Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengunjungi Royal Observatory - The Home of GMT

Mengunjungi Royal Observatory - The Home of GMT, yess... yang paling bikin happy saat traveling itu, jika di satu tempat yang kita kunjungi kita bisa berlama-lama menikmati tanpa diburu-buru waktu dan teman-teman seperjalanan bisa mengerti itu. Tapi seringkali kenyataanya berbeda, apalagi kalau dalam perjalanan itu terdiri dari banyak kepala yang punya keinginan berbeda. Hiks, akhirnya keinginan pribadi jadi mesti direvisi demi kepentingan bersama. 

Seperti saat saya mengunjungi Royal Observatory Greenwich, yang berlokasi satu area dengan The National Maritime Museum dan The Queen's House. Karena enggak semua orang suka mengunjungi tempat bersejarah dan museum macam ini, jadi ya gitu deh. Waktu banyak terbuang untuk tunggu-tungguan dan pepotoan. Hingga akhirnya tiba-tiba sudah waktunya pulang. Duh!

Tapi, memang itulah suka duka perjalanan dalam rombongan ya...Mau enggak mau kita mesti maklumi, meski dalam hati gondok setengah mati hihihi

Royal Observatory


About Greenwich


Greenwich, sebuah suburb di tenggara London. Adalah kawasan pelabuhan yang ternama pada Abad Pertengahan dan sebagai lokasi tempat garis bujur 0 derajat, atau garis imajiner yang membagi dunia menjadi belahan bujur barat dan timur, melintang. Garis ini kemudian menjadi patokan untuk menentukan waktu di berbagai belahan dunia hingga muncul istilah Greenwich Mean Time (GMT). Maka tak heran, Greenwich dijuluki sebagai “the home of time”.

The home of GMT ini berlokasi di Blackheath Avenue, Greenwich SE10 8XJ, Royal Observatory. Yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit berkendara dari London kota. Di mana begitu memasuki area akan kita temui, beberapa bangunan di lahan yang luasnyaaa..... 

Nah, karena tujuan awal memang mengunjungi Royal Observatory, maka saya dan rombongan langsung memasuki salah satu bangunannya, yakni National Maritime Museum. Saya kira, di sini bisa agak lama, ternyata hanya lewat saja karena Royal Observatory ada di bagian belakang bangunan ini. Meski begitu saya sempat foto-foto sebagian koleksi yang ada di bagian jalan yang saya lewati. 

Oh ya, museum ini diresmikan oleh King George VI untuk umum pada tanggal 27 April 1937 bersama putrinya Princess Elizabeth, yang nantinya bergelar Queen Elizabeth II, dalam suatu kunjungan kenegaraan di sepanjang sungai Thames dari London. Bangunan ini merupakan bagian dari gedung "Royal Observatory", dan Queen House (Rumah Ratu Inggris) pada abad ke-17. Adalah museum kemaritiman yang terbesar di Inggris Raya dan bahkan mungkin yang terbesar untuk museum yang sejenis, di dunia. 

Nah, museum ini didanai oleh Badan Non Departemen dari Departemen Kultural, Media dan Olahraga, sehingga berlaku free ticket bagi pengunjungnya. Pantas saja yang saya temui adalah rombongan pelajar dan gurunya, keluarga beserta anak usia sekolah, lansia dan wisatawan seperti saya. Dan, meski sekilas, saya menikmati sekali museum ini karena penyajiannya yang menarik, informatif dan kekinian.

Well, berkeliling di museum ini berarti menjelajahi kehidupan para pelaut Inggris, mulai dari pertempuran Trafalgar dan Perang Dunia I hingga karya seni Joseph Mallord William Turner, pelukis tersohor asal Inggris dari era Renaissance, yang terinspirasi dari laut serta penemuan baru dan kehebatan dari sisi engineering pasukan laut Inggris pada masa lampau. Beneran memukau!

Meski sangat menarik, sayang sekali, saya mesti lanjut melangkahkan kaki menuju Royal Observatory!


