Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Liburan Bersama Lima Kakak Perempuan

Temans, saya adalah anak bungsu dari 6 bersaudara perempuan semua. Kelima kakak saya tinggal di kota Kediri, kampung halaman saya. Biasanya saya pulang ke Kediri setiap Idulfitri dan libur sekolah. Terakhir kali saya mudik pas Lebaran lalu sekalian tasyakuran ultah pernikahan ke-60 tahun Bapak dan Ibu.

Nah, libur kali ini saya enggak mudik karena anak bungsu saya akan berangkat ke Polandia untuk kegiatan  XXXIII International Folklore Meetings Lublin 2023 bersama sekolahnya. 

Karena saya enggak pulang, kelima kakak saya memutuskan gantian yang mengunjungi saya dan keluarga ke Jakarta. Jadilah selama akhir pekan kemarin, kami berenam menghabiskan waktu dengan jalan-jalan di Ibukota sambil mengenang keseruan masa kecil kami dulunya.

Meski singkat kunjungannya (karena mereka semua ada kesibukan pekerjaan) tapi city tour kali ini sungguh berkesan sekali. Meski kami berenam sudah tak muda lagi, tapi semangat ngidernya jangan ditanya. Walau teteup malamnya sampai rumah gantian oles-olesan minyak buat ngilangin pegalnya kaki hihi..

kiri ke kanan: nomor 1,2,3,4,5,dan 6

Liburan Bersama Enam Bersaudara Perempuan Semua

Oia, kami berenam bersaudara perempuan semua, di mana dari anak yang pertama: 

  • Usia 59 tahun, Guru SMP
  • Usia 57 tahun, Guru SMP
  • Usia 55 tahun, ASN 
  • Usia 53 tahun, Guru SMA
  • Usia 49 tahun, Juru Bahasa Isyarat (JBI)
  • Saya 46 tahun, IRT (baca: blogger - biar keren kwkwk)

FYI, kami berenam tuh Alhamdulillah rukun dan deket banget. Makin matang usia makin dekat hubungannya. Seperti, ketika tahu saya enggak pulang, Mbak-Mbak mendadak sepakat datang ke Jakarta buat liburan bersama saya. Bahagia banget rasanya. Apalagi memang sengaja suami dan anak-anak mereka enggak diajak. Oia, semua kakak saya anaknya kuliah atau sudah bekerja jadi masing-masing punya jadwal yang berbeda. 

Jadi deh, satu minggu dari hari H mereka pesan tiket kereta api (KA). Kalau dari Kediri ke Jakarta memang lebih mudah dan nyaman jika naik KA. Singkat cerita mereka berangkat Jumat siang dan akan sampai di Stasiun Pasar Senen Sabtu dini hari. Saya pun nyetir sendiri, jemput mereka pukul 3 pagi ditemani si bungsu. 

Oia, di antara kelima kakak saya ini, kakak yang pertama yang belum pernah ke Jakarta, yang lainnya sudah pernah. Jadi itinerary jalan-jalan kami lebih banyak nurutin request dia yang baru kali ini ke Ibukota.

Setelah saya jemput, sampai rumah saya mereka bebersih badan dulu, sarapan dan mulai deh kami ngobrol seru! Jam 7 kami start pergi dengan diantar Bang Danny (driver-nya Pak Suami), dengan tujuan pertama Gelora Bung Karno (GBK) yang berjarak sekitar 10 km dari rumah saya.

Tak dinyana di sana sudah macet parah  pemirsaaah, karena hari itu ada acara Bulan Bung Karno di mana dihadiri ribuan peserta dari seluruh Indonesia. Jadwalnya sih jam 10 mulai, tapi ternyata jam 7-an dah penuh tuh orang!

Akhirnya kami bablas aja ke tujuan selanjutnya, Monumen Nasional (Monas)!



Mengunjungi Monumen Nasional (Monas)

Mengunjungi Monumen Nasional (Monas) parkirnya di parkiran IRTI (Ikatan Restoran dan Taman Indonesia) yang ada di area Monas. Untuk masuk halaman Monas saja gratis ya...Kalau mau naik ke puncak Monas baru bayar. Tapi saya kurang update untuk infonya, karena saya naik ke puncak sudah bertahun-tahun lalu. Kemarin kakak-kakak saya maunya pepotoan di halamnnya saja, karena memang untuk naik ke puncak tuh antriannyaaaa..!

