Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perjalanan Tak Berujung di Tanjung Lesung

Perjalanan Tak Berujung di Tanjung Lesung!!
"Tanjung Lesung airnya biru. Tempat dara mencuci muka. Lagi sekampung hati ku rindu. Kononlah jauh di mata..." (Iyeth Bustami~P Ramlee)

Begitu dendang suami saya, selesai bercerita sepulang kerja, kalau akhir pekan akan ada acara ke Pantai Tanjung Lesung bersama teman-teman sekantornya. Mendengarnya, saya pun protes keras...

"Bukan Tanjung Lesung kaliiii, itu kan Tanjung Katung..!"
"Oh, iya..ya...!"🙈

Lagu dari Iyeth Bustami~P Ramlee ini, memang familiar bagi kami. Lantaran saat jaya-jayanya, kami sedang tinggal di Langkat, Sumatera Utara. Dimana di setiap hajatan, ada hiburan organ tunggal dan pasti lagu bergenre Melayu ini, bakal dinyanyikan penyanyinya lagi dan lagi...!! Maka, tak heran kami pun tahu banget liriknya dan biasa goyang saat mendengarnya... hahaha





Balik lagi ke Tanjung Katung Lesung yaa...

Mendengar kata pantai, saya pun segera menyiapkan segala pernak-pernik yang berhubungan dengan kegiatan sesuai dengan jadwal yang dibagikan. Apalagi setelah ceki-ceki bahwa akan ada water sport activity yang melengkapi. Pastinya, wajib bawa baju ekstra, karena pasti akan berbasah-basah ria di sana. Yeaay!!

Dan..., tibalah hari Sabtu yang ditunggu. Pukul 6 pagi kami berangkat dari Jakarta menuju kesana.

Rute yang kami tempuh adalah: tol Jakarta-Merak - keluar melalui pintu tol Serang Timur - melewati Kota Serang - lanjut ke Kota Pandeglang - lewat Labuan - sampai di Pantai Tanjung Lesung.

Tanjung Lesung Beach Hotel
gerbang masuk KEK Tanjung Lesung
Rute ini melalui 80 km jalan tol dan 120 km sisanya melewati jalan raya. Jalanannya dua arah, tidak terlalu lebar dan sebagian berkontur perbukitan.

Rute ke Tanjung Lesung perlu kehati-hatian, karena di kiri kanan akan banyak ditemui pasar dan perkampungan.

Dan setelah menempuh perjalanan dengan hijaunya persawahan dan birunya lautan di sebelah kanan, kami pun sampai di tujuan.



Pantai Tanjung Lesung

Pertama, akan ada gerbang utama Tanjung Lesung yang menyambut kedatangan pengunjung di Tanjung Lesung. Di sini, ada pemeriksaan keamanan dan pemberian pas masuk menuju area yang harus dikembalikan lagi saat pulang nanti.

Setelahnya, kita akan melewati jajaran pepohonan yang cantik sekali menuju area yang luas totalnya 1500 hektar ini.

Ada beberapa petunjuk arah lokasi ke kiri, ke kanan, ke depan,...Terlihat beberapa tempat diberi tanda Future Development. Juga nampak sedang ada pengerjaan proyek di beberapa area.

Saya terkesima, ternyata benar sesuai info yang saya baca sekilas sebelum berangkat, kawasan Tanjung Lesung ini rencananya akan dikembangkan menjadi sebuah kawasan yang lengkap..kap..kaaap! 

Tanjung Lesung Beach Hotel
jalanan menuju area setelah gerbang utama
Tak hanya menyediakan aktivitas adventure, leisure, nature dan culture, Tanjung Lesung juga menyiapkan akomodasi yang bisa disesuaikan dengan preferensi.

Mulai dari yang backpacker-an sampai penyuka kemewahan. Selain itu, Tanjung Lesung juga menawarkan investasi di bidang properti bagi yang ingin membeli hunian di sini. Dimana properti ini baik villa, rumah, apartemen dan komplek komersialnya bisa dimiliki dan dikelola sendiri atau diserahkan pengelolaannya pada manajemen Tanjung Lesung.

Jadi, bisa beli di sini dan saat akhir pekan cuss..datang liburan. Atau disewakan untuk wisatawan.

