Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Film Pulau Plastik: Perjalanan dan Catatan untuk Masa Depan

Guys, tas yang saya pakai ini adalah tas Tasini yang terbuat dari 2 botol plastik daur ulang, berupa gantungan kunci. Tas dari Tasini Indonesia - Making Oceans Plastic Free, yang siap membantu semua orang untuk menghentikan kebiasaan menggunakan kantong plastik.

Tas yang bisa di bawa kemana-mana karena Tasini tergantung di kunci atau tas kita. Sebuah tindakan sederhana yang akan berpengaruh pada berkurangnya polusi plastik di lingkungan dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Ya, plastik sudah sedemikian mencemari alam kita. Jika kita tidak segera ikut bergerak, impian hidup di lingkungan yang sehat dan indah yang bebas dari polusi plastik akan makin berjarak.

Hingga kita semua mesti bersegera melakukan tindakan nyata!

Pulau Plastik

Making Oceans Plastic Free - Penginisiasi Tasini


Adalah "Making Oceans Plastic Free" penginisiasi Tasini. Sebuah organisasi lingkungan yang juga perusahaan sosial yang ada di Indonesia dan Jerman. Making Oceans Plastic Free lahir dari ide yang digagas oleh 4 sahabat yaitu Roger, Lia, Pari dan Adith.

Tasini didesain dengan karakter hewan laut untuk meningkatkan kesadaran akan ekosistem yang ingin dilindungi. Tasini berwujud gantungan kunci dengan tas lipat di dalamnya, yang mudah dibawa kemana saja dengan cara yang menyenangkan untuk memecahkan kebiasaan penggunaan kantong plastik selama ini.

Tasini bisa jadi gantungan kunci sekaligus tas lipat multifungsi. Nilai lebih menggunakan Tasini adalah tasnya terbuat dari limbah botol plastik (recycled PET) yang didaur ulang kembali menjadi bahan kain sintetis yang kuat dan berkualitas.

Nah, karena Tasini terbuat dari plastik bekas, maka menggunakan tas belanja ini bisa menjadi langkah nyata kita selain menolak kantong plastik tetapi juga membantu mendaur ulang lebih banyak sampah lagi.

Tasini adalah ide dan inisiatif yang lahir dari kesedihan dan perasaan tertekan dengan polusi lautan dunia dari jutaan ton sampah plastik yang memasuki lautan setiap tahunnya. MOPF muncul dengan ide untuk menciptakan solusi yang tidak hanya sebatas peningkatan kesadaran terhadap perlindungan ekosistem, tetapi membuatnya mudah dan menyenangkan untuk menghentikan kebiasaan penggunaan kantong plastik. 

Hanya dengan satu Tasini saja dapat menghemat hingga 400 kantong plastik setahunnya. Sehingga dari program ini saja, akan mengurangi jutaan kantong plastik di Indonesia. Tak hanya itu, karena bahan setiap tas terbuat dari dua botol/plastik daur ulang, Tasini akan membantu mengurangi pencemaran dari botol/plastik di lingkungan kita juga. 

Well, ini artinya, satu langkah bisa memecahkan sekaligus 2 masalah!

Tas Tasini

#NomorSatuKurangiPolusiPlastik

Plastik daur ulang

Film "Pulau Plastik"


Nah, memiliki kesamaan misi dengan Tasini, untuk melengkapi informasi terkait makin bahayanya polusi plastik, minggu ini, film dokumenter Indonesia yang mengubah hidup, berjudul "Pulau Plastik", bersama Robi Navicula dan lainnya akan hadir di bioskop di seluruh Indonesia.

Sebuah film dokumenter oleh Visinema Pictures, Kopernik, Akarumput, dan Watchdoc yang menceritakan tentang tiga individu dan perjuangan mereka melawan polusi plastik sekali pakai.

Gede Robi, vokalis band Navicula asal Bali; Tiza Mafira, pengacara muda dari Jakarta; dan Prigi Arisandi, ahli biologi dan penjaga sungai dari Jawa Timur.

Ketiga protagonis ini menelusuri sejauh mana jejak sampah plastik menyusup ke rantai makanan kita, dampaknya terhadap kesehatan manusia, dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi krisis polusi plastik.

"Pulau Plastik", film dokumenter untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya plastik sekali pakai, serta mengubah perilaku masyarakat, sekaligus mengadvokasi perubahan yang berkelanjutan.

Pulau Plastik sendiri merupakan kampanye kolaboratif dalam menangani isu plastik sekali pakai di Bali dan sekitarnya. Pulau Plastik memanfaatkan budaya populer berupa kampanye media sosial, iklan layanan publik, serial video dan film dokumenter untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya plastik sekali pakai, serta mengubah perilaku masyarakat, sekaligus untuk mengadvokasi perubahan yang berkelanjutan.

Kampanye Pulau Plastik

Nah, melalui pendistribusian konten Pulau Plastik, kampanye ini bertujuan untuk:

  • Mengubah perilaku masyarakat agar mampu menolak, mengurangi, menggunakan ulang, serta mendaur ulang plastik sekali pakai.
  • Mendukung implementasi kebijakan pemerintah Bali terkait pelarangan plastik sekali pakai secara berkelanjutan.
  • Mendorong adopsi dan implementasi kebijakan terkait plastik sekali pakai pada skala nasional.