Royal Observatory

Royal Obsevatory Greenwich

Royal Obsevatory

Royal Obsevatory Greenwich

Royal Obsevatory Greenwich


Royal Obsevatory


Royal Obsevatory


Royal Obsevatory Greenwich


Royal Obsevatory


Royal Obsevatory Greenwich

Royal Observatory

Royal Observatory

Royal Obsevatory Greenwich


What is GMT?


Tapi, sebelum lebih jauh mengisahkan Royal Observatory, pasti diantara teman-teman ada yang sudah tahu tentang GMT!

Seperti saya lansir dari Wikipedia, GMT adalah rata-rata waktu matahari seperti yang dilihat dari Royal Greenwich Observatory, yang terletak di Greenwich, London, Inggris, yang melalui konvensi dikenal terletak di 0 derajat garis bujur. Secara teori, tengah hari GMT adalah saat di mana matahari melewati Meridian Greenwich (dan mencapai titik tertinggi di langit di Greenwich). Karena bumi memiliki kecepatan yang tidak teratur dalam orbit lonjongnya, kejadian ini (tengah hari di Greenwich) bisa 16 menit berbeda dari waktu Matahari nyata (apparent solar time). Oh ya perbedaan ini dikenal sebagai persamaan waktu. Namun tengah hari Greenwich ini diambil rata-ratanya sepanjang tahun, dengan menggunakan waktu Matahari. 

Nah, dengan berkembangnya Inggris Raya sebagai negara maritim, para pelaut mencocokkan jam mereka ke waktu GMT, untuk mengukur jauhnya lokasi bujur mereka dari "meridian Greenwich". Ini tidak memengaruhi jam di atas kapal sendiri, yang mana menggunakan waktu Matahari. Fenomena ini, digabungkan dengan pelaut-pelaut dari negara lain yang menggunakan metode Nevil Maskelyne untuk mengukur jarak bulan berdasarkan pengamatan di Greenwich yang akhirnya menuju penggunaan GMT sebagai referensi waktu di seluruh dunia. Walau tidak memengaruhi waktu di tempat, hampir semua zona waktu berdasarkan referensi ini dihitung sebagai beberapa jam (atau setengah jam) lebih cepat atau lebih lambat dari GMT ini.

Lalu, Indonesia berada di GMT berapa? 

Satu Zona Waktu Indonesia, adalah GMT +7, +8, +9. Ya, pemerintah menggunakan satu zona Waktu Indonesia (WI) yang dibagi dalam 3 zona, Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA) dan Waktu Indonesia Timur (WIT) dengan alasan untuk meningkatkan produktivitas penduduknya.

Zona waktu Indonesia, berlaku sejak 1 Januari 1988 berdasarkan Keputusan Presiden No. 41 tahun 1987:

GMT+07:00 - Waktu Indonesia Barat (WIB): yang mencakup pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
GMT+08:00 - Waktu Indonesia Tengah (WITA): yang mencakup Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
GMT+09:00 - Waktu Indonesia Timur (WIT): yang mencakup Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat


Royal Observatory
sumber gambar: rmg.co.uk

Royal Obsevatory

Royal Obsevatory Greenwich

Royal Obsevatory Greenwich

Royal Obsevatory

Royal Obsevatory



About Royal Observatory - The Home of GMT


Well, back to the topic, setelah melewati bangunan National Maritime Museum, rombongan pun keluar melalui pintu belakang menuju ke arah Royal Observatory yang ternyata bangunannya bukan di belakangnya persis. Tapi ada di bagian tertinggi, serupa puncak bukit kecil yang mesti ditempuh dengan jalan kaki sejauh 500-an meter (atau lebih deh kayaknya), dengan kontur menanjak, pemirsahhh!