Tanjung Lesung Beach Hotel
pintu masuk menuju front office/area hotel

Ya, Tanjung Lesung memang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Feb 2015. Dimana sampai sekarang mega proyek daerah pintu masuk Ujung Kulon dan Krakatau ini masih terus dikembangkan. 

Dimana, sejalan dengan pembangunannya, juga sedang dikerjakan jalan tol Serang - Panimbang sejauh 80 km yang direncanakan beroperasi pada tahun depan. Juga menyusul Bandara Bansel (Banten Selatan) atau Bandara Panimbang yang segera menyusul dalam proses pembangunan. Serta pembangunan Marina yang bekerja sama dengan Pelindo nantinya.


Tanjung Lesung Beach Hotel
emak jaman now mencoba memakai lesung untuk menumbuk padi

Wah, kebayang deh jika semua lancar jaya sesuai rencana, pastinya akan ada peningkatan perekonomian khususnya bagi warga sekitarnya. 

Jadi, kita tunggu saja yaaaa...Semoga saja Tanjung Lesung, yang dinamakan demikian karena letaknya menjorok ke laut yang mirip dengan ujung lesung ini, makin maju daerahnya.

Dan.....,selama semalam menginap di Tanjung Lesung, berikut beberapa tempat yang sempat saya kunjungi, diantaranya:
  • Bale-Bale Restaurant
Tanjung Lesung Beach Hotel
bagian depan restoran
Restoran yang berkonsep alam dengan tampilan depan tanaman yang asri dan tempat bermain anak ini menyatu dengan area hotel dan villa. Letaknya tak jauh dari front office dan bisa dicapai dengan berjalan kaki saja dari kamar tempat menginap kita.

Dengan kisaran harga menu antara 8 ribu - 80 ribu, restoran ini bisa jadi pilihan tempat makan jika kita sedang berkunjung ke Tanjung Lesung.

Tanjung Lesung Beach Hotel
area bermain anak
Terdapat beberapa kursi makan yang nyaman yang terbagi dalam 2 saung besar yang berkonsep terbuka yang bisa dipakai untuk acara meeting maupun makan bersama.

Restoran ini selain menyajikan sarapan (termasuk harga kamar) bagi tamu yang menginap di hotelnya.

Juga menyediakan hidangan makan siang dan makan malam (untuk weekend package termasuk harga kamar), baik untuk dimakan di tempat maupun diantar ke kamar.


Tanjung Lesung Beach Hotel
area restoran
Hidangan yang disajikan adalah makanan Indonesia dan mancanegara dan didominasi hidangan laut sesuai dengan hasil daerah setempat. 

Seperti saat saya sarapan tersedia menu roti bakar, ubi/pisang/singkong rebus, nasi/mie goreng, ikan/ayam/daging berbumbu, salad, pudding, karedok, sayur asam, aneka sambal, kopi/teh, jus dan buah-buahan.


Tanjung Lesung Beach Hotel
laut biru di depan restoran
Bahkan saat makan malam, disajikan seafood BBQ yang seger bener...ada udang dan cumi berbumbu sambal yang yummy.

Sedangkan untuk menu lainnya, tak kalah mak nyuss juga rasanya. Apalagi ditambah pemandangan lautan yang indah ...

Alhamdulillah, bener-bener bikin jiwa raga bahagia sejahtera hahaha

Tanjung Lesung Beach Hotel
pantai di sisi restoran
Tak hanya itu, di tepian pantai di sisi restoran juga disediakan tempat duduk-duduk untuk pengunjung yang ingin makan sambil diiringi deburan ombak lautan. Atau untuk sekedar melamun bagi para Jombloers sambil melambungkan angan dan memikirkan si dia di seberang lautan.😀

Juga ada jalan setapak di sela-sela deretan pepohonan yang mengelilingi sebuah arena futsal dan kegiatan.

Benar-benar tempat yang tepat untuk menyantap hidangan sekaligus menyegarkan pikiran!!