Nah, masuk kawasan Monas, rameeenya. Ada rombongan perpisahan sekolah atau studi wisata, keluarga besar dari luar kota, dan banyak lagi lainnya. Maklum dah memasuki libur sekolah kan ya...

Oia, selain pepotoan pakai kamera (HP) sendiri saya juga memesan foto langsung jadi, harganya 20.000/lembar, recommended ini ya, karena si Bapak tukang fotonya pinter mengarahkan gaya dan mengabil angle fotonya.

Setelah puas pepotoan kami pun menyudahi kunjungan setelah singgah dulu ke deretan penjual souvenir yang ada di dekat area perkir. Kakak saya beli beberapa kaos bergambar Monas untuk cucunya (kakak yang pertama dan kedua masing-masing punya cucu usia balita). Harganya terjangkau di sini, enggak pakai nawar, kaos 100 rb/5pcs, baju stelan 100rb/3 pcs, dst. Mayaaan!!

Sepulang dari Monas niatnya mau singgah ke Masjid Istiqlal, karena kakak pertama belum pernah ke sana, tapi berhubung belum waktu salat, jadi kami lanjut saja dulu perjalanan ke Kota Tua.

Mengunjungi Kota Tua Jakarta

Di Kota Tua yang wajib adalah keliling naik sepeda. Harga sewa sepeda (plus topinya) adalah 20.000/30 menit. Kami berenam pun bergantian mengayuh sepeda jadoel yang warna-warni, ngejreng sekali. 

Di kawasan ini juga ramaiiii, terlihat ada persiapan pertunjukan musik yang akan dihelat malamnya. Kakak-kakak saya menolak saat saya tawari masuk ke Museum karena melihat padatnya pengunjung. Ya sudah kami duduk-duduk saja di situ sambil jajan ke Pasar Djadoel Kota Tua dan pasar UMKM yang ada.

Rencananya setelah dari Kota Tua, kami maksi terus ke tempat kakak sepupu yang kebetulan baru saja dapat cucu. Sesudahnya baru jalan lagi..

Tapi ternyata ada sedikit drama, saat sepupu share loc alamatnya, yang setahu saya di Mess AL Kodamar Sunter, eh ternyata di rumah pribadinya di Komplek TNI AL di Ciangsana...

Walah, ke luar provinsi deh jadinya! Bikin ambyar rencana semula! Tapi gapapa, demi silaturahmi mumpung semua lagi ngumpul di Jakarta, kami jabani! Hihi


Mengunjungi Kakak Sepupu yang Baru Dapat Cucu

Akhirnya, setelah beli parcel buah di Total Buah Segar, Sunter dan makan siang di Dapur Solo, Sunter kami pun cusss ke Ciangsana, Bogor.

Jadi sepupu saya ini anaknya Pakdhe saya (Masnya Bapak saya). Kami jarang ketemu karena Beliau sering berpindah mengikuti suaminya yang kini Perwira Tinggi di TNI AL.

Karenanya, senang sekali kami bisa bersilaturahmi...

Kami ngobrolin banyak hal, hingga Maghrib menjelang. Membuat kakak-kakak yang baru tiba di Jakarta dini harinya merasa tepar lelah jiwa raga. Tawaran saya untuk mampir ke tempat lainnya pun ditolak mentah-mentah dan memilih pulang ke rumah.

Maklum faktor U memang tak bisa dipungkiri. Semangat sih masih membara tapi apa daya badan sudah meronta minta rebahan saja. 

Ya sudah kami pulang dan berencana besoknya wisata belanja! Memang ya, ciwi-ciwi kalau dah ngumpul mesti ada acara belanja haha



Berkunjung ke Pekan Raya Jakarta

Esoknya, gantian saya yang bakal nyetir sendiri nganter rombongan ini. Kali ini anak-anak saya ikutan Budhe-Budhenya jalan-jalan. Maunya saya ajak ke TMII dan ngemol...Eh, si sulung usul kalau ke Jakarta Fair/ Pekan Raya Jakarta saja, mumpung masih berlangsung event-nya, yang memang setiap tahun kami ke PRJ.

Saat Budhenya ditanya sih manut saja, mau dibawa kemana...ngikut tuan rumah saja. Oia, sebelum berangkat, sebentar pepotoan dulu karena suami saya kemarinnya sedang ulang tahun. Enggak dirayakan sih sebenarnya, cuma karena ada kiriman kue ultah dan buah ya sudah pepotoan saja mumpung rame tamunya. 

