Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengunjungi Chatuchak Market

Chatuchak Market, dikunjungi lebih dari 200.000 orang di setiap akhir pekan. Menjadikan pasar yang berlokasi di Kamphaeng Phet 2 Rd, Chatuchak, Bangkok 10900, Thailand ini sebagai Pasar Akhir Pekan terbesar di dunia. Dengan lebih dari 15.000 kios yang tersebar di area 35 hektar dan terbagi dalam 26 sections yang terdiri dari Food, Art, Antiques, Fashion dan banyak lagi sections lainnya! Buka di waktu tertentu saja, yakni:

  • Rabu dan Kamis (khusus "Plant") 07.00 - 18.00
  • Jumat (khusus "Wholesale") 18.00 - 00.00
  • Sabtu dan Minggu (seluruh pasar) 09.00 - 18.00

Juga memiliki rating 4.4/5 serta lebih dari 14.000 ulasan di Google dan berada di peringkat nomor 1 untuk tempat berbelanja di Bangkok oleh Tripadvisor. 

Well, ada ribuan turis yang memiliki pengalaman bintang 5 setelah mengunjunginya. Apakah saya juga?


Tips Mengunjungi Chatuchak Market


Tentang Chatuchak Market


Perdana Menteri Thailand ketiga, Field Marshal Plaek Pibunsongkhram yang mulai menjabat pada Desember 1938, memutuskan bahwa setiap kota di negerinya harus memiliki flea market (pasar loak) sendiri untuk memudahkan penduduk setempat berdagang sekaligus meningkatkan perekonomian lokal. Termasuk kota Bangkok diantaranya, menyusul dengan dibukanya pasar loak di Sanam Luang, yang selanjutnya menjadi pasar pertama di kota itu pada tahun 1942. 

Beberapa bulan kemudian, pemerintah setempat mengubah peruntukan lokasi karena tempat ini diperlukan untuk acara lainnya. Lalu pasar dipindahkan ke Saranrom Palace, di pusat kota Bangkok dan berada di sana selama delapan tahun sampai dipindahkan lagi ke Sanam Chai dan kembali lagi ke tempat asli di Sanam Luang.

Ketika Bangkok merayakan ulang tahunnya yang ke-200 tahun, diputuskan lokasi pasar akan diganti sekali lagi. Pada tahun 1982, akhirnya pasar dipindahkan sebagai ke Chatuchak. Dan lima tahun kemudian, secara resmi pasar ini dinamai, Chatuchak Market.
 
Chatuchak Market

Mengunjungi Chatuchak Market

Mengunjungi Chatuchak Market

Ngapain Aja di Chatuchak Market?


Saya dan rombongan diarahkan oleh pemandu kami ke pasar ini setelah mengunjungi Thep-Prasit Thai Honey dan Gems Gallery . Sebelumnya, kami makan siang dulu biar punya tenaga, sebelum masuk ke area pasar mengingat area yang luasnyaaaa...

Nah, sepakat dengan suami, biar cukup 3 jam saat ngubek pasar ini (sesuai waktu yang diberikan oleh guide tour kami) maka rencananya kalau bisa kilat aja belanja. Jadi lebih banyak jalannya, biar tahu daleman pasarnya. Tapi, rencana tinggal rencana. Setiap ada yang unyu, saya berhenti sejenak dulu. Ke depan sedikit berhenti lagi hihihi....Untung cepat sadar diri, mengingat masih ada sore, malam dan esok hari di negeri Gajah Putih ini. Jadi, jangan dihabisin di Chatuchak Market semualah sangunya haha


Terus, sebenarnya kita bisa ngapain saja di Chatuchak Market?

1. Belanjaaaaa!

Saat traveling, salah satu yang selalu saya pikir itu oleh-oleh. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi buat orang-orang tersayang yang lagi ditinggal pergi. Nah, karena belinya dalam jumlah banyak, maka saya  nyari yang harganya miring pasti. Dan seriusan, saya enggak ahli nawar karena enggak tega-an. Hingga kadang sudah merasa paling murah di satu tempat, eh pas ke destinasi lain, harga barang di sana ternyata lebih miring. Nyesek!