Bale-Bale Restaurant
pacaran dulu yaaa
  • Mongolian Culture Center
gerbang masuk MCC
Menyatu dengan area KEK Tanjung Lesung, terdapat juga Mongolian Culture Center yang berdasarkan info yang tertera di lokasi, didesain langsung oleh arsitek dari Mongol dan dibangun di atas lahan seluas 1 hektar.

Letaknya cukup jauh dari hotel dan Bale-Bale Restaurant tadi. 

Konsep tempatnya, dirancang sendiri oleh Duta Besar Mongolia di Indonesia. Tujuannya untuk memastikan tingkat kualitas dan otentisitas sehingga pengunjung dapat merasakan kehidupan ala Mongolia yang sebenarnya.

Tanjung Lesung
Genghis Khan
Begitu pun material yang digunakan, semua diimpor khusus dari negeri asalnya. Seperti dalam pembuatan GER – tenda tradisional Mongol yang identik dengan kehidupan nomadik.

Diharapkan selain dapat merasakan sensasi bermukim di dalam GER, pengunjung juga bisa menikmati dan mempelajari kebudayaan unik Mongol, begitu info dari pemandu kami.

Memang ada beraneka kegiatan untuk wisatawan, mulai dari memanah, bone games, mempelajari informasi negara Mongolia atau sekedar bersantai menikmati makanan dan minuman di Mongolian Cafe Tanjung Lesung yang ada.

info di bawah patung Genghis Khan
Sungguh ide yang menarik untuk melengkapi area KEK Tanjung Lesung dengan Mongolian Culture Center Tanjung Lesung ini. Karena pengunjung tidak hanya dapat melihat keindahan alam serta kearifan lokal budaya Banten, namun juga bisa menikmati budaya dari negara lainnya.

Tanjung Lesung
koleksi budaya Mongolia di dalam tenda GER
Sebagai pembuka, setelah memasuki gerbangnya, berdiri tegap patung tokoh ternama Mongolia, Genghis Khan, di lorong utama.

Selanjutnya kita akan disuguhi beberapa rumah khas Mongolia, GER, yang berisikan benda bersejarah yang langsung didatangkan dari sana.

Ada pakaian tradisional, beberapa peralatan keseharian, sejarah Mongolia beserta foto para pemimpinnya, info seputar negara dan cara mengunjunginya.


Mongolia merupakan negara yang kaya sejarah dan ternama di dunia, karena itu diharapkan pendirian Mongolian Culture Center ini bisa mendatangkan wisatawan Mongolia, juga wisatawan dari negara lainnya. Dan tentu saja menarik minat masyarakat Indonesia untuk mengunjungi Mongolia....

Hmm, karena itu saya baca baik-baik dulu infonya. Siapa tahu suatu hari nanti saya bisa mengunjungi Mongolia....😍

Tanjung Lesung
Info Mongolia
Oh ya, Mongolian Culture Center di KEK Tanjung Lesung ini, merupakan yang pertama di Asia Tenggara dan diharapkan dapat menjadi peluang untuk menjalin hubungan yang baik dengan para pengunjung juga investor.

Tanjung Lesung
beberapa bangunan di MCC
Di dalam area MCC ini juga bisa kita temui bangunan berkonsep terbuka tempat berkegiatan.

Pembawa acaranya terlatih untuk memandu dan tahu tentang budaya Mongolia. Sehingga kami bisa mengikuti kegiatan dengan menyenangkan. 

Tanjung Lesung
Pemandu acara di MCC ini...kereeen bangets! Bikin acara makin seruuu!!
Selain beragam permainan, di sini juga disediakan kegiatan panahan, merujuk pada budaya Mongolia yang masyarakatnya piawai memanah.

Saya pun mencoba dan ternyata susaaah pemirsaah. Lebih mudah memanah hati sepertinya #eaaa

belajar memanah
Nah, setelah capek hahahihi ikut games itu ini dan memanah hati, maka waktunya istirahat pun tiba. 

Oh ya tak perlu khawatir jika perut melintir, di MCC yang buka dari pukul 8 pagi sampai 4 sore ini, ada juga Mongolian Cafe yang menyajikan snack dan minuman yang bisa menyemarakkan suasana dengan harga yang terjangkau kantong pula.

