Pengalaman Wawancara Visa Polandia
Wawancara visa Polandia yang diikuti anak bungsu saya, Senin 29 Mei 2023 lalu, Alhamdulillah kelar meski agak enggak lancar.
Ceritanya, si Adik akan mengikuti kegiatan XXXIII International Folklore Meetings Lublin 2023, bersama sekolahnya. Festival budaya ini diselenggarakan di kota Lublin, Polandia, dan akan dihadiri peserta dari berbagai negara (akan mewakili negara masing-masing nantinya).
Sekolah anak saya tiap tahun memang berpartisipasi di helatan international folklore seperti ini, dengan membuka pendaftaran bagi siswa-siswi dengan biaya yang ditanggung sendiri - bersubsidi dari panitia/organisasi folklore (biaya yang dibayarkan untuk pelatih tari/ musik, alat/kostum, visa, tiket...dll untuk 14 hari kegiatan folklore Polandia & tur West Europe: Prague, Munich, Salzburg, Venice, Milan, Engelberg, Lucernie, Zurich= Rp 5jt + US$ 3000).
Oia, tahun ini, adalah helatan folklore pertama pasca pandemi mengguncang dunia.
Karena pandemi, folklore di seluruh dunia ditiadakan selama 2 tahun dan baru tahun 2023 ini diadakan lagi. Itupun dengan regulasi yang berbeda dari tahun sebelumnya, terkait masa transisi pasca pandemi.
Nah ternyata, perbedaan aturan juga diterapkan saat pengurusan visa (di Kedutaan Besar Polandia).
Apa saja perbedaannya?
Tentang International Folklore Meeting
International Folklore Meeting/International Folklore Festival dalam bahasa Indonesia disebut Festival Cerita Rakyat. Kegiatan ini rutin digelar di kota-kota tertentu di berbagai negara, dan diikuti oleh peserta dari banyak negara.
Masing-masing peserta akan mengikuti pawai budaya, menampilkan budaya asal negaranya, juga mengikuti kegiatan kebersamaan yang bermisi budaya. Biasanya akan dibedakan, apakah itu festival anak, remaja, atau dewasa.
Kali ini, tim folklore akan menampilkan 7 tarian di mana anak laki-laki (9 orang) jadi pemusik gamelan, anak perempuan (19 orang) jadi penari.
Tariannya ada 7, yaitu: Tokecang, Yapong, Greget Jawara, Enggang Balian, Tari Piring, Saman dan Kareppa. Oia, anak saya main alat musik gendang dan suling (ganti-ganti).
Nah, bekerja sama dengan CIOFF Indonesia, sekolah anak saya mengikuti folklore festival ini. FYI, CIOFF® adalah perwakilan nasional dari organisasi festival seni lokal nirlaba, sebuah organisasi non-pemerintah, yang jadi penasihat resmi UNESCO. Kantor pusat CIOFF® berlokasi di Confelens, Charente, Perancis, dan dirikan pada 1970, di mana Indonesia mulai jadi anggota sejak tahun 2003.
Prosesnya, CIOFF Indonesia akan menginformasikan ke sekolah folklore festival diadakan dimana, lalu sekolah membuka pendaftaran bagi yang berminat ikutan. Kemudian, setelah fixed keikutsertaannya, CIOFF Indonesia akan mendaftarkan sekolah ke festival, melatih penampilan budaya anak-anak, mengurus visa-keberangkatan-pendampingan selama acara-kepulangan ke Indonesia dan arrange tur budaya setelahnya.
Biasanya, karena ini anak sekolah, festival dipilih yang diadakan saat libur sekolah. Meski belum tentu jadwalnya sama, karena kadang saat di Indonesia sudah masuk sekolah di negara lain sekolah masih libur.
Nah, kali ini folklore meeting yang diikuti, digelar di Polandia, berbeda saat anak sulung saya mengikuti kegiatan serupa pada tahun 2019, sekolah memilih ikut folklore festival yang dihelat di Turki.
Enggak itu saja bedanya, kalau dulu karena masih aman, peserta folklore tinggal bersama keluarga di negara tujuan, kini mereka semua diinapkan di penginapan. Jadi kurang gregetnya sih yaa, karena kalau tinggal bersama host family (keluarga angkat) akan membuat mereka mengenal keseharian warga lokal.