Kejadian pas ke Chatuchak. Saya beli tas selempang yang bergambar gajah khas Thailand, (sudah nawar dan beli beberapa) seharga 100 Baht per buah (sekitar 50 ribu Rupiah). Eh ternyata lebih murah harganya di tempat yang saya kunjungi setelahnya, Asiatique: The Riverfront dong! Bedanya lumayan pula, di situ 30 ribu Rupiah! Huhuhu!

Untung saja, pas di Chatuchak saya nurut suami enggak seperti biasanya, enggak kalap belanja. Jadi enggak rugi-rugi amat sayanya...haha.

Pokoknya, sedikit tips: kalau bisa nawar ya tawar harganya. Atau kalau nemu barang yang memang adanya cuma di situ dan suka plus masih ada sangu, beli aja, kadang ga ada di tempat lain soalnya.

Oh ya, kalaupun sulit buat bawa pulang ke Indonesia, semua barang belanjaan di sini bisa dikirimkan lewat shipment services ke seluruh dunia. Jadi tenang aja....#kompor😁


Mengunjungi Chatuchak Market

Mengunjungi Chatuchak Market

Chatuchak Market



2. Jajaaan

Kalau enggak niat belanja juga gapapa, jajan aja! Jadi sebelumnya Mr Sansan, tour guide kami yang fasih berbahasa Indonesia bilang kalau nanti di dalam pasar ada beberapa kios makanan halal kalau mau makan. Tapi, karena kami barusan maksi (yang bikin kenyang sekali) jadi enggak niat makan lagi. Cuma karena keliling-keliling, haus jadinya. Akhirnya 2 kali kami berhenti jajan es saja.

Pertama, beli Es Krim Kelapa. Dipopulerkan di Pasar Chatuchak, es krim ini adalah salah satu sajian terbaik untuk disantap di sini. Es krim dijual oleh pedagang dengan gerobak mirip penjual es di Indonesia dan disajikan dalam tempurung kelapa. Es ini juga dilengkapi berbagai pilihan topping seperti kacang, meses, jelly, mangga dan lainnya. Saya dan suami beli ini, sementara anak-anak beli es krim mini.

Yang kedua, kami beli semacam Es Dawet campur yang enak banget. Jadi isiannya itu: dawet (cendol dari tepung beras), bubur sumsum, bubur ketan hitam, talas, dan apa lagi ya...duh lupa, yang berkuah santan dan dikasih serutan es dan sirup gula merah. Rasanya, enak banget! Pantesan warung esnya itu antri sampai tamu harus nunggu kursi...hihi

Oh ya, semua harga jajanan ini untuk ukuran Thailand murah meriah, karena dijual di pasar. Tapi jangan khawatir, bersih kok jualannya.
 
Mengunjungi Chatuchak Market

Mengunjungi Chatuchak Market

Chatuchak Market


Things to do Chatuchak Market
sumber: IG Chatuchak Market


3. Cuci Mata

Kalau enggak niat belanja juga makan, cuci mata aja juga bisa. Di beberapa sections, kita dimanjakan dengan hasil kerajinan lokal. Misalnya ukiran, berbagai souvenir khas setempat, pakaian daerah, sampai pernak-pernik rumah. Pokoknya seneng lihatnya. Kadang ada perajin yang sedang bekerja juga di kiosnya. Membuat saya jadi ingat dengan pasar seni di Bali.

Jadi, manjakan mata dari lorong ke lorong di Chatuchak Market dan kagumi beraneka barang kerajinan yang menarik di sana. Karena pasarnya bersih dan rapi jadi senang pasti kita lihatnya dan nyaman rasanya.

Mengunjungi Chatuchak Market

Mengunjungi Chatuchak Market

Mengunjungi Chatuchak Market



Tips Mengunjungi Chatuchak Market


Nah, berhubung pasarnya luas banget, wajar jika saya melihat beberapa orang yang memang berniat belanja ke sini dengan membawa troli. Entah itu untuk dipakai sendiri, oleh-oleh atau mungkin dia buka jastip...entahlah.

