Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Antiperspirant dan Deodorant

Antiperspirant merupakan obat yang berfungsi mengurangi produksi keringat. Antiperspirant memengaruhi kelenjar keringat dan perspirasi, sehingga ketiak bebas dari bau tak sedap akibat bakteri. Kandungan Aluminium klorohidrat yang terdapat dalam Antiperspirant akan menahan keringat dalam waktu 1 sampai 2 hari. Itulah sebabnya, orang mengoleskan antiperspirant untuk menjaga ketiaknya tetap kering dan wangi. Meski, sejatinya antiperspirant ini tidak membantu mengatasi bau badan. Karena kita tetap membutuhkan deodorant jika ingin area ketiak senantiasa terjaga keharumannya.

Deodorant??

Yup, sebagian orang menganggap antiperspirant dan deodorant adalah produk yang sama, padahal keduanya memiliki kandungan dan fungsi yang berbeda!


Beda Antiperspirant dan Deodorant

Beda Antiperspirant dan Deodorant

Saat ketiak basah dan menimbulkan bau yang tidak sedap karena keringat, umumnya kita akan mempercayakan pada penggunaan deodorant atau antiperspirant. Nah, banyak yang menyangka kedua produk tersebut sama, padahal berbeda satu sama lainnya. Bedanya:


1. Antiperspirant tergolong sebagai obat, deodorant termasuk produk kosmetik

Karena antiperspirant mencegah pembentukan keringat, yang merupakan fungsi alami tubuh, FDA (Food & Drug Administration- BPOM-nya Amerika) mengklasifikasikannya sebagai obat. Ya, Antiperspirant merupakan resep yang dirancang untuk orang dengan keringat berlebih. Sehingga saat membelinya, pastikan memilih produk dengan kekuatan yang tepat berdasarkan tingkat keringat.

Sementara, deodorant yang dikategorikan dalam kosmetik, mengandung antibakteri dan wewangian untuk mengurangi bakteri ketiak dan menutupi bau badan. Nah, agen antibakteri yang paling umum digunakan dalam deodorant adalah alkohol. Tetapi zat-zat seperti arang aktif, soda kue dan minyak kelapa digunakan juga sebagai deodorant alami untuk melawan bakteri. 


2. Antiperspirant menghambat keringat, deodorant mengendalikan bau badan

Antiperspirant berfungsi menghambat keringat. Aluminium yang menjadi bahan aktifnya akan membentuk gel ketika diterapkan, yang sementara menempel pada kelenjar keringat kulit kita lalu menghalangi dan mengurangi jumlah keringat yang meresap ke dalamnya.

Sedangkan deodorant berperan mengendalikan bau badan. Oh ya, keringat itu sebenarnya tidak berbau dan tidak berwarna. Bau yang menyengat terjadi saat keringat bertemu dengan bakteri di kulit. Itulah mengapa kita perlu menjaga ketiak bersih bebas bulu untuk mencegah munculnya bakteri penyebab bau itu.


3. Antiperspirant bisa dioleskan ke bagian tubuh selain ketiak, deodorant tidak

Antiperspirant dapat diaplikasikan pada area selain ketiak seperti area dada atau pangkal paha. Oleskan sebelum tidur untuk mendapatkan hasil terbaiknya. Menggunakan sesaat sebelum pergi tidak akan membuat antiperspirant bekerja maksimal, karena bahan aktifnya perlu waktu untuk bereaksi.

Sementara, deodorant harus langsung dioleskan ke ketiak. Jika bau badan adalah masalahnya, deodorant akan menjadi pertahanan pertama. Aman untuk mengoleskan deodorant lagi dan lagi sepanjang hari jika memang membutuhkan perlindungan bau tambahan. Tatapi tidak disarankan  mengoleskan deodorant pada area tubuh lainnya. 

Antiperspirant dan Deodorant Mana yang Lebih Baik?


Well, setelah tahu bedanya, jadi mana yang lebih baik ya?

Jawaban utama atas pertanyaan ini tentu berdasarkan kebutuhan kita. Jika masalahnya adalah ketiak yang cepat berbau, maka pilihan terbaik adalah deodorant. Sementara jika produksi keringat berlebihan yang bikin enggak nyaman, maka antiperspirant jadi pilihan.

Dan yang perlu diperhatikan adalah penggunaan antiperspirant disarankan tidak dalam jangka waktu yang panjang atau terus-menerus. Karena dapat memperbanyak bakteri penyebab bau di kulit ketiak dan menyebabkan bau badan semakin menyengat.

