Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Cara Jenius Mengelola Keuangan Keluarga

6 Cara Jenius dalam Mengelola Keuangan Keluarga...Wah, apa saja ya? Well, sebuah quote menyebutkan: "Money is hard to earn and easy to lose. Guard Yours with care!" (Brian Tracy). Dan, seringkali kenyataannya, "Duh, kok sudah habis saja sih yaa. Baru juga hari Kamis, mestinya masih 3 hari lagi ambil uangnya. Padahal enggak beli apa-apa juga...hhhh!". Hmm...apa cuma saya yang dulu punya masalah begini yaa? Uang belanja yang saya ambil secara mingguan dari ATM sudah habis sebelum waktunya. Dan ini pastinya akan berimbas pada sisa uang di akhir bulan yang jauh dari harapan. Yaaaah boro-boro sisa, yang ada malah nambah dana. Hiks! Padahal sejatinya seiring bertambahnya (((usia))), saya bukan lagi tipe sembarangan belanja. Apalagi setelah berkeluarga dan anak makin banyak kebutuhannya. Yang ada di kepala adalah kebutuhan untuk keluarga, sedangkan untuk diri sendiri entah nomor ke berapa.



Mengelola Keuangan Keluarga



Syukurnya saya dan suami tipe terbuka dalam masalah keuangan ini. Sehingga setelah panjang lebar eyel-eyelan berdiskusi, kami memutuskan ada beberapa hal yang mesti dibenahi. Dan akhirnya dengan cara yang kami terapkan, sejauh ini keuangan keluarga berjalan sesuai harapan.

Prinsipnya sih kami awali dengan membuat perencanaan, sebisa mungkin menghindari hutang, mengedepankan tabungan dan secara berkala mengevaluasi keuangan. Alhamdulillah dengan cara ini beberapa impian kami seperti punya hunian, kendaraan, tabungan juga pergi liburan, bisa kesampaian.



Jenius BTPN



Nah, beberapa langkah untuk memudahkan pengelolaan keluarga yang kami jalani diantaranya:


1. Buat Anggaran


Banyak orang yang menyepelekan pembuatan anggaran ini. Dianggapnya kok yo ribet banget keluarga dengan uang enggak seberapa pakai anggaran belanja segala.

Eits, jangan salah ya. Mendingan kita luangkan waktu buat corat-coret sebentar bikin anggaran daripada menyesal berkepanjangan di akhir bulan, ye kan? 

Enggak perlu seribet anggaran belanja negara kok bikinnya, cukup yang sederhana saja. Mula-mula catat dulu berapa sebenarnya pendapatan keluarga. Jika pasutri semua bekerja berarti ini gabungan pendapatan keduanya. Lalu kira-kira juga jika ternyata ada pendapatan tambahan misalnya: dari sewa kontrakan sekian pintu atau jadi freelancer ini itu. Setelahnya itulah yang disebut income alias pendapatan.

Sedangkan untuk pengeluaran: buatlah perkiraan pengeluaran bulanan yang rutin dilakukan dengan mengacu pada pengeluaran 3-6 bulan ke belakang. Misalnya: cicilan KPR/kendaraan, bayar listrik/air/internet, beli gas, iuran RT, bayar SPP, belanja mingguan, beli bensin, top up kuota/pulsa/ojol/toll card, bayar les anak dan lainnya yang pastinya tiap keluarga berbeda.

Selanjutnya bikin list perkiraan pengeluaran beserta jumlahnya yang nantinya jadi pos expenses atau pengeluaran kita.


2. Tetapkan Tujuan


Selanjutnya sama halnya dengan jalan-jalan, keuangan keluarga juga perlu sebuah tujuan. Karena kalau enggak ada tujuan bisa-bisa di tengah jalan bakal kelimpungan mau lurus saja, belok ke kiri atau ke kanan.

Maka, di awal tetapkan dulu tujuan keuangan. Di mana tujuan ini bisa dirinci lagi jadi jangka pendek, menengah dan panjang. Tujuan jangka pendek misalnya: mengurangi dana hura-hura alias jajan yang sudah kelewatan, memangkas tagihan listrik atau menambah pendapatan dengan jejualan camilan. Juga tujuan jangka panjang seperti: beli rumah dan kendaraan sendiri atau pergi umroh dan haji.


