ini meski ga sekeren mbak Dian 😀

    BalasHapus
  22. Banyak juga ya mba karyanya :D
    Udah sampai banyak ngeluarin buku gitu, hhehehe.
    Semoga makin sukses ya mba.
    Oh ya aku boleh saran gak buat blognya?
    Kalo bisa sih postingannya yang ada di homepage di buat readmore aja, jadi gak langsung full gitu kak.
    Jadi scrollnya gak panjang banget dan makin kece blognya, hehehe.
    Hanya saran lho mba, jangan marah ya. heheh :D

    BalasHapus
  23. keren.. menginspirasi buatku nih mbak dian.

    BalasHapus
  24. Oh, Mak.. Mak.. aku juga pengen begitu, keren aah. Dari dulu aku pengen nerbitin buku solo, tapi aah, sudahlah, kemalasan dan kesoksibukan saya jadi alasan. Dan gagal lagi gagal lagi. Tetap semangat dan jangan pernah berhenti untuk menulis ya, Mak Dian :)

    BalasHapus
  25. So inspiring :) Jadi termotivasi, nih. Menulis emang obat yang sehat untuk IRT, sekaligus sarana melebarkan sayap kemana-mana padahal berjuangnya banyak di rumah saja. Sukses berkah ya, Mbak 😘

    BalasHapus