Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Museum Agung Bung Karno

Museum Agung Bung Karno yang berlokasi di Jl Pegangsaan Timur 56 No. 1, Renon atau kalau dari depan di Jl. Raya Puputan No.80, Dangin Puri Klod, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar, adalah destinasi terakhir yang kami (saya dan Mbak Denik Erni) kunjungi on our last day in Bali.

Berlokasi tak jauh dari Monumen Bajra Shandi (Monumen Perjuangan Rakyat Bali) yang kami kunjungi sebelumnya bersama Mbak Tami dan Mbak Nining, dua bestie kami yang bermukim di Bali. Kami motoran sambil berkejar-kejaran dengan matahari yang hari itu enggan menampakkan diri di seputar kota Denpasar. 

Syukurnya tiba di lokasi, pas tiba hujannya. Masuk ke tempatnya dalam hati saya bertanya-tanya, ini dulu gedung apa ya. Mengingat nyempil benar tempatnya, mungil nyaris tak terlihat, untung ada papan besar nama museumnya. Maklum Bali yang saya tinggali selama 8 tahunan pada 1994-2002 memang sangat-sangat berubah. Semoga saja perubahan yang positif lebih banyak dari negatif ya...

Seperti Gedung Perpustakaan Agung dan Museum Agung Bung Karno yang dikelola oleh Yayasan Kepustakaan Bung Karno untuk kepentingan sejarah bangsa dan negara ini.

Museum yang punya desain bangunan khas Bali yang cantik, penyajian menarik, unik dan punya koleksi yang berbeda dengan yang dipamerkan di Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu yang pernah saya kunjungi juga. Beneran istimewa!

Istimewanya dimana?


Gedung Perpustakaan Agung dan Museum Agung Bung Karno 

Nah, tujuan utama pembangunan Museum dan Perpustakaan Agung Bung Karno adalah untuk menyediakan informasi sejarah bangsa Indonesia pada umumnya dan sejarah perjalanan Bung Karno sebagai pejuang kemerdekaan, proklamator, Presiden Pertama RI dan Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, untuk diketahui seluruh lapisan generasi anak bangsa.

Museum diresmikan pada 22 November 2015 oleh Presiden Kelima RI yang juga putri dari Bung Karno, Megawati Soekarnoputri. Sementara pengelolanya adalah Yayasan Kepustakaan Bung Karno yang berdiri pada tanggal 1 Jui 1990 dengan pendiri Shri Wedastera Suyasa (alm) dan dilanjutkan oleh Gus Marhaen yang menggagas dan membangun perpustakaan dan museum yang terdiri dari 5 lantai ini. 

Memasuki area museum saya disambut dinding yang bertuliskan relief catatan perjuangan Bung Karno, mulai dari Riwayat Singkat Bung Karno, Sejarah Proklamasi, gelar kehormatan yang diterima Bung Karno, Naskah Kuno (Bunga Rampai Pidato, Karya Agung Oleh dan Tentang Ir. Soekarno), dan deklarasi Jokowi4President.

Saya sejenak menyimak Riwayat Singkat Bung Karno, yang di antaranya menyebutkan:

  • 6 Juni 1901: lahir di Surabaya 
  • 1915: tamat ELS di Mojokerto
  • 1921: tamat HBS di Surabaya
  • 1926: tamat dari Technische Hoge School - civil ingenieur - di Bandung
  • 1927: mendirikan PNI
  • 1930: diadili di pengadilan kolonial di Bandung
  • 1934: dibuang ke Ende (Flores)
  • 1938: dibuang ke Bengkulu
  • 1942: dipindahkan ke Jawa
  • 1945: pidato lahirnya Pancasila
  • 17 Agustus 1945: Proklamasi kemerdekaan RI, terpilih menjadi Presiden Pertama RI
  • 1945-1966: perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI
  • 1967: penyerahan kekuasaan kepada pengemban Tap MPRS-Jenderal Soeharto
  • 21 Juni 1970: wafat di Jakarta

Ada Apa Saja di Museum Agung Bung Karno?

Well, Bung Karno memang punya keterkaitan erat dengan Bali, pasalnya sang Ibu, IA Nyoman Rai Srimben  adalah orang Bali, sedangkan Ayah Bung Karno, R. Soekemi Sosrodihardjo, orang Jawa. 

Beberapa gagasan cerdas Bung Karno di Bali juga masih berdiri kokoh hingga kini, seperti dituliskan di salah satu dinding museum, yakni:

  1. Inna Grand Bali Beach Hotel
  2. Bandar Udara Tuban sekarang Bandara Ngurah Rai
  3. Universitas Marhaen sekarang Universitas Mahendradatta
  4. Istana Negara Tampak Siring
  5. Fakultas Sastra Udayana Universitas Airlangga sekarang Universitas Udayana
  6. Rumah Sakit Sanglah sekarang Rumah Sakit Prof. IGNG Ngurah

Dari halaman yang dindingnya dipernuhi relief dan informasi, saya masuk ke ruangan lantai satu yang merupakan: kantor museum, dan Perpustakaan Agung yang menampilkan foto, lukisan, naskah kuno, dan koleksi buku yang konon jumlahnya 1,4 juta eksemplar

Ruangan ini nampak sesak ya..karena memang tidak begitu luas padahal koleksinya banyaaaak!

