Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembalut Kain Cuci Ulang, Alternatif Kala Datang Bulan

Pembalut kain cuci ulang, alternatif kala datang bulan. Well, pembalut kain cuci ulang atau reusable menstrual pad adalah penampung darah haid yang fungsinya serupa dengan pembalut sekali pakai. Pembalut kain memiliki keunggulan di antaranya: lebih hemat dan lebih ramah lingkungan. Walau ada juga kekurangannya seperti tidak sepraktis pembalut sekali pakai.

Nah, meski termasuk telat, sejak pandemi saya beralih menggunakan pembalut kain ini. Meski saat bepergian masih pakai pembalut sekali pakai, sehingga di rumah saya juga punya stok pembalut jenis ini.

Pembalut Kain Cuci Ulang



Etapi, Berapa Kali Sebaiknya Ganti Pembalut saat Menstruasi?


Beberapa dekade lalu, pembalut kain lebih umum dipakai oleh perempuan karena masih jarang diproduksi menstrual cup, tampon, ataupun pembalut sekali pakai secara massal. Nah, bentuk pembalut kain zaman dulu mirip dengan pembalut sekali pakai saat ini, terbuat dari beberapa lapis kain yang dipotong persegi panjang, dan diselipkan ke celana dalam. 

Well, pembalut membantu dalam menampung dan menyerap darah menstruasi. Setiap perempuan memiliki aliran darah haid yang berbeda, ada yang banyak, ada yang wajar. 

Nah, apapun pembalut yang dipilih, harus diganti secara teratur. Tak hanya demi kenyamanan, mengganti pembalut dengan teratur akan mencegah terjadinya infeksi bakteri dari darah haid ini.

Selain alasan kesehatan, saat volume darah yang keluar sangat deras, pembalut bisa saja mengalami kebocoran, karena tidak cukup menyerap darah yang keluar. Untuk mengantisipasinya, saat aliran darah deras, sebaiknya lebih rutin mengganti pembalut, setiap 4-6 jam sekali. Jadi ini berarti, kamu disarankan untuk mengganti pembalut sebanyak 4-6 kali sehari.

Sebenarnya Apa Saja Kelebihan Memakai Pembalut Kain Cuci Ulang?


Nah, sadarkah dirimu bahwa setiap kali menstruasi bisa menghabiskan begitu banyak pembalut sehingga menghasilkan sampah yang cukup banyak? Hitung saja kalau sehari ganti 4-6 kali berarti dalam siklus 7 hari menstruasi kamu perlu 28-42 lembar pembalut. Dan jumlah itu hanya untuk satu perempuan! Kebayang berapa biaya beli pembalutnya dan jumlah sampah bekasnya, kan?

Ada sih pilihan lain dengan memakai menstrual cup, tapi banyak yang masih ragu akan alat penampung darah haid itu. So, kenapa tidak kamu mulai dulu dengan mencoba memakai reusable menstrual pad atau pembalut kain cuci ulang saja?

Mengapa?

1. Nyaman Dipakai

Pembalut pakai ulang terbuat dari bahan yang sangat lembut dan nyaman. Jika digunakan dengan benar, akan lebih nyaman di kulit dan cenderung tidak menyebabkan reaksi alergi/ruam. Bahan lembutnya membuat kulit bisa bernapas sehingga mencegah bau tak sedap di area intim kita. 

Bahan sintetis pada pembalut sekali pakai kadang membuat bagian intim mengalami iritasi, terutama bagi yang memiliki kulit sensitif. Pembalut sekali pakai juga dapat mengandung plastik, pewangi buatan, perekat, dan gel alami. Bahan-bahan ini bisa memiliki efek samping yang memengaruhi bagian intim perempuan.

Berbeda dengan pembalut kain, yang menggunakan bahan lebih alami sehingga kamu dapat menghindari paparan bahan sintetis ini.

Oia, bantalan kain pembalut juga dapat disesuaikan ketebalan dan ukurannya. Karena, serupa dengan pembalut sekali pakai, pembalut kain juga ada ukurannya: pantyliner, day use, night use. Hingga bisa disesuaikan sedang sedikit atau banyak darah haidnya.

2. Hemat Biaya

Dalam sekali siklus menstruasi kira-kira dibutuhkan 28-42 pads. Pengeluaran setiap bulan untuk membeli pembalut jadi sekitar Rp 28.000 - Rp 42.000 (dengan perhitungan harga standar 1.000/lembar). Setahun total sekitar Rp 336.000 - Rp 504.000 

Sementara, pembalut cuci ulang harganya Rp 10.000 - Rp 20.000. Perlu punya stok sekitar 20 buah, sehingga budget awal belinya adalah Rp 200.000 - Rp 400.000. Bisa dipakai 3 tahun (bahkan jika bahan dan perawatan bagus bisa tahan sampai lebih dari 5 tahun)

See, lebih ekonomis kan dibandingkan harus membeli pembalut sekali pakai setiap bulan? Memang pembalut kain membutuhkan biaya awal yang lebih besar, tetapi bertahan lebih lama.