3. Bijak dalam Berhutang


Saya dan suami termasuk tipe yang bijak dalam berhutang. Sebisa mungkin kami menghindari hutang. Apalagi jika itu untuk membeli barang konsumtif. Misalnya, meski punya kartu kredit, kami hanya memakainya sebagai pengganti pembayaran. Jadi akan kami lunasi sesuai jumlah tagihan di akhir bulan.

Sementara untuk hunian, memang saat suami dimutasi ke Jakarta, kami memilih mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR) saja. Dengan pertimbangan, besaran cicilan rumah per bulan sama dengan bayar kontrakan di Jakarta. Sehingga mendingan dipakai nyicil saja uangnya. Itupun dari tenor 15 tahun segera kami lunasi saat ada rejeki. Dan keputusan berhutang ini sepertinya enggak salah karena kini harga rumah naiknya beneran waah!

Jadi, selalu pertimbangkan untung rugi sebelum memutuskan mengambil pinjaman. Karena bijak saat berhutang diperlukan agar keuangan keluarga enggak goyang!



Jenius BTPN
pic by Canva





4. Siapkan Dana: Darurat - Proteksi - Investasi


Tidak lupa sedia juga dana darurat untuk mengantisipasi pengeluaran tak terduga, dengan 3-6 bulan pengeluaran jumlahnya. Pisahkan dana dan hanya gunakan untuk kepentingan yang sangat mendesak saja.

Selain itu juga ingat sisihkan dana proteksi untuk perlindungan diri dan keluarga. Misalnya dengan membeli asuransi kesehatan, jiwa, pendidikan dan lainnya. Sesuaikan saja dengan kebutuhan dan alokasi dana yang ada. Yang utama kedepankan tujuan proteksi yakni sedia payung sebelum hujan. Bukankah sebaiknya berjaga-jaga, sehingga jika satu dan lain hal terjadi di luar kuasa, kita sudah siap sedia?

Tak ketinggalan lakukan investasi untuk membantu kita mencapai tujuan keuangan di masa depan. Karena investasi ini akan membuat uang kita bisa bertambah nilainya tanpa tergerus oleh inflasi. Mulailah memilih investasi yang kita pahami secara luar dalam potensi keuntungannya dan dapat dikelola risikonya. Jadi hindari berinvestasi karena tren atau ikut-ikutan saja.


5. Amankan Tabungan


Menyimpan uang adalah jantung dari perencanaan keuangan. Dan biar aman, lebih baik sisihkan pendapatan di depan untuk tabungan, baru mikir belanjaan.

Dan pisahkan tujuan tabungan apakah itu untuk jangka pendek ataukah jangka panjang. Misalnya tabungan jangka pendek untuk dana mudik saat lebaran. Dan tabungan jangka panjang untuk menambah aset seperti rumah, tanah dan kendaraan.

Mulailah menyisihkan sebagian penghasilan untuk membeli aset yang terus meningkat nilainya. Dan terus semangat menambah pendapatan dengan melakukan pekerjaan sampingan sehingga tabungan kita akan bertambah jumlahnya.


6. Alokasikan Pengeluaran


Bedakan pengeluaran dalam dua kata: butuh atau ingin. Dikatakan BUTUH jika sesuatu itu diperlukan untuk bertahan hidup, produktivitas, penghematan atau berjaga-jaga. Tapi jadi INGIN jika hanya untuk kenyamanan, aktualisasi, kesenangan dan status saja.

Lalu lakukan prioritas pengeluaran dengan manajemen rekening: mana yang untuk belanja rumah tangga, dana pendidikan anak, tabungan & investasi dan lainnya. Misalnya bedakan menjadi: rekening arus kas bulanan (teratur) → rekening arus kas tahunan (tidak teratur) → rekening rekreasi dan hiburan → rekening tujuan jangka pendek (1-2 tahun).

Kecerdasan mengalokasikan pengeluaran ini penting karena jika kita bijak, keuangan jadi tertata sehingga akan tercapai tujuan keuangan kita. Juga enggak bakal ada lagi cerita besar pasak daripada tiang yang bikin awal bulan hepi-hepi, tapi akhir bulan, puasa tiap hari.