Apalagi jika host family-nya itu baik bangets seperti saat anak saya folklore ke Turki, yang tiap malam diajak makan di restoran, dicucikan bajunya, makanan berlimpah disediakan sampai pulang dibawakan oleh-oleh sekoper! Masya Allah....
Tapii....pasti ada cerita istimewa juga yang akan dibawa si bungsu sepulang dari Polandia selama 14 hari nanti, meski tak lagi tinggal di host family.
Semogaaa!!
Mengurus Visa Schengen di Kedutaan Besar Polandia
Well, rencananya rombongan folklore kali ini langsung terbang dari Jakarta menuju Polandia. Visa yang diajukan termasuk dalam Visa Schengen yang berlaku untuk mengunjungi wilayah Schengen dengan alasan pariwisata, mengunjungi teman atau sanak keluarga, melakukan perjalanan bisnis, menghadiri pameran dagang, atau tujuan lainnya di luar mendapat pekerjaan selama maksimum 90 hari dalam rentang waktu 180 hari.
FYI, wilayah Schengen mencakup negara-negara anggota sebagai berikut:
Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Yunani, Hongaria, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lituania, Kroasia, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Swedia, Swiss, Spanyol.
Sejatinya, saya sudah pernah mengurus visa Schengen ini saat melakukan Europe Trip pada tahun 2015. Saat itu pengurusan visanya relatif lancar, di mana saya dan dua anak saya masuk melalui Spanyol (suami saya saat itu bekerja di Aljazair, jadi suami berangkat dari sana, dan kami ketemuan di Madrid, Spanyol).
Kali ini, lewat Polandia, untuk visa Schengennya ada sedikit perbedaan. Untuk pengajuan visa (anak), dengan persyaratan:
- Pas foto ukuran 3,5x4,5 dua lembar berwarna, latar putih, tidak berkacamata, kelihatan telinga
- Paspor asli dan lama (bagi yang memperpanjang) serta fotocopy-nya
- FC kartu pelajar
- FC KTP
- FC KK
- FC Akte Kelahiran
- FC KTP ortu
- FC surat nikah/surat cerai ortu legalisir notaris
- Surat izin ortu di atas meterai
- Surat perwalian legalisir notaris
- FC kartu kredit ortu
- Rekening koran 3 bulan terakhir distempel bank
- Surat referensi dari bank tempat ortu menabung
Nah, kesemua dokumen dikumpulkan ke sekolah, lalu pihak travel agent yang ditunjuk CIOFF Indonesia yang akan membantu mengurus detilnya. Setelah semua oke, wawancara visa pun dijadwalkan menjadi 3 hari yang berbeda untuk 30 orang anak & guru pendamping yang akan berangkat.
Wawancara visa dilakukan di Kedutaan Besar Polandia yang berlokasi di Jl. HR Rasuna Said Kav X, Blok IV No.3, RT.8/RW.3, Kuningan, Kuningan Tim., Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.
Pemohon visa datang di hari penjadwalan wawancara dan siap untuk menunggu di luar pagar, panas-panasan!
latihan di sekolah |
Wawancara Visa Polandia
Jadi, saya, suami dan si Adik datang pagi, karena Bu Guru sudah wanti-wanti jangan telat dan menginfokan, siapa yang datang lebih awal akan dipanggil duluan. Akhirnya pada in time dong tibanya, sebelum pukul 09.00 dah siap di sana. Eh, ternyata baru mulai dipanggilnya pukul 10.00 (mungkin mereka upacara dulu atau Monday briefing gitu)
Dan satu keluar, satu masuk ke dalam gedung, jadi hanya ada 2 pemohon di dalam, begitu seterusnya...dan yang di dalam tuh lamaaanya, karena petugas hanya satu, meski di akhir-akhir agak ngebut prosesnya. Jadi jam berapa anak saya dipanggil? Hampir jam 1 huhu (padahal jadwal wawancara di undangannya pukul 10.05)
Well, jadi apa saja yang mesti dilakukan saat wawancara visa (anak) di Kedubes Polandia:
- Siapkan semua dokumen dalam 1 map
- Pastikan anak didampingi kedua orang tuanya. Jika salah satu berhalangan harus ada surat kuasa.
- Serahkan KTP ke petugas keamanan yang ada di depan lalu tunggu panggilan
- Petugas akan memeriksa kelengkapan dokumen
- Ada panggilan ke dalam, sebelumnya ada pemeriksaan keamanan, termasuk menitipkan barang bawaan di loker yang telah disediakan
- Di dalam ada ruang tunggu, duduk dulu di situ. Oia, ada buku panduan wisata Polandia, ambil saja, ini gratis ya. Ada dispenser air minum juga, silakan ambil.
