Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Supaya Anak Tidak Takut Imunisasi

Ayah Bunda, Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahap 2 berlangsung di kawasan Jawa dan Bali pada Agustus 2022 ini. Pada siaran resmi Kemenkes, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, BIAN dapat menjadi momentum penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak dari sejumlah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

Penyakit apa saja? Di antaranya ada campak, hepatitis, polio, tetanus, rubela, dan difteri!

Tips Supaya Anak Tidak Takut Imunisasi

Tentang Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)


Program BIAN diharapkan akan mengurangi kesenjangan imunitas di masyarakat. Sebab, Kemenkes mencatat sekitar 1,7 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi dasar lengkap saat pandemi Covid-19. 

Jika kesenjangan itu tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan muncul peningkatan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) dan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), seperti campak, rubela, dan difteri di beberapa wilayah Indonesia. Padahal, penanganan pandemi Covid-19 belum benar-benar tuntas.

Oia, Bulan Imunisasi Anak Nasional atau BIAN merupakan program pemberian imunisasi yang dilaksanakan terintegrasi, dan mencakup 2 kegiatan, yakni:

  1. Imunisasi tambahan, yakni pemberian satu dosis imunisasi campak-rubela secara massal tanpa memandang status imunisasi sebelumnya, sesuai rekomendasi usia yang ditetapkan untuk masing-masing wilayah. 
  2. Imunisasi kejar, yaitu berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi status imunisasi anak usia 12-59 bulan.

Karenanya, serangkaian pedoman kesehatan dan keamanan sudah disiapkan dan petugas kesehatan telah dilatih untuk memastikan bahwa Ayah Bunda dapat dengan aman membawa putra-putri ke fasilitas kesehatan untuk imunisasi.

Yuk, periksa Buku KIA (Kesehatan Ibu Anak) dan pastikan jadwal imunisasi anak tepat waktu! Jangan sampai ada anak yang menderita penyakit ini itu yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi yaaa..

Well, FYI, secara global, vaksinasi telah menyelamatkan lebih dari lima nyawa setiap menit dan mencegah hingga tiga juta kematian per tahun, lho! Hal ini menjadikan imunisasi sebagai salah satu kemajuan paling signifikan dalam kesehatan dan pembangunan global.

Enggak itu saja, dari banyak penelitian terbukti jika anak-anak yang divaksinasi tidak hanya lebih sehat, tapi mereka bisa berprestasi lebih baik di sekolah, dan menghasilkan manfaat ekonomi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Apalagi vaksin yang disetujui WHO aman dan terbukti secara ilmiah efektif mencegah penyakit seperti campak, rubella, polio, tetanus, dan difteri. Tanpa adanya semua vaksin ini, anak-anak kita bisa terkena penyakit-penyakit berbahaya, dan dapat berakibat kehilangan nyawa. 

Nah, tidak jarang, anak akan merasa takut terhadap jarum suntik yang digunakan saat imunisasi. Baru melihat jarumnya saja, mereka sudah menolak bahkan menangis berteriak-teriak. Lalu, bagaimana cara mengatasi rasa ketakutan anak terhadap jarum suntik sehingga tidak takut imunisasi?

Tips Anak Tidak Takut Imunisasi

Tips Agar Anak Tidak Takut Imunisasi


Well, anak takut dengan imunisasi terutama karena melihat penampakan jarum suntiknya. Namanya juga anak-anak, masih kecil, melihat benda tajam pasti terlihat menakutkan. Jangankan anak-anak, kita sebagai orang dewasa pun terkadang takut jika melihat sesuatu yang tajam secara tiba-tiba, kan?

Belum lagi kadang dokter, suster atau tenaga kesehatan lainnya berseragam dan memakai atribut yang bagi anak terkesan menyeramkan. Dan, tak lupa sampai kini masih ada orang tua atau orang dewasa lainnya saat mengasuh anak, 'mengancam' ketika anak nakal dengan mengatakan, 

"Jangan nakal, kalau nakal nanti disuntik dokter!