Juga membangun masa depan itu dimulai dengan memiliki sisa penghasilan yang dapat disisihkan untuk nanti. Maka jika di saat ini kita sulit menabung, bisa dicoba dengan membuat komitmen menyisihkan uang di depan sebelum dibelanjakan dan mengalokasikan pengeluaran sesuai kebutuhan.


Jenius sebagai Solusi Terkini dalam Pengelolaan Keuangan Keluarga



Jenius BTPN



Nah, terkait dengan pengelolaan keuangan keluarga, tentunya jika ada cara termudah yang bisa membantu di era digital ini pasti saya bakal lebih happy.

Pastinya saya bakal enggak perlu ribet bolak-balik ke bank, tarik di sini pindahin ke sana, punya beberapa buku tabungan beserta kartunya juga bayar tagihan ke tempat yang berbeda-beda.

Duh hari gini lho masak sih ngurusin keuangan masih ala konvensional. Maunya yang digital lah yaa! Penginnya bank ada di dalam genggaman tangan!

Yup, digital changes everything now! Mulai dari pesan makanan, penginapan, kendaraan, kebutuhan harian...semua bisa dikerjakan dengan hanya satu jangkauan tangan. Mudah dan murah!

Demikian juga dunia perbankan. Produk tabungan berbasis digital yang bisa menjawab perubahan aktivitas masyarakat di keseharian yang makin hari makin didominasi oleh digitalisasi tentu bisa jadi solusi.

Maka saya mencoba memakai Jenius sebagai solusinya!

Jenius-lah jawaban akan kebutuhan pengelolaan keuangan hanya dari smartphone saja.

Ya, Jenius, sebuah persembahan dari Bank BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional) untuk Indonesia yang bisa membantu pengelolaan keuangan kita. Mulai dari kirim uang, bayar tagihan, menabung, mencetak bank statement hingga membuat deposito berjangka bisa kita lakukan cuma dari smartphone, kapan saja dan di mana saja. Enggak perlu ke bank dan enggak perlu membuang waktu untuk menembus kemacetan atau bengong dalam antrian.

Yess, Jenius yang punya segudang kelebihan bisa membantu kaum milenial dalam mengelola keuangan di era digital, diantaranya:


1. Jenius mudah buat akunnya


Download aplikasi Jenius. kemudian registrasi via smartphone-tanpa perlu ke bank, cukup siapkan KTP dan koneksi internet saja. Setelahnya, aktivasikan dengan memanggil Jenius crew ke tempatmu atau datang ke Jenius Location di dekat situ. Dan tunggu saja, kartunya akan dikirim ke alamatmu segera.


2. Jenius mudah cara nabungnya


Cara menabung ke rekening Jenius mudah bangets: bisa dengan transfer dari bank lain ke rekening jenius, ke nomor HP kita atau setor tunai di Jenius Location yang ada. Jadi, di sini suami saya langsung bisa transfer uang bulanan dari rekening gajinya ke rekening Jenius saya.


3. Jenius transparan - tidak ada biaya yang disembunyikan


Jenius transparan sehingga kita hanya perlu membayar apa yang seharusnya kita bayar. Sehingga bisa hemat biaya, diantaranya:
  • Tanpa biaya transaksi
  • Tanpa biaya administrasi bulanan
  • Tanpa saldo minimum
  • Tanpa biaya pembuatan kartu (kecuali x-Card keempat dst)
  • Tanpa biaya penalti
  • Tanpa biaya pembukaan/penutupan rekening
  • 25x bebas biaya transfer dari Jenius app (sampai akhir bulan berikutnya setelah registrasi)
  • 25x bebas biaya tarik tunai di ATM Prima/Bersama (sampai akhir bulan berikutnya setelah registrasi)
  • 25x bebas biaya transaksi/bulan (rata-rata saldo bulan sebelumnya 10 juta)
  • 15x bebas biaya transaksi/bulan (rata-rata saldo sebelumnya 1-9.999.999)


4. Jenius membantu mengatur hidup dan keuangan jadi lebih mudah



Smart Spending

Kontrol pengeluaran sampai dengan 5 kartu debit untuk alokasi kebutuhan spesifik dan kategorisasi pengeluaran. Misal: kartu belanja kebutuhan harian, kartu tabungan liburan dan kartu jajan. Di mana kartu ini bisa kita berikan juga untuk keluarga tercinta seperti orang tua/mertua atau anak/adik yang kuliah di luar kota.