Apapun itu, tips di bawah ini bisa jadi persiapan buat mengunjungi Chatuchak Market, yaitu:


1. Butuh waktu berapa lama di sini?

Saya kurang dari 3 jam (termasuk jajan) hanya bisa berjalan-jalan ke sepersekian area pasar. Maklum, saya ajak anak-anak, kasihan kalau nurutin nafsu jalan-jalan emaknya hahaha. Jadi waktu mereka sudah kelihatan tak berdaya kami segera balik ke titik kumpul. Dan di sana masih menunggu anggota rombongan lainnya sekitar sejam lebih dong ...🙈

Untung ada hiburan di depan gerbang pasar, anak seusia SMP lagi ngamen pakai gitar listrik dan itu keren banget...Dia, ditemani Ayah Ibunya dengan sound system portable dan sebuah kotak uang bertuliskan "For Education" (selama di Thailand saya melihat beberapa kali anak-anak yang mengamen/menari tradisional bawa kotak seperti ini di tempat umum.)

Oh ya, akhirnya jadwal 3 jam dari tour guide kami jadi molor 4 jam lebih karena banyak yang betah belanja-belanji. Sepertinya sih diperlukan setidaknya 3 jam buat menyisir semua area dengan kilat, atau sepanjang jam buka Sabtu/Minggu, 9 pagi sampai 6 sore kalau sambil belanja.


2. Gimana biar enggak gempor?

Kalau gempor badannya, pijit aja dulu di sini, di berbagai sudut pasar ada kios layanan pijat kaki atau seluruh badan. Durasinya 20 menit - 1 jam dengan biaya berkisar 200 - 600 Baht (100 ribu - 250 ribu)


3. Kalau mau makan dan sholat?

Makanan yang Halal ada (terpampang sertifikat halal dipajang) juga tersedia tempat sholat. Sebelum masuk area pasar, saya dan beberapa teman maksi di sebuah halal stall di salah satu food court yang ada. Penjualnya orang Melayu. Tak jauh dari situ ada musholla yang bersih juga.


4. Pakai baju apa dong ya?

Chatuchak Market besar banget dan berkeliling di sana bikin kita bisa kepanasan pastinya. Maka lebih baik memakai alas kaki yang nyaman dan pakaian ringan yang cocok untuk cuaca panas. 


5. Bagaimana dengan bawaan?

Tas yang dibawa jangan berat-berat, bisa capek ngangkat. Kalau niat belanja sekalian bawa troli, tas dorong atau koper kosong.


6. Enaknya datang jam berapa ya?

Pagi-pagi saja sudah ke sini. Siang itu panas euy dan makin sore makin rameee. Kalau pagi-an kan bisa bawa kunci pasar sekalian santai jalan.


7. Bisa beli eceran atau harus grosiran?

Ngecer boleh, kalau mau beli banyak juga akan ada harga berbeda. Kalau kulakan beda lagi. Tergantung penjualnya karena banyak yang membawa produk tertentu dalam jumlah terbatas. Tetapi dapat diatur barang dipesan duluan nanti diambil lagi di pasar atau dikirim ke alamat kita.


8. Bisa nawar harga enggak sih ya?

Bisaaa...yang penting sopan nawarnya. Mereka biasanya sudah kasih tahu lebih dulu, kalau satu sekian harganya kalau selusin sekian. Tapi tawar aja baik-baik, siapa tahu beruntung dapat potongan, ye kan?


9. Lokasinya diakses mudah kan ya?

Saya datang bersama rombongan tur. Kalaupun pergi sendiri kata Mr Sansan, guide kami, lokasi ini gampang didatangi. Bisa naik taksi, MRT, Skytrain, bis dan Tuk Tuk. Cek aja di Google Maps caranya ke sini dari penginapan teman-teman.