Tanjung Lesung
Mongolian Cafe
Untuk yang tertarik berkegiatan di MCC secara rombongan, silakan tanyakan saat datang di front office untuk harganya - atau bertanya via email ke website KEK Tanjung Lesung. Atau bisa juga ke nomor yang sempat saya foto ini untuk selengkapnya info tentang MCC.

Tanjubg Lesung
nomor kontak KEK Tanjung Lesung
Saat berkunjung ke sini minggu lalu, memang saya dan rombongan sudah memesan terlebih dahulu, sehingga ragam kegiatan memang sudah disiapkan pihak pengelolanya.

Tanjung Lesung
Tim yang kompak akhirnya jadi juara umum
  • Beach Club Tanjung Lesung
Pantai yang terletak di dalam area dan dikelola oleh pengelola KEK Tanjung Lesung dengan tiket masuk seharga 50 ribu untuk weekday dan 60 ribu untuk weekend (1-5 tahun free) yang menyediakan beraneka water sport activity.

Untuk Beach Club infonya saya bahas di sini yaaa, temans....

Tanjung Lesung
Beach Club Tanjung Lesung

  • Tanjung Lesung Beach Hotel

Menyediakan 27 villa dan 52 cottage dengan beraneka fasilitas dengan harga antara 1 juta - 8 juta yang menawarkan keindahan, kesejukan alam, pemandangan laut, pelayanan/keamanan 24 jam dan akses masuk ke beberapa fasilitas yang ada.

Untuk akomodasi ini saya bahas di review Tanjung Lesung Beach Hotel ya, temans..Karena panjang ceritanya...😀

Tanjung Lesung
di depan villa di Tanjung Lesung Beach Hotel

  • Green Coral Tanjung Lesung
Camping ground bagi backpacker sejati yang menyediakan tenda yang nyaman, sarapan, kasur, bantal, mini fan, WiFi, listrik, air mineral panas, 2 voucher water activity sport, photo spot dan lokasi yang selangkah saja dari bibir pantainya. 

Harga yang ditawarkan adalah 500 rb/malam/tenda. Dan akan ada harga khusus untuk pelajar, rombongan dan paket tour.

Camping Ground
Saya sampai mupeng lihat tempatnya...karena menggoda sekali hihihi

Lain kali pengin nyoba nih, kemping sekeluarga di Tanjung Lesung. Karena selama ini anak-anak hanya pernah berkemah dengan teman-teman sekolahnya. Pasti bakal menyenangkan kalau kruntelan di tenda...

Oh ya, Green Coral ini lokasinya persis bersisian dengan Beach Club, sehingga kapanpun kita ingin menjelajahi pantai atau melakukan water sport activity, bisa mudah. Meski life guard yang ada hanya berjaga sampai pukul 4 saja.

Dan, toilet bersih pun tersedia di dekatnya juga restoran ada melengkapinya. Pokoknya kemping yang kekinian dan enggak bikin susah. Enggak seperti jaman saya aktif Pramuka waktu SMP dulu, yang harus masak-masak sendiri, cuci cuci sendiri hihihi


Tanjung Lesung
brosur Green Coral
Oh ya selain tenda, di sini juga ada tipe akomodasi Backpack Container di KEK Tanjung Lesung ini. Dimana ada ex-container yang difungsikan menjadi penginapan.

Saya melihat dari bagian luar sepertinya cukup nyaman. Letaknya bersisian dengan camping ground Green Coral dan kurang lebih keuntungannya sama.: deket bangeeet dengan lautnya..

Sayangnya saya hanya mengambil gambar dari kejauhan lantaran di depannya sedang ada rombongan berkegiatan.  Beruntung saya sempat mengambil flyer yang ada di reception saat pulang.

Berikut infonya:

flyer backpacker container
Nah, itulah beberapa tempat yang saya kunjungi saat semalam di Tanjung Lesung. Selanjutnya berdasarkan yang saya baca di master plannya, sedang berjalan dan akan ada pembangunan: perumahan, apartemen, kompleks komersial dan sarana penunjang lainnya.

Yang utama, semoga semua pembangunannya tetap memperhatikan kelestarian lingkungan sekitarnya.