Dengan kartu ini saya jadi bisa mengontrol uang belanja dan pos lainnya karena ada tempat khusus untuk masing-masing pengeluaran ini. Sehingga enggak akan kecampur-campur lagi. Rencananya saya juga akan minta tambahan kartu untuk digunakan oleh orang tua dan mertua.


Akses Internasional

Di mana saja di seluruh dunia, kita bisa menggunakan Kartu Debit Jenius untuk tarik tunai dan transaksi online maupun offline di seluruh merchant Visa. Juga bisa menikmati berbagai program dan penawaran menarik yang dimiliki oleh Visa. Dengan Visa payWave yang ada kita pun bisa melakukan pembayaran di merchant Visa dengan menempelkan Kartu Debit Jenius pada mesin, tanpa perlu memasukkan PIN atau tanda tangan.

Ini membantu sekali bagi saya dan suami yang saat ini memang lebih menyukai cashless untuk pembayaran itu-ini. Sehingga enggak perlu repot bawa banyak uang tunai kemana-mana.


Mengutamakan Keamanan

Jenius merupakan bagian dari BTPN yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dengan dilengkapi fitur keamanan:

  • Otentikasi 2 tingkat: dibutuhkan PIN dan password untuk menjaga keamanan dan transaksi di Jenius app
  • Sidik Jari: dilengkapi sensor fingerprint untuk meminimalisir Jenius app diakses sembarang orang
  • Keamanan Kartu: bisa blokir/buka blokir kartu dari aplikasi untuk mengamankan kartu Jenius yang hilang

Fitur keamanan ini bikin hati tenang karena dana kita terjaga dari hal yang tidak diinginkan.


Kita bisa ngapain saja dengan Jenius?







Nah, setelah tahu kelebihannya, penasaran dong dengan fitur Jenius? Bisa simak selengkapnya di video di atas ya temans...

Lalu, yuks cap cuss Kelebihan Jenius:


Save It

Bang bing bung yuk kita nabung! Di Jenius nabung pasti untung! Pilih saja:

  • Flexi Saver: bisa simpan dana yang dapat ditambah dan ditarik kapan saja dengan bunga 5 % p.a. Ini adalah dana yang fleksibel sifatnya yang sewaktu-waktu bisa diambil jika diperlukan. Tapi saya berusaha yang masuk ke sini enggak diutak-atik lagi jika enggak perlu sekali.
  • Dream Saver: tabungan otomatis untuk mempercepat mewujudkan impian dengan bunga 5 % p.a. Saya menuliskan mimpi di sini dan ini bisa memotivasi - mau enggak mau - untuk menabung secara konsisten agar segera teraih mimpi. (Mimpi saya apa? Hmm, kasih tahu enggak yaa hahaha)
  • Maxi Saver: maksimalkan tabungan dengan deposito berbunga hingga 7 % p.a. Jika ada dana lebih segera bisa saya sisihkan dalam bentuk deposito sehingga  saya enggak tergoda untuk memakainya.

Card Center

Hanya dari satu tempat kita bisa mengatur semua kartu debit Jenius mulai dari membatasi limit transaksi dan tarikan tunai sampai (un)block kartu.


e-Wallet

Cara mudah mengatur e-wallet mulai dari top-up saldo dengan nominal fleksibel hingga mengatur sampai 10 e-wallet dari satu fitur. Ini membuat saya tinggal klik dan klik untuk top up saldo e-Wallet ojol dan aplikasi cash money yang saya dan suami miliki.


Send It

Bayar sana-sini dan itu-ini dari satu tempat. Mulai dari bayar tagihan listrik, telpon, internet dengan pembayaran berulang/menu penjadwalan hingga kirim uang ke siapa saja di Indonesia tanpa perlu tahu informasi bank yang dituju. Ini benar-benar memudahkan kerjaan saya di awal bulan karena mesti bebayaran tagihan juga mengirimkan uang.