Barakallah fii umrik, Bapak!

Akhirnya kami cus ke PRJ yang jam bukanya pukul 10.00 pagi. Menuju ke sana masih padat lancar lalu lintasnya. parkiran pun masih dapat. Sambil nunggu jam buka saya beli tiket online weekend 50.000/orang (mending beli tiket online, ygy, biar enggak antri tiket di loket)

Menuju ke pintu ternyata antrian sudah panjaaaang! Maklum ini adalah pameran terbesar di Asia Tenggara yang digelar tahunan dalam rangka ulang tahun Jakarta, jadi wajar orang dari mana-mana datang.

Sampai di dalam langsung deh para Mbak ini happy! Banyak diskon, promo, cuci gudang berbagai barang! Langsung borong buat suami, anak, cucu dan diri sendiri...Memang harganya miring kalau PRJ ini. Tak heran yang datang pada bawa koper, troli..buat naruh barang hasil belanja-belanji.

Saya yang cuma berbekal tas belanja besaaar 2 biji enggak bsia nampung belanjaan Mbak-Mbak yang banyak. Gimana enggak ijo mata, kaos/kemeja/tunik kualitas bagus dibandrol 40-60 ribu per potong bahkan kurang. Begitu juga dengan produk fashion dan produk lainnya. Pokoknya kalau ke Pekan Raya Jakarta sebaiknya siap sedia tas/troli/koper buat nampung hasil buruan dan.... uang pastinya!

Kami sempat makan kerak telor dan toge goreng juga maksi di gerai D'Cost. Diselingi bebrapa kali ke toilet yang antriiii dan salat di musholla yang ada. Senangnya semua fasilitas ini bersih ya. Ada petugas kebersihannya juga terlihat petugas keamanan ada dimana-mana.

Kami hanya bisa bertahan sampai jam 4-an karena tepaaar! pengunjungnya gila, padet banget! Sampai mau jalan saja penuh perjuangan. Daripada di antara kami ada yang pingsan akhirnya kami pulang. rencana saya sih mampir ke Pantai Ancol, tapi enggak keburu karena Ancol tutup pukul 18.00. Apalagi para Budhe sudah angkat tangan kecapekan.


Pekan Raya Jakarta

Liburan Berenam Meski Singkat Tapi Berkesan dan Hangat!

Sampai rumah, bebersih lanjut packing buat pulang di hari Senin. Sambil ngakak bareng, karena 6 tas yang dibawa saat tiba, pulang beranak jadi 13 tas, sodara-sodara...haha!

Akhirnya ngurusin belanjaan dan oleh-oleh yang segambreng sambil cekikikan bareng! 

Senin pagi, tas-tas sudah siap, kereta bakal berangkat pukul 13.30, jadi saya yang niatnya ngajak jalan sebentar, misalnya ke mall jadi batal. Ya sudah biar enggak kecewa ke sekitar Joglo saja, tempat tinggal saya. Syukurnya di dekat-sekat sini ada J Co - Mako dan Hero, jadi bisa beli donat, roti dan buah buat bekal di jalan. 

Dah siap pulang, saya dan si bungsu nganter rombongan ke stasiun Pasar Senen. Oia, mereka naik KA Brantas eksekutif Kediri-Pasar Senen, lumayan sih dengan harga tiket 510.000/orang KA-nya nyaman dan bersih. 

Karena tasnya buanyaaak dan berat, saya sekalian pesankan porter buat bantu ngangkat, 2 orang porter @40.000.

Saya enggak lama-lama di stasiun, setelah mereka duduk di ruang tunggu penumpang, cus saya pulang. Sampai rumah eh bablas ketiduran saking capeknya setelah 2 hari jadi pemandu tamu tour de Jakarta. Meski tepar, saya sungguh lega dan bahagia. Meski ada drama, tapi so far semua lancar jaya.

Semoga Mbak-Mbak senang dengan semua jamuan selama di rumah saya. Semoga juga kami berenam, Bapak Ibu dan semua keluarga besar diberi kesehatan dan kemudahan sehingga bisa jalan-jalan bareng lagi kapan-kapan...

Alhamdulillah, bersyukur saya panjatkan pada Allah Yang Maha Kuasa, untuk rezeki keluarga besar yang rukun dan damai, semoga seterusnya pun demikian. Aamiin.