Syukurnya jalanan yang dilewati berupa lahan terbuka dengan pohon-pohon dan rerumputan yang hijau. Nampak bersih dan nyaman dengan aneka kursi taman. Banyak orang bersantai sedang duduk di rerumputan, jalan-jalan dengan hewan peliharaan atau khusyu dengan bacaan di pangkuan. Maklum pagi itu udara cerah dan matahari bersinar terang, jadi banyak warga yang pergi menikmati hari. Meski, teteup sejatinya suhu saat itu bikin semriwing juga. Kisaran 11-12 dercel, jadi terpaksa saya pakai jacket yang dari tadi ada di tas saya.

Nah, sembari jalan, memang asyik buat berhenti dan pepotoan seperti yang dilakukan teman-teman saya....Tapi, jadinya ya enggak sampai-sampai ke tujuannya haha. Dan, setelah beberapa waktu berjuang karena kontur menanjak bangunan, sampailah juga saya di Royal Observatory dan terkagum-kagum dengan pemandangan indah di sekitar. Dimana dari tempat saya berdiri terhampar pemandangan sebagian kota Greenwich dengan bangunan megah bersejarah yang indah dan hijaunya Greenwich Park yang luasnya sekitar 74 hektar. 

Sementara, Royal Observatory Greenwich ini memiliki fakta, diantaranya:

  1. Didirikan pada 1670-an oleh Raja Charles II untuk mengembangkan sistem navigasi laut yang lebih baik. 
  2. Greenwich telah ditandai pada 0 ° Bujur sejak 1884 dengan pelafalan yang benar adalah  ‘gren-itch’, bukan ‘grin-wich’,
  3. Adanya Flamsteed House yang dirancang oleh Sir Christopher Wren berupa bangunan bata merah yang mencolok dan dirancang sebagai rumah bagi Astronomer kerjaan
  4. Memiliki bola waktu Greenwich, yang terletak di atas Flamsteed House pertama kali digunakan pada tahun 1833 oleh kapten kapal buat mengatur kronometer mereka secara akurat sebelum berlayar. Bola ini terus jatuh pada pukul 13.00 setiap hari.
  5. Merupakan tujuan yang sempurna bagi para astronom dari segala usia yang ingin belajar tentang sejarah dan masa depan ilmu antariksa.

Royal Observatory
sumber: royalpark.org.uk


Royal Obsevatory

Royal Obsevatory Greenwich

Royal Obsevatory Greenwich

Royal Obsevatory Greenwich

Royal Obsevatory

Royal Obsevatory


Royal Obsevatory




Things To Do in Royal Observatory Greenwich


Akhirnya dengan penuh perjuangan dan napas tersengal (#lebay) saya dan rombongan pun mencapai gerbang Royal Observatory Greenwich. Nama tempat ini disebutkan dalam tulisan di atas sebuah jam analog berwarna putih yang menempel pada tiang berlapis bata merah. Di samping tiang itu, ada pagar  besi yang membatasi area luar dan bagian dalam Royal Observatory. Dari balik pagar terlihat para pengunjung asyik memotret ke arah bawah. Ya, mereka memotret dua lempeng baja yang membentuk garis lurus dengan nama kota-kota di dunia dan letaknya dalam garis bujurnya. Pantas saja saya melihat antrian di sana....

Kemudian tak membuang waktu, rombongan terus masuk ke dalam menuju area resepsionis untuk membeli tiket. Di sini saya sempat ditegur petugas yang ada karena mengambil gambar. Baru saya perhatikan, memang ada gambar kamera yang disilang, artinya tidak diperkenankan pepotoan. Oh ya untuk aturan seperti ini wajib kita perhatkan dan taati, karena di banyak tempat wisata di Inggris Raya ada ketentuannya. (seperti saat saya mengunjungi Windsor Castle, dimana tidak diperbolehkan mengambil gambar di dalam area castle-nya)

Setelah tiket dibeli (saya kurang tahu berapa harganya karena yang membeli adalah PIC rombongan juga karena enggak semua teman mau ikutan masuk ke dalam). Maka yang kepo masuk - termasuk saya - dan sudah punya tiket pun diperkenankan langsung ke area dalam.