3. Ramah Lingkungan

Coba hitung, dalam setahun kira-kira seorang perempuan perlu 300-500 an pembalut. Tentu saja ini menghasilkan banyak sekali limbah yang sulit untuk didaur ulang. 

Nah, jika kamu memakai pembalut kain cuci ulang, tentu membantu menjaga lingkungan. Enggak hanya berusia lebih lama, pembalut kain ini terbuat dari bahan bisa terurai. Sehingga secara keseluruhan limbahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan produk pembalut sekali pakai. 

Selain itu, ada pula dampak manufaktur, pengiriman, dan pengemasan untuk pembalut sekali pakai yang berdampak buruk pada lingkungan.


kekurangan pembalut sekali pakai


Lalu, Kekurangan Pembalut Kain Apa Saja?

Sama halnya dengan pembalut sekali pakai, dirimu juga perlu mengganti pembalut kain setidaknya 4 – 6 jam sekali. Ini nih kadang yang bikin mager para perempuan memakai pembalut jenis ini, karena bolak-balik mesti nyuci..

Memang, kekurangan dari pembalut kain cuci ulang adalah:

1. Kurang Praktis

Pembalut kain harus dicuci sehingga tidak praktis dibawa saat perjalanan. Jika tidak segera dicuci akan sulit menghilangkan nodanya. 

Oia, nyucinya pun enggak bisa asal saja. Harus benar-benar bersih sampai tak ada darah yang tersisa. Karena jika tidak, akan ada noda pada pembalut kain ini.

2. Mesti Benar Memakai dan Merawatnya

Menggunakan pembalut kain terlalu lama akan menyebabkan area vagina dan sekitarnya menjadi mudah lembap sehingga memicu pertumbuhan bakteri pada organ kewanitaan. Ini bisa menyebabkan iritasi, peradangan, infeksi, bau tak sedap, keputihan abnormal, dan gejala lainnya.

Maka harus rutin mencuci, membilas, dan mengeringkan pembalut kain cuci ulang setelah penggunaannya.

Ketika menjemur, pastikan juga pembalut kain kering dengan merata dan sempurna. Karena jika setengah kering atau masih lembap dapat mengundang pertumbuhan bakteri serta jamur sehingga berbahaya bagi kesehatan vagina.


Pembalut kain dan pembalut sekali pakai

Jadi, Mana yang Lebih Baik, Pembalut Kain Cuci Ulang atau Sekali Pakai?


Sebenarnya sih kedua pembalut ini sama bermanfaatnya untuk menampung darah menstruasi, meski masing-masing juga punya kelebihan dan kekurangan sendiri. Tapi, jika ditelisik lagi mana yang lebih sehat, itu semua tergantung cara pemakaian.  

Risiko yang timbul dari penggunaan bisa dicegah kalau kamu memerhatikan kebersihan organ intimmu selama menstruasi. Pilihan yang terbaik yang mana, tergantung pada tiap orang karena semua punya tingkat kenyamanan dan preferensinya masing-masing.

Apabila kamu punya banyak waktu serta no problemo untuk mengganti dan mencucinya sampai benar-benar bersih, pembalut kain bisa jadi pilihan. 

Tapi, jika dirimu itu tipe orang yang enggak mau repot, pembalut sekali pakai bisa menjadi opsi. Karena, pembalut sekali pakai yang tersedia di pasaran sudah terjamin kebersihannya sehingga bisa langsung digunakan dengan aman.

Atau bisa juga pilih jalan tengah seperti saya, menggunakan keduanya. Saat bepergian atau ketika diperlukan menggunakan pembalut sekali pakai karena lebih praktis. Sedangkan ketika di rumah memakai pembalut kain cuci ulang.

Nah, apa pilihanmu?

Well, apapun itu apakah pembalut sekali pakai atau pembalut kain, yang utama pastikan selalu menjaga kesehatan area kewanitaan terlebih selama masa menstruasi ya! See Ya!💖



Stay Happy & Healthy

Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

17 komentar untuk "Pembalut Kain Cuci Ulang, Alternatif Kala Datang Bulan"

  1. Balasan
    1. sama-sama kakk, hihi :)
      saya juga suka pakai pembalut kani. belum ganti 100% tapi karena keterbatasan biaya huhu.

      karena pembalut sekali pakai cost nya lebih rendah menurut saya. beli 23k sudah dapat 60 pads

      Hapus
  2. Katanya pembalut kain cuci ulang ini memang aman untuk kesehatan daerah intim kita ya mb di, tapi terus terang saya sejak tahun 2013 baru kenal ini waktu lahiran anak pertama belum berani coba. Harus banget dicoba nih kayanya sekarang ya mb di.

    BalasHapus
  3. Dulu waktu zaman sekolah, aku sering pake kain atau saputangan handuk saat haid mbak. Tetapi sejak kuliah sampe sekarng belum pernah pake lagi karena ribet mau nyucinya, apalagi sekarang sedang ada baby. padahal udah lama niat pengen beralih ke pembalut kain lagi.

    BalasHapus
  4. Setuju Mbak Dian. Kita gak bisa mengatakan mana yang baik atau enggak ya. Semua kembali kepada kebutuhan masing-masing ya. Yang pasti sebagai muslimah, saat haid itu perhatikan mana yang haram alias jangan dilakukan dan mana yang boleh dilakukan. Soalnya alih-alih mempermasalahkan pembalut, yang ada muslimah itu saya lihat masih banyak yang belum tahu akan sepuluh hal yang haram dilakukan oleh muslimah saat haid.

    BalasHapus
  5. Saya belum pernah pakai pembalut kain Mbak Dian. Jauh lebih hemat pasti ya dan ramah lingkungan, tapi iya sih pasti nggak oke banget buat bepergian. Apalagi kalau perjalanan jauh gitu terus kita kudu melipir buat cuci2 pembalut. Emang semua pasti ada plus minusnya yah..

    BalasHapus
  6. Memang ada plus minusnya ya mbak pembalut kain ini. Kalau dulu zaman SMP SMA masih pakai pembalut kain, setelah kuliah ganti yang sekali pakai sampai sekarang.sepertinya pilihan tengah2 kayak mbak Dian bisa diterapkan, jadi menyesuaikan kondisi.

    BalasHapus
  7. Cakeeppp... saya senang baca postingan-postingan dengan semangat zero waste gini. Meski saya sendiri nggak pakai pembalut kain (saya pakai menscup), tapi mendukung banget penggunaan ini... Pastinya sih fleksibel juga ya, menyesuaikan kondisi yang terbaiknya

    BalasHapus
  8. Jadi ingat zaman ibu sya dulu kalau menstruasi pakai pembalut yg dicuci lagi. Saya termasuk yg malez ni padahal katanya lebih baik pakai pembalut yg dicuci ya mba..ramah lingkungan juga

    BalasHapus
  9. Seorang menghabiskan setahun total sekitar Rp 336.000 - Rp 504.000. Kalau dalam satu keluarga ada lebih dari 1 perempuan .... mayan juga ya, Mbak penghematan yang bisa dilakukan dengan pembalut kain cuci ulang.

    BalasHapus
  10. Aku pakai menspad sudah 5 tahun mom, setelah melahirkan aku ganti menspad. Lumayan sih, sayangnya kalau bepergian atau ke kantor agak ngga nyaman pakai menspad karena harus langsung cuci.

    BalasHapus
  11. aku udah 2 bulan pake menspad juga mbak dian. cuma masih selang seling sama pembalut sekali pakai karena belum telaten nyucinya, harus nunggu terik banget sama disetrika ya biar makin steril ya

    BalasHapus
  12. Saya lagi berpikir untuk beralih ke pembalut kain atau menstrual cup, Mbak Dian. Soalnya belakangan kulit suka iritasi kalau pakai pembalut sekali pakai. Baca ini jadi punya referensi tentang pembalut kain, tinggal cari info lebih banyak nih soal menstrual cup.

    BalasHapus
  13. Kak Dian...
    Aku jadi pengen tanya beli dimana dan merk apa yang nyaman. Sudah lama ingin beralih ke pembalut kain. Karena dulu pas anak-anak kecil, pakai clodi gitu terasa sekali hemat uang belanja. Ini mens yang dipakainya sepanjang hidup, apalagi anak-anakku perempuan.
    Jadi lebih hemat dan sehat yaa..

    BalasHapus
  14. Saya sampai sekarang masih pakai Pembalut Kain kak, meski pas nyucinya itu drama banget wkwkwk Dan harus punya banyak stock Pembalut Kain juga ya

    BalasHapus
  15. Ini bisa menghemat pembelian pembalut sekali pakai ya, agar sampah tidak menggunung.

    BalasHapus
  16. saya punya pembalut kain kayak gini mba, hehehe tapi blm pernah dipakai. soalnya sdh kebayang kayaknya nyucinya ribet.

    BalasHapus