Oia, terima kasih sudah membaca cerita panjang ini ya, Temans. Saya sengaja menuliskannya agar tetap terkenang dalam ingatan! 💗

@dianrestuagustina Sisters 😍 #monas #liburan ♬ original sound - dianrestuagustina




Salam

Dian Restu Agustina



Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

37 komentar untuk "Liburan Bersama Lima Kakak Perempuan "

  1. Serunya. Rame bener ya punya banyak saudara perempuan begitu. Apalagi satu sama lain dekat dan akrab begitu. Sementara saya tidak punya seorang pun hahahaha. Sebagai si bungsu pasti punya perlakukan sendiri gak Mbak Dian? Semua kakak pasti over protective deh.

    BTW, Mbak Dian enak ih. Rumahnya di tengah kota. Jadi kalau pergi kemana-mana tuh berasa dekat banget. Reachable dan gak habis tenaga hanya untuk perjalanan. Berasa banget saat saya nginap di kost anak di daerah Slipi. Kemanapun rasanya cepat. Sementara saya di Cikarang, yang jika ingin sampai Halim aja bisa 1.5jam sendiri hiks.

    BalasHapus
  2. Alhamdulilah ikut happy baca tulisan ini
    Perempuan semua, happy, rukun, pas banget dengan rahmat Allah:
    "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
    Pembaca tulisan pun tertular dengan kebahagiaan keluarga Mbak Dian

    BalasHapus
  3. Kumpul bareng keluarga yg rame gini paling seru banget...wah. keluarganya kalo dah kumpul rame gini ya kak? Semoga silaturahminya terus terjaga sampai kapanpun...tetap rukun damai aamiin.

    BalasHapus
  4. Waduudu...aku terharu loh, keluarga mb Dian bisa rukun banget. Haha, geli tasnya beranak-pinak yah. Slogannya pasti, lebih baik beli drpada nyesel ga beli. Ntar berkunjung 5 thn yad naik KA lagi, lansia diskon 20%...hihi...

    BalasHapus
  5. Seruu banget mbak bisa jalan-jalan bareng, apalagi kakak adiknya pada akur semua, diajak kemana aja hayu. asyik ya punya keluraga sekompak ini..

    BalasHapus
  6. Ternyata kita seumuran ya mba Dian hehehehe
    Saya jadi pengen ke PRJ
    Saya baru sekali ke PRJ, itu juga udah lama banget... zaman kuliah dulu

    BalasHapus
  7. Keren dan seru. Itu ungkapan yang bisa diekspresikan. Jarang-jarang ada saudara yang bisa liburan bersama dalam satu waktu. Apalagi kalo sudah berkeluarga, banyak sekali hambatannya. Satu bisa satu gk. Kompak terus mbak untuk kakak beradiknya.

    BalasHapus
  8. Kalau di Kota Tua itu, wisatanya apa aja Mbak, selain yang diceritakan di postingan ini? Di Kota Tua itu isinya bangunan-bangunan lawas ya?

    BalasHapus
  9. Di Medan pun lagi digelar prsu kak Dian.
    Nanti aku pengen ulas deh. Worth it gak sama tiketnya layaknya prj.
    Btw kak Dian, kali ada kata Kediri saya selalu ingat coklat tempe 🤣
    Mungkin karena beberapa kali tetangga pulang ke Kediri selalu ngasih coklat tempe buat oleh-oleh.

    BalasHapus
  10. MasyaAllah bahagianya berasa sampai sini, Mba. Apalagi dilengkapi sama foto-foto yang kompak. Rejeki banget kalau punya saudara kandung yang akrab dan makin menua makin lekat begini. Berasa banget serunya sampai pepotoan di Monas, Kota Tua, eeehhh terus besoknya kalap belanja di Jakarta Fair. Kebayang seru becandanya udah heboh bergembira. Sehat kompak selalu buat Mba dan semua kakak-kakaknya. Aamiin.

    BalasHapus
  11. ya ampun mbak Dian, aku berasa ikutan kecipratan happy-nya. Tampak bahagia semua, rukun, dan hangat. Sehat2 selalu untuk Mbak Dian dan kakak-kakaknya, ya! Jadi pengen jalan2 sama saudara2 juga niiih

    BalasHapus
  12. Kompak dan dekat, terlihat banget dari keceriaan saat bersama dari foto fotonya. Semoga sehat selalu. Alhamdulillah diberikan waktu dan kesempatan meski semuanya memiliki kesibukan ya ...