- Saat dipanggil, uang akan diterima (sudah disiapkan sekolah dari biaya folklore - pembayaran dalam rupiah) dan dokumen pengajuan visa akan diperiksa
- Kedua ortu diminta tanda tangan setelah dicocokkan dengan KTP asli yang ada. Jika salah satu ortu berhalangan wajib ada surat kuasa (misal karena pekerjaan atau perceraian salah satu ortu tidak hadir)
- Anak akan diambil data biometrik sidik jari
- Petugas cek sekali lagi detil semuanya...dan sudah
- Keluar kedutaan jangan lupa ambil barang bawaan
Tips Wawancara Visa Schengen Polandia
- Siapkan pakaian nyaman karena kita bakal nunggu di luar gerbang
- Sedia payung/topi buat halau hujan atau teriknya matahari
- Parkir kendaraan pribadi di gedung yang ada di sekitar kedutaan karena tidak disediakan parkiran
- Pastikan semua kelengkapan dokumen telah dibawa
- Bekali diri dengan minuman dan makanan karena nunggu itu lebih berasa laparnya
- Bawa buku bacaan atau siapkan gadget dengan full baterai buat teman nunggumu
- Kadang panggilan dari petugas keamanan dari dalam ruang keamanan enggak terdengar, maka pasang telinga. Seperti saat anak saya dipanggil, enggak terdengar, pas saya nanya ternyata kelewat 3 orang, jadi mundur antriannya.
- Usahakan sudah BAK/BAB dulu karena enggak ada kamar kecil di situ
- Perhatikan baik-baik arahan petugas (dari dalam ruangan kaca -orang Indonesia dan berbahasa Indonesia), kalau kurang jelas manfaatkan telpon yang tersedia untuk bicara
Takjub dengan kegiatan sekolah yang bisa diikuti oleh anak didiknya. Jika berhasil ke Polandia kan bangga banget ya... Semoga si adik berhasil dan lancar semua urusannya semoga sukses selalu. Dilancarkan semua ya di sana
BalasHapusAlhamdulillah ada kegiatan sekolah yang mewakili Indonesia ke mancanegara, Teh...Ada 4 pilihan, saya pilih yang misi budaya untuk anak-anak saya.
HapusJadi pada intinya ngurus visa itu memang lama di antri ya mba Dian.
BalasHapusKarena waktu adek saya ngurus visa belajar ke Jerman, di Jakarta, pun seharian. Kasihan adek bungsu saya yang ikut nemenin nunggu di luar lama banget.
Tapi pernah ibu saya juga ngurus visa ke jerman tapi di konsulat Medan. Malah cepat karena cuma ibu saya satu-satunya yang mengajukan visa di hari itu, dan petugasnya orang Indonesia lagi hehehe. Mungkin gak banyak orang Medan yang mau ke Jerman hmmm
Enggak juga, Mba..pengalaman saya kalau di mitra pengurusannya lebih cepat, sesuai jadwal wawancara dibandingkan di kedubes langsung :D
HapusMemang yang wawancara petugasnya orang Indonesia
Salut untuk Mbak yang berani melepas anak bersama teman-temannya ke luar negeri. Ortu saya dulu melepas anaknya antar pulau dalam negeri saja sudah keberatan. Takut anaknya kesulitan di tanah seberang.
BalasHapusAamiin semoga kegiatan XXXIII International Folklore Meetings Lublin 2023 yang akan diikuti putranya kak Dian Sukses ya, tidak ada halangan apapun,,..
BalasHapusWalaupun kali ini nginepnya di penginapan, pasti akan tetap ada aja pengalaman yang seru yang bakal dinikmati anaknya. Krn yg namanya ke tempat baru, luar negeri pula, bakal ada aja yg beda dan jd cerita sendiri. Semoga kegiatan anaknya betjalan lancar ya
BalasHapusAamiin semoga kegiatan XXXIII International Folklore Meetings Lublin 2023 yang akan diikuti anak Mbak Dian lancar dan sukses. Sehat selalu selama berada di sana ya. Makasih banyak udah sharing pengalaman wawancara visa Polandia ya mbak, berguna banget ini buat yang mau ke sana untuk berbagai keperluan.
BalasHapussuper excited mau ke Poland! Semoga sukses lancar yaaa kegiatannya.