Oia, selain film, ada juga serial "Pulau Plastik" yang terdiri dari empat episode yang diproduksi oleh Kopernik dan Akarumput. Setiap episode berdurasi 20 menit, mencakup isu seputar plastik sekali pakai, termasuk mikroplastik, pemilahan dan pembuangan sampah rumah tangga, kebijakan pemerintah, serta industri pangan dan perhotelan. 

Serial ini sangat menonjolkan hubungan filosofi dan kepercayaan masyarakat Bali dalam kaitannya dengan plastik sekali pakai. Tiap episodenya juga menyajikan rekomendasi yang realistis serta ajakan bertindak praktis bagi individu untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Tak hanya itu, Pulau Plastik juga memproduksi Iklan Layanan Masyarakat (ILM) untuk mendorong keterlibatan dan tindakan nyata publik dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Well, yuk saksikan dan bersiaplah terinspirasi dari film "Pulau Plastik" ini. Karena kita bisa bersama #Bergerakuntuk MasaDepan yang lebih baik lagi.

Silakan tonton cuplikannya berikut dan nikmati film "Pulau Plastik" di bioskop kesayangan kamu...




Jika tidak kita yang bergerak siapa lagi, jika bukan sekarang kapan lagi? #AyoIndonesia mari jadi #NomorSatuKurangiPolusiPlastik di dunia !!💖


Tasini - Making Oceans Plastic Free
Web: www.tasini.co.id | IG: @tasiniindonesia | FB: Tasini Indonesia

Pulau Plastik
Web: www.pulauplastik.org | IG: @pulauplastik | FB: Pulau Plastik | Twitter: @pulauplastik


Salam Semangat

signature-fonts
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

9 komentar untuk "Film Pulau Plastik: Perjalanan dan Catatan untuk Masa Depan"

  1. Mbak, aku suka sama gagasan anak2 muda bersahabat yg peduli sama lingkungan agar aware dan meningkatkan kesadaran akan ekosistem yang ingin dilindungi, laut, biota, rumput lautnya, karang, dans emuanya. Sejalan dg film dokumenter yg digaungkan, smg makin byk yg tergerak hatinya buat tdk sembarangan buang sampah maupun plastik ya amin

    BalasHapus
  2. Hanya dengan satu Tasini saja dapat menghemat hingga 400 kantong plastik setahunnya. Statement epic. Jika 1 orang aja mau dan bersedia memiliki 1 Tasini, bisa kebayang bagaimana efek berterusannya pada pengurangan sampah plastik.

    Saya beberapa kali nonton film dokumenter buatan Watchdoc. Banyak liputan-liputan yang bisa menambah wawasan kita. Terutama untuk kepedulian mereka akan kehidupan manusia. Dengan berkolaborasi begini, tentunya akan menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Semoga sosialisasi kegiatan mereka menyentuh daerah-daerah lain ya Mbak. Tidak hanya di Bali.

    BalasHapus
  3. mbak, sutradaranya film pulau plastik, mas dandhy laksono itu dari lumajang loh
    kemarin kayaknya dia promo deh, sayang aku gak ikut
    dan ini film dokumenternya asik ya, pop up, fun, bertenaga

    kalau di Lumajang mbak, seluruh indomaret alfamaret dan mall terbesar di sini, udah gak nyediain plastik. jadi kita bawa tas sendiri, atau ya beli tas. kan mending bawa tas sendiri

    BalasHapus
  4. Wah jadi naksir denga produk Tasini. Aku meluncur ah ke websitenya, pengem tau gimana cara pesennya.

    BalasHapus
  5. Wah, ada mas Prigi Arisandi!
    Aku beberapa kali ikutan workshop yg menghadirkan beliau sebagai pemateri.
    "Pulau Plastik" ini film dokumenter yg wajib bgt kita saksikan ya mba
    semogaaaa bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya plastik sekali pakai, serta mengubah perilaku masyarakat, sekaligus mengadvokasi perubahan yang berkelanjutan.

    BalasHapus
  6. Sedih yaa, masalah plastik ini masih menjadi masalah yang agak susah ditinggalkan masyarakat, akibatnya sampah plastik masih juga tinggi. Semoga semakin banyak yang beralih menggunakan tas daur ulang seperti Tasini ini sebagai pengganti tas plastik saat berbelanja

    BalasHapus
  7. Ternyata kontribusi dari personil bank Navicula ya, daku familiar dengar band Navicula walau nggak ngikutin lagu-lagunya.

    Hadirnya film maupun serial tentang plastik, semoga menjadi sosialisasi dan edukasi apik kepada masyarakat agar semakin banyak yang ikut juga untuk bijak berplastik

    BalasHapus
  8. auto cari #tasini dan ketemu IGnya @tasiniindonesia

    ntar cari di alfamart ah

    gerakan super keren nih, nggak hanya daur ulang, tapi juga dikreasi dan tersedia di pasar
    g
    sulit sekali memngurangi botol plastik, karena banyak yang ngga bisa ikut program tumbler, atlit misalnya
    Ynag harus dipikirkan kemudian, gimana mengumpulkan sampah tersebut secara sistematis lemudian mendaur ulang
    sa

    BalasHapus