Sedangkan untuk penggunaan, deodorant perlu disesuaikan dengan kondisi kulit ketiak. Hal ini karena ada sebagian formula dalam kandungan deodorant yang berisiko memicu iritasi pada kulit. Jadi jika setelah pemakaian kulit tiba-tiba mengalami gatal, kemerahan atau menghitam, tandanya kulit kita mengalami iritasi sehingga pemakaian lebih baik dihentikan.

So, jika kita ingin mengatasi keduanya, pilih produk yang mengandung kombinasi antiperspirant-deodorant saja. Beberapa produk di pasaran beredar dengan formulasi yang mencakup kedua fungsi ini.

Tapi produk ini lebih tepat untuk orang yang tergolong berkeringat secara wajar. Sedangkan bagi yang berkeringat ekstrim, pemakaian produk kombinasi ini justru kurang efektif karena kandungan antiperspirant-nya umumnya tidak terlalu maksimal.

Kombinasi antiperspirant+deodorant dalam satu produk efektif bagi sebagian orang yang tak ingin ribet, tetapi ingin bebas keringat dan bau badan sekaligus. Pastikan, memeriksa label untuk mengetahui bahan-bahan apa yang terkandung di dalamnya. Lalu bandingkan produk mana yang paling pas untuk kita. Karena hasil dan efektivitas setiap produk untuk masing-masing orang akan berbeda.

Nah, semoga dengan mengetahui beda antiperspirant dan deodorant kita dapat menggunakannya dengan tepat sesuai kebutuhan. Karena, meski keduanya sama-sama digunakan pada ketiak, masing-masing memiliki fungsi, kelebihan dan kekurangan yang berbeda.💖



Be Beauty Be You

Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

15 komentar untuk "Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Antiperspirant dan Deodorant"

  1. Wah Terimakasih mbak Dian, aku jadi terbantu mengenal perbedaan antiperspirant dan deodorant. Serius batu tahu. 😁

    BalasHapus
  2. Info yang sangat berguna nih mbak, selama ini aku tahunya cuma deodoran dan manfaatnya aja. Ternyata masih ada antiperspiran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, coba periksa bisa saja kita sudah pakai karena produk yang ada kini banyak yang kombinasi keduanya

      Hapus
  3. awalnya aku menilai kurang lebih fungsinya sama, ternyata berbeda juga
    aku sendiri lebih sering memakai deodorant,mungkin nyamannya di produk ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak..Kalau keringat wajar enggak masalah. Tapi kalau antiperspirant+deodorant dalam satu produk efektif bagi sebagian orang yang tak ingin ribet, tetapi ingin bebas keringat dan bau badan sekaligus.

      Hapus
  4. Senangnya bisa mampir ke mari. Aku jadi tau tentang antiperspirant yang sebelumnya benar benar belum pernah baca atau dengar.

    Berarti kalo mau pakai antiperspirant ini perlu resep dokter ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enggak, kak. Produk yang beredar sekarang sudah banyak yang mengandung keduanya. Sudah saya jelaskan di atas: " jika kita ingin mengatasi keduanya, pilih produk yang mengandung kombinasi antiperspirant-deodorant saja. Beberapa produk di pasaran beredar dengan formulasi yang mencakup kedua fungsi ini."

      Hapus
  5. Aku beneran baru tahu nih mba dian tentang perbedaan deodorant dan antipespirant jadi bisa aku pakai melihat yang aku butuhkan apa karena selama omi aku cuma pakai aja tanpa tahu bedanya

    BalasHapus
  6. Wuih aku baru tahu. Kalo gitu aku berarti harusnya pake antiperspirant deh. Soalnya gampang banget keringetan. Dan itu yg bikin gak pede. Biar bisa sedikit mendingan ya. Oke deh, mau pindah nih dari deodorant

    BalasHapus
  7. oalaahh baru tahu ini Mbak.
    selama ini pakainya yang antiperspirant deodorant dan cocok sih, apalagi kalau cuma di rumahaja, keringat juga gak banyak-banyak amat :D

    BalasHapus
  8. Kalo aku yang tadinya pake deodorant sekarang jadi pake bedak mbk hehehe. Tetep berkeringat tapi nggak bau

    BalasHapus
  9. Oalah ya Allah aku baru tau loh mbak kalau antipespirant dan deodorant ini ternyata beda. Kirain sama buat ngilagin bau badan. Ternyata beda ya. Yang satunya bisa buat obat dan menghambat keringat satunya mengendalikan bau badan. Thanks infonya mbak

    BalasHapus
  10. Wah, jadi tahu bedanya..jadi keduanya sebenarnya bisa saling melengkapi ya mb...terus kalau cara kerja antipespirant mengurangi keringat berlebih, keringatnya pada ke mana ya mb?

    BalasHapus