Jadi lengkap sudah, anak akhirnya berpersepsi buruk pada tenaga kesehatan dan segala printilannya termasuk pada jarum suntik! 

Karena yang bikin mereka takut disuntik bukan tajamnya jarum, tapi persepsi buruk yang sudah tertanam di alam bawah sadarnya yang bikin anak-anak trauma bahkan hingga dewasa saat disuntik. Jadi deh ada drama korea (daripada bikin anak nge'drama' mending Bunda baca ulasan drama korea di blog Mbak Ugik Madyo aja😍).

Lalu bagaimana cara membuat anak tidak lagi takut dengan jarum suntik? 

Nah, Ayah Bunda bisa melakukan beberapa tips berikut ini:


1. Beri Pemahaman Kepada Si Kecil

Hal ini bisa dilakukan terutama pada anak yang sudah mampu berkomunikasi dengan baik. Jadi, sebelum melakukan imunisasi berikan pemahaman terlebih dahulu akan pentingnya imunisasi. Anak harus tahu jika imunisasi itu memang diperlukan dan bermanfaat untuk mencegah dia dari berbagai penyakit. 

Tentu, dengan bahasa yang mudah dipahami mereka pastinya...Jadi, jangan tiba-tiba disuruh suntik begitu saja. Pastinya dia kaget dan langsung menolak bahkan lari ketika akan diimunisasi. 

Nah, untuk memberikan informasi dan pemahaman jangan hanya dengan ucapan saja, tetapi juga melalui permainan agar anak tertarik untuk mendengarkan.

Misalnya, Ayah Bunda bisa mengajak Si Kecil bermain dokter-dokteran terlebih dahulu di rumah sebelum jadwal imunisasi tiba. Tujuannya supaya ia mengenal berbagai peralatan medis, pura-pura tertusuk jarum suntik, sehingga rasa takutnya bisa berkurang.

Atau bisa juga melalui media buku cerita, games sederhana maupun video terkait edukasi imunisasi yang akan mempermudah pemahaman mereka.


2. Jujur Kepada Anak

Banyak orang tua yang mengatakan bahwa rasanya disuntik itu tidak sakit sama sekali biar anak mau disuntik. 

"Enggak sakit kok, paling kayak digigit semut!"

Padahal bagi anak bisa jadi jarum suntik ini, berasa juga sakitnya. Tak heran jika diawali dengan kebohongan saat disuntik anak langsung menangis bahkan berusaha kabur dari sana. Maka, lebih baik jujur saja dari awal jika disuntik itu sakit. 

Jelaskan juga jika rasa sakitnya hanya sesaat, selanjutnya akan dapat banyak manfaat. Berikan penjelasan dengan tenang dan tegas agar anak lebih yakin dan pada akhirnya mau untuk disuntik.

Anak: "Bunda, sakit nggak kalau disuntik itu?"
Bunda: "Sakitnya cuma sebentar kok sayang, paling cuma semenit doang. Gapapa sakit sebentar, kan ini demi kesehatan!"


3. Berikan Dukungan

Tips agar anak tidak takut disuntik selanjutnya adalah dengan memberikan dukungan. Ayah Bunda bisa memberikan kalimat positif dengan cara mengatakan bahwa Si Kecil adalah anak yang pemberani, kuat dan hebat. Sebuah bentuk dukungan yang sederhana tapi efek positifnya pasti langsung terasa.


4. Buat Anak Merasa Rileks

Suasana rileks mampu menghadirkan sedikit ketenangan sehingga ketakutan anak terhadap jarum suntik menjadi berkurang. Salah satu cara supaya rileks adalah dengan memangkunya, dan memintanya untuk tarik nafas yang panjang dan juga mengelus punggungnya dengan lembut.

Sedangkan jika masih bayi atau menyusui, Bunda bisa sambil menyusuinya supaya ia tidak merasa ketakutan lagi. Oia, perasaan rileks ini dimulai dari diri Bunda sendiri, karena jika Bunda tenang anak pun rileks saat menjalani imunisasi.