    BalasHapus
  13. Sehat² selalu ...
    Ibu saya bungsu, usia 61, kakak nya msh ada, kalau kumpul ya foto² begitu. Seneng liat mereka bahagia di usia tua

    BalasHapus
  14. Serunya mbak, punya 5 kakak perempuan rasa bestie yang rukun sampai tua. Walau singkat dan cuma jalan-jalan di Jakarta, tapi liburannya berkesan banget menurutku. Happy-nya nular deh, bakalan jadi kenangan nggak terlupakan. Aku pun 3 bersaudara perempuan semua. semoga sehat selalu dan bisa akur terus kayak mbak dan kakak-kakaknya. Aamiin.

    BalasHapus
  15. Subhaanallah, tak ada orang lain yg bangga dsn bahagia melihat kerujunan anak-anaknya. Tetaplah jaga kerukunan dan keharmonisan sampai kakek ninen ( kayak mempelai aja heheheee...) karena ini adalah imun bagi ortu.Bunda punya 3 orng anak perempuan wlp mereka tinggal berjauhan tp akur di WA membuat bunda juga semangat nih menulis.



    BalasHapus
  16. Masya Allah, aku ikutan senang sekali membaca cerita keseruan mbak Dian dan kakak-kakaknya senantiasa rukun dan support satu sama lain dalam kehidupan eeeaaa..... Rata2 berprofesi guru ya, mulia sekali. Begitu juga dengan IRT bacanya blogger aiiih, mantap deh memandu para kakak beriwsata Jakarta ke sana- kemari sampai lelah pisan wkwkwkwk.

    BalasHapus
  17. Membaca tulisan ini, mau gak mau aku iri padamu lho, Mbak. Seru banget punya 5 saudara perempuan dengan jarak usia tak begitu jauh. Waktu kecil, kebayang ya gimana ramenya rumah orang tua dengan 6 orang perempuan. Dan sekarang bisa jadi teman, dari curhat sampai jalan-jalan bareng. Aku cuma punya satu saudara perempuan, Mbak :)

    BalasHapus
  18. Samaan kaya saya Mbak 6 bersaudara juga. Cuma saya 3 laki2 3 perempuan ehe. Masya Allah usianya seumuran almarhumah ibu, dan masih kelihatan seger2 ya. Seru banget baca kisahnya. Adik kakak yang sangat kompak dan persaudaraan yang sangat hangat. Seneng lihatnya. Semoga sehat terus ya

    BalasHapus
  19. Alhamdullilah masih bisa kumpul ya mbak, seneng liatnya soalnya aku hanya punya satu kakak laki-laki dan satu adik perempuan, semuanya jauh kadang suka kesepian pingin ngobrol bareng atau jalan-jalan nostalgia masa dulu, tapi karena kesibukan jarang ketemu. Setelah usia sekarang, kayaknya kangen pingin kumpul sama saudara seperti dulu.

    BalasHapus
  20. Masya Allah mbak, seneng lihat kakak beradik rukun begini. Menyenangkan sekali bisa jalan² bareng pasti rame banget.

    Semoga sehat selalu dan saling menyayangi selamanya mbak

    BalasHapus
  21. Wah, ikut senang baca ini mbak
    Seru ya kalau bersaudara perempuan semua seperti ini
    Pasti pas ngumpul rame banget ya mbak
    Meski liburannya singkat, tapi kenangannya hangat melekat

    BalasHapus
  22. Duh seru banget kakak beradik 6 orang dan cewek semua tapi kompak bangeeet cerita jalan-jalan yang penuh kehangatan. Kalo ke Jakarta mah wajib buat berkunjung ke Monas yaah walo cuma foto2 di halaman depannya aja hehe

    BalasHapus
  23. Senengnya, Mbak. Masya Allah, 6 bersaudara enam semua. Ramai, seru, dan akrab.

    Meski liburan singkat tapi penuh kenangan. Karena saudra-sausara juga sudah memiliki kehidupan dan tanggung jawab masing-masing.

    Saya jadi kangen liburan ke Jakarta nih. Dulu sering banget main di Kota Tua karena sempet kerja di daerah situ.

    BalasHapus
  24. Masya Allah... Keren banget ini kakak beradik bisa kompak, seru banget melihatnya dan ikut senang juga. Walau singkat namanya pertemuan dengan saudara yang tinggalnya jauh jadi lebih terasa bahagia banget.