Oh ya, di Royal Observatory ini tidak semua area berbayar. Ada area yang digratiskan. Jadi boleh pilih mau sampai ke area dalam atau enggak. Tapi, sudah jauh-jauh ke sini menurut saya mending beli tiket masuk saja. Saya baca di brosurnya sih tiketnya mulai dari 8 Pounds (150 ribuan) dan ada tambahan biaya jika ingin menyaksikan pertunjukan di planetariumnya. 


Lalu, kita bisa ngapain saja di Royal Observatory ini?

Royal Observatory menyediakan sarana belajar juga ada game-game interaktif terkait astronomi. Juga disajikan benda-benda angkasa luar seperti meteorit yang pernah jatuh di Inggris Raya dan beberapa negara lainnya dalam bongkahan kecil-kecil. Beberapa kabar tentang alien yang ditempatkan di ruangan tersendiri. Berbagai informasi tentang planet dan anggota tata surya. Sejarah astronomi dunia beserta peralatan yang digunakan para astronomer-nya. Juga mengulas tokoh-tokoh astronomi dengan segala sumbangsihnya di bidang ini.

Tak hanya itu, di observatorium ini juga ada museum dan rumah para astronomer kerajaan. Kita bisa melihat bagaimana mereka bekerja pada zaman dahulu, termasuk astronomer Edmond Halley yang namanya diabadikan menjadi nama komet Halley. Selain itu, observatorium juga dilengkapi dengan teropong-teropong raksasa yang masih bisa digunakan sampai sekarang.

Tak lupa, selain menikmati koleksi obsevatorium, coba juga berdiri dengan kaki di setiap belahan bumi. Dimana ada dua lempeng baja yang membentuk garis lurus dengan nama kota-kota di dunia dan letaknya dalam garis bujur. Ini membuat kedua kaki kita berada di dua belahan bumi yang berbeda. Sebab, di Greenwich, garis bujur 0 derajat yang membelah bumi menjadi bagian barat dan timur benar-benar dibuat. Hanya dengan satu langkah saja, kita sudah ada di tempat dengan waktu yang berbeda.


Royal Observatory
sumber gambar: wikipedia


Royal Observatory

Royal Observatory

Royal Obsevatory Greenwich

Royal Obsevatory

Royal Obsevatory Greenwich

Royal Obsevatory

Royal Obsevatory

Royal Obsevatory

Royal Obsevatory



Tips While Visiting Royal Observatory Greenwich


Well, karena waktu, saya tidak berkesempatan mengeksplor semua yang ditampilkan di Royal Observatory. Tapi, saya cukup puas bisa mengunjungi. Dan berniat jika ada rejeki, kembali untuk mengajak anak-anak nanti. (Aamiin)

Nah sedikit tips buat teman-teman yang akan mengunjungi Royal Observatory Greenwich ini, yakni:

  • Beli tiket Royal Observatory Greenwich secara online (website resminya rmg.co.uk) dan pertimbangkan untuk mendapatkan salah satu opsi paket untuk menghemat budget
  • Pakai baju dan alas kaki yang nyaman, sesuaikan musimnya dan hindari high heel ya..karena bakal jalan mendaki kita!
  • Panduan audio (audio guide) sudah termasuk dengan tiket masuk, ambil saja di halaman tepat di luar lobi tiket. Oh ya, saya enggak ambil, karena ingin fokus membaca infonya saja.
  • Beruntungnya kita jika tiba di sini saat penurunan waktu bola Greenwich pada jam 1 siang GMT.
  • Jika masih punya waktu, kunjungi juga Cutty Sark di area yang sama. Di mana keterangan yang saya baca di brosurnya:"Naiki Cutty Sark di Greenwich, yang terakhir bertahan hidup di dunia dan dibangun pada akhir zaman keemasan berlayar. Temukan bagaimana rasanya hidup di kapal abad ke-19, cari tahu bagaimana pelaut membawa teh dari Cina, dan berjalan di bawah lambung kapal yang menjadikannya salah satu kapal tercepat di masanya."
  • Juga singgahi Queen's House, karena semuanya berada dalam jarak berjalan kaki satu sama lain, sehingga kita dapat dengan mudah mengunjungi ketiga situs dalam satu hari. 
  • Jika kita ingin melakukan riset sebelum mengunjungi, di brosur disebutkan bisa memeriksa podcast Visit Greenwich untuk informasi lebih lanjut tentang beberapa atraksi dan landmark paling menarik di daerah ini.
  • Jika masih ada jeda, berhentilah di Taman Kerajaan tertua di London, Taman Greenwich, untuk pemandangan Sungai Thames dan Kota London yang menakjubkan. 
  • Periksa kalender acara di website resminya karena ada peristiwa khusus dan rutin yang diadakan di Royal Observatory Greenwich. Dan jika ingin menyaksikan program khusus ini, pastikan untuk memesannya terlebih dahulu. Pasalnya sebagian besar tiket acara bisa terjual habis di muka, sehingga sulit untuk mendapatkan tiket hariannya.
  • Tibalah lebih awal saat belum ramai orang. Observatory dibuka pada pukul 10 pagi dan tutup pada pukul 5 sore.
  • Mampir di dua kafe dan dua toko suvenir di Royal Observatory Greenwich, jika merasa lapar atau butuh istirahat atau bebelian oleh-oleh. Ini juga adalah tempat yang tepat untuk berhenti dan mengagumi patung Yuri Gagarin yang ada di sini.
Royal Observatory

Royal Observatory


Royal Obsevatory Greenwich

Royal Obsevatory

Royal Obsevatory

Royal Obsevatory Greenwich

Royal Obsevatory

Royal Obsevatory Greenwich

Royal Obsevatory Greenwich

See, Royal Observatory Greenwich, sebuah tujuan yang sempurna bagi para astronom dari segala usia yang ingin belajar tentang sejarah dan masa depan ilmu antariksa. Juga menjadi destinasi yang tepat bagi wisatawan yang ingin menambah wawasan pun mengagumi kebesaran Tuhan. Karena dengan menyaksikan semua benda antariksa dan segala hal yang terkait dengannya membuat kita merasa bukanlah siapa-siapa. Bumi sedemikian kecil di alam semesta, apalagi kita! Maka tak pantas kiranya kesombongan kita pelihara, karena kita hanyalah makhluk yang tak berdaya.


Well, tetap sehat dan terus semangat #berkaryadarirumah ya...!
Stay Healthy - Stay Safe - Stay Home!


signature-fonts
Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

52 komentar untuk "Mengunjungi Royal Observatory - The Home of GMT"

  1. Pengin lihat bola greenwich. Penasaran, gimana caranya nyocokin kronometer pakai bola jatuh.

    BalasHapus
  2. greenwich menjadi kota yang paling diingat ketika pelajaran ips pas sd dulu. Setelah sekian tahun, akhirnya baca artikel ttg greenwich jga.

    Aku selalu kagum dengan orang-orang jaman dahulu. Mereka bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa, meskipun menggunakan alat seadanya. Hasil karya mereka bahkan digunakan sebagai acuan perkembangan ilmu pengetahuan hingga sekarang. Greenwich dengan garis 0 bujur dan perhitungan waktunya, ibnu sina dengan ilmu kedokterannya, dan masih banyak lagi.

    Terima kasih mbak dian untuk cerita greenwich-nya :)

    BalasHapus
  3. Kumplitt banget infonya, info yg ditunggu followers bpj internasional :D
    Nice info !