Pay Me

Buat yang segan bin sungkan minta teman kembalikan hutang bisa pakai fitur ini. Tinggal kirimkan permintaan uang melalui $Cashtag, nomor handphone atau alamat email langsung dari smartphone. (Ssst.. menurut saya, cara nagih paling berkelas yaa di Jenius ini hihihi)


Jenius Pay

Cara praktis bertransaksi online dengan menggunakan $Cashtag sebagai identitas pembayaran tanpa perlu kartu kredit/debit. Di sini nih ada dua langkah sederhana, yaitu Request atau mengirim permintaan uang dan Pay atau membayar permintaan uang sehingga kita bisa lebih cepat melakukan transaksinya. Jadinya kalau saya bebelian online di e-commerce makin mudah saja dah! Enggak perlu lagi kartu kredit yang kadang lupa bayar kena denda juga bakal selangit bunganya.



Split Bill

Buat menghindari teman yang nongkrongnya mau tapi bayar kopinya pura-pura enggak tahu, bisa pakai fitur ini. Bagi rata tagihan dengan Split Bill. Tinggal bagi saja ngafe kemarin sore habisnya berapa, kirim notifikasi via Jenius atau WA dan lainnya. Bakal bayar deh semua (kecuali yang enggak mau bayar, black list aja lain kali kalau ada rencana ngopi lagi hihihi)


In and Out

Kita bisa cek, cari dan download semua history transaksi tanpa batas waktu dan tanpa perlu pergi ke bank lagi. As a blogger, fitur ini bikin saya happy. Karena kalau saya mau ngecek transferan fee tulisan dari (((klien))) langsung cek saja di aplikasi. Juga sebagai ibu-ibu yang sering lupa waktu pas pencet-pencet e-commerce yang itu, saya jadi bisa cek lagi apa-apa yang terlanjur terbeli..(jangan ditiru ya ini hihihi)


Jenis Kartu Jenius






1. Kartu Debit Utama

Dengan m-Card, kita bisa tarik tunai di ATM Bersama/PRIMA/mancanegara dan bertransaksi online/offline di seluruh merchant Visa. m-Card akan langsung dikirim ke alamat kita setelah akun Jenius aktif.


2. Kartu Debit Virtual

Dengan e-Card, kita bisa bertransaksi online tanpa kartu kredit di seluruh merchant Visa, seperti belanja online atau bayar tagihan musik streaming. e-Card adalah kartu debit non-fisik yang otomatis tersedia di Jenius app setelah akun Jenius kita aktif.


3. Kartu Debit Tambahan

Dengan x-Card, kita bisa lebih mudah mengatur pengeluaran kebutuhan spesifik seperti belanja atau transportasi. Kartu debit fisik ini juga dapat digunakan untuk tarik tunai dan transaksi online/offline. Di mana kita bisa membuat maksimal 3 x-Card melalui Jenius app kapan saja.



Cara Mengatur Keuangan Keluarga
salah satu program Jenius


Ada Apa Lagi di Jenius?



Tak hanya memberikan layanan perbankan dalam genggaman, Jenius juga menghadirkan platform kolaborasi ide dengan nasabah yang dinamai Co.Create. Ini adalah sebuah wadah yang jadi inisiatif untuk memancing ide baru dalam mengembangkan fungsi Jenius sehingga makin selaras dengan prinsip gaya hidup digital.

Mengingat pembuatan Jenius memang didasari pada dua pilar, life finance dan co-creation, maka setiap fitur yang ada di aplikasi merupakan hasil kokreasi dengan para nasabah. Inilah yang membuat Jenius terus berevolusi untuk menyesuaikan gaya hidup era digital yang begitu dinamis. 

Nah, untuk konsepnya, di dalam #JeniusCoCreate ada empat komponen yang saling mengisi satu sama lain, yaitu situs Co.Create itu sendiri, ruang berbagi, artikel, dan workshop. Situs Co.Create bertugas untuk menampung seluruh informasi workshop yang akan diadakan Jenius dan mitranya dan menampung ide dari para nasabahnya.