Di sini kami disambut seorang petugas yang menerima pembayaran tiket dan mengantar kami ke atas (ke ruangan museum) yang sebelumnya terkunci - dan baru dibuka saat kami tiba, karena memang lokasinya ada di lantai 2. 

Si Bli ini masih muda (sepertinya mahasiswa), sayangnya hanya mengantar saja dan tidak memberi penjelasan/panduan, hanya menjawab saat ditanya. Saya sendiri karena ngejar waktu, langsung keliling saja dan mengabadikan koleksi di tiap lantai, dan sesekali nanya. Jadi saya enggak tahu apakah sebenarnya ada pemandu atau tidak di museumnya.

Nah, menuju lantai 2 melewati tangga, saya dapati teras terbuka di lantai 2 dimana ada patung Bung Karno setinggi 2 meter dalam posisi membaca teks proklamasi berlatar dinding dengan relief gambar Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dinaungi Burung Garuda.

Arsitektur khas Bali kental sekali termasuk pada pintu untuk menuju ruangan di lantai dua ini. Nah, berbagai koleksi peninggalan Bung Karno ditampilkan di sini: lukisan, foto, set meja kursi, lemari, beserta berbagai informasi yang tertulis di lempengan batu yang dipajang di dinding.

Sementara di lantai 3 ada relief Bung Karno bareng wartawan, tempat rapat dan pemutaran film dokumenter tentang Bung Karno dan lantai 4 sebagai ruang peristirahatan di mana ada barang-barang pribadi (asli) seperti ranjang tidur, meja rias, kursi dan lainnya. Lanjut lantai 5 difungsikan sebagai ruang yang mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika.


Wisata Sejarah: Perpustakaan Agung dan Museum Agung Bung Karno

Akhirnya waktu sekitar satu jam yang saya habiskan untuk berkeliling ke Perpustakaan Agung dan museum Agung Bung Karno ini saya sudahi. Saya, Mbak Denik, Mbak Tami dan Mbak Nining pun meninggalkan lokasi mau lanjut motoran keliling kota Denpasar di tengah cuaca labilnya. 

Aseliii, memang seru jalan sama teman-teman begini. Seperti keseruan Blogger Depok, Mbak Nurul Larasati, Lifestyle Blogger saat jalan-jalan sama geng Koteka (Komunitas Traveller Kompasiana) ke Sukabumi! 

Oia, jadi, gimana museumnya?

Well, setiap traveling, saya hampir selalu menyisipkan destinasi budaya atau sejarah di dalamnya. Meski bukan history geek sejati (suami saya yang tipe ini), bagi saya mempelajari sejarah memiliki banyak manfaat bagi kehidupan kita. Kita tidak boleh melupakan sejarah karena dari sana kita bisa mendapat pelajaran berharga untuk menghadapi keadaan saat ini dan agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Seperti halnya Museum Agung Bung Karno yang jadi ide travelmate saya, Mbak Denik Erni untuk masuk ke itinerary kami. It's worth to visit!

Jadi, kalau ke Bali, kunjungi deh Museum Agung Bung Karno ini. Oia, tips buat berkunjung ke sini:

  • Perhatikan jam buka: Senin-Sabtu 09.00-17.00, Minggu Tutup
  • Siapkan uang tunai untuk tiket Rp 25.000
  • Lebih baik pakai motor/naik ojol karena lahan parkir terbatas sekali, tidak ada untuk mobil 
  • Minta brosur pada petugas 
  • Siapkan list pertanyaan pada pemandu jika perlu agar lebih banyak tahu
  • Bekal minum sendiri karena bakalan berkeliling area dan naik tangga sampai ke lantai 5
  • Berpakaian dan sepatu nyaman 
  • Siapkan smartphone, pena, uku catatan dll untuk bikin dokumentasi, foto/video atau untuk keperluan bahan literasi dari perpustakaan atau kontenmu
  • Jaga kebersihan dan kelestarian museumnya!
Baiklah, intip dulu video museum berikut ini yuks!
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

23 komentar untuk "Museum Agung Bung Karno"

  1. Kalau menelusuri tempat wisata sejarah memang paling enak kalau ada pemandunya ya mbak. Jadi kita bisa diberi penjelasan tentang apa saja yang disajikan di sana, tidak hanya membaca sendiri dan menebak-nebak.

    BalasHapus
  2. Kalau saya jujur lebih suka jalan sendiri pas mengunjungi tempat kayak gini, kurang suka pakai pemandu, atau lebih tepatnya belum biasa kali yak :D

    Tapi kalau sama temen-temen gini malah asyik sih bisa nanya sepuasnya.
    Btw ini museumnya keren banget sih, vibes Bali banget.
    Dan saya bau tahu dong ada museum agung Bung Karno di Bali :D

    BalasHapus
  3. Ibu Bung Karno memang berasal dari Bali. Wajar saja ada museum beliau di sana. Tampilan dari luar bangunan agak seram, tapi di dalam cemerlang dan cerah dengan pencahayaan bling bling..