5. Ajak Anak Mengobrol

Tips supaya anak tidak takut imunisasi selanjutnya adalah dengan mengajaknya mengobrol. Hal ini dilakukan guna mengalihkan perhatian anak supaya tidak melihat jarum suntik ketika imunisasi berlangsung. Atau bisa juga dengan menyanyi bersama lagi kesukaannya. Jika ia merasa senang, ketakutan pun akan hilang dan tanpa terasa imunisasi pun selesai.


6. Membawakan Mainan Kesukaan

Supaya anak tidak takut imunisasi bawakan mainan yang ia sukai. Bukan semua ya, satu atau dua saja sudah cukup. Misalnya yaitu boneka, robot-robotan, mobil-mobilan, atau mainan lainnya yang bisa membuat ia merasa senang. Ini juga merupakan cara lain mengalihkan perhatiannya ketika disuntik nanti. 

Sewaktu dokter akan menyuntikkan jarum di lengan Si Kecil, tunjukkan mainan-mainan tersebut agar ia fokus ke mainannya dan tidak ke jarum suntiknya.


7. Memberikan Hadiah

Kemudian, cara lain agar anak tidak takut imunisasi adalah dengan memberikannya hadiah. Sehingga anak merasa senang dan lebih berani menghadapi jarum suntik. Ayah Bunda bisa memberikan hadiah berupa buku atau alat tulis, mainan, makanan kesukaannya atau hal-hal yang menjadi favoritnya. 

Oia, jangan lupa hadiah tersebut benar-benar diberikan yaa biar Si Kecil tidak merasa kecewa. Jangan cuma janji kosong semata. Karena ada sebagian orang tua yang menjanjikan anaknya hadiah setelah imunisasi, tapi diingkari. Habis suntik, sudah lupa...Lebih baik lagi kalau hadiah sudah disiapkan agar mereka beneran punya keberanian.


8. Memberikan Pujian

Tapi jika misalnya Ayah Bunda tidak bisa memberikan hadiah juga tak masalah, sebuah pujian akan keberaniannya sesaat setelah imunisasi selesai dilakukan akan membuat anak merasa diperhatikan. Ini membuat Si Kecil tidak akan takut lagi untuk mengikuti imunisasi lagi di kemudian hari.


9. Memasang Shot Blocker

Next, tips supaya anak tidak takut imunisasi lainnya yang mungkin belum pernah Ayah Bunda lakukan adalah dengan memasang Shot Blocker, sebuah alat yang ditempelkan di permukaan kulit untuk mengurangi rasa nyeri di area suntikan.

Ayah Bunda boleh meminta bantuan tenaga medis untuk memasangnya. Setelah alat tersebut sudah terpasang, saat disuntik anak tidak terlalu merasa sakit.


10. Berkoordinasi dengan Tenaga Medis

Terkadang untuk mengendalikan ketakutan Si Kecil saat akan diimunisasi tidak bisa dilakukan dengan sendiri. Untuk itu, Ayah Bunda bisa berkoordinasi dengan tenaga kesehatan yang bertugas supaya bisa membantu menenangkan anak nanti.

Penutup


Nah, itulah berbagai tips supaya anak tidak takut imunisasi. Tanamkan keberanian pada anak sejak dini, dan hindari menakuti-nakuti! Sebab salah satu faktor yang bikin orang takut imunisasi (dan jarum suntik) karena sering ditakut-takuti jarum suntik dari kecil hingga membekas sampai dewasa. 

Trauma ini bisa terus melekat pada benak seseorang sampai dewasa bahkan kadang sampai dibutuhkan terapi dari ahli agar efek trauma tersebut bisa dikurangi. 