Selain itu, ada juga Co.Create Spaces, sebuat tempat bagi komunitas untuk berkreasi dan berkarya. Di mana saat ini lokasinya ada di Jenius-Menara BTPN, The Goods Cafe-PIM dan JeniusxCoHive-Menara BTPN. Yang dilengkapi juga dengan acara Co.Creation Week sebagai tempat berbagi inspirasi dan berkokreasi.


Jadi tunggu apalagi....



Cara Mengatur Keuangan Keluarga



Ayo wis, enggak usah nunggu waktu. Yuk segera buka Jeniusmu dan atur hidup dan keuangan dengan lebih mudah kapan saja dan di mana saja. Pokoknya #hari2jenius bakal bikin Simpler Life - Happier You!

Jenius kini benar-benar jadi cara termudah bagi saya untuk mengelola keuangan keluarga. Nah, bagaimana dengan teman-teman, punyakah pengalaman yang sama?

Oh ya, ada banyak hal menarik lainnya di Jenius lho, kepoin sendiri untuk lengkapnya ya..

Di sini nih:





Jenius Help: 1500365 | Line: @jeniushelp | IG: @jeniusconnct | Twitter: @jeniusconnect | FB: Jenius Connect | Youtube: Jenius Connect





Think Happy - Be Happy


Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

44 komentar untuk "6 Cara Jenius Mengelola Keuangan Keluarga"

  1. sekarang seperti memiliki bank dalam genggaman tangan, semua berkat JENIUS

    BalasHapus
  2. Boleh juga nih dicoba, walau saya sama keuangan keluarga tidak terlalu ketat dalam artian mengalir saja, karena kalau dicatat pusing sendiri mbakkuuuh

    BalasHapus
  3. aku kayaknya harus mulai pilah arus kas bulanan dan tahunan
    tapi pakai jenius saja biar lebih efektif dan efisien
    makasih sharingnya mbakk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah..pilah jadi kita tahu dan uang enggak bablas saja jadinya

      Hapus
  4. Setuju nih mbak. Jenius emang ngebantu banget aku mengelola keuangan dengan mudah. No ribet 1 rekening buat semua transaksi, udah gitu enak pula cukup dari smartphoneku tanpa harus ribet antre ke bank. Jenius pilihanku nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget Mbak..praktis bener ya Jenius, enggak bikin ribet

      Hapus
  5. Asyik, Jenius bisa jadi pilihan karena bisa digunakan di luar negeri. Pengen nyoba jenius juga, ah...

    BalasHapus
  6. Makin mudah aja nih u transaksi. Kita harus punya rekening di BTPN ga? Kalau engga, asyik juga tuh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enggak mbak..tinggal download apps dah jadi deh rekening Jeniusnya

      Hapus
  7. Dalam soal berhutang saya sepakat Mbak. Saya dan suami sangat ketat dalam masalah ini. Kami berkomitmen lebih baik menunda keinginan daripada harus berutang. Solusinya ya nabung atau mencari jalan lain selain berhutang.

    BalasHapus
  8. Saya termasuk lemah mengurus keuangan rumah tangga :D pernah bikin anggaran eh cuma bertahan 2 bulan aja. Musti coba rutin lagi bikin anggaran rumah tangga :D Wah aplikasi Jenius ini bermanfaat sekali ya, mau coba download ah kepoin dulu :)

    BalasHapus
  9. Bikin akun jenius memang mudah banget. Bahkan kartu atm-nya pun bisa dikirim langsung ke rumah. Waktu itu aku tinggal di Malang, masuk Kecamatan juga rumahku, agak jauh dari pusat Kota. Tapi kartunya tetap nyampai ke rumah

    BalasHapus
  10. Awal bulan hepi-hepi, akhir bulan puasa tiap hari. Oh, nooo...
    Kemarin2 sempat bertanya-tanya tentang Jenius. Terjawab semua di sini, deh. Wow, lengkap banget ya layanannya. Iyes, kendali keuangan ada di tangan emak jagoan, lebih mudah lagi kalau pakai Jenius ini. Sip.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak, lengkap banget dalam satu jangkauan tangan

      Hapus
  11. Jenius ini membantu aku mengatur keuangan keluarga banget nih. Senang dengan semua fitur yang ada keuangan jadi bener-bener terkendali.