BalasHapusbtw mbaa, wawancara itu ditanya apa saja? berarti saat di dalam dengan petugas, anak didampingi ortu yah. Trus wawancara pakai bahasa apa?
agak BT sih petugas cuma 1, nunggu sampai berjam-jam tapi alhamdulillah bisa berangkat ke Poland.
Aku rpibadi belum tahu rasanya urur visa untuk pergi ke luar negeri. Kalau suami dinas, ada bagian lain maupun sekretaris yang handle. Wah, kece bener sekolah anaknya mbak. Semoga kegiatan folklore kesayangan berjalan lancar aamiin. Thanks udah kasih tips mengurus visa. Terutama dokumen2 yang diperlukan harus lengkap, jangan sampai tertinggal.
BalasHapusKereeen banget sekolah anaknya Mba. Jadi terbantu nih buat kita-kita yang belum pernah urus visa, setidaknya jadi ada gambaran nanti buat gimana-gimananya :-D
BalasHapusSemoga sukses dan dilancarkan mengikuti festival budayanya. Bakal jadi pengalaman berkesan banget pasti untuk adek ya, Mbak.
BalasHapusSenangnya kalau melihat anak-anak semangat ikutan aktivitas positif apalagi buah dari aktivitas tersebut bisa merasakan tinggal serta beradaptasi di negara luar. Pengalaman tinggal bersama host family pastinya kaya akan cerita yang bakalan diingat seumur hidup. Kenetulan aku belum pernah keluar negeri, dan baca artikel ini bisa jadi rekomendasi kalau mengurus visa ada hal penting yang harus disiapkan.
BalasHapusWah selamat adik, semoga sukses dan lancar mengikuti rangkaian acaranya
BalasHapusselamat bersenang-senang juga
Anak-anak jadi punya pengalaman berkesan nih
Mbak, sekolah anaknya keren banget. Jalan-jalan ke Polandia, gak sekadar wisata tapi akan mengenal tradisi folklore dari seluruh dunia. Meski tahu ini untuk kepentingan pendidikan tapi syarat visanya tetap banyak kelihatannya ya. Mungkin itu lah negara-negara Eropa yang disiplin terhadap orang asing. Semoga si asik dapat pengalaman indah dan kaya selama di sana ya mbak. Amin
BalasHapusMasyaAllah tabarakAllah, semoga lancar ya kegiatannya di Polandia nanti. Ribet juga ya wawancara di kedubes, ditambah lagi ngga ada fasilitas parkir dan area tunggu
BalasHapusMasya Aallah kadang untuk memberikan pengalaman kepada anak kta orang tua pun rela keluarin uang tambahan yah. Lima juta kalo pergi sendiri mungkin kurang atau nggak bakal nyampe. Semoga kita selalu ada peluang dan solusi rejeki buat selalu support anak ya Mba
BalasHapusOalaah ga ada kamar kecil ya di tempat wawancaranya hehehee.. kebayang klo pas nunggu lama aduh laahhh... Keren ya mbak anak2mu banyak pengalaman mengikuti helatan budaya di luar negeri gitu. Bakalan jadi cerita yang terkenang selalu di masa depan.
BalasHapusWow keren. sekali. Makasih ya sharingnya mb. Jadi persiapan juga kalau anak mau ke luar negeri nih
BalasHapusMasya Allah keren banget. Bawa budaya Indonesia ke kancah dunia. Keren sekolahnya kerjasamanya tingkat nasional . Anak2 terpilih ini pasti akan merasakan petualangan yg berkesan.
BalasHapusMasyaAllah keren sekali mba anakmu.. urus visa juga ternyata gak mudah tapi gak terlalu ribet juga seperti dulu dulu yaa.. semoga kegiatan XXXIII International Folklore Meetings Lublin 2023 berjalan lancar yaaa.. semangaatt
BalasHapussemoga lancar semua dari persiapan hingga pelaksanaan ya mba, masyallah keren sekali mewakili Indonesia di kegiatan XXXIII International Folklore Meetings Lublin 2023
BalasHapusKeren banget ini bisa mengikuti perhelatan di Polandia bersama teman-teman, mengharumkan nama Indonedia juga. Noted nih mbak Dian, kalau mengurus visa untuk ke Polandia. Jadi tuh memang persiapan dinunggunya ya, apalagi ini nunggu diluar ya.