    BalasHapus
  4. Kak Diaaan, haturnuhun pisan penjelasannya. Detail dan seolah membawa langsung pembacanya ke national maritime museum,royal observatory the home of GMT sambil mendengarkan sejarah dan pentingnya hal tersebut. Ditambah lagi lamscape yang begitu menarik. Setidaknya dengan bekal yang sangat cukup dari tulisan kakak, insyaallah saya ke sana, bisalah sambil jepret2 tanpa kehilangan esensi tujuan ke sana. Duh, ndak sabar nih baca lagi jalan-jalan kak Dian ke belahan bumi lainnya

    BalasHapus
  5. wih blogger panutanque kalo uda mengulas komplit bgt ya.
    emang si kalo pergi rombongan kurang puas krn ga bs bebas. hehehe

    BalasHapus
  6. Perjalanannya udah jauh banget kak, tapi memang kalau lagi asyik nikmati salah satu destinasi seperti museum ini terus disuruh udahan bikin jengkel ya, apalagi perginya ramean. Semoga ada rezeki tak terduga, aku bisa mengunjungi royal observatory langsung

    BalasHapus
  7. Wah senangnya bisa berkunjung ke pusat GMT ..kapankah ya ku bisa ke UK...foto2 nya keren mbak..jadi sambil baca cerita bisa kebayang objek yg di ceritain...ditunggu cerita travelingnya yang lain ya mbak..

    BalasHapus
  8. Aq padahal cita-citanya sekolah di London pas magister. Eh nggak bisa setelah punya anak. Ngerasa rempong. Mudah-mudahab bisa ke sana dalam momen liburan bersama keluarga.

    BalasHapus
  9. Aku baru tahu pelafalan yang benar pada tulisan Greenwich. Karena semasa sekolah dulu lebih fokus belajar sejarahnya daripada cara baca tulisannya guruku juga contohinnya dibaca 'grin-wich'heheh, makin banyak hal baru yang aku dapet tentang sejarah Greenwich setelah baca artikel Mba Dian

    BalasHapus
  10. Beneran jadi bayangin jalan-jalan di sana mb, asik banget deh. Cerita dari mb Dian juga komplit banget bisa jadi panduan bagi siapa yang hendak jalan-jalan ke sana. Makasih mb dian

    BalasHapus
  11. pecinta astronomi bakalan seneng kalau diajak ketempat ini.
    selama ini aku mendeskripsikan GMT +8 secara sederhana saja hehe, baca ini jadi tau juga sejarahnya

    BalasHapus
  12. Keren banget pengalamannya, bisa jalan-jalan ke Greenwich. Saya jadi tahu, selama ini ternyata saya salah melafalkan Greenwich :)

    BalasHapus
  13. wah keren ya, aku si belom pernah ke sana. Nanti kapan2 ke sana. Kayanya emang kalo solo traveling lebi joss sih

    BalasHapus
  14. Wah saya baru tau kalau GMT ini Greenwich Mean Time atau pusatnya waktu. Greenwich tempat dimana dunia menetapkan waktu dan Indonesia ada di GMT 8

    BalasHapus
  15. Keren ya bisa ninggalin legacy yg awet buat negaranya. Bikin negaranya jadi titik nol, mendatangkan turis tdk berhenti2

    BalasHapus
  16. Tempatnya luas ya, bisa dapat banyak ilmu jika berkunjung ketempat itu. GMT ini adalah hapalan wajib saat SD dulu. Karena sering ada dalam soal ujian

    BalasHapus
  17. keren yaaa, semoga bisa kesana juga. makasih kak sharingnya

    BalasHapus
  18. Komplit infonya
    Kl di liar negri bangunan2 nya keren ya, jd kl kita foto disitu jadi tanpak luar negrinya haha
    Moga saya bs ksana

    BalasHapus
  19. Kalimat penutupnya makjleb ...

    BalasHapus
  20. Senang membaca tentang Greenwich. Jadi nambah pengetahuan saya nih mba Dian.

    BalasHapus
  21. Mantap informasinya tentang greenwich nambah pengetahuan, gk diluar negeri gitu ya saya pengen mencoba kesana. Tapi jauh disana.