Jadi bagaimana? Tertarik untuk berkunjung atau berinvestasi di Tanjung Lesung? 😀

Baiklah, berkunjung saja dulu ya, sambil lihat-lihat. Nanti kalau ada rejeki baru investasi. Aamiin.😍

Tanjung Lesung


Dan....berikut sedikit tips saat berkunjung ke Tanjung Lesung:
  • Jika hanya berniat ke pantainya saja dan berkunjungnya dari Jakarta, sebaiknya menginap, karena perjalanan bisa memakan waktu sekitar 4 jam lamanya (pulang pergi 8 jam itu..lumayan juga capeknya)
  • Karena banyak kegiatan airnya, sediakan baju ganti ekstra, bawa baju renang/baju pantai jika ada, topi dan kacamata
  • Pakai sunblock untuk muka dan badan karena teriknya surya...wow, panasnya!
  • Berhati-hati saat berjalan di pantai, karena beberapa tempat ada batu-batu karang yang runcing dan bisa melukai kaki
  • Karena tempatnya jauh dari kota, bawa bekal obat pribadi agar tak kesulitan jika terjadi apa-apa nanti
  • Bawa lotion anti serangga, terutama jika ingin berjalan kaki menuju berbagai tempat karena harus menembus hutan bakau dan pepohonan.
  • Lebih baik bawa kendaraan pribadi agar akses kemana-mana jadi lebih mudah
  • Jika mengambil paket yang diperbolehkan memasak di penginapan kita, bawa bahan mentahnya dari rumah agar lebih mudah dan murah.
  • Buang sampah pada tempatnya karena masih juga saya temui kotak nasi, bungkus snack, botol minuman yang berserakan di pantai. Hiks!
  • Jika mengajak anak, jangan lupa bawa set mainan untuk bermain pasir pantai karena pasir putihnya pas sekali dibikin istana.
Pantai Tanjung Lesung

KEK Tanjung Lesung
Tanjungjaya, Panimbang, Pandeglang Regency, Banten 42281
Office: Menara Batavia GF Jl. KH Mas Mansyur Kav 126 Jakarta Pusat
P: 62 21 572 7345 F: 62 21 572 7221
Facebook/Twitter/Youtube/Instagram: TanjungLesungID
www.tanjunglesung.com
Happy Traveling,

Dian Restu Agustina



Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

30 komentar untuk "Perjalanan Tak Berujung di Tanjung Lesung"

  1. Keren kak .. Tanjung Lesung dilengkapi Mongolian Culture Centre.
    Material bangunannya sampai didatangkan langsung dari Mongolia sana.
    Destinasi keren dan jadi alternatif sebelum kesampaian liburan ke negara Mongolia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget, Mas..ke MCC dulu sebelum nanti kesampaian ke Mongolia beneran :)

      Hapus
  2. Seru ya ada tempat buat camping, jadi bisa bermalam disana

    BalasHapus
  3. Keren banget tempatnya dg fasilitas yg lengkap, pastas aja anak2ku sering banget ke sana.

    BalasHapus
  4. Tertarik dengan Backpack Container nya

    BalasHapus
  5. Aku pernah nginep di Tanjung Lesung juga. Tempatnya enak dan anak² betah banget ada disana. Sayang cuma bisa 3 hari disana. Ga sempet juga ke MCC. Yang bikin asik lagi harga ikan lautnya murah² 😍

    BalasHapus
  6. Aku belum pernah ke sini mba Dian ... paling banter cumak sampek Anyer hihihi... jadi mupeng. Asik ya mantai dengan fasilitas lengkap 😀

    BalasHapus
  7. Tanjung lesung... ada pipi-nya gak, Mbak? Hihi... Wuih, keren yoo. Hanya bisa mupeng dan berdoa semoga suatu saat bisa ke sana, aamiin. Saya tunggu part lanjutannya, ya :)

    BalasHapus
  8. Main ke pantai sebenernya bukan acara favoritku :p. Krn panasnya itu ga kuaaaaat. Tapi kalo anak2 mau kesana, biasanya aku bakal ikutan juga walo lgs ngumpet cari tempat teduh wkwkwkwk.