    BalasHapus
  25. Wah seru nih kalau saudara sama sama perempuan kebayang kalau kumpul serunya dan bisa curhat-curhatan. Sy sulung dr 5 saudara, saudara perempuan 1 kalau ngumpul, saudara cowok sama cowok krn obrolannya udah beda hehehhe

    BalasHapus
  26. Ya Allah seruuuu bangeeet Mbak Dian. Nggak bayangin hebohnya pergi berenam yaa. Saya aja kakak adik bertiga cewek semua aja kalau ketemu dah heboh. Ini berenam. Seru sekali bisa me time berenam mengenang masa kecil ya mbak.By the way PRJ emang sepenuh itu . Heheh

    BalasHapus
  27. Aku baca kok ikut seneng ya. Aku belum pernah liburan sama Mbakku, ada 2 orang, yang lain cowok. Me time kaya gini seru, terus udah gak mikir urusan rumah, hehehe. Btw, jarak usia tiap kakak dekat juga ya, Mbak

    BalasHapus
  28. Pasti rameeee banget ya mba, 6 saudara perempuan semua pula 😄👍.kebayang serunya pas ketemu lagi. Aku aja selalu excited ketemu dengan adik2ku di Medan.

    Hebaaaat kakak2nya masih kuat eksplor PRJ, aku aja setelah mikir berulang kali, akhirnya ga jadi kesana mba. Dah kebayang padatnyaaa hahahahha.


    Gapapa beranak sampe 13 koepr, Krn kalo liburan itu, paling happy pas bisa belanja buat keluarga 😄👍

    BalasHapus
  29. Seru-seru mengikuti perjalanan liburan 6 bersaudara. Enak banget ya mom Dian banyak saudara banyak cerita. Tidak sirik (gak sih memang,he...he...he), sebagai anak tunggal ikut senang saja. Karena ya saya hanya bisa berbagi kebahagiaan dengan sepupu atau my bestie.

    BalasHapus
  30. Masya Allah seru banget, aku yang punya 4 kakak perempuan juga heboh banget kalau ketemuan, baju maunya seragam dan foto berlima, ini jadi bikin kangen kakak perempuanku deh

    BalasHapus
  31. Masya Allah seru ya Mba, kalo lihat dari usia emang gak terpaut jauh dan profesi banyak guru, jadi kalo ngumpul agak enakan ya ngatur jadwal liburnya. Moga sehat selalu ya kalian adik beradik kompak dan saling support

    BalasHapus
  32. Seruu banget mba dian, seneng punya sodara cewek semuaa kebalikan sama aku cewek sendiri kakakku cowok semua usia sudah diatas 50th semuaa...

    Kebayang jaman sekolah dulu tukeran skincare gak mbaa? 😃😃

    BalasHapus
  33. Kak Diaaaan...aku boleh iri gaaa...
    Aku 4 bersaudara, aku bungsu perempuan sendiri. Huhu.. ya karena sudah pada nikah, jadi memang se-kangen itu sih yaa.. Apalagi ketemuan dan bisa menjamu para tamu beginii..

    MashaAllah~
    Kemana aja, asal bareng tuh, pasti jadi serruuu..

    BalasHapus
  34. ya ampuun mba seru amaaat! aku hanya punya 2 adik laki - laki, jadi ngga tau rasanya punya kakak perempuan, walaupun sepupu banyak. Kalau kumpul - kumpul begini pasti banyak cerita yaaa

    BalasHapus
  35. Masya Allah masih pada produktif ya mba kakak-kakak dan mba dian juga. Sehat selalu buat semuanya tetap berdaya..

    BalasHapus
  36. Masya Allah.. senangnya, Mbakk.. saya lihat foto pertama aja udah ikut seneng. Alhamdulillah sehat semua ya.. Wajahnya ada yg mirip banget sama mb Dian ya, hehe.. jalan-jalannya seru dan berkesan ya pastinya. Jadi bayangin kalau kelima anak saya dewasa nanti, apakah bisa jalan-jalan bareng seperti ini. Tapi anak-anak saya laki-perempuan. Hemm.. jadi ke mana-mana deh bayangan saya, hahaha..

    BalasHapus
  37. seru dan bahagia ya mak. alhamdulillah pada sehat-sehat keluarga jadi ramai, aku cuma berdua sama kakak dan itu pun jauuuuuh banget. ga tau rasanya pengen gitu aku punya kaka2 perempuan. kakakku sendir cowok ya gitu deh tau sendiri kalau anak cowok gimana :")
    sukses ya anak bungsu ke polandia kerennn

    BalasHapus