    BalasHapus
  12. Aku juga pakai app ini untuk mengelola keuanganku. Tapi menurutku... keuangan bukan cuma dikelola, mesti dikembangbiakkan juga. Misalnya dengan investasi P2P Lending seperti di KoinWorks. Lumayan, ada yang bisa mulai invest dari 100 ribu aja dan keuntungannya sampai 21% per tahun. :D

    BalasHapus
  13. Program Jenius memang genius ya mba. Memberi kemudahan dan informasi tentang cara mengatur penasukan dan pengeluaran. Secara klu tk bijaksana dan tk memiliki pedoman bida amburadul ya keuangan keliarga. Thx mb saya baca pelan2 biar lbh paham. Thx ya infonya oke...

    BalasHapus
  14. wah gampang banget ya caranya tinngal transfer dari bank lain ke rekening jenius, atau setor tunai di Jenius Location yang ada. asyik nih ... uang bulanan langsung masuk ke rekening tan
    pa repot lagi.

    BalasHapus
  15. Setuju tuh Mbak, yg poin KPR nya tadi, daripada bayar kontrakan mending beli rumah sendiri yg pastinya jadi hak milik.
    Hmm, namanya Jenius. Sistemnya juga kayaknya Jenius nih, jadi penasaran. Tapi di tempatku udah ada belum ya?
    Anyway terimakasih tips mengatur keuangannya ya Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak tinggal dimana ya? Coba cek di web ya Jenius Location nya :)

      Hapus
  16. Kelola keuangan dengan cara jenius ini penting dilakukan, soalnya kadang suka lalai buat pandai menyisihkan/mengalokasikan

    BalasHapus
  17. Jenius lintas benua fungsinya sama dengan kartu kredit atau kartu debit, Mba? Asyik juga kalau bs semuanya ya.

    BalasHapus
  18. Sekarang gak ada alasan untuk gak mensavekan penghasilan kita ya mbak. Jenius jadi salah satu solusi.

    BalasHapus
  19. Jadinya saya mupeng banget ingin punya Jenius juga deh, membantu banget mengelola keuangan

    BalasHapus
  20. Kadang kita suka kelupaan sama dana darurat ya mbak, pdhl penting banget. Kudu bener2 dipaksakan mengatur keuangan dan punya dana darurat supaya ke depannya kita enggak kesusahan kalau mendadak alur hidup berubah. TFS

    BalasHapus
  21. Aku dari kemarin masih mencari info lengkap tentang si jenius ini, ternyata semua ada disini. Jadi pengen buka juga euy, kayaknya membantu banget :D

    BalasHapus
  22. Emang bener ya bagaimanapun juga keuangan itu harus dimanage dengan baik, cermat dan teliti. Termasuk keuangan dalam rumah tangga. Tentu agar terhindar dari yang namanya lebih besar pasak daripada tiang.

    BalasHapus
  23. Kadang ga sadar ya kalau berhutang itu harus bijak bukannya ga boleh. Nice suggest mba. Semoga bisa bener2 dijalani

    BalasHapus
  24. Setuju banget mba, khususnya poin ke 5 soal mengamankan tabungan ini yg PR banget buat aku. Soalnya sering bocor hehee. Tapi, Alhamdulillah banget ya mba sekarang udah ada apps jenius yg bisa membantu kita dalam mengalokasikan dana. Kudu dicoba nih. Thanks ya mba buat sharingnya

    BalasHapus
  25. wow banyak banget ya ini fitur-fiturnya Jenius. Mana bikinnya nggak pakai ribet lagi. jadi pengen bikin akun juga saya jadinya

    BalasHapus
  26. tipsnya bermanfaat banget, alhamdulilah sejak kuliah sudah disiplin keuangan jadi pas berumah tangga gak kaget. Enaknya jaman sekarang disupport oleh pihak ketiga, semacam jenius ini. jadi makin mudah mengelola keuangan.

    BalasHapus
  27. Kebetulan sya jga memang pakai Jenius, keren banget perbankan digital masa kini dri BTPN ini. Cocok buat Milenials

    BalasHapus