    Itu mongolian centre nya menarik banget.ingetin aku amf bbrp temen kuliah dulu yg kebanyakan di kampusku student dari mongolia. Logat mereka unik, dan ga bisa nangkep samasekali aku apa yg diucapin , kalo sdg ngomong dlm bhs mereka hahahaha. Aku srg denger ttg negaranya seperti apa, kalowinter bisa minus 30. Ya ampuuun makanya pgn bgt ngerasain dan dtg ke sana :)

    BalasHapus
  9. Indaaahnyaaa....
    Paling suka liat pemandangan pantai nan biru, tapi gak suka tinggal di pantai lama2 ahhaha.
    Takut gosong dan kulit ruam 😂

    Btw resto nya mengingatkan saya pada salah satu resto dengan view lautan di Buton.

    Siang-siang bolong, menikmati makanan sambil mendengarkan deburan ombak plus memandang birunya langit dan laut.

    Aahhh mupeng.
    Keren banget ya lokasi ini, semoga lekas selesai pembangunannya.
    Bisa jadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi, meski ternyata jaraknya jauh dari Jakarta 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, pokoknya tol jadi , bisa sering ke sini nih

      Hapus
  10. Oh ada lagunya tanjung lesung, saya baru dengar hehe. Tempatnya bagus ya ada banyak tempat menarik disana.

    BalasHapus
  11. Ternyata di Tanjung Lesung lengkap juga ya, ada Mongolian Culture Centre juga. Belum pernah ke Tanjung Lesung, kirain cuma ada pantai aja. Noted nih, bisa jadi salah satu tempat buat liburan.

    BalasHapus
  12. Iyeth Bustamiiiii. Ahahahaha, di paragraf awal udah ngakak aja gegara tau mbak dian ini generasi tahun berapa 😂😂😂

    Tanjung lesung ni pantainya indah ya mbak, apa kabar diriku yang selama ini terjebak di kota mmelulu? 😭😭

    BalasHapus
  13. View nya keren ya mba, bagus bgt.. fasilitasnya juga lengkap..
    Tapi kalo pantai, udaranya suka panas ya Mba.. Tanjung lesung gitu ga Mba, pengen aku kesana..

    BalasHapus
  14. Waaw lengkap banget yaa, apalagi kalau besok udah jadi. Penasaran banget sama mongolian culture centernya itu

    BalasHapus
  15. Namanya unik ya, Tanjung Lesung. Jadi keinget Lesung si emakku yang di kampung untuk numbuk padi nih. Weekend gini baca tulisan liburan ke pantai jadi pengen liburan ke pantai juga deh. Hahaha.

    BalasHapus
  16. Tanjung kedung keren banget mbak, serasa bukan di Indonesia 😍. Tipsnya memang penting banget, apalagi lotion, karena kan sekalian juga biar terpanas ria kulit nggak kering dan belang yah

    BalasHapus
  17. Aku juga sudah pernah berlibur dan menginap di tempat yang sama. Tapi tidak sempat berkunjung ke tempat yang lain. hanya jalan, berenang, aktivitas di hotel, dan makan ikan laut sepuasnya, hihihi.
    soalnya harga ikan dan pete di sana murah banget, aku belanja langsung di pasar ikannya :)
    Jadi pengen ke sana lagi :)

    BalasHapus
  18. Aku baru tahu ada Mongolian Culture Centre. Menarik sepertinya, bikin penasaran soalnya aku punya banyak teman dari Mongolia.

    BalasHapus
  19. Tanjung lesung wisata yang menyenangkan, beragam hiburan dan pengetahuan sejarah mengenai mongolian

    BalasHapus
  20. Weh aku taunya P Ramli dari Upin Ipin hehe.
    Btw ternyata Tj Lesung dah bagus yaaaa mbak. Aku pikir msh yaaa gtu deh, msh apa adanya hehe. Kapan hari ada tmn mau ngadain wisata barengan ke sana. Moga2 pas waktunya jd aku jg bisa ikutan :D

    BalasHapus
  21. Baru dengar nama Tanjung Lesung.
    Ayoyoy... Indah itu wilayahnya sekarang. Hmm jadi spot destinasi wisata...

    BalasHapus
  22. Wah pengen main kesana, belum pernah ke Tanjung Lesung. Sering dengar namanya aja.

    BalasHapus