10. Selain ke pasar?

Kalau enggak hobi belanja ataupun makan, di sekitar Chatuchak Market ada banyak tempat menarik. Ada Chatuchak Park, Queen Sirikit Park, Bangkok Butterfly Garden and Insectarium, Children’s Discovery Museum,  Museum of Contemporary Art (MOCA)...dan lainnya.

Chatuchak Market
sampai garing nunggu anggota rombongan yang lain kwkw


Well, semoga info ini bermanfaat ya. Siapa tahu dirimu berkesempatan juga satu saat mengunjungi Chatuchak Market di Bangkok. 

Oh ya perjalanan ini saya lakukan sebelum pandemi jadi saya tidak tahu kondisi terkini. Tapi dari website resminya, Chatuchak tetap buka seperti biasa dengan protokol kesehatan pastinya.




Happy Traveling

signature-fonts
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

28 komentar untuk "Mengunjungi Chatuchak Market"

  1. Seru banget jalan-jalannya mbak. Btw, saya jadi pengen nanya, itu barang-barang yang dijual kan bisa ditawar ya?
    Tawar-menawarnya gimana mbak?
    pake bahasa Inggris?
    apa mereka bisa bahasa Indonesia/Melayu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahasa Inggris...Mereka ada juga yang pakai bahasa Indonesia terutama untuk harga

      Hapus
  2. Chatuchak ini kayaknya jadi daerah wajib kunjung kalo udah ke Thailand ya Mba Dian. Soalnya semua temen yang ke Thailand minimal mengunjungi chatuchak untuk beli oleh-oleh. Pun baju dan kosmetik di sana murceeee. Apalagi merk Pond's nya Thailand.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya temen serombongan banyak yang borong makeup...Aku cuma beli souvenir khas setempat. Mukaku lokal soalnya, produk luar sering ga pas kwkw

      Hapus
  3. mantap bener nih. asik bisa jalan2 ke thailand. saya si belom pernah, jd tau tempat mana buat belanja.

    BalasHapus
  4. Ya Allah pingin ke Thailand lagi. Dulu cuma transit aja di Bangkok. Ga sempat eksplor Thai. Terima kasih Mba Dian jadi referensi untuk jalan-jalan pas di Thailand nanti ini :)

    BalasHapus
  5. Hahha foto terakhir lucu beud, anaknya happy, emaknya kek garing nunggu yg lain belanja, hehe... Btw iyalooh temenku aja sekadar ke tah cit atau tanahabg niat bawa koper kosong drpada benteng katanya berat. Bisa jadi di Cathucak itu jg yg emang doyan belanja atau jastiper ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak...ternyata ngaret semua masih betah di dalam hahaha

      Hapus
  6. Jadi ingat pernah baca postingan jastiper yang siap dengan koper untuk belanja di pasar luar negeri. mungkin sama juga kalau ada orang sana yang mau ke tanah abang ya? wkwk.. pokoknya luar negeri. saya juga paling beli souvenir khas kalau ketempat seperti ini, mbak. itu juga nggak banyak, sekadar oelh-oleh dan ((bukti)) kita pernah ke sana, haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya jastiper keknya...yang pada bawa koper
      Sama saya juga Mbak, beli buat tanda mata aja , mending dananya buat pergi ke tempat lainnya eh

      Hapus
  7. Keren ya Chatuchak Market di Bangkok ini Mbak Dian. Kalau tidak tahan-tahan diri, bisa kalap hehehe. Tapi memang Mbak, kalau belanja di pasar mana saja, harus tega nawarnya serendah dulu. Nanti kan naik. Pokoknya kalau belum dilepas barangnya berarti belum untung hehehe.
    Tapi saya perhatikan mirip-mirip Pasar Baroe Jakarta ya Mabk hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul...kalau harga cocok pasti dilepas ya sama penjualnya
      Bener ini khas pasar Indonesia...cuma lebih bersih

      Hapus
  8. Ya ampuuuun kenapa aku ga prnh bisa bosan di pasar iniiii hahahaha. Trakhir ke chatuchak bertiga Ama temen2 travelmate ku mba, nov kemarin. Itu kami dari pagi sampe pasar tutup hahahahaha. Ga mungkin kalo cm 3 jam, bisa frustasi kami bertiga :p

    Apalagi kemudian Nemu toko yg jual peralatan winter. Temenku yg mau ke kazakshtan lgs kalap. Aku kalo ada plan winter trip, kayaknya bakal kalap juga. Muraaah bangetttt winter gear yg dijual.

    Kalo jajanan ga ush ditanya. EMG enak2 banget. Aku beli squid, ya Allah enaknyaaaa, empuk gendut2 pula. Inii niih yg ga bosen2 kalo ke Thailand. Semuanya serba murah dan enak :D. Kalo utk belanja, aku jujurnya LBH suka Thailand sih, dibanding semua negara Asean yg lain :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha..kalau Mbak Fanny percaya 3 jam ga cukup :D
      Iya jajanan murah dan enaaak!

      Hapus
  9. Suasananya mirip pasar pasar di Indonesia juga ya..
    btw aniwe baswe, baju setelan biru gambar keempat kok ya menarik hati ya kwkwkwkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mirip pasar di sini tapi bersih ini...jadi nyaman berlama-lama hahaha
      Eiyaaa yang biru ituuuu, iya cakep ya :D

      Hapus
  10. 3 jam di pasar dan masih kurang, OMG berarti luas banget, Pak Bas mesti emoh, wkwkwkwk. Enak e memang tentukan mau ngapain ya. Kuliner dan shopping di area yg memang diinginkan. Atau enggak ya cukup jalan2 aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kalau sama yang gila belanja cocok dah ini pasar...seharian pun kurang kwkwkw
      Kalau aku lebih ke cuci mata, 3 jam teteup kurang huhu

      Hapus
  11. Waduh bawa koper ya buat belanja. Aku kalo jalan-jalan gitu mikirnya, berapa kilo nih...hehe. Jajanan Thailand itu kenapa yaa kog bisa gurih banget. Padahal ya sama pakai santan juga. Kesukaan siiih ketan+mangga itu lho. Kadang dikasih duren...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, sama saya mikir bagasi juga, maka belanja juga dua kali mikirnya hahaah
      Iya Mango Durian Sticky Rice..sempat beli tapi ga di Chatuchak..Mantul memang!!

      Hapus
  12. Ini mah surga ya mbak...banyak makanan enak dan pernik lucu dengan harga murah meriah. Temanku kalau ke sini sekalian kulak. Sama seperti kalau ke ben thanh vietnam

    BalasHapus
  13. waaaa... jadi pengen ke sana juga mba. Es dawetnya bikin menggoda nih. Dan aku ga tahan dengan deretan kaos yang dipajang itu. Emang kalau ke luar negeri seperti thailand gitu kita harus persiapkan fisik ya mba agar kaki ga capek karena rugi kalau ga dinikmati perjalanannya

    BalasHapus
  14. Sempat mikir juga kalau mau belanja banyak, gimana bawa ke Indo-nya? Ternyata ada shipment services ke seluruh dunia, ya, Mbak. Bisa lebih tenang untuk belanja-belanja dong, ya.

    BalasHapus
  15. Jalan-jalan ke negara lain itu emang belanjanyang dicari.Tapi sayangnya malah mikirin orang lain mau dikasih oleh2 apa. Diri sendiri kadang luoa mau beli apa 😄

    BalasHapus
  16. Bangkok emang terkenal banget dengan pasar murah, pasar kaget, pasar malemnya ya Kak. Chatuchak salah satunya, yang menjadi magnet tersendiri bagi turis. Mereka bisaan menjual kelebihan mereka.

    BalasHapus
  17. Alhamdulillah aku seneng banget baca cerita dari mba dian. Ku berasa lagi jalan kesana juga...

    Seru yaaa jalan ke pasar di berbagai daerah karena kan budaya ya biasa berbeda... Untung jug gak kalap belanjanya hihihi

    BalasHapus