BalasHapusKeren banget mba anaknya.. Duh, kalo baca begini aku jadi termotivasi dr sekarang buat bikin anak mandiri. Semoga kegiatan XXXIII International Folklore Meetings Lublin 2023 sukses ya mbaa. Ditunggu cerita selanjutnyaa
BalasHapusWow ya..
BalasHapusDapat Visa Polandia tuh gak mudah, tapi juga kalau sudah tau celahnya, jadi bisa diantisipasi dengan baik. Penasaran banget sama pendidikan di Polandia yang katanya bikin anak bahagia ya..
Doain yang terbaik buat anaknya Mbak. Well ternyata wawancara harus didampingi kedua orang tua ya. Ini kalau orang malesan, kayanya bakal PR, ckckck. Eh tapi banyak yang gak dong. Kan bawa nama baik sekolah
BalasHapusSekolah putranya keren sekali, Mbak. Pasti kegiatan ini bakal jadi pengalaman seru yang bakal dikenang seumur hidup. Semoga acaranya sukses dan bisa membawa harum nama Indonesia di Polandia :)
BalasHapusTerima kasih tipsnya ya Mbak sangat membantu bagi yang membutuhkan semoga ada anakku salah satunya bisa ke luar negeri dan informasi pembuatan Visa ini bisa membantu banget
BalasHapusWah, 14 hari di Polandia, pasti banyak cerita seru nantinya
BalasHapusSemoga kegiatan XXXIII International Folklore Meetings Lublin 2023 berjalan lancar
Keren bnget semoga nanti lancar2. Ya kegiatan XXXIII International Folklore Meetings Lublin 2023,.. jadi tau gimana nih ngurus visa... Si ade juga hebat.. gak grogi ya...
BalasHapusinsyaAllah next tahun depan anakku mau ke Madinah mba .doakan juga y lancar2
moga sukses ya mbak acaranya si bungsu dan kembali dengan sehat dan bahagia dipenuhi dengan cerita pengalaman yang sangat berharga selama di negeri orang. keren sekolahnya yaa memfasilitasi anak-anak berkarya sampai ke luar negeri
BalasHapusMasya semoga dimudahkan ya mbak. Sukses untuk anaknya. Pasti bangga jika anak bisa sampai ke luar negeri karena prestasi.
BalasHapusMba, jadi ingat dulu wawancara untuk visa schengen di kedutaan Jerman, duh lah deg-degannya. Mana saya kan ga familiar dengan Jakarta, udah bingung ntar gimana dari Gambir mau ke sananya. Untung ada adek angkatan kuliah yang mau bantuin jemput dan antar ke sana. Trus katronya mau parkir sepeda motor hahahaa... kan Kedutaan ga bisa dimasuki motor. Pengalaman yang lucu banget deh waktu itu. Belum lagi pas nunggu wawancara, berjejer-jejer gitu kan yang bilik wawancara dengan antriannya, jadi bisa lihat betapa seriusnya wawancara bagi yang mau melanjutkan studi ke sana, ngobrolnya dalam Bahasa Jerman. Duuhh udah mules deg-degan ntar kalau ditanya gitu juga gimana. Ternyata enggak, interview pake Bahasa Indonesia aja, ga sampai 5 menit pula. Asal udah lihat lembar keterangan dari perusahaan, rekening koran perusahaan, undangan dari pihak Jerman sana dan beberapa syarat pribadi, plus ditanya dikit ke sana mau ngapain, udah kelar. Nunggunya yang dari pagi mpe jam 2 siang yang bikin pegel linu hehehee...
BalasHapusWah keren banget mbak, program di sekolah anak ada kegiatan sampai ke Polandia gitu. Semoga lancar segala urusannya dan ditunggu cerita serunya selama di sana ~
BalasHapusTernyata ga terlalu sulit ya mbak untuk urus visa
BalasHapusDitunggu cerita 14 harinya selama di Polandia ya mbak
Sering dengar urus visa ke Eropa agak sulit ya Mbak Alhamdulillah anaknya lancar ya pengalaman berharga banget bisa ke Polandia untuk ikut festival seni dan budaya memperkenalkan budaya Indonesia
BalasHapusWah asik, pasti jd pengalaman tak terlupakan nih sama anaknya mba Dian bisa tampil di Polandia
BalasHapusBagus program dari sekolahnya bisa ikut festival seni di luar negeri seperti ini. Biar bisa sekalian belajar tentang budaya juga ya. Semoga saja di sana semuanya sehat
BalasHapus