    BalasHapus
  22. Infonya sangat lengkap Mba Dian. Saya ada rencana tahun depan ke London. Mau baca2 ah postingan Mba Dian yg berkaitan sama London, buat bekal saya ke sana nanti hehe

    BalasHapus
  23. Rasa penasaran saya sejak kecil tentang asal usul greenwich akhirnya terungkap. Yaampun terimakasih mba sudah menuliskan tulisan yg sangat informatif ini, saya sangat menikmati tulisan gan gambar mbak. Mungkin sekedar saran ada baiknya kalau di bawah gambar diberi keterangan. Btw salam kenal ya, saya Anda dari Semarang^^

    BalasHapus
  24. Spektakulerrrrr foto-foto di The Home of Time ini Mba Dian. Duh kece bangetttt yaaaa tempatnya. Menarik nih bawa anak-anak kita yg udah sekolah, minimal yang udah mengerti materi perbedaan waktu di dunia.

    BalasHapus
  25. Kalau ga ada Greenwich gimana yaa kita tau waktu? Bisa2 cuma ngandelin matahari dan bulan ya.

    Kala itu penemu2 itu hebat banget yaa. Padahal semua serba terbatas. Jaman now juga hebat orang2nya bisa bikin video tiktok berpuluh2 dalam sehari. Hehe.

    Anyway kamu kalau ngereview sesuatu lengkap banget dan jadi pengen kesana deh, mba.

    BalasHapus
  26. Kalau gini dulu belajar geografi ngunjungin langsung museumnya jadi paham ya kak...asal muasal GMT dan pembagian WI ke +7 +8 +9... jadi paham ya

    BalasHapus
  27. Saya sudah dapat tips-tipsnya dari Mbak Dian, berarti tinggal mencari cara agar bisa ke sana. Ya, walaupun tidak tahu kapan, yang jelas artikel ini sudah membuat saya tahu mengenai GMT dan Royal Observatory Greenwich.

    BalasHapus
  28. Artikel yang keren nih. Bikin mupeng saja jadi pengen kesana. Ternyata GMT itu asalnya dari Inggris toh.

    BalasHapus
  29. Daebak mbak saya suka saya suka. Nambah wawasan.GMT ingat pelajaran IPS. Indonesia berada di +7 WIB tapi yah hehe

    BalasHapus
  30. wuaaa mba Dian, lengkap pake banget kalo sudah bercerita pengalaman travellingnya, pasti di suatu masa nanti akan sangat bersyukur ya telah menuliskan soal perjalanan ini. Aku pengen ke GMT ini, penasaran sama semua edukasi dan juga bersihhh banget ya disana!

    BalasHapus
  31. Wah membaca tulisan ka dian seperti ikut pergi ke london, makasih udah berbagi ya kak. Btw ka dian perginya ini kapan? Bukan bulan ini kan ahahah

    BalasHapus
  32. Semoga observatorium di kita juga bisa semenarik ini buat dikunjungi. Keren banget deh Royal Observatoru GGreenwich. kalo deket dan gak musim covid, rasanya pengin langsung kesini. Nama Greenwich udah legendaris banget, soalnya udah kenal di SD.

    BalasHapus
  33. Membaca tulisan ini serasa belajar lagi. Detail sekali.
    Aku selalu kagum dengan bangunan bangunan di Eropa terutama di Inggris.
    Seperti Royal Observatory Greenwich ini.

    BalasHapus
  34. Tulisan mba Dian selalu bergizi. Informasinya begitu lengkap. Gaya penyampaian begitu khas. Pendeskripsian begitu sempurna...

    BalasHapus
  35. Tulisan mba Dian selalu bergizi. Informasinya begitu lengkap. Gaya penyampaian begitu khas. Pendeskripsian begitu sempurna...

    BalasHapus
  36. Woww Greenwich... Baru liatin aja di peta dunia.... pernah ngayal seandainya ada bisa ke sini... ehh baca postingan mba Dian ternyata itu beneran ada... Hahahaa... hemmm harus giat nabung biar bsa segera ke sini... belajar dan liat secara langsung...