    BalasHapus
  4. Wah, perlu ditambahin ke daftar tempat yang perlu dikunjungi selama liburan ke Bali nih. 🤩

    BalasHapus
  5. Waaaaw ... koleksi buku jumlahnya sampai 1,4 juta eksemplar? Masya Allah .. .luar biasa ... Mbak Dian sempat buka bukunyakah? Masih awet kertasnya? Waah bikin pensaran nih Museum Agung Bung Karno.

    BalasHapus
  6. Wah kayaknya asyik ini yah, aku sendiri belum pernah kesana, pernahnya ke makam bung karno yang di Blitar, itu pun pas masih SMP wkwkwk.. kapan2 harus ke museum bung karno nih

    BalasHapus
  7. Saya belum pernah mencoba berkunjung ke museum ini, pastinya bakal menjadi wisata edukasi yang sangat bagus apalagi untuk anak anak sekolah mereka menjadi tahu banyak soal sejarah

    BalasHapus
  8. Lihat perabotan2nya sudah cukup berumur juga ya Mbaa, klasik khas zaman dulu. Seru nih dimasukkan list, tapi jadi repot juga ya kalau lebih direkomendasiin pakai motor atau ojol ke sininya. Biasanya kalau liburan ke Bali lebih suka sewa mobil dari rental atau hotel.

    BalasHapus
  9. Seru banget ya Mbak, banyak nilai sejarah yang termuat. Ini lokasinya ternyata di Bali. Benar-benar baru tahu dari ulasan Mbak nih aku.

    Semoga next bisa main ke sini.

    BalasHapus
  10. Wah aku baru tahu kalau Bung Karno ada keturunan Bali nya. Memang penting ya berkunjung ke museum apalagi buat generasi muda jadi tahu sejarah bangsa.

    BalasHapus
  11. Bung Karno ada darah Bali-nya ya kalo ngak salah dari ibunya, seru nih bisa tahu detail perjuangan Bung Karno dan pastinya sangat direkomendasikan untuk generasi muda agar tahu betapa sulitnya meraih kemerdekaan dan kebebasan seperti yang dinikmati generasi muda sekarang. Noted ah, siapa tahu bisa berkunjung ke museum ini juga.

    BalasHapus
  12. Masyaa Allah, museumnya kelihatan asri banget, terwara dan penuh kenangan. Jadi pengen berkunjung ke sini jg

    BalasHapus
  13. Wah, saya baru tahu malah ada museum ini. Keren banget, kebayang menapaktilasi perjuangan Pak Soekarno zaman dulu. Koleksi bukunya banyak banget, gak heran beliau sangat visioner dan cerdas ya.

    BalasHapus
  14. Aselik baru tahu kalau ada museum Bung Karno di Bali. Tahunya cuma ada di Blitar aja. Di Bali ini juga cukup besar ya mba

    BalasHapus
  15. Museum ini keren dan instagramable. Suka dengan koleksi barang antik yang masih terjaga. Kalau dinilai itu harganya pasti sangat tinggi ya. Semoga suatu saat berkesempatan bisa main ke museum ini

    BalasHapus
  16. kok jd mupeenggg k sini

    suamiku yg suka hal2 terkait ttg bung Karno.

    ntar aku infokan

    BalasHapus
  17. Wah serunya bisa wisata sejarah, saya juga suka wisata seperti ini, karena bagaimanapun juga semua kan ada sejarahnya
    Jadi nambah wawasan juga untuk generasi muda tentang sejarah Indonesia

    BalasHapus
  18. Pas lihat bagian depan agak suram gitu ya. Tetapi di dalamnya ternyata luas. Seru juga ternyta wisata sejarah seperti ini

    BalasHapus
  19. Wah seru juga ya Mbak motoran keliling di Denpasar, btw saya kiranya Musium sejarah Bung Karno ini adanya di Jawa ternyata ada juga di Bali ya

    BalasHapus
  20. Mengagumi sejarah Bapak Proklamator Republik Indonesia, Bung Karno.
    Dengan berkunjung ke Museum Agung Bung Karno di Denpasar, jadi banyak tahu mengenai sejarah perjalanan karir beliau saat zaman perjuangan sebelum hingga Indonesia merdeka.

    BalasHapus
  21. masya Allah banget ada museum di Bali, aku terkagum kagum denganpemikiran bung Karno masa itu. btw aku galfok ma lukisan yang terlihat ada pak jokowi ya dsana

    BalasHapus
  22. Anakku pasti senang diajak ke sini
    Jadi tahu tentang Presiden RI yang pertama bahkan bisa ikut berfoto di museum

    BalasHapus
  23. aku baru tau kalau di Bali juga ada museum Bung Karno, pengen someday mampir kesana juga mbak, sekalian napak tilas pelajaran sejarah juga

    BalasHapus