Oia, jangan lupa perhatikan juga cara mengatasi efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang muncul setelah imunisasi. Jika Ayah Bunda menemukan efek samping yang cukup parah, hubungi segera petugas kesehatan pada nomor kontak yang diberikan yaaa....💖



Salam Sehat

Dian Restu Agustina






Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

19 komentar untuk "Tips Supaya Anak Tidak Takut Imunisasi"

  1. oh iya, anakku pasti ada imunisasi nih di sekolah, mudah2an dia ngga takut, karena ini pasti kali pertama, soalnya dia baru masuk kelas 1 SD, makasih tipsnya ya Ma

    BalasHapus
  2. Urusan imunisasi ini memang sering jadi drama emak - anak ya
    Bahkan anak yang dari rumah tampak baik-baik saja dan sudah siap, sudah berani, setibanya di lokasi bisa mendadak keder dan nangis kejer hehe
    Makasi tipsnya mbak.

    BalasHapus
  3. Nah, begitu deh kalau orangtua suka menakut-nakuti anaknya ketika akan disuntik :( Berkata jujur aja lah, paling kayak digigit semut sebentar :D Imunisasi pada anak itu wajib, penting dan sebaik2nya dilengkapi. Kalau belum sempat diimunisasi karena pandemi, masih bisa dikejar :)

    BalasHapus
  4. anak-anak jaman sekarang lum pernah pengalaman digigit semut sih, jadi digigit semut itu ngga tau gmana. Jadi bukan "jujur" yak kalau ke anak sekarang. Dianggap, oh, semut kan kecil, ga sakit. Ini resep jaman dulu, karena kita ((kita)) eh, dulu waktu kecil suka main dan digigit semut, apalagi semut merah atau semut rang-rang yang merah besar itu. Ampun sakitnya.

    BalasHapus
  5. Baru aja kmrn anakku vaksin. Sempet ditunda sehari karna dia ketakutan. Akhirnya kusounding trs ttg manfaat vaksin. Shot blocker itu kek apa ya mbak? Apa nakesnya sudsh msnyediakan shot blocker saat mau menyuntik anak?

    BalasHapus
  6. Parenting yang baik dan sesuai adalah kunci memang. Bukan sekedar membuat anak tidak takut di imunisasi, namun juga untuk membentuk karakter dan mendorong perkembangan anak-anak juga sangat bisa dilakukan dengan praktik parenting yang baik.....

    Tulisan yang cukup menarik Kak, terimakasih banyak untuk sharingnya...

    BalasHapus
  7. Duh saya pernah ngalamin banget loh sama si sulung. Selain pada dasarnya dia penakut (yang berlebihan) juga selalu datang dengan rentetan pertanyaan saat akan diimunisasi. Ribet suribet banget pokoknya mah. Njelasinnya kudu dari Sabang sampai Merauke.

    Sampai akhirnya, setiap akan imunisasi, si sulung selalu diberikan main dan disuntik sembari main. Dan itu memang jadi perjuangan bagi tenaga medis plus yang nganterin (seringnya saya). Tapi tak apa biar rempong yang penting tersuntik juga hahaha.

    BalasHapus
  8. ternyata ada bulan imunisasi nasional
    kirain setiap bayi lahir harus dimunisasi, trus secara berkala harus imunisasi campak, polio dll
    tapi paham sih, ada kesenjangan
    karena ada ortu yang begitu sibuk sehingga melupakan kewajiban imunisasi
    khusus anak takut imunisasi, hanya anak sulungku yang sering teriak sebelum disuntik
    Adik2nya mah santuy

    BalasHapus
  9. Setuju banget tuh poin-poinnya Mbak, intinya jujur sama anak, kemaren juga si Adik imunisasi, saya jujur dengan sounding sejak beberapa hari sebelumnya.
    Eh pas sampai di sana, katanya petugasnya dikasih semut, ckckckckck

    BalasHapus
  10. waktu masih kecil dan belum sekolah, anak-anak biasanya nurut aja yaa diimunisasi tapi ketika udah sekolah biasanya mereka jadi takut, syukurnya anakku walau awalnya takut diimunisasi, setelah diberi pengertian dan dibujuk akhirnya mau juga disuntik

    BalasHapus
  11. Jadi inget ponakan daku waktu masih balita, daku nemenin dia diimunisasi, dibilang gitu juga sama dokternya, "kayak digigit semut 🐜" eh tapi ngomongnya gak ada lembutnya, jadilah ponakan daku megangin daku kenceng banget karena katanya malah takut sama dokternya ketimbang jarum suntik wkwkwk.

    BalasHapus
  12. Aku setuju dengan orang tua jujur pada anak tentang manfaat imunisasi dan apa yang akan terjadi setelah mereka menerima imunisasi. Kalau sakit, ya katakan sakit. Tidak berbohong, supaya anak juga mampu mempersiapkan diri sejak awal dan bisa belajar mengatasi ketakutan

    BalasHapus
  13. Alhamdulillaah dua anak saya pada ngga takut suntik di sekolah. Tapi lain kalau di luar sekolah, hahaa. Bisa beda gitu yaa.

    Mungkin karna disekolah banyak temennya dan merasa hebat gitu kalau brani di suntik.

    Kaya digigit semut itu sepertinya jawaban pakem orang tua jaman dulu ke anak yang mau disuntik ya hehee..bahkan sempe sekarang sering dengar begitu. Ya memang dih rada mirip rasanya.

    Saya aja yang udah setua ini masih suka takut sama jarum suntik. Lebih ke sugesti sih sbenernya ya...

    BalasHapus
  14. Iya juga ya..
    Tapi gak sedikit jua yang percaya kalau imunisasi itu haram. Hehhe, gak bahas mengenai hal ini sih.. udah beda mahzab yaa..

    Yang terpenting memang ikhtiar menjaga anak tetap sehat dengan perlindungan imunisasi dasar dan pelengkap sehingga harapannya ketika datang virus yang sama atau mirip-mirip, badan sudah membentuk antibodinya.

    BalasHapus
  15. Ini penting banget apalagi anak kecil gampang trauma.. Bahkan kadang pengaruh orang tua berpengaruh banget pada anak.. Imunisasi penting banget bagi anak.. 1

    BalasHapus
  16. Iya mom, aku juga selalu memberikan afirmasi positif dan tidak menakut-nakuti anak. Aku kenalkan profesi dokter sebagai profesi yang menyenangkan, tidak perlu takut bertemu dokter dan alhasil anak tidak takut, dan kalaupun sakit saat disuntik hanya nangis sebentar.

    BalasHapus
  17. Saya pernah bohongi anak saya dengan bilang kalau di sekolah ada temannya yang ultah. Makanya banyak snack. Pas ke sekolah ternyata snack itu diberikan kepada teman temannya imunisasi. Anak saya nangis dan bilang saya bohong. Sejak itu saya gak berani bohong lagi. Tapi jujur kalau anak saya harus diimunisasi. Awalnya gak mau karena takut. Lama lama mau juga. Asal ditemani dan dikasih kue

    BalasHapus
  18. Jujur sih, pujian positif untuk anak2 itu penting terutama untuk membangun rasa percaya diri mereka. Ini sudah saya buktikan saat mengajar di sekolah. Anak2 yang "badung" jadi semakin rajin mengumpul tugas kalo diberi pujian. Mungkin anak2 yg hendak vaksinasi/imunisasi juga penting diberikan penghargaan atau pujian positif. Keren tulisannya ini kak. Makasih ya..

    BalasHapus
  19. Ohh baru tau ada alat shot blocker mba. Mau cari ah.

    Aku juga ga mau boongin anak ttg suntik ga sakit. Krn memang sakit pasti nya. Tiap kali mau suntik, ya aku bilang ini mungkin sakit , tapi ini berguna buat badan supaya sehat. Jadi tolong tahan sebentar.

    Trus biasanya aku janjian utk beli sesuatu kalo sudah suntik. Si Kaka yg udah gede sih ga nangis lagi. Tapi adeknya masih nih 😅. Makanya dia yg paling sering jajan tiap kali selesai suntik 🤣

    BalasHapus