    BalasHapus
  37. Ya begitulah pergi berrombongan ya mbak hehe
    Selalu kagum deh aku sama reviewnya mbak dian, selalu lengkap. Pembaca seolah dibawa menjelajah langsung ke sana.
    Kalimat terakhirnya jleb banget sih mbak, reminder untuk kita semua

    BalasHapus
  38. Kakk, infotmasinya keren dan bermanfaat banget. Aku sampai punya banyak peetanyaan jadinya.

    Greenwich itu sama Big Bean saling berhubungan kak?

    BalasHapus
  39. Royal Observatory Greenwich dan baru tahu kalau dibacanya Gren-itch. Seperti biasa, ada banyak sekali informasi di tulisan Mbak Dian. Jadi penasaran pengen ke sana, melihat dan merasakan sendiri petualangan ala Mbak Dian melihat segala hal tentang astronomi. Dan, maritim juga tentunya.

    BalasHapus
  40. Masya Allah... foto-fotonya banyak benget dan bagus-bagus, hmm... sementara sekarang cukup menikmati gambarnya aja ya mbak,dan cerita mbak dian yang ngak kalah lengkap dari fotonya. bismillah, semoga nanti bisa keliling dunia dan sampai ke rumahnya waktu, aamiin

    BalasHapus
  41. gilaakkk....kalau udah ngulas sesuatu detiilll, ga ada yang lolos dari pengamatan, makasih mbaaa...bermanfaat banget tulisannya

    BalasHapus
  42. Wah London, Royal Observatory Greenwich, foto-foto bangunannya. Foto foto di museumnya. Mba Dian mengulasnya komplit banget infonya. Jadi banyangin berada di sana. Makasih kan artikel yg bermanfaat ini. Mudah mudahan bisa jadi referensi buat yg mau berencana ke LONDON.

    BalasHapus
  43. wowww mbak diannnn terima kasih untuk tulisan ini, meski aku belom pernah ke Greenwich jadi tau seperti apa berkat mbak dian. sambil berdoa agar suatu saat bisa menginjakan kakiku ke Greenwich ..

    BalasHapus
  44. Royal Observatory Greenwich ini adem ya kak. Duh aku juga sama nih sama kak dian, kalo ke tempat seperti ini butuh teman jalan yang enak kayaknya. Semoga aku bisa ke Royal Observatory Greenwich juga

    BalasHapus
  45. Kalau baca tulisan Mba Dian ttg traveling tuh berasa ikut jalan² online karena detail banget looh. Makasih Mba

    BalasHapus
  46. Berkunjung ke tempat semacam Royal Observatory ini selain tempatnya yang keren juga ilmunya banyak banget ya..beruntungnya Mbak Dian punya kesempatan ke sana..hehe

    Itu viewnya bagus2 bangeet..

    BalasHapus
  47. Artikelnya bagus kak, paling jago kak dian nih kalau nulis. Komplit banget, jadi pingin ke sana setelah baca tulisan ini.

    BalasHapus
  48. Wah Greenwich patokan waktu seluruh dunia, Senangnya ya mba ketika bisa berkunjung ke tempat2 bersejarah seperti ini, semoga suatu hari bisa kesini. Btw ak salfok selalu sama langit yang cemerlang tanpa awan2 disana, hehe

    BalasHapus
  49. Sejak Sekolah Dasar sudah penasaran banget Greenwich dan sejarahnya. Duh jadi pengen ke sana setelah baca artikel ini.

    BalasHapus
  50. Bersih dan rapi penataan barang-barangnya. Luas pula kompleksnya.
    Berharap ada museum di Indonesia yang terawat rapi dan bikin betah kayak gini.

    GMT, udah sering dengar bahkan sejak SD, tapi baru kali ini membaca ulasan tentang greenwich

    BalasHapus
  51. Pengen banget ke sana... Kalau bisa ke sana mungkin seharian aku bisa di sana mulu dari jam 10 sampe jam 5, hahaha... udah kayak kerja aja ya, ten to five

    BalasHapus
  52. Royal Observatory memang tempat yg cocok untuk melihat masa lalu sejarah yang di greenwich.. seru nih lokasinya

    BalasHapus