Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tentang Melupakan Kenangan

Memories last a lifetime! Kenangan tersimpan selamanya, bertahan di relung jiwa, muncul kapan pun jika kita membukanya. 

Kalau itu manis akan membuat kita tertawa bahagia. Tapi jika itu pahit bikin kita lagi..lagi... sakit. Meski waktu akan makin mengaburkan rasa itu, tapi kenangan tak bisa begitu mudah berlalu.


Cara Melupakan Kenangan

Begitu juga kenangan saya akan seorang makhluk tak berdaya yang hanya ditakdirkan 13 hari hidup di dunia, Yang pernah selama 37 minggu berbagi raga dengan saya. Yang pernah menemani hari-hari ketika saya merasa sepi dan sendiri. Yang hanya sekejap di pangkuan tapi meninggalkan berjuta kenangan.


Ya, dialah anak pertama saya yang meninggal di saat saya bahkan belum bisa menyusuinya.

Tapi memang sekuat itukah kenangan? Bisakah sejatinya kita melupakannya?

Your Memories Makes Who You Are


Ada banyak yang tersimpan dalam file memori kita. Bagaikan sebuah tempat penyimpanan setiap detik bakal bertambah jumlahnya. Akibatnya, kenangan lama akan tertumpuk dengan memori baru, terus-menerus hingga bisa jadi, satu saat nanti, tak ada tersimpan lagi di situ.

Tapi tidak untuk sebuah kenangan yang begitu dalam seperti kasus kehilangan yang saya rasakan. Meski sudah tidak sedih lagi, tapi ketika teringat kembali, pasti ada rasa yang muncul lagi.

Bedanya, bukan rasa enggak terima, tanda tanya kenapa kok saya yang diuji-Nya, kecewa dan sejenisnya. Melainkan perasaan diingatkan untuk ke niatan awal, menjadi diri yang lebih baik lagi setelah ujian yang enggak dikira sama sekali itu datang.

Yup, ketika amanah anak dibatalkan oleh Allah di tahun pertama pernikahan saya dan suami, beneran sebuah pukulan telak bagi kami. Membuat banyak hal berubah, termasuk berjanji pada diri agar hidup tak lagi salah arah.

Well, your memories makes who you are...ternyata memang benar adanya!!

Cara Melupakan Kenangan yang Menyedihkan


Nah, di awal sudah saya singgung jika waktu lama-lama akan mengubur kenangan. Tapi ada beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk melupakan kenangan yang menyedihkan. Diantaranya:

  • Ubah Pola Pikir

Jika sebelumnya kita diliputi prasangka bahwa penyebab utama hal yang menyedihkan menimpa itu adalah kita, maka ubah dulu pola pikir itu. Enggak ada yang harus disalahkan. Karena jika kita terus cari tahu mengapa begini mengapa begitu enggak bakal ada ujungnya, kan? 

Maka, lebih baik yang lalu jadikan pembelajaran. Ambil hikmahnya. Mungkin ini adalah cara-Nya untuk membuat kita naik kelas ke grade berikutnya. Masak mau sih ada di kelas yang lama melulu?

  • Ubah Perilaku

Setelah pola pikir positif kita tanamkan berikutnya perilaku yang kita mesti sesuaikan. Karena mikirnya udah positif maka kegiatannya pun mesti sama dong ya. 

Nah, cari komunitas yang memungkinkan kita untuk berkembang. Misalnya ikut klub rajut bagi yang hobi merajut, komunitas menulis jika senang nulis, grup sehat ceria yang hobi gowes...atau apa saja sesuai passion atau hobi kita. 

Semua kegiatan positif ini nantinya akan membuat kita tak melulu memikirkan kenangan yang menyedihkan yang sebelumnya ngendon di pikiran.

  • Belajar Memaafkan

Hal yang paling sulit itu memaafkan. Termasuk memaafkan diri sendiri. Seperti kasus saya, di awal saya menyalahkan diri sendiri, apa yang saya makan/minum hingga anak saya lahir dengan kondisi tidak sempurna begini. Apa dosa saya sehingga Allah menghukum saya sedemikian berat begini...dan seterusnya.

Saya mencoba memaafkan diri sendiri. Karena kalau saya terus menyimpan rasa bersalah nantinya akan balik menyerang mental dan menghancurkan saya secara emosional. 


Well, a good life is a collection of happy (and sad) memories! Let's just live it!💖


#KUBBU30HMC
#Day3



Salam Bahagia

www.dianrestuagustina.com
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

2 komentar untuk "Tentang Melupakan Kenangan"

  1. Aku pernah kehilangan orang yg sangat Deket bertahun2 lalu. Awalnya sedih, skr memang udh bisa melupakan sakitnya. Tp jelas butuh waktu.

    Cuma syukurnya, aku tipe yg memilih melupakan ntah dgn cara ga pengen inget2 lagi, dan menguburkan semuanya yg bisa bikin inget. Jd semua benda kenangan bakal aku buang jauh2. Dan kemudian aku bakal tenggelam Ama aktifitas lain yg bisa bikin aku lupa. Cara itu selalu berhasil buatku. Skr, kalo pengen inget2 ttg orang itu, ga ada yg aku rasain lagi, selain bersyukur mungkin memang sudah jalannya begitu. Krn kalo ga, aku ga bakal sampai ke posisi yg skr